Syam'un: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dirga udara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(35 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix =
|image = Brigjen Kyai Hajji Syam'un.jpg
|imagesize =
|caption =
|order = ke-13
|office = Bupati Serang
|president = [[Soekarno]]
|term_start = 1945
|term_end = 1949
|predecessor = R. A. A. Hilman Djajadiningrat
|successor = Mas Parmadidjaja
|birth_date =
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
|party =
|allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—1949)}}
|serviceyears =
|rank = [[Berkas:Pdu_brigjendtni_komando.png|25px]] [[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]])
|branch = [[Berkas:
|unit =
|awards = [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
|laterwork =
|portrayedby =
|enteredservice =
|currentlyresides =
|family =
|spouse =
Baris 39 ⟶ 38:
}}
== Riwayat
Syam'un lahir di kampung Beji pada tanggal 15 April 1883. Lokasi kelahirannya masuk dalam wilayah Desa Bojonegara, Kecamatan Cilegon, [[Kabupaten Serang]], [[Keresidenan Banten]]. Nama ibunya adalah Siti Hajar, sedangkan ayahnya bernama Alwiyan. Keluarganya merupakan keturunan kyai asal Banten. Kakek dari jalur keluarga ibunya bernama Wasyid merupakan salah satu tokoh dalam peristiwa [[Geger Cilegon 1888]].<ref>{{Cite journal|title=Nilai Gigih dalam Biografi K.H. Sjamun (1883-1949)|journal=Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah|volume=1|issue=1|pages=28|doi=10.17509/historia.v1i1.7010|issn=2620-4789}}</ref> Peristiwa ini terjadi sebagai bentuk perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda.{{Butuh rujukan}}
Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un melanjutkan studi ke Mekkah (
Pada tahun 1916, Syam’un mendirikan Pondok Pesantren Al-Khairiyah di [[Citangkil, Citangkil, Cilegon|Citangkil]], Desa Warnasari, Kecamatan Grogol, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten. Namanya kemudian diubah menjadi Perguruan Islam Al-Khairiyah.<ref>{{Cite journal|last=Wiryono|first=Herry|date=2012|title=Perkembangan Perguruan Islam Al-Khairiyah Cilegon Banten (1916-1950)|journal=Patanjala|volume=4|issue=1|pages=58}}</ref>
Mulai tahun 1942 hingga tahun 1945, Syam’un bergabung menjadi anggota [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]].<ref>{{Cite book|last=Ali, M., dkk.|date=2016|url=http://repository.uinbanten.ac.id/4229/1/Syam%27un.pdf|title=Biografi K.H. Syam’un (1883-1949)|location=Serang|publisher=Laboratorium Bantenologi|isbn=978-602-6671-20-2|pages=3|url-status=live}}</ref> Organisasi ini merupakan gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.{{Butuh rujukan}}
Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.▼
▲Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|TNI Divisi Siliwangi]].{{Butuh rujukan}}
Karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi [[Daftar Bupati Serang|Bupati Serang periode 1945—1949]]. Pada awal Kemerdekaan, KH.Syam'un berhasil meredam gejolak sosial di Banten, peristiwa itu terkenal dengan peristiwa Dewan Rakyat pimpinan ce Mamat.{{Butuh rujukan}}
Pada Tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari Gunung Karang Kab. Pandeglang hingga kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang.▼
▲Pada Tahun 1948 meletus [[Agresi Militer Belanda II]] yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari [[Gunung Karang]] Kab. Pandeglang hingga [[Kamasan, Cinangka, Serang|kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang]]. Daerah ini menjadi tempat tinggal salah satu gurunya KH. Jasim.{{Butuh rujukan}}
== Wafat ==
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]▼
Brigjen KH. Syam’un meninggal pada tanggal 2 Maret 1949 sekitar pukul 4:45 subuh. Ia wafat di Desa Kamasan Anyer. Sebelumnya, ia mengalami sakit selama 4 hari sejak tanggal 27 Februari 1949. Menjelang wafatnya, ia ditemani oleh istrinya.<ref>{{Cite book|last=Ali, M., Permana, R., dan Alfuadi, F.|date=2020|url=http://repository.uinbanten.ac.id/7084/1/3%20Buku%20Brigjen%20KH%20Syamun%20rev.pdf|title=Brigjen KH. Syam’un, Kiyai Panglima para Pejuang Kemerdekaan di Banten (1893-1949)|location=Serang|publisher=Pemerintah Kota Serang|isbn=978-602-53710-6-6|editor-last=Ibnu Suardi|editor-first=Jemmy|pages=139|url-status=live}}</ref> Pada saat meninggal, pangkat militer KH Syam'un adalah Kolonel, kerena jasa jasanya, kemudian mendapat kenaikan pangkat anumerta menjadi Brigadir Jenderal Anumerta.{{Butuh rujukan}}
== Penghargaan ==
* [[Berkas:PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Utama]] (4 November 2000)<ref>{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>
== Pahlawan Nasional ==
Pada tanggal 8 November 2018, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Ir. [[Joko Widodo]] menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dengan diterbitkannya Keppres No 123/TK/Tahun 2018, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. [https://news.detik.com/berita/d-4292914/jokowi-anugerahi-gelar-pahlawan-nasional-ke-6-tokoh]
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Alumni Universitas Al-Azhar]]
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Tokoh dari Cilegon]]
[[Kategori:Tokoh dari Serang]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
|