Suku Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Radjasangara (bicara | kontrib)
Perbaikan isi artikel dengan isi yang lebih benar.
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kuliner: Berkas tidak ada/dihapus
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(169 revisi perantara oleh 53 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{ethnic group|
[[Berkas:Linguistic map West Java.png|320px|right|thumb|Peta linguistik di Pulau Jawa bagian barat.]]
|group = Suku Banten
'''Suku Banten''' adalah orang Sunda yang mendiami bekas daerah kekuasaan [[Kesultanan Banten]] di luar Parahiyangan, Cirebon dan Jakarta. Menurut sensus BPS tahun 2000, suku Banten populasinya 2,1% dari penduduk Indonesia. Orang Banten menggunakan [[bahasa Banten]]. Bahasa Banten adalah salah satu dialek [[bahasa Sunda]] yang lebih dekat kepada bahasa Sunda kasar.
|native_name = ''Urang Banten''<br/>{{Sund|ᮅᮛᮀ ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪}}
|image = Bantenese wedding.jpg
|image_caption=Pakaian adat dalam pernikahan suku Banten.
|poptime = Setidaknya '''4.657.000–5.000.000''' jiwa<ref>{{cite book
|last =
|first =
|publisher=Badan Pusat Statistik
|title =Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010
|date =
|year =2011
|url =
|accessdate =
|isbn = 9789790644175
|url = http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html}}</ref> di Indonesia ([[Sensus Penduduk Indonesia 2010]])
|population= '''±5.000.000'''-'''9.000.000'''<ref>{{Cite book|last=Minahan|first=James B.|year=2012|url=https://books.google.co.id/books?id=fOQkpcVcd9AC&pg=PT50&dq=sundanese+banten+dialect&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjOoq_87-L2AhXZR2wGHQE7D-UQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=sundanese%20banten%20dialect&f=false|title=Ethnic Groups of South Asia and the Pacific: An Encyclopedia|location=[[Santa Barbara, California]]|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-59884-659-1|oclc=915350385|url-status=live}}</ref>
|popplace=
|region1 = {{Flag|Banten}}
|pop1 = 4.321.991
|ref1 = <ref>{{citeweb|url=https://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/watermark%20_Kewarganegaraan,%20Suku%20Bangsa,%20Agama%20dan%20Bahasa_281211.pdf|title=''Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia 2011''|date=2011-01-01|accessdate=2017-03-21}}</ref>
|region2 = {{Flag|Lampung}}
|pop2 = 172.403
|ref2 =
|region3 = {{Flag|Jawa Barat}}
|pop3 = 60.948
|ref3 =
|region4 = {{Flag|Sumatera Utara}}
|pop4 = 46.640
|ref4 =
|region5 = {{Flag|DKI Jakarta}}
|pop5 = 28.551
|ref5 =
|region6 = {{Flag|Sumatera Selatan}}
|pop6 = 17.141
|ref6 =
|langs=[[Bahasa Sunda Banten|Sunda Banten]], [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|rels=[[Islam]] ([[Sunni]])
|related= [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Badui|Badui]], [[Suku Lampung|Lampung]]
}}
'''Suku Banten''' atau '''Suku Sunda Banten''' ([[aksara Sunda]]: {{Sund|ᮅᮛᮀ ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪}}, ''Urang Banten'') adalah orang [[Bahasa Sunda|berbahasa Sunda]] yang mendiami bekas daerah kekuasaan [[Kesultanan Banten]]<ref>{{Cite journal|last=Bintang|first=Anugerah|title=Suku Bangsa di Provinsi Banten|url=http://www.academia.edu/19980880/Suku_Bangsa_di_Provinsi_Banten|language=en}}</ref> di luar [[Parahyangan]], [[Cirebon]], dan [[Jakarta]]. Menurut [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk tahun 2010]] oleh [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) [[Indonesia]], populasi suku Banten mewakili 2,1% dari penduduk Indonesia, atau sekitar '''4.657.000''' jiwa lebih.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=36&wilayah=Banten|title=Peringatan|website=sp2010.bps.go.id|access-date=2017-03-21}}</ref><ref name=":0">{{cite book|url=http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia – Hasil Sensus Penduduk 2010|last=|first=|date=|publisher=Badan Pusat Statistik|year=2011|isbn=9789790644175|accessdate=}}</ref> Orang Banten umumnya bertutur menggunakan sebuah [[Dialek bahasa Sunda|dialek]] dari [[bahasa Sunda]] yang disebut sebagai [[bahasa Sunda Banten]].
 
== Asal kata BantenMasyarakat ==
=== Sensus Penduduk tahun 2010 ===
Kata Banten muncul jauh sebelum berdirinya [[Kesultanan Banten]]. Kata ini digunakan untuk menamai sebuah sungai dan dan daerah sekelilingnya yaitu [[Cibanten]] atau sungai Banten. Rujukan tertulis pertama mengenai Banten dapat ditemukan pada naskah Sunda Kuna [[Bujangga Manik]] yang menyebutkan nama-nama tempat di Banten dan sekitarnya sebagai berikut:
Berdasarkan [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk tahun 2010]] oleh [[Badan Pusat Statistik]] [[Indonesia]], suku Banten bersama [[suku Badui]] dikelompokan ke dalam ''Suku asal Banten'' dengan total jumlah '''4.657.784''' jiwa.<ref name=":2" /><ref name=":0" />
 
== Etimologi ==
''tanggeran Labuhan Ratu.<BR>
Kata "Banten" muncul jauh sebelum berdirinya [[Kesultanan Banten]]. Kata ini digunakan untuk menamai sebuah sungai dan daerah sekelilingnya, yaitu [[Ci Banten|Cibanten]] atau sungai Banten. Rujukan tertulis pertama mengenai Banten dapat ditemukan pada naskah berbahasa [[Bahasa Sunda Kuno|Sunda Kuno]] [[Bujangga Manik]] yang menyebutkan nama-nama tempat di Banten dan sekitarnya sebagai berikut:
Ti kaler alas Panyawung,<BR>
tanggeran na alas '''Banten'''.<BR>''
 
''Tanggeran Labuhan Ratu.<br>Ti kalér alas Panyawung,<br>Tanggeran na alas '''Banten'''.''
''Itu ta na gunung (.. .)ler,<BR>
tanggeran alas Pamekser,<BR>
nu awas ka Tanjak Barat.<BR>
Itu ta pulo Sanghiang,<BR>
heuleut-heuleut nusa Lampung,<BR>''
 
''Itu ta na gunung (.. .)ler,<br>Tanggeran alas Pamekser,<br>Nu awas ka Tanjak Barat.<br>Itu ta pulo Sanghiang,<br>Heuleut-heuleut nusa Lampung,''
''Ti timur pulo Tampurung,<BR>
ti barat pulo Rakata,<BR>
gunung di tengah sagara.<BR>
Itu ta gunung Jereding,<BR>
tanggeran na alas Mirah,<BR>''
 
''Ti timur pulo Tampurung,<br>Ti barat pulo Rakata,<br>Gunung di tengah sagara.<br>Itu ta gunung Jereding,<br>Tanggeran na alas Mirah,''
''ti barat na lengkong Gowong.<BR>
Itu ta gunung Sudara,<BR>
na gunung Guha Bantayan,<BR>
tanggeran na Hujung Kulan,<BR>
ti barat bukit Cawiri.<BR>''
 
''Ti barat na lengkong Gowong.<br>Itu ta gunung Sudara,<br>Na gunung Guha Bantayan,<br>Tanggeran na Hujung Kulan,<br>Ti barat bukit Cawiri.''
''Itu ta na gunung Raksa,<BR>
gunung Sri Mahapawitra,<BR>
tanggeran na Panahitan,''</BR>
 
''Itu ta na gunung Raksa,<br>Gunung Sri Mahapawitra,<br>Tanggeran na Panahitan,<br>''
Dataran lebih tinggi yang dilalui sungai ini disebut Cibanten Girang atau disingkat [[Banten Girang]] ("Banten atas"). Berdasarkan riset yang dilakukan di Banten Girang pada tahun 1988 dalam program Franco-Indonesian excavations, di daerah ini telah ada pemukiman sajak abad ke 11 sampai 12 (saat kerajaan Sunda). Berdasarkan riset ini juga diketahui bahwa daerah ini berkembang pesat pada abad ke-16 saat Islam masuk pertama kali di wilayah ini.
 
Dataran lebih tinggi yang dilalui sungai ini disebut Cibanten Girang atau disingkat [[Banten Girang]] ("Banten atas"). Berdasarkan riset yang dilakukan di Banten Girang pada tahun 1988 dalam program Franco-Indonesian excavations, di daerah ini telah ada pemukiman sajak abad ke 11 sampai 12 (saat kerajaan Sunda). Berdasarkan riset ini juga diketahui bahwa daerah ini berkembang pesat pada abad ke-16 saat Islam masuk pertama kali di wilayah ini.
Perkembangan pemukiman ini kemudian meluas atau bergeser ke arah [[Serang]] dan ke arah pantai. Pada daerah pantai inilah kemudian didirikan [[Kesultanan Banten]] oleh [[Sunan Gunung Jati]]. [[Berkas:Orang Banten.jpg|right|thumb|250px|Gambaran orang Banten sebelum masa [[Kesultanan Banten]].]]
[[Berkas:Landlieden van achter Bantam, 1596, anonymous, 1597 - 1598.jpg|jmpl|Lukisan orang Banten sekitar tahun 1598 di [[Rijksmuseum]]
[[Amsterdam]]|249x249px]]
Perkembangan pemukiman ini kemudian meluas atau bergeser ke arah [[Serang]] dan ke arah pantai. Pada daerah pantai inilah kemudian didirikan [[Kesultanan Banten]] oleh [[Sunan Gunung Jati]].
 
== Asal kata suku Banten-usul ==
Asal-usul suku Banten sangat erat kaitannya dengan sejarah berdirinya [[Kesultanan Banten]], suku Banten bersama [[suku Badui]] pada dasarnya adalah sub-etnik dari [[suku Sunda]] yang mendiami bekas wilayah [[Kesultanan Banten]] (wilayah [[Karesidenan Banten]] setelah Kesultanan Banten dihapuskan dan dianeksasi oleh pemerintah [[Hindia Belanda]]). Hanya saja setelah dibentuknya [[Provinsi Banten]], kemudian sebagian orang (terutama orang luar negeri) menerjemahkan '''Bantenese''' sebagai kesatuan etnik dengan budaya dan bahasa tersendiri, yakni budaya dan bahasa Sunda Banten.<ref>{{Cite web|url=http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1113/suku-banten|title=Suku Banten {{!}} Kebudayaan Indonesia|last=Kemdikbud|first=Ditjenbud -|website=kebudayaanindonesia.net|access-date=2017-03-21|archive-date=2017-03-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20170322014235/http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1113/suku-banten|dead-url=yes}}</ref>
Pada dasarnya orang banten adalah orang Sunda. Hanya saja setelah dibentuknya provinsi Banten, ada sebagian orang yang menterjemahkan Bantenese menjadi suku Banten. Tapi secara garis besar orang banten merupakan orang Sunda yang tinggal diwilayah Banten.
 
== Kebudayaan ==
Tanah Banten kaya akan adat dan budaya, salah satu yang dominan adalah adat dan budaya suku Banten yang menjadi mayoritas di [[Provinsi Banten]].
 
=== Bahasa ===
Bahasa yang dituturkan oleh masyarakat Banten adalah salah satu dialek bahasa Sunda yang dikenal sebagai [[bahasa Sunda Banten]] yang memiliki beberapa perbedaan [[leksikon]], [[morfologi]], hingga [[fonologi]] dengan bahasa Sunda baku, bahasa Sunda Banten dianggap sebagai bahasa Sunda yang lebih dekat dengan [[bahasa Sunda Kuno]] karena memiliki beberapa karakteristik tertentu yang tidak dimiliki oleh [[bahasa Sunda Priangan]]. Bahasa ini biasa dituturkan di sebagian besar wilayah Banten seperti [[Kabupaten Pandeglang]], [[Kabupaten Lebak]], bagian selatan [[Kabupaten Tangerang]], [[Kota Tangerang]], [[Kota Tangerang Selatan]], dan bagian tengah dan selatan [[Kabupaten Serang]].<ref>{{Cite news|url=http://m.metrotvnews.com/jabar/peristiwa/lKYm0rXK-bahasa-dan-sastra-sunda-banten-terancam-punah|title=Bahasa dan Sastra Sunda Banten Terancam Punah|last=developer|first=metrotvnews|access-date=2017-03-21|archive-date=2018-06-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20180601021807/http://m.metrotvnews.com/jabar/peristiwa/lKYm0rXK-bahasa-dan-sastra-sunda-banten-terancam-punah|dead-url=yes|work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]]}}</ref>
 
=== Budaya dan Kesenian ===
<gallery>
Berkas:Debus Banten performance at Tourisme Banten Week, Bali.jpg|Aksi [[Debus]], kesenian khas [[Banten]].
</gallery>Kekhasan budaya masyarakat Banten antara lain seni bela diri [[Pencak Silat]], [[Debus]], Rudad, Umbruk, [[Tari Saman]] (Dzikir Saman), [[Tari Topeng]],<ref>{{Cite news|url=http://bangka.tribunnews.com/2016/07/27/tarian-topeng-tani-banten-juara-umum-festival-pesona-serumpun-sebalai-nusantara|title=Tarian Topeng Tani Banten Juara Umum Festival Pesona Serumpun Sebalai Nusantara|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2017-04-09|last=Khamelia|language=id}}</ref> Dog-dog, Angklung Gubrag, Rampak Bedug, Tari Walijamaliha,<ref>{{Cite web|url=http://www.tradisikita.my.id/2016/02/5-tari-tradisional-banten.html|title=5 Tari Tradisional Banten|website=TradisiKita, Indonesia|access-date=2017-04-09|archive-date=2017-04-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20170410050606/http://www.tradisikita.my.id/2016/02/5-tari-tradisional-banten.html|dead-url=yes}}</ref> Tari Silat Pandeglang,<ref>{{Cite web|url=http://disbudpar.pandeglangkab.go.id/newz-43.html|title=DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PANDEGLANG|website=disbudpar.pandeglangkab.go.id|access-date=2017-04-09|archive-date=2017-09-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20170912234415/http://disbudpar.pandeglangkab.go.id/newz-43.html|dead-url=yes}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|url=http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1439/kesenian-rampak-bedug-dari-banten|title=Kesenian Rampak Bedug dari Banten {{!}} Kebudayaan Indonesia|last=Kemdikbud|first=Ditjenbud -|website=kebudayaanindonesia.net|access-date=2017-03-21|archive-date=2017-03-21|archive-url=https://web.archive.org/web/20170321165542/http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1439/kesenian-rampak-bedug-dari-banten|dead-url=yes}}</ref> Palingtung, Lojor, Beluk, dan lainnya.<ref name=":3">{{Citation|last=Official NET News|title=Budaya Desa Menes Pandeglang Banten - NET17|date=2014-09-20|url=https://www.youtube.com/watch?v=VGaFhSyBYGA|accessdate=2017-04-09}}</ref><ref name=":4">{{Citation|last=Netmediatama|title=Menes - Pandeglang - Banten {{!}} Indonesia Bagus {{!}} Fransiska, Wilman & Yasmina{{!}} NetMediatama|date=2014-09-21|url=https://www.youtube.com/watch?v=XuY-Atx_uBA|accessdate=2017-04-09}}</ref>
 
Di samping itu juga terdapat peninggalan warisan leluhur, antara lain [[Masjid Agung Banten]], Makam Keramat Panjang,<ref>{{Cite news|url=http://metro.news.viva.co.id/news/read/612617-cerita-makam-keramat-terpanjang-di-tangerang|title=Cerita Makam Keramat Terpanjang di Tangerang|last=Ansyari|first=Syahrul|language=id|access-date=2017-04-09|work=[[VIVA.co.id]]}}</ref> dan masih banyak peninggalan lainnya.<gallery>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Minaret bij moskee Bantam TMnr 60016479.jpg|Menara Banten sekitar tahun 1915 - 1926
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Gebed in de moskee van Bantam West-Java TMnr 10001244.jpg|Suasana di dalam [[Masjid Agung Banten]] pada tahun 1933
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee Bantam TMnr 10016549.jpg|Suasana di luar [[Masjid Agung Banten]] pada tahun 1933
</gallery>
 
=== Gelar Nama ===
*Tubagus (Tb)
*Ratu
*Entol (E)
*Nyi Ayu
 
=== Kuliner ===
 
Kuliner khas [[Banten]] diantaranya adalah Sate Bandeng, Rabeg Banten, Pecak Bandeng, Pasung Beureum, Ketan Bintul, Nasi Belut, Kue Cucur, Angeun Lada, Balok Menes, Sate Bebek Cibeber, Emping Menes,<ref name=":3" /><ref name=":4" /> dan lainnya.<ref>{{Cite news|url=https://wisatabanten.com/7-makanan-khas-banten-yang-wajib-dicoba/|title=7 Makanan Khas Banten yang Wajib Dicoba|date=2016-01-25|newspaper=Wisata Banten|language=en-US|access-date=2017-04-01|archive-date=2017-04-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20170402091624/https://wisatabanten.com/7-makanan-khas-banten-yang-wajib-dicoba/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://portalwisata.co.id/makanan-khas-banten/|title=14 Makanan Khas Banten Paling Enak yang Wajib Anda Cicipi|last=admin|newspaper=Portalwisata.co.id|language=id-ID|access-date=2017-04-01}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://travel.detik.com/read/2016/07/15/164052/3254374/1519/liburan-di-banten-jangan-lupa-cicipi-10-kuliner-khas-ini|title=Liburan di Banten, Jangan Lupa Cicipi 10 Kuliner Khas Ini|last=Widodo|first=Wahyu Setyo|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id-ID|access-date=2017-04-01}}</ref>
 
=== Agama ===
Secara umum, mereka yang mengaku sebagai etnis Banten merupakan pemeluk agama [[Islam]] yang tidak bisa lepas dari budaya [[Islam|keislaman]] yang sangat kental, hal tersebut erat kaitannya dengan sejarah [[Banten]] sebagai salah satu [[Kesultanan Banten|Kerajaan Islam]] terbesar di [[pulau Jawa]]. Selain itu kesenian-kesenian di Wilayah Banten juga menggambarkan aktivitas keislaman masyarakatnya, seperti kesenian Rampak Bedug dari [[Pandeglang]].<ref name=":1" /> Meskipun begitu, [[provinsi]] [[Banten]] merupakan masyarakat multietnis yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama,<ref name=":0" /> pemeluk agama lain dari suku-suku lainnya dapat hidup berdampingan secara damai di wilayah ini, seperti masyarakat [[Tionghoa Benteng]] di [[Tangerang]], dan Masyarakat adat [[Suku Badui|Badui]] ([[Sunda Wiwitan]]) di wilayah [[Kanekes, Leuwidamar, Lebak]].
 
=== Batik Banten ===
[[Berkas:75 Ragam Hias Khas Banten, Rekonstruksi Arkeolog Nasional.jpg|jmpl|75 Ragam Hias Khas Banten Rekontruksi Arkeologi Nasional]]
Corak dan motif Batik Banten adalah iluminasi dari ragam hias yang telah dikaji Pemerintah [[provinsi]] [[Banten]] dalam rangka menemukan kembali ornamen motif pada bangunan rumah adat di Banten, Ragam hias ini hasil ekskavasi yang direkontruksi oleh Arkeologi Nasional dan Fakultas Sastra [[Universitas Indonesia]] sejak tahun 1976. Ragam hias tersebut telah menjadi keputusan Gubernur Banten Tahun 2003.
 
Sejak dipatenkan tahun [[2003]], [[Batik Banten]] telah mengalami proses panjang hingga akhirnya diakui di seluruh [[dunia]]. [[Batik Banten]] dipatenkan setelah ada kajian di [[Malaysia]] dan [[Singapura]] yang diikuti 62 negara dan mendapatkan predikat terbaik sedunia. Bahkan [[Banten|Batik Banten]] menjadi [[batik]] pertama yang punya hak paten di [[UNESCO]].
 
[[Batik]] [[Banten]] memiliki identitas ''tell story'' (motifnya bercerita) dan kekhasan tersendiri ketimbang [[batik]] lain. Beberapa motifnya diadopsi dari benda-benda sejarah (artefak). Di setiap motif terdapat warna abu-abu yang konon menjadi cermin masyarakat [[Banten]]. Semua [[batik]]nya mengandung muatan filosofi.<ref>{{Citation|last=Bantenurban TV|title=Batik Banten Sebuah Rekonstruksi Sejarah ( Video Promosi )|date=2016-07-19|url=https://www.youtube.com/watch?v=41kYrUqtJnY|accessdate=2017-04-09}}</ref>
 
Nama-nama motif Batik Banten diambil dari nama toponim desa-desa kuno, nama gelar bangsawan/sultan dan nama tataruang istana kerajaan Banten. Pada corakpun identik dengan cerita sejarah yang mengandung filosofi (penuh arti) pada motifnya dengan bermakna intelektual bagi pemakai bahan dan busana Batik Banten.<ref>{{Citation|last=Official NET News|title=85 Motif Batik Banten Mulai Dipasarkan -NET24|date=2014-10-30|url=https://www.youtube.com/watch?v=uabM-VqCOlI|accessdate=2017-04-09}}</ref>
 
==== Filosofi di Motif Batik Banten ====
{{main|Batik Banten}}
[[Berkas:Batik of Banten, Indonesia.png|kiri|jmpl|Ragam motif batik Banten yang mengandung filosofi<ref>{{Cite web|url=http://kotaserang.com/2013/08/batik-banten-seni-budaya-lokal-yang-mendunia.html|title=Batik Banten – Seni Budaya Lokal Yang Mendunia {{!}} KotaSerang.com|website=kotaserang.com|language=en-US|access-date=2017-04-09}}</ref>]]
* '''Motif Surosowan:''' Surosowan adalah nama tata ruang tempat Menghadap raja/sultan [[Kesultanan Banten]].
* '''Motif Pasulamam:''' Pasulaman adalah nama tempat para Pengrajin sulaman di lingkungan [[Kesultanan Banten]].
* '''Motif Pasepen:''' Pasepen adalah nama tempat tata ruang Istana tempat [[Maulana Hasanuddin|Sultan Maulana Hasanuddin]] melakukan meditasi di [[Kesultanan Banten]].
* '''Motif Sebakingking:''' Sebakingking adalah nama gelar Panembahan [[Maulana Hasanuddin|Sultan Maulana Hasanuddin]] dalam penyebaran Agama lslam.
* '''Motif Srimanganti:''' Srimanganti adalah nama tempat di mana Selasar yang menghungkan pendopo Kesultanan Banten untuk raja/sultan menanti.
* '''Motif Pejantren:''' Pejantren adalah nama tempat para pengrajin tenunan di wilayah Banten.
* '''Motif Panjunan:''' Panjunan adalah nama sebuah perkampungan tempat pengrajin gerabah dan keramik di wilayah Kesultanan Banten.
* '''Motif Singayaksa:''' Singayaksa adalah nama sebuah tempat di mana [[Maulana Hasanuddin|Sultan Maulana Hasanuddin]] [[Salat Istikharah]], memohon petunjuk Allah dalam mendirikan [[keraton]].
* '''Motif Wamilahan:''' Wamilahan adalah nama sebuah perkampungan tempat pengrajin pembelah bambu dan tikar di lingkungan Istana.
* '''Motif Panembahan:''' Panembahan adalah nama Gelar [[Maulana Hasanuddin|Sultan Maulana Hasanuddin]] dalam penataan negara pada kejayaan keraton Kesultanan Banten.
* '''Motif Pancaniti:''' Pancaniti adalah nama tempat/bangsal di mana [[Maulana Hasanuddin|Sultan Maulana Hasanuddin]] menyaksikan para prajuritnya berlatih di lapangan.
* '''Motif Pamaranggen:''' Pamaranggen adalah nama tempat di mana para pengrajin dan asesoris keris di lingkungan Kesultanan Banten.
* '''Motif Langenmaita:''' Langenmaita adalah nama tempat berlabuhnya kebahagiaan dalam mengarungi samudra cinta dengan kapal pesiar/dermaga.
* '''Motif Mandalikan:''' Mandalikan adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Arya Mandalika dalam penyebaran Agama lslam.
* '''Motif Memoloan:''' Memoloan adalah nama sebuah kontruksi bangunan atap menara mesjid dan pendopo Kesultanan Banten.
* '''Motif Kesatriaan:''' Kesatriaan adalah nama Sebuah perkampungan tempat belajar agama di pesantren lingkungan Kesultanan Banten.
* '''Motif Kawangsan:''' Kawangsan adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Wangsa dalam penyebaran Agama lslam.
* '''Motif Kapurban:''' Kapurban adalah nama gelar yang diberikan kepada Pangeran Purba dalam penyebaran Agama Islam.
* '''Motif Kaibon:''' Kaibonan adalah nama sebuah bangunan pagar yang mengelilingi Keraton Istana Banten.
* '''Motif Datulaya:''' Datulaya dalah nama tempat tinggal [[Maulana Hasanuddin|Sultan Maulana Hasanuddin]]/tata ruang keluarga di Kesultanan Banten.
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Aanlegplaats voor sloepen bij Fort Speelwijk Bantam TMnr 10002074.jpg|Sekelompok ibu sedang melakukan aktivitas mencuci (Tahun 1933)
Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Portret van een vrouw met kind op de arm voor de kampong bij de koprafabriek van plantage Sawarna TMnr 10027502.jpg|Seorang ibu dan bayinya di perkebunan kelapa [[Sawarna, Bayah, Lebak|Sawarna]] (Tahun 1929)
</gallery>
== Tokoh Banten ==
{{Main|Daftar tokoh Banten}}
Berikut adalah tokoh-tokoh terkenal dari suku Banten:
 
=== Sultan-sultan dan tokoh Kesultanan Banten lainnya ===
{{Main|Daftar Sultan Banten}}
* [[Maulana Hasanuddin dari Banten]] - Penguasa [[Kesultanan Banten]] pertama
* [[Sultan Ageng Tirtayasa]] - Sultan Banten ke 6
* [[Maulana Muhammad Shafiuddin dari Banten]] - Sultan [[Kesultanan Banten|Banten]] terakhir
* [[Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja]] - Sultan [[Banten]] sekarang
* [[Pangeran Tubagus Angke]] - Adipati Banten di [[Jayakarta]]
* [[Pangeran Purbaya]] - Pangeran Banten, Putra [[Ageng Tirtayasa dari Banten|Sultan Ageng Tirtayasa]]
* [[Ratu Bagus Buang]] - Bangsawan Banten, Keluarga [[Kesultanan Banten]]
* [[Ki Mas Jong dan Ki Agus Ju]] - Tokoh Banten yang berperan dalam pendirian Kesultanan Banten dan penyebaran Islam di Banten
 
=== Agamawan ===
* [[Nawawi al-Bantani|Syekh Nawawi al-Bantani]] - Ulama, [[Templat:Imam Dua Tanah Suci|Imam Dua Tanah Suci]]
* [[Maulana Mansyuruddin|Syekh Maulana Mansyuruddin]] - Ulama
* [[Abdul Karim al-Bantani|Syekh Abdul Karim al-Bantani]] - Mursyid [[Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah]]
* [[Asnawi al-Bantani|Syekh Asnawi al-Bantani]] - Ulama
* [[Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri|Syekh Tubagus Ahmad Bakri as-Sampuri]] (Mama Sempur) - Ulama
* [[Arsyad Thawil al-Bantani|Syekh Arsyad Thawil al-Bantani]] - Ulama, Tokoh Pejuang [[Geger Cilegon 1888]]
* [[Abuya Dimyathi|K.H. Abuya Dimyathi al-Bantani]] - Ulama
* [[Abuya Sanja|K.H. Abuya Sanja]] (Mama Sanja) - Ulama
* [[Abuya Muhtadi Dimyathi|K.H. Abuya Muhtadi Dimyathi al-Bantani]] - Ulama
* [[Tubagus Falak|K.H. Tubagus Muhammad Falak Abbas]] - Ulama, Perintis [[NU]] [[Bogor]]
* [[Maruf Amin|K.H. Ma'ruf Amin]] - Ulama, Anggota [[Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia]], Ketua Umum [[Majelis Ulama Indonesia|MUI]], Rais 'Aam [[PBNU]]
* [[Adi Hidayat]] (Ustaz Adi Hidayat) - Ulama dari Banten
 
=== Pahlawan nasional dan tokoh pejuang lainnya ===
* [[Ageng Tirtayasa dari Banten]] - Sultan [[Kesultanan Banten|Banten]], [[Pahlawan Nasional]]
* [[Syafruddin Prawiranegara]] - [[Presiden Indonesia|Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia]], [[Pahlawan Nasional]]
* [[Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani|K.H. Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani]]<ref>{{Cite news|url=https://www.newsmedia.co.id/ini-tiga-tokoh-dari-banten-yang-akan-diusulkan-mendapat-gelar-pahlawan/|title=Ini Tiga Tokoh Dari Banten yang akan Diusulkan Mendapat Gelar Pahlawan|last=Mulyadi|date=2016-11-13|newspaper=Ini Tiga Tokoh Dari Banten yang akan Diusulkan Mendapat Gelar Pahlawan|language=id-ID|access-date=2017-04-01}}</ref> - Ulama, Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia
* [[Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani|K.H. Tubagus Ahmad Chatib al-Bantani]]<ref>{{Cite news|url=https://siber.news/catatan-kh-tb-achmad-suchari-chatib/|title=Catatan KH. Tb. ACHMAD SUCHARI CHATIB Seorang Putera Residen Banten (1920-2005)|=Catatan KH. Tb. ACHMAD SUCHARI CHATIB Seorang Putera Residen Banten (1920-2005)|}}</ref> - Ulama, Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia
* [[Syam'un|K.H. Syam'un]] - Ulama, [[Brigadir Jenderal]] [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]], Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia
* [[Nyimas Gamparan]] - Tokoh Pejuang Wanita
* [[Nyimas Melati]] - Tokoh Pejuang Wanita
* [[Ki Tubagus Ismail]] - Tokoh Pejuang pada [[Geger Cilegon 1888]]
* [[Ki Wasyid]] - Tokoh Pejuang pada [[Geger Cilegon 1888]]
 
=== Politisi, negarawan, tokoh militer dan lain sebagainya ===
* [[Achmad Djajadiningrat]] - Anggota [[Volksraad]] pada masa [[Hindia Belanda]]
* [[Hussein Jayadiningrat]] - Anggota [[Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia|BPUPKI]], [[Profesor]] pertama [[Pribumi-Nusantara|Pribumi Indonesia]]
* [[Abdul Fatah Hasan|K.H. Abdul Fatah Hasan]] - Anggota [[BPUPKI]]
* [[Maria Ulfah Santoso]] - Anggota [[Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia|BPUPKI]], Menteri Indonesia
* [[Embay Mulya Syarief]] - Politikus, Pengusaha
* [[Taufiequrachman Ruki]] - [[Inspektur Jenderal Polisi]], Ketua [[Komisi Pemberantasan Korupsi|KPK]] pertama
* [[Tubagus Hasanuddin]] - [[Mayor Jenderal]] [[TNI]], Politikus
* [[Tubagus Anis Angkawijaya|H. Tubagus Anis Angkawijaya]] - [[Inspektur Jenderal Polisi]]
* [[Tubagus Rizon Sofhani|Ir. Tubagus Rizon Sofhani]] - Politikus
* [[Mulyadi Jayabaya]] - Bupati Lebak periode 2003-2013, Pengusaha
* [[Ratu Atut Chosiyah]] - Gubernur Banten periode 2007-2015
* [[Andika Hazrumy]] - Politikus
* [[Dedi Gumelar|Tubagus Dedi Gumelar]] - Politikus, Pelawak
 
=== Aktor, aktris, penyanyi, dan lain sebagainya ===
* [[Tubagus Tema Mursadat]] - Pesebak bola
* [[Tubagus Indra]] - Aktor
* [[Adi Bing Slamet]] - Penyanyi, Aktor
* [[Bing Slamet]] - Pelawak, Aktor, Penyanyi, Pencipta lagu
* [[Ratu Felisha]] - Aktris
* [[Tubagus Ali Akbar]] - Aktor, Penyanyi
* [[Armand Maulana|Tubagus Armand Maulana]] - Penyanyi, Penulis lagu
* [[Slamet Rahardjo]] - Aktor
* [[Misbach Yusa Biran]] - Sutradara
 
== Lihat pula ==
* [[Kesultanan Banten]]
* [[Provinsi Banten]]
* [[Batik Banten]]
* [[Tubagus]]
 
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}
 
== Pranala luar ==
* [https://sp2010.bps.go.id Website resmi][[Sensus Penduduk Indonesia 2010]]
 
== Bacaan lanjutan ==
Baris 46 ⟶ 218:
# Adolf Heuken SJ, Sumber-sumber asli sejarah Jakarta, Jilid III, Cipta Loka Caraka, Jakarta,2000
 
[[Kategori:{{Suku bangsa di Indonesia|Banten]]}}
 
[[Kategori:Suku Sunda]]
[[Kategori:Kelompok etnik di Indonesia|Banten]]
[[Kategori:Suku bangsa di Banten]]
[[Kategori:Banten]]