Titakono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Newcomer task: copyedit |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
La Titakono adalah Raja Muna X sekaligus Raja yang menerima gelombang ke 2 Penyebaran Islam di muna yang di bawah oleh Errus Muamhmad ber klan syarifah. Agama islam pada masa itu berkembang sangat cepat hingga mempengaruhi struktur pemerintahan kerajaan Wuna pada saat itu. Sebagai
seorang pemimpin yang menjadi panutan seluruh warga,
seorang raja pada suatu aliran atau agama tertentu sangat berperan
terhadap penyebarluasan kepercarayaan atau agama tersebut.Hal ini juga terjadi di Kerajaan Muna.
Di masa pemerintahan beliau Golongan masyarakat, pakaian adat dan hukum perkawinan di tentukan begitupun menambah satu jabatan Perdana Menteri. Ini terjadi semasa pemerintaha Dyanu iksanudin di Buton tahun 1613 M.
Sebagai bukti penghormatan dia pada islams yaitu pada masa ▼
pemerintahannya masjid pertama dibangun di Muna ( 1614 ). Pembangunan ▼
masjid itu diikuti oleh pembagunan pusat pendidikan islam. Seiring ▼
dengan itu ajaran islam sedikit demi sedikit mulai dipelajari ▼
masyarakat Muna. Seluruh proses pembangunan masjid dan islamic center ▼
tersebut difasilitasi oleh Raja La Titakono.
Bukti lain sikap penerimaan
adalah diberikan kebebasan pada
Sa’aduddin menjadi murid Firus Muhammad Penyebar
Bahkan La Ode Sa’aduddin menjadi Raja
Islam.
Agama Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat setelah Putra La
Titakono yakni La Ode Sa’aduddin di nobatkan menjadi Raja Muna XI
setelah La Titakono Mangkat.
Selain membangun masjid, Raja Titakono membentuk lembaga baru dalam sturktur pemerintahan kerajaan muna yaitu Bonto Bhalano.
Bonto Bhalano adalah sebuah lembaga sejenis Majelis Permusyawaratan
Rakyat yang bertugas memilih dan mengangkat Raja Muna Pada masa
Pemerintahan Raja Muna IX TITAKONO struktur golongan masyarakat Muna
juga ditambah dengan golongan wesimbali.
Golongan
goloangan Lakono sau poino kontu. Golongan Wesimbali ini
menjadi dua yaitu ;
* Þ
laki-laki wawono liwu. Derajat dari Kaomu Wasembali dijadikan setara
dengan Golongan Walaka, tetapi tidak boleh menduduki jabatan seperti
golongan Walaka.
* Þ
walaka dengan laki-laki dari golongan Wawono Liwu. Walaka Wasembali di
sejajarkan dengan derajatnya Anangkolaki (fitu bengkauno) tetapi jug
tidak dapat mendudukuki jabatan seperi golongan Angkolaki.
Raja Muna Titakono juga mengadakan
pemerintahan. Dalam Rapat Agung Kerajaan di hadiri oleh Raja, 4 Mino, 4
kamokula diangkat Pejabat Bantobalono. Banto Balano yang pertama adalah
== Referensi ==
* [http://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-peradaban-orang-muna-upaya-pelurusan-sejarah/bab-v-raja%E2%80%94raja-muna-dan-perjuangannya/ For-Wuna] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140513084758/http://formuna.wordpress.com/buku/mengenal-sejarah-dan-peradaban-orang-muna-upaya-pelurusan-sejarah/bab-v-raja%e2%80%94raja-muna-dan-perjuangannya/ |date=2014-05-13 }}
[[Kategori:Tokoh Muna]]
|