Syam'un: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dirga udara (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(35 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
|honorific-prefix = [[Brigadir Jenderal|Brigjen]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) [[Kyai|K.]] [[Haji (gelar)|H.]]
|name = {{PAGENAME}}
|honorific-suffix =
|image = Brigjen Kyai Hajji Syam'un.jpg
|imagesize = 200px
|caption =
|order = ke-13
|office = Bupati Serang
|president = [[Soekarno]]
|term_start = 1945
|term_end = 1949
|predecessor = R. A. A. Hilman Djajadiningrat
|successor = Mas Parmadidjaja
|birth_date = [[5{{birth April]] [[date|1894]]|4|15}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} Beji, [[CilegonBojonegara, Bojonegara, Serang]], [[Banten]]
|death_date = [[{{death date and age|1949]]|2|28|1894|4|5}}
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Kamasan, Cinangka, Serang]], [[Banten]]
|party =
|allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—1949)}}
|serviceyears = 1945 - 19491943—1949
|rank = [[Berkas:Pdu_brigjendtni_komando.png|25px]] [[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] ([[Anumerta]])
|branch = [[Berkas:LambangInsignia TNIof ADthe Indonesian Army.pngsvg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|unit =
|awards = [[Pahlawan Nasional Indonesia]]
|battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
|laterwork =
|portrayedby =
|enteredservice =
|currentlyresides =
|party =
|family =
|spouse =
Baris 39 ⟶ 38:
}}
 
'''Brigjen[[Brigadir Jenderal]] [[TNI]] (Purn.[[Anumerta]]) K.H. '''Syam'un''' (lahir di{{lahirmati|Beji, [[CilegonBojonegara, Bojonegara, Serang]], [[Banten]], [[|5 April]] |4|1894|[[1894]]Kamasan, -Cinangka, meninggal di [[Serang]], [[Banten]], [[|28|2|1949]]}}) adalah seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan [[Hindia Belanda]] di [[Banten]].
 
== Riwayat Hiduphidup ==
Syam'un lahir di kampung Beji pada tanggal 15 April 1883. Lokasi kelahirannya masuk dalam wilayah Desa Bojonegara, Kecamatan Cilegon, [[Kabupaten Serang]], [[Keresidenan Banten]]. Nama ibunya adalah Siti Hajar, sedangkan ayahnya bernama Alwiyan. Keluarganya merupakan keturunan kyai asal Banten. Kakek dari jalur keluarga ibunya bernama Wasyid merupakan salah satu tokoh dalam peristiwa [[Geger Cilegon 1888]].<ref>{{Cite journal|title=Nilai Gigih dalam Biografi K.H. Sjamun (1883-1949)|journal=Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah|volume=1|issue=1|pages=28|doi=10.17509/historia.v1i1.7010|issn=2620-4789}}</ref> Peristiwa ini terjadi sebagai bentuk perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda.{{Butuh rujukan}}
Brigjen KH. Syam’un adalah pendiri Perguruan Tinggi Islam [[Al-Khairiyah]] Citangkil, Kota Cilegon. Beliau lahir pada 5 April 1894 dari pasangan taat beragama H. Alwiyan dan Hj. Hajar. Brigjen KH. Syam’un masih keturunan dari KH. Wasid tokoh “Geger Cilegon” 1888 (perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda).
 
Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un melanjutkan studi ke Mekkah (1905-19101905—1910) dan berguru di Masjid Al-Haram tempat ahli-ahli ke-Islaman terbaik di dunia berkumpul membagi ilmu. Pendidikan akademinya dilalui di [[Universitas Al-Azhar|Al-Azhar University Cairo]] Mesir (1910-19151910—1915).{{Butuh rujukan}}
 
Pada tahun 1916, Syam’un mendirikan Pondok Pesantren Al-Khairiyah di [[Citangkil, Citangkil, Cilegon|Citangkil]], Desa Warnasari, Kecamatan Grogol, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten. Namanya kemudian diubah menjadi Perguruan Islam Al-Khairiyah.<ref>{{Cite journal|last=Wiryono|first=Herry|date=2012|title=Perkembangan Perguruan Islam Al-Khairiyah Cilegon Banten (1916-1950)|journal=Patanjala|volume=4|issue=1|pages=58}}</ref>
KH. Syam’un pernah bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), sebuah gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.
 
Mulai tahun 1942 hingga tahun 1945, Syam’un bergabung menjadi anggota [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]].<ref>{{Cite book|last=Ali, M., dkk.|date=2016|url=http://repository.uinbanten.ac.id/4229/1/Syam%27un.pdf|title=Biografi K.H. Syam’un (1883-1949)|location=Serang|publisher=Laboratorium Bantenologi|isbn=978-602-6671-20-2|pages=3|url-status=live}}</ref> Organisasi ini merupakan gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.{{Butuh rujukan}}
Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.
 
Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|TNI Divisi Siliwangi]].{{Butuh rujukan}}
Dengan Pangkat terakhir Brigadir Jenderal (Brigjen), karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945-1949.
 
Karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi [[Daftar Bupati Serang|Bupati Serang periode 1945—1949]]. Pada awal Kemerdekaan, KH.Syam'un berhasil meredam gejolak sosial di Banten, peristiwa itu terkenal dengan peristiwa Dewan Rakyat pimpinan ce Mamat.{{Butuh rujukan}}
Pada Tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari Gunung Karang Kab. Pandeglang hingga kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang.
 
Pada Tahun 1948 meletus [[Agresi Militer Belanda II]] yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari [[Gunung Karang]] Kab. Pandeglang hingga [[Kamasan, Cinangka, Serang|kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang]]. Daerah ini menjadi tempat tinggal salah satu gurunya KH. Jasim.{{Butuh rujukan}}
Daerah ini menjadi tempat tinggal salah satu gurunya KH. Jasim. Di Kampung ini juga, Brigjen KH. Syam’un meninggal pada Tahun 1949 karena sakit saat memimpin gerilya dari hutan sekitar Kamasan.
 
== Wafat ==
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]
Brigjen KH. Syam’un meninggal pada tanggal 2 Maret 1949 sekitar pukul 4:45 subuh. Ia wafat di Desa Kamasan Anyer. Sebelumnya, ia mengalami sakit selama 4 hari sejak tanggal 27 Februari 1949. Menjelang wafatnya, ia ditemani oleh istrinya.<ref>{{Cite book|last=Ali, M., Permana, R., dan Alfuadi, F.|date=2020|url=http://repository.uinbanten.ac.id/7084/1/3%20Buku%20Brigjen%20KH%20Syamun%20rev.pdf|title=Brigjen KH. Syam’un, Kiyai Panglima para Pejuang Kemerdekaan di Banten (1893-1949)|location=Serang|publisher=Pemerintah Kota Serang|isbn=978-602-53710-6-6|editor-last=Ibnu Suardi|editor-first=Jemmy|pages=139|url-status=live}}</ref> Pada saat meninggal, pangkat militer KH Syam'un adalah Kolonel, kerena jasa jasanya, kemudian mendapat kenaikan pangkat anumerta menjadi Brigadir Jenderal Anumerta.{{Butuh rujukan}}
 
== Penghargaan ==
* [[Berkas:PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Utama]] (4 November 2000)<ref>{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
== Pahlawan Nasional ==
Pada tanggal 8 November 2018, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Ir. [[Joko Widodo]] menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dengan diterbitkannya Keppres No 123/TK/Tahun 2018, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. [https://news.detik.com/berita/d-4292914/jokowi-anugerahi-gelar-pahlawan-nasional-ke-6-tokoh]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Pahlawan Nasional Indonesia}}
 
[[Kategori:Tokoh TNI-AD]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Alumni Universitas Al-Azhar]]
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Tokoh dari Cilegon]]
[[Kategori:Tokoh dari Serang]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]