Tole Iskandar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
→Nama Jalan: + tag Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(30 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Person
|name = Tole Iskandar
|image =
|image_size =
|caption =
|birth_date =
|
|
|death_date = 13 Juli 1947
|death_place = Perkebunan Cikasintu, [[Sagaranten, Sagaranten, Sukabumi|Sagaranten]], [[Kabupaten Sukabumi|Sukabumi]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|spouse =
|children =
}}
[[Letnan Dua (TNI)|Letnan Dua TNI]] ([[Anumerta]]) [[Raden]] '''Tole Iskandar''' (
== Riwayat
[[Berkas:Orang Tua Tole Iskandar.jpg|
Tole Iskandar adalah sulung dari
Tole Iskandar gugur saat berperang dengan
== Perjuangan ==
[[Berkas:Kakek Tole Iskandar Kota Depok.jpg|
[[Berkas:Barisan Tole Iskandar masa perjuangan. dulu.jpg|
Tole Iskandar memiliki catatan perjuangan tertulis dalam Laskar Pemuda Depok. Laskar itu tersohor dengan sebutan
Tole Iskandar akhirnya terpilih menjadi komandan. Merekalah cikal bakal perjuangan di Depok. Ide pembentukan barisan keamanan karena sehabis kemerdekaan situasi disana tidak menentu. Semua hal berbau [[Belanda]] dan tidak mau memasang [[Bendera Indonesia|bendera merah putih]] dianggap musuh.<ref name="Tentara">[http://www.merdeka.com/khas/diam-diam-jadi-tentara-tole-iskandar-3.html Tole Iskandar Diam-Diam Jadi Tentara] merdeka.com, Diakses 8 Januari 2014</ref>
Buntutnya, pecah insiden di Jalan Pemuda. Masyarakat kampung merebut semua harta melalui peristiwa Gedoran Depok. Mereka menawan para keturunan Belanda Depok ke Bogor. Belanda Depok merupakan mantan pekerja [[Cornelis Chastelein]]. Mereka mendapatkan jatah harta warisan Cornelis berupa tanah untuk dikelola▼
▲Buntutnya, pecah insiden di Jalan Pemuda. Masyarakat kampung merebut semua harta melalui peristiwa Gedoran Depok. Mereka menawan para keturunan Belanda Depok ke [[Kota Bogor|Bogor]]. Belanda Depok merupakan mantan pekerja [[Cornelis Chastelein]]. Mereka mendapatkan jatah harta warisan Cornelis berupa tanah untuk dikelola
Pekerja itu didatangkan dari [[Sulawesi]], [[Kalimantan]], [[Timor]] dan [[Bali]]. Cornelis kemudian membentuk 12 marga untuk mereka setelah penghapusan perbudakan pada [[1714]].▼
▲Pekerja itu didatangkan dari [[Sulawesi]], [[Kalimantan]], [[Timor Leste|Timor]] dan [[Bali]]. Cornelis kemudian membentuk 12 marga untuk mereka setelah penghapusan perbudakan pada
* Laurenz
* Loen
* Leander
* Jonathans
* Toseph
* Yakob
* Sudira
* Samuel
* Sadok
* Isac
* Bakas
* Tholence
Kini keturunan mereka umumnya tinggal di kawasan [[Depok Lama]].
Kelompok 21 dipimpin Tole Iskandar mengumpulkan Belanda Depok di sebuah tempat dekat Stasiun Depok Lama agar tidak menjadi korban dendam terhadap Belanda. Tole juga ikut mengusir pendudukan Belanda di Depok dan terlibat perang di Kalibata serta Bogor.▼
▲Kelompok 21 dipimpin Tole Iskandar mengumpulkan Belanda Depok di sebuah tempat dekat [[Stasiun Depok
Saat itu, senjata yang dimiliki Barisan Keamanan ini hanya empat pucuk carabine Jepang. Itu pun hasil rampasan dari polisi Jepang yang bertugas di Depok. Kolonel Samuan, salah satu tim penyusun sejarah perjuangan di Bogor, ke 21 orang ini diberi nama Kelompok 21. Pada [[15 Oktober]] 1945, di Bogor dibentuk [[BKR]] resimen II membawahi empat batalion, yaitu Batalion I Depok, Batalion II Leuwiliang, Batalion III [[Cileungsi, Bogor|Cileungsi]], dan Batalion IV Kota Bogor.▼
▲Saat itu, senjata yang dimiliki
Laskar Rakyat Depok (kelompok 21) yang dipimpin oleh Tole Iskandar langsung meleburkan diri ke dalam Batalion I Depok. Setelah batalion masuk di Depok, berpuluh-puluh pemuda Islam setempat mendaftarkan diri menjadi [[TKR]]. Mereka berkali-kali menyerang pasukan Inggris di [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan|Pasar Minggu]] dan markas mereka di pabrik [[Sepatu Bata]] Jalan Kalibata Raya.▼
* Batalion I Depok
* Batalion II Leuwiliang
* Batalion III Jonggol
* Batalion IV Bogor
▲Laskar Rakyat Depok
Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan Cikasindu, Tole Iskandar gugur setelah sebelumnya melakukan penyerbuan di Bojonggede, melawan pasukan [[Gurkha]] di di Citayam dan Pabuaran. Begitu hebatnya perjuangan Tole Iskandar, hingga ketika ia gugur merupakan pukulan berat bagi rekan-rekannya yang bertahun-tahun berjuang bersama.▼
▲Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan
Pada tanggal [[16 Juni]] [[1946]], Depok diserang secara besar-besaran oleh tentara gabungan Inggris dan Belanda. Perjanjian Renville, [[17 Januari]] [[1948]], Jawa Barat harus dikosongkan pejuang. Pasukan Siliwangi hijrah ke [[Jawa Tengah]]. Untuk mengisi kekosongan pejuang di Jawa Barat, [[Jenderal Sudirman]] dan [[Tan Malaka]] berunding. Hasilnya, dibentuklah pasukan rahasia yaitu Devisi [[Bambu runcing|Bambu Runcing]] (BR) dibawah pimpinan Sutan Akbar (mahasiswa kedokteran yang mendirikan Angkatan Pemuda Indonesia (API) bersama pemuda yang mondok di asrama menteng 31 sekarang Gedung Juang).▼
▲Pada tanggal
[[11 Oktober]] [[1949]], Bambu Runcing mengeluarkan maklumat yang menentang seluruh perundingan dengan Belanda karena menilai seluruh hasil dari perundingan-perundingan tersebut hanya merongrong dan menggerogoti cita-cita kemerdekaan. Mereka menginginkan kemerdekaan 100 %. Mau tak mau mereka berhadap-hadapan dengan republik yang masih seumur jagung. Seteru semakin menjadi-jadi menyusul pemberlakuan Restrukturisasi dan Rasionalisasi (RERA) di tubuh [[angkatan bersenjata]].▼
▲
Perang saudara meletus. Daerah yang dikuasai Bambu Runcing bergolak, termasuk Depok. Bambu Runcing Depok yang dipimpin seorang jawara bernama Sengkud bermarkas di Bulak Garong (sekarang Perumahan Pesona Kahyangan). Sengkud tersohor. Sebelum memimpin Bambu Runcing dia pernah bergabung bersama Pertahanan Desa (PD). [[Pramoedya Ananta Toer]], sastrawan legendaris itu juga pernah aktif di Pertahanan Desa.▼
▲Perang saudara meletus
Depok pun mencekam. Pembunuhan terjadi hampir setiap hari. Laskar rakyat yang tadinya bergerilya menggencarkan serangan sporadis terhadap pasukan penjajah berubah menjadi perampok yang sadis. Hanya saja yang dirampok orang-orang yang dianggap berseberangan dengan mereka, tiap malam ada saja yang digedor pintu rumahnya.<ref name="Gedoran Depok">[http://investigasi.seruu.com/read/2012/06/18/101978/sebuah-reportase-sejarah-gedoran-depokrevolusi-sosial-di-tepi-jakarta-1945-1955 Sebuah Reportase Sejarah: 'GEDORAN DEPOK' Revolusi Sosial di Tepi Jakarta 1945-1955] investigasi.seruu.com, Diakses 18 Juni 2012</ref>▼
▲Depok pun mencekam
== Nama jalan ==▼
[[Berkas:Jalan Tole Iskandar Kota Depok.jpg|thumb|280px|Jalan Tole Iskandar Kota Depok]]▼
{{Cleanup-PR|bagian}}
Bagi masyarakat Depok, khususnya warga [[Depok Timur]], Jalan Tole Iskandar bukanlah nama asing. Sebab, sebelum Jalan Proklamasi dan Jalan Keadilan dibuka, Jalan Tole Iskandar merupakan akses satu-satunya menuju [[Stasiun Depok]] maupun [[Terminal Depok]]. Setiap hari jalan itu dilintasi warga untuk menuju ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]].
▲[[Berkas:Jalan Tole Iskandar Kota Depok.jpg|
Apalagi dulu Jalan Proklamasi dan Jalan Merdeka di Depok II belum ada. Akses ke Jakarta saat itu hanya melalui Jalan Tole Iskandar menuju [[Jalan Raya Bogor]]. Bukan Jalan [[Margonda]] Raya seperti saat ini. Letak Jalan Tole Iskandar sekitar dua kilometer dari Jalan Pemuda melintasi jembatan Vanus peninggalan Belanda. Nama Tole Iskandar dikukuhkan dalam [[Peraturan Daerah (Indonesia)|Peraturan Daerah]] Nomor 1/1999 tentang hari jadi dan lambang Kota Depok. Dia salah satu pahlawan perjuangan Kota Depok selain Margana atau lebih dikenal dengan Margonda. <ref name="Kisah Tole Iskandar">[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/04/15/mlam0y-kisah-margonda-dan-tole-iskandar Kisah Margonda dan Tole Iskandar] republika.co.id,Diakses 15 April 2013</ref>▼
Apalagi dulu Jalan Proklamasi dan Jalan Keadilan belum ada. Akses ke [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]] saat itu hanya melalui Jalan Tole Iskandar menuju [[Jalan Raya Bogor]]. Bukan Jalan Margonda seperti saat ini. Letak Jalan Tole Iskandar sekitar 2 kilometer dari Jalan Pemuda melintasi [[Jembatan Panus]] peninggalan [[Belanda]].
▲
== Lihat pula ==
Baris 70 ⟶ 93:
* [http://depoktren.com/2013/10/23/asal-usul-jalan-margonda/ Asal-Usul Jalan Margonda]
* [http://www.depok.go.id/ Situs Web Pemerintah Kota Depok]
* [http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas Lambang dan Identitas Kota Depok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140703081716/http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas |date=2014-07-03 }}▼
▲* [http://www.depok.go.id/profil-kota/lambang-dan-identitas Lambang dan Identitas Kota Depok]
* [http://depoknews.com/sejarah-kota-depok/ Sejarah Kota Depok Dari Masa ke Masa]
[[Kategori:
|