Pasar Beringharjo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Pasar; Menambah Kategori:Gondomanan, Yogyakarta menggunakan HotCat
 
(27 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox shopping mall
[[File:Pasar Bringharjo.jpg|thumb|200px|Pasar Beringharjo Yogyakarta]]
| shopping_mall_name = Pasar Beringharjo<br>ꦥꦱꦂꦧꦼꦫꦶꦁꦲꦂꦗ
[[File:Bringharjo.jpg|thumb|200px|Suasana Pasar Beringharjo Yogyakarta]]
| image = Pasar Bringharjo.jpg
| image_width = 200
| caption = Tampak muka Pasar Beringharjo tahun 2011
| location = [[Kota Yogyakarta]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
| address = Jalan Marga Mulya No.16<br>[[Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta|Kelurahan Ngupasan]], [[Gondomanan, Yogyakarta|Kemantrèn Gondomanan]]<br>[[Kota Yogyakarta]] 55122
| coordinates =
| opening_date = 1758
| groundbreaking_date =
| start_date = 1758
| completion_date =
| inauguration_date =
| renovation_date = 24 Maret 1925
| closing_date =
| developer =
| manager = UPT Pusat Bisnis dan Pasar Beringharjo Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta
| owner = [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat]]<ref>Pasal 7 ayat (2) Perdais 1/2017</ref>
| architect =
| number_of_stores = 5441<ref>{{Cite web|url=https://gudeg.net/direktori/54/pasar-beringharjo-yogyakarta.html|title=Pasar Beringharjo Yogyakarta|accessdate=29 Oktober 2022|publisher=gudeg.net}}</ref>
| number_of_anchors =
| floor_area =
| floors = 5 (3 disisi barat, 2 disisi timur)
| parking =
| publictransit = {{rint|yogyakarta|1A}} {{rint|yogyakarta|2A}} {{rint|yogyakarta|3A}} {{rint|yogyakarta|8}} {{rint|yogyakarta|10}} {{rint|yogyakarta|13}} {{rint|yogyakarta|15}} Malioboro 3
| website =
}}
 
'''Pasar Beringharjo''' ({{lang-jv|ꦥꦱꦂꦧꦼꦫꦶꦁꦲꦂꦗ|Pasar Beringharja}}) adalah salah satu pasar di [[Kota Yogyakarta]] yang terletak di Jalan Marga Mulya nomor 16, Yogyakarta<ref name=suryo/>.
'''Pasar Beringharjo''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|꧋ꦥꦱꦂꦧꦼꦫꦶꦁꦲꦂꦗ꧉}}, ''Pasar Beringharja'') adalah pasar tertua dengan nilai [[historis]] dan [[filosofis]] yang tidak dapat dipisahkan dengan [[Kraton Yogyakarta]].<ref name=jogjatrip>{{Cite web|url=http://jogjatrip.com/id/122/Pasar-Beringharjo|title=Pasar Beringharjo|accessdate=29 April 2014|publisher= www.jogjatrip.com}}</ref> Beringharjo memiliki makna harafiah hutan pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga Yogyakarta.<ref name=monggo>{{cite book|last=Murbawono|first=Syafaruddin|title=Monggo Mampir|publisher =[[Gramedia Pustaka Utama]]|date=2009|pages=207|isbn=978-979-22-4087-0}}</ref> Pasar Beringharjo terletak di [[Jalan Jenderal Ahmad Yani]] nomor 16, Yogyakarta.<ref name=suryo></ref> Ada banyak jenis barang yang dapat dibeli di Pasar Beringharjo, mulai dari [[batik]], [[jajanan pasar]], [[uang kuno]], pakaian anak dan dewasa, [[makanan cepat saji]], bahan dasar [[jamu tradisional]], [[sembako]] hingga barang [[antik]].<ref name=suryo>{{cite book|last=Sukendro|first=Suryo|title=Keliling Tempat-Tempat Wisata Eksotis Di Jogja|publisher =[[MedPress]]|date=2009|pages=108,109|isbn=979-788-101-6}}</ref>
 
Pasar Beringharjo adalah pasar tertua dengan nilai historis dan [[filosofis]] yang tidak dapat dipisahkan dengan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Keraton Yogyakarta]].<ref name=jogjatrip>{{Cite web|url=http://jogjatrip.com/id/122/Pasar-Beringharjo|title=Pasar Beringharjo|accessdate=29 April 2014|publisher=www.jogjatrip.com|archive-date=2014-04-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20140429205513/http://jogjatrip.com/id/122/Pasar-Beringharjo|dead-url=yes}}</ref>
==Sejarah Berdirinya Pasar Beringharjo==
Wilayah Pasar Beringharjo pada awalnya adalah hutan [[beringin]].<ref name=yogyes>{{Cite web|url=http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/market/beringharjo/|title=Beringharjo, Pasar Tradisional Terlengkap di Yogyakarta|accessdate=29 April 2014|publisher= www.yogyes.com}}</ref> Tidak lama setelah berdirinya Kraton Yogyakarta pada tahun [[1758]], wilayah pasar ini dijadikan tempat [[transaksi]] [[ekonomi]] oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.<ref name=detik>{{Cite web|url=http://travel.detik.com/read/2013/04/25/141619/2230334/1025/3/pasar-beringharjo-yogya-belanja-murah-tapi-nggak-murahan|title=Pasar Beringharjo Yogya Belanjar Murah Tapi Nggak Murahan|accessdate=11 Mei 2014|publisher= www.travel.detik.com}}</ref> Ratusan tahun kemudian pada tanggal [[24 Maret]] tahun 1925, Keraton Yogyakarta menugaskan ''Nederlansch Indisch Beton Maatschappij'' (Perusahaan Beton Hindia Belanda) untuk membangun [[los-los pasar]].<ref name=jogjatrip></ref> Pada akhir Agustus 1925, 11 [[kios]] telah terselesaikan dan yang lainnya menyusul secara bertahap.<ref name=yogyes></ref>
 
== Etimologi ==
Nama Beringharjo diberikan setelah bertahtanya [[Sri Sultan Hamengku Buwono VIII]] pada tanggal [[24 Maret]] tahun 1925. Sri Sultan Hamngku Buwono VIII memerintahkan agar semua [[instansi]] di bawah naungan Kesultanan Yogyakarta menggunakan [[Bahasa Jawa]].<ref name=jogjatrip></ref> Nama Beringharjo dipilih karena memiliki arti wilayah yang semula hutan [[beringin]] (''bering'') yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (''harjo'').<ref name=jogjatrip></ref> Nama Beringharjo sendiri dinilai tepat karena lokasi pasar merupakan bekas hutan beringin dan pohon beringin merupakan lambang kebesaran dan pengayoman bagi banyak orang.<ref name=jogjatrip></ref>
Beringharjo memiliki makna harafiah hutan pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]].<ref name=monggo>{{cite book|last=Murbawono|first=Syafaruddin|title=Monggo Mampir|publisher =[[Gramedia Pustaka Utama]]|date=2009|pages=207|isbn=978-979-22-4087-0}}</ref> Nama Beringharjo berasal dari kata "''bering''" dan "''harjo''". Pasar ini dahulu adalah sebuah hutan yang dikenal dengan nama Hutan Paberingan atau dikenal sebagai "''bering''". Sedangkan "''harjo''" berasal dari kata ''raharjo'' yang artinya sejahtera dengan harapan tempat ini menjadi baik dan membuat rakyat sejahtera.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Fauziah|first=Siti Mahmudah Nur|date=2019-05-07|title=Dari Jalan Kerajaan Menjadi Jalan Pertokoan Kolonial: Malioboro 1756-1941|url=https://jurnal.ugm.ac.id/lembaran-sejarah/article/view/45438|journal=Lembaran Sejarah|language=id|volume=14|issue=2|pages=171–193|doi=10.22146/lembaran-sejarah.45438|issn=2620-5882}}</ref>
 
Ada pula yang mengartikan nama Beringharjo dari kata "''jember''" yang artinya basah atau lembab karena daerah ini dulunya adalah daerah rawa, "''ring''" yang artinya kering, dan "''harjo''" yang artinya indah dan bersih sehingga Beringharjo berarti daerah yang semula basah dan lembab kemudia menjadi kering dan bersih.<ref name=":0" />
Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis dengan Kraton Yogyakarta karena telah melewati tiga fase, yakni masa [[kerajaan]], [[penjajahan]], dan [[kemerdekaan]].<ref name=jogjatrip></ref> Pembangunan Pasar Beringharjo merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Yogyakarta yang disebut [[Catur Tunggal]].<ref name=jogjatrip></ref> Pola tata kota ini mencakup empat hal yakni keraton sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai ruang publik, [[masjid]] sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat transaksi ekonomi.<ref name=jogjatrip></ref>
 
== Sejarah Berdirinya Pasar Beringharjo ==
==Struktur Bangunan==
Wilayah Pasar Beringharjo pada awalnya adalah hutan [[beringin]].<ref name=yogyes>{{Cite web|url=http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/market/beringharjo/|title=Beringharjo, Pasar Tradisional Terlengkap di Yogyakarta|accessdate=29 April 2014|publisher= www.yogyes.com}}</ref> Tidak lama setelah berdirinya Kraton Yogyakarta pada tahun [[1758]], wilayah pasar ini dijadikan tempat [[transaksi]] [[ekonomi]] oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.<ref name=detik>{{Cite web|url=http://travel.detik.com/read/2013/04/25/141619/2230334/1025/3/pasar-beringharjo-yogya-belanja-murah-tapi-nggak-murahan|title=Pasar Beringharjo Yogya Belanjar Murah Tapi Nggak Murahan|accessdate=11 Mei 2014|publisher= www.travel.detik.com}}</ref> Ratusan tahun kemudian pada tanggal [[24 Maret]] tahun 1925, Keraton Yogyakarta menugaskan ''Nederlansch Indisch Beton Maatschappij'' (Perusahaan Beton Hindia Belanda) untuk membangun [[los-los pasar]].<ref name=jogjatrip></ref> Pada akhir Agustus 1925, 11 [[kios]] telah terselesaikan dan yang lainnya menyusul secara bertahap.<ref name=yogyes></ref>
Ciri khas bangunan Pasar Beringharjo dapat dilihat pada [[interior]] bangunan yang merupakan perpaduan antara [[arsitektur]] [[kolonial]] dan [[tradisional]] [[Jawa]].<ref name=jogjatrip></ref> Secara umum, pasar ini terdiri dari dua bangunan yang terpisah yaitu bagian barat dan bagian timur.<ref name=detik></ref> Bangunan utama di bagian barat terdiri dari dua lantai, adapun bangunan yang kedua di bagian timur terdiri dari tiga lantai.<ref name=jogjatrip></ref> Pintu masuk utama pasar ini terletak di bagian barat, tepat menghadap [[Jalan Malioboro]].<ref name=jogjatrip></ref> Pintu gerbang utama ini merupakan bangunan dengan ciri khas [[kolonial]] bertuliskan Pasar Beringharjo dengan [[aksara]] Latin dan aksara Jawa.<ref name=detik></ref>
 
Nama Beringharjo diberikan setelah bertahtanya [[Sri Sultan Hamengku Buwono VIII]] bertakhta pada tanggal [[24 Maret]] tahun 1925. Sri Sultan HamngkuHamengku Buwono VIII memerintahkan agar semua [[instansi]] di bawah naungan Kesultanan Yogyakarta menggunakan [[Bahasa Jawa]].<ref name=jogjatrip></ref> Nama Beringharjo dipilih karena memiliki arti wilayah yang semula hutan [[beringin]] (''bering'') yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (''harjo'').<ref name=jogjatrip></ref> Nama Beringharjo sendiri dinilai tepat karena lokasi pasar merupakan bekas hutan beringin dan pohon beringin merupakan lambang kebesaran dan pengayoman bagi banyak orang.<ref name=jogjatrip></ref>
Pada sisi kanan dan kiri pintu utama terdapat dua buah ruangan berukuran 2,5 x 3,5 [[meter]] yang digunakan untuk kantor pengelola pasar.<ref name=jogjatrip></ref> Pintu utama ini berhubungan langsung dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus dari arah barat ke timur.<ref name=jogjatrip></ref> Lebar jalan utama di dalam pasar ini berkisar 2 meter dengan los-los terbuka di sisi kanan dan kiri.<ref name=jogjatrip></ref> Di samping pintu utama, terdapat pula pintu-pintu lain di bagian utara, timur, selatan dengan ukuran lebih kecil dibandingkan pintu utama.<ref name=jogjatrip></ref>
 
Pasar Beringharjo memiliki nilai historis dan filosofis dengan Kraton Yogyakarta karena telah melewati tiga fase, yakni masa [[kerajaan]], [[penjajahan]], dan [[kemerdekaan]].<ref name=jogjatrip></ref> Pembangunan Pasar Beringharjo merupakan salah satu bagian dari rancang bangun pola tata kota Kesultanan Yogyakarta yang disebut [[Catur Tunggal]].<ref name=jogjatrip></ref> Pola tata kota ini mencakup empat hal yakni [[keraton]] sebagai pusat pemerintahan, [[alun-alun]] sebagai ruang publik, [[masjid]] sebagai tempat ibadah, dan [[pasar]] sebagai pusat transaksi ekonomi.<ref name=jogjatrip></ref>
==Isi Pasar Beringharjo==
===Koleksi Batik===
Pasar Beringharjo memiliki berbagai jenis batik mulai [[batik]] kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra.<ref name=yogyes></ref> Koleksi batik kain dijumpai di los pasar bagian barat sebelah utara.<ref name=yogyes></ref> Sementara koleksi pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat.<ref name=yogyes></ref> Selain pakaian batik, los pasar bagian barat juga menawarkan baju [[surjan]], [[blangkon]], dan [[sarung tenun]] maupun batik.<ref name=yogyes></ref> Selain itu juga dijumpai sandal dan tas di sekitar [[eskalator]] pasar bagian barat.<ref name=yogyes></ref>
 
== Struktur Bangunan ==
===Aneka Rempah-Rempah===
[[FileBerkas:Pasar Bringharjo.jpg|thumbjmpl|200px|Suasana Pasar Beringharjo Yogyakarta]]
Di lantai dua pasar bagian timur, merupakan pusat penjualan bahan dasar [[jamu Jawa]] dan [[rempah-rempah]].<ref name=yogyes></ref> Bahan jamu yang dijual misalnya [[kunyit]] yang biasa dipakai untuk membuat [[kunyit asam]] dan [[temulawak]] yang dipakai untuk membuat jamu sangat pahit.<ref name=yogyes></ref> Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe (biasa diolah menjadi minuman [[ronde]] ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur [[gula batu]]) dan kayu (dipakai untuk memperkaya citarasa minuman seperti [[wedang jahe]], [[kopi]], [[teh]] dan kadang digunakan sebagai pengganti bubuk coklat pada ''cappucino'').<ref name=yogyes></ref>
Ciri khas bangunan Pasar Beringharjo dapat dilihat pada [[interior]] bangunan yang merupakan perpaduan antara [[arsitektur]] [[kolonial]] dan [[tradisional]] [[Jawa]].<ref name=jogjatrip></ref> Secara umum, pasar ini terdiri dari dua bangunan yang terpisah yaitu bagian barat dan bagian timur.<ref name=detik></ref> Bangunan utama di bagian barat terdiri dari dua lantai, adapun bangunan yang kedua di bagian timur terdiri dari tiga lantai.<ref name=jogjatrip></ref> Pintu masuk utama pasar ini terletak di bagian barat, tepat menghadap [[Jalan Malioboro]].<ref name=jogjatrip></ref> Pintu gerbang utama ini merupakan bangunan dengan ciri khas [[kolonial]] bertuliskan Pasar Beringharjo dengan [[aksara]] Latin dan aksara Jawa.<ref name=detik></ref>
 
Pada sisi kanan dan kiri pintu utama terdapat dua buah ruangan berukuran 2,5 x 3,5 [[meter]] yang digunakan untuk kantor pengelola pasar.<ref name=jogjatrip></ref> Pintu utama ini berhubungan langsung dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus dari arah barat ke timur.<ref name=jogjatrip></ref> Lebar jalan utama di dalam pasar ini berkisar 2 meter dengan los-los terbuka di sisi kanan dan kiri.<ref name=jogjatrip></ref> Di samping pintu utama, terdapat pula pintu-pintu lain di bagian utara, timur, selatan dengan ukuran lebih kecil dibandingkan pintu utama.<ref name=jogjatrip></ref>
===Aneka Barang Antik===
Pasar Beringharjo juga menjadi tempat yang tepat untuk berburu barang antik.<ref name=yogyes></ref> Pusat penjualan barang antik terdapat di lantai 3 pasar bagian timur.<ref name=yogyes></ref> Di tempat itu, wisatawan bisa mendapati mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung dan sebagainya.<ref name=yogyes></ref> Di lantai itu pula, wisatawan dapat memburu beberapa barang bekas berkualitas.<ref name=yogyes></ref> Berbagai macam barang bekas [[impor]] seperti sepatu, tas, dan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik.<ref name=yogyes></ref>
 
===Aneka JajanIsi Pasar= Beringharjo ==
Ada banyak jenis barang yang dapat dibeli di Pasar Beringharjo, menjualmulai berbagaidari macam[[batik]], [[jajanan pasar]], khas[[uang Yogyakartakuno]], yangpakaian dikemasanak dengandan caradewasa, [[makanan cepat saji]], bahan dasar [[jamu tradisional]], [[sembako]] hingga barang antik.<ref name=suryo2suryo>{{cite book|last=Sukendro|first=Suryo|title=JalanKeliling Tempat-JalanTempat Wisata KulinerEksotis AseliDi Jogja|publisher =[[MedPress]]|date=2009|pages=60108,61109|isbn=979-788-068101-06}}</ref> Untuk mendapatkan harga yang sesuai, wisatawan bisa menawar harga jajanan pasar ini.<ref name=suryo2></ref>
=== Koleksi Batikbatik ===
Pasar Beringharjo memiliki berbagai jenis batik mulai [[batik]] kain maupun sudah jadi pakaian, bahan katun hingga sutra.<ref name=yogyes></ref> Koleksi batik kain dijumpai di los pasar bagian barat sebelah utara.<ref name=yogyes></ref> Sementara koleksi pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar bagian barat.<ref name=yogyes></ref> Selain pakaian batik, los pasar bagian barat juga menawarkan baju [[surjan]], [[blangkon]], dan [[sarung tenun]] maupun batik.<ref name=yogyes></ref> Selain itu juga dijumpai sandal dan tas di sekitar [[eskalator]] pasar bagian barat.<ref name=yogyes></ref>
 
====Kue Kipo=Aneka rempah-rempah ===
Di lantai dua pasar bagian timur, merupakan pusat penjualan bahan dasar [[jamu Jawa]] Jawa dan [[rempah-rempah]].<ref name="yogyes><" /ref> Bahan jamu yang dijual misalnya [[kunyit]] yang biasa dipakai untuk membuat [[kunyit asam]] dan [[temulawak]] yang dipakai untuk membuat jamu sangat pahit.<ref name=yogyes></ref> Rempah-rempah yang ditawarkan adalahantara lain jahe (biasa diolah menjadi minuman [[ronde]] ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur [[gula batu]]) dan kayu (dipakai untuk memperkaya citarasa minuman seperti [[wedang jahe]], [[kopi]], [[teh]] dan kadang digunakan sebagai pengganti bubuk coklat pada ''cappucino'').<ref name=yogyes></ref>
Kipo adalah makanan khas [[Kotagede]].<ref name=suryo2></ref> Kue kipo terbuat dari [[tepung ketan]] dan dipanggang kecil-kecil.<ref name=suryo2></ref> Bahan dasarnya terbuat dari tepung ketan dan [[unti kelapa]].<ref name=suryo2></ref> Kipo menjadi makanan khas karena proses pembuatannya tergolong unik.<ref name=suryo2></ref> Kue tidak dikukus tetapi dibakar di [[wajan tanah liat]].<ref name=suryo2></ref>
 
====Pecel Urap=Aneka barang antik ===
Pasar Beringharjo juga menjadi tempat yang tepat untuk berburu [[barang antik]].<ref name=yogyes></ref> Pusat penjualan barang antik terdapat di lantai 3 pasar bagian timur.<ref name=yogyes></ref> Di tempat itu, wisatawan bisa mendapati [[Mesin tik|mesin ketik]] tua, [[helm]] buatan tahun 60-an yang bagian depannya memiliki mika sebatas hidung dan sebagainya.<ref name=yogyes></ref> Di lantai itu pula, wisatawan dapat memburu beberapa barang bekas berkualitas.<ref name=yogyes></ref> Berbagai macam barang bekas [[impor]] seperti sepatu, tas, dan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik.<ref name=yogyes></ref>
Di [[pelataran]] depan Pasar Beringharjo, wisatawan dapat mencicipi pecel urap yang disajikan dalam mangkuk dari daun pisang yang disebut [[pincuk]].<ref name=suryo2></ref> Pecel ini berisi berbagai macam sayuran seperti bayam, tauge, sawi dan bumbu kacang.<ref name=suryo2></ref> Sedangkan pelengkapnya yakni [[tahu]] dan [[tempe bacem]] atau [[tempe gembus]].<ref name=suryo2></ref>
 
====Mendut DanAneka Megajajan pasar Mendhung====
Pasar Beringharjo menjual berbagai macam [[jajanan pasar]] khas Yogyakarta yang dikemas dengan cara [[tradisional]].<ref name=suryo2>{{cite book|last=Sukendro|first=Suryo|title=Jalan-Jalan Kuliner Aseli Jogja|publisher =[[MedPress]]|date=2009|pages=60,61|isbn=979-788-068-0}}</ref> Untuk mendapatkan harga yang sesuai, wisatawan bisa menawar harga jajanan pasar ini.<ref name=suryo2/>
Makanan ini berbahan ketan yang berbentuk bulat, berwarna merah dan hijau yang disiram dengan kuah santan.<ref name=suryo2></ref> Makanan lain yakni mega mendhung, yaitu makanan kecil yang terbuat dari [[hungkwe]] berwarna biru dan putih.<ref name=suryo2></ref>
 
====Legomoro Kue kipo ====
MakananKue inikipo adalah makanan khas [[Kotagede]] yang terbuat dari beras[[tepung ketan]] dan diisidipanggang daging yang dicacahkecil-kecil.<ref name="suryo2><" /ref> LegomoroBahan hampirdasarnya miripterbuat dengandari tepung ketan dan [[lemperunti kelapa]].<ref yangname=suryo2/> dibungkusKipo daunmenjadi pisangmakanan dankhas dikukuskarena proses pembuatannya tergolong unik.<ref name=suryo2/> Kue tidak dikukus tetapi dibakar di [[wajan tanah liat]].</ref> name=suryo2/>
 
==== Pecel urap ====
==Referensi==
Di [[pelataran]] depan Pasar Beringharjo, wisatawan dapat mencicipi pecel urap yang disajikan dalam mangkuk dari daun pisang yang disebut [[pincuk]].<ref name=suryo2></ref> Pecel ini berisi berbagai macam sayuran seperti bayam, tauge, sawi dan bumbu kacang.<ref name=suryo2></ref> Sedangkan pelengkapnya yakni [[tahu]] dan [[tempe bacem]] atau [[tempe gembus]].<ref name=suryo2></ref>
{{reflist}}www.beringharjo.net{{Topik Yogyakarta}}
 
[[Kategori:Pusat perbelanjaan di Yogyakarta]]
==== Mendut dan mega mendhung ====
[[Kategori:Bangunan dan struktur di Yogyakarta]]
Makanan ini berbahan ketan yang berbentuk bulat, berwarna merah dan hijau yang disiram dengan kuah santan.<ref name=suryo2></ref> Makanan lain yakni mega mendhung, yaitu makanan kecil yang terbuat dari [[hungkwehunkue]] berwarna biru dan putih.<ref name=suryo2></ref>
 
==== Legomoro ====
Makanan ini terbuat dari beras ketan dan diisi daging yang dicacah.<ref name=suryo2/> Legomoro hampir mirip dengan [[lemper]] yang dibungkus daun pisang dan dikukus.<ref name=suryo2/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}www.beringharjo.net{{Topik Yogyakarta}}
 
[[Kategori:Pusat perbelanjaan diGondomanan, Yogyakarta]]
[[Kategori:Tempat wisata di Yogyakarta]]
[[Kategori:Bangunan dan strukturPasar di Yogyakarta|Beringharjo]]