Waralaba: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 11929329 oleh HsfBot (bicara): - spam.
Membalikkan revisi 26518277 oleh 3e3egggg99 (bicara) tidak perlu di p
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(46 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Butuh penyuntingan lanjutan|$N=Copy edit|date=Juni 2024}}
'''Waralaba''' ({{lang<!-en|franchising}}; {{lang-fr|franchise}} yangCATATAN: aslinyapenjelasan berartiserapan hakpindah atauke kebebasan)<ref>[http://www.etymonline.com/index.php?term=franchise&allowed_in_frame=0bagian "franchise"etimologi, ''Onlinejangan Etymologyditulis Dictionary'']</refdi sini, karena sangat panjang --> adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan.<ref>Oxford Learners Pocket Dictionary, New Edition</ref>
SedangkanBerdasarkan menurutperundang-undangan versi pemerintahdi Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari [[kekayaan intelektual]] (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan [[barang]] dan [[jasa]].<ref>[[Peraturan Pemerintah]] Nomor 16 Tahun [[1997]]</ref>
 
== Etimologi dan pengertian == <!-- penjelasan serapan -->
Sedangkan menurut [[Asosiasi Franchise Indonesia]], yang dimaksud dengan waralaba ialah:
Istilah "waralaba" merupakan serapan kata dari [[bahasa Jawa Kuno]]: ''wara'' (hadiah) + ''lābha'' (keuntungan);<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=c0dODwAAQBAJ&pg=PA1&dq=wara+yang+artinya+lebih+sansekerta&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwir2pDNqaffAhXFpY8KHVLmApwQ6AEIKDAA#v=onepage&q=wara%20yang%20artinya%20lebih%20sansekerta&f=false|title=Waralaba - Jalur Bebas Hambatan Menjadi Pengusaha Sukses|last=Karamoy|first=Amir|date=2013-08-30|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=9789792278156|language=id}}</ref> yang merupakan penafsiran [[semantik]] dari {{lang-fr|franchise}}, berarti hak kebebasan.<ref>{{Cite web|title=FRANCHISE : Définition de FRANCHISE|url=https://www.cnrtl.fr/definition/franchise|website=Centre National de Ressources Textuelles et Lexicales|language=fr|access-date=21 Juni 2023}}</ref> Kata "waralaba" digagas oleh lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen.<ref>{{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=BmmxEdpe-JkC&pg=PA2&dq=wara+yang+artinya+lebih+dan+laba+artinya+keuntungan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjusIawqqffAhUYR48KHYAvAD4Q6AEIKDAA#v=onepage&q=wara%20yang%20artinya%20lebih%20dan%20laba%20artinya%20keuntungan&f=false|title=Franchise Untuk Orang Awam|publisher=PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=9789792243680|language=id}}</ref>
 
SuatuSedangkan menurut [[Asosiasi Franchise Indonesia]] waralaba adalah suatu sistem pendistribusian [[barang]] atau [[jasa]] kepada pelanggan akhir dengan pengwaralabapewaralaba<ref name="istilah">{{cite encyclopedia |last=Stevens |last2=Schmidgall-Tellings |encyclopedia=A Comprehensive Indonesian-English Dictionary |isbn=978-0-8214-1897-0 |first=Alan M. |first2=A. Ed. |publisher=Ohio University Press |location=Athens, Ohio |page=1090 |edition=2nd |year=2010 }}</ref> (''franchisor'') yang memberikan hak kepada individu atau [[perusahaan]] untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
 
Waralaba adalah sebuah konsep bisnis di mana pemilik usaha memperbolehkan orang lain untuk menjual produk atau jasa yang dimiliki oleh pemilik usaha.<ref>{{Cite web|date=2023-05-17|title=Keuntungan Dan Kerugian Berbisnis Waralaba: Apa Yang Harus Diketahui Sebelum Memulai?|url=https://duniakeuangan.com/keuntungan-dan-kerugian-berbisnis-waralaba-apa-yang-harus-diketahui-sebelum-memulai/|language=id|access-date=2023-05-17}}</ref>
 
== Pemberi waralaba dan penerima waralaba ==
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan '''pemberi waralaba''' dan '''penerima waralaba'''<ref name="istilah" />.
* '''Pemberi waralaba''' (''franchisor'')<ref name="istilah" /> adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan [[intelektual]] atau penemuan, atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
* '''Penerima waralaba''' (''franchisee'') <ref name="istilah" />, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan, atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.<ref name="infocathuslib">Pasal:1, PP No.16 Tahun 1997 Tentang Waralaba</ref>
 
=== SejarahPemberi Waralabawaralaba ===
* '''Pemberi waralaba''' (''franchisor'')<ref name="istilah" /> adalah badanBadan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas [[kekayaan [[intelektual]] atau penemuan, atau ciri khas usaha yang dimilikinya.
[[Berkas:Coca-ColaHQ.jpg|200px|thumb|right|Perusahaan Coca cola di Atlanta, Amerika Serikat.]]
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namun dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola.<ref>[http://www.referenceforbusiness.com/encyclopedia/For-Gol/Franchising.html Refrence for Business: Franchising]</ref> Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, [[General Motors Industry]] pada tahun 1898.
 
=== Penerima waralaba ===
Contoh lain di AS ialah sebuah sistem [[telegraf]], yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.
* '''Penerima waralaba''' (''franchisee'') <ref name="istilah" />, adalah badanBadan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan hak atas [[kekayaan intelektual]] atau penemuan, atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.<ref name="infocathuslib">Pasal:1, PP No.16 Tahun 1997 Tentang Waralaba</ref>
 
== Sejarah waralaba ==
[[Berkas:McDonalds Museum.jpg|200px|thumb|right|[[Mc Donalds]], salah satu pewaralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia.]]
[[Berkas:Coca-ColaHQ.jpg|200px|thumbjmpl|rightka|Perusahaan Coca cola di Atlanta, Amerika Serikat.]]
Waralaba diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850-an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi penjualan mesin jahitnya. Walaupun usahanya tersebut gagal, namuntetapi dialah yang pertama kali memperkenalkan format bisnis waralaba ini di AS. Kemudian, caranya ini diikuti oleh pewaralaba lain yang lebih sukses, John S Pemberton, pendiri Coca Cola.<ref>[http://www.referenceforbusiness.com/encyclopedia/For-Gol/Franchising.html Refrence for Business: Franchising]</ref> Namun, menurut sumber lain, yang mengikuti Singer kemudian bukanlah Coca Cola, melainkan sebuah industri otomotif AS, [[General Motors Industry]] pada tahun 1898.
 
Contoh lain di ASAmerika ialahSerikat, sebuah sistem [[telegraf]], yang telah dioperasikan oleh berbagai perusahaan jalan kereta api, tetapi dikendalikan oleh Western Union serta persetujuan eksklusif antar pabrikan mobil dengan penjual.
 
[[Berkas:McDonalds Museum.jpg|200px|thumbjmpl|rightka|[[Mc DonaldsMcDonald's]], salah satu pewaralaba rumah makan siap saji terbesar di dunia.]]
 
Waralaba saat ini lebih didominasi oleh waralaba [[rumah makan]] siap saji. Kecenderungan ini dimulai pada tahun 1919 ketika A&W Root Beer membuka restoran cepat sajinya. Pada tahun [[1935]], Howard Deering Johnson bekerjasama dengan Reginald Sprague untuk memonopoli usaha restoran modern. Gagasan mereka adalah membiarkan rekanan mereka untuk mandiri menggunakan nama yang sama, makanan, persediaan, logo dan bahkan membangun desain sebagai pertukaran dengan suatu pembayaran.
Baris 23 ⟶ 30:
Dalam perkembangannya, sistem bisnis ini mengalami berbagai penyempurnaan terutama pada tahun l950-an yang kemudian dikenal menjadi waralaba sebagai format bisnis ''(business format)'' atau sering pula disebut sebagai waralaba generasi kedua. Perkembangan sistem waralaba yang demikian pesat terutama di negara asalnya, [[Amerika Serikat|AS]], menyebabkan waralaba digemari sebagai suatu sistem bisnis diberbagai bidang usaha, mencapai 35 persen dari keseluruhan usaha ritel yang ada di AS. Sedangkan di [[Inggris]], berkembangnya waralaba dirintis oleh [[J. Lyons]] melalui usahanya ''Wimpy and Golden Egg'', pada tahun 60-an.
 
Bisnis waralaba tidak mengenal diskriminasi. Pemberi waralaba dalam menyeleksi calon mitra usahanya berpedoman pada keuntungan bersama, tidak berdasarkan [[SARA]].
 
== Jenis waralaba ==
Baris 36 ⟶ 43:
 
== Waralaba di Indonesia ==
Di [[Indonesia]], sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu pewaralaba tidak sekadar menjadi penyalur, namuntetapi juga memiliki hak untuk memproduksi produknya.
Agar waralaba dapat berkembang dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian hukum yang mengikat baik bagi pengwaralaba maupun pewaralaba. Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di [[Amerika Serikat|AS]] dan [[Jepang]].
Tonggak kepastian [[hukum]] akan format waralaba di [[Indonesia]] dimulai pada tanggal 18 [[Juni]] [[1997]], yaitu dengan dikeluarkannya [[Peraturan Pemerintah]] (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba. Selanjutnya ketentuan-ketentuan lain yang mendukung kepastian hukum dalam format bisnis waralaba adalah sebagai berikut:
 
* Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 259/MPP/KEP/7/1997 Tanggal 30 Juli 1997 tentang Ketentuan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
* Peraturan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba
* Undang-undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten.
* Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
* Undang-undang No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.
 
Banyak orang masih skeptis dengan kepastian hukum terutama dalam bidang waralaba di Indonesia. Namun saat ini kepastian hukum untuk berusaha dengan format bisnis waralaba jauh lebih baik dari sebelum tahun 1997. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya payung hukum yang dapat melindungi bisnis waralaba tersebut.
Perkembangan waralaba di Indonesia, khususnya di bidang rumah makan siap saji sangat pesat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui waralaba master (''master franchise'') yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan [[sistem piramida]] atau sistem sel, suatu jaringan format bisnis waralaba akan terus berekspansi.
 
Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia). Ada beberapa konsultan waralaba di Indonesia antara lain IFBM, The Bridge, Hans Consulting, FT Consulting, Ben WarG Consulting, JSI dan lain-lain.
Ada beberapa asosiasi waralaba di Indonesia antara lain APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia), WALI (Waralaba & License Indonesia), AFI (Asosiasi Franchise Indonesia).Ada beberapa pameran Waralaba di Indonesia yang secara berkala mengadakan roadshow diberbagaidi berbagai daerah dan jangkauannya nasional antara lain International Franchise and Business Concept Expo (Dyandra), Franchise License Expo Indonesia (Panorama convex), Info Franchise Expo (Neo dan Majalah Franchise Indonesia).
 
== Tingkat pengembalian ==
Tingkat pengembalian yang layak dari sebuah waralaba adalah minimum 15 persen dari nilai.
 
== Lain-lain ==
* Di Indonesia waralaba yang berkembang pesat dan masih sangat menguntungkan adalah waralaba di bidang [[makanan]] (Wong Solo, Sapo Oriental, [[California Fried Chicken|CFC]], Hip Hop, Red Crispy, [[Papa Rons Pizza|Papa Rons]] dan masih banyak merek lainnya).
* Waralaba berbentuk retail mini outlet ([[Indomaret]], [[Yomart]], [[Alfamart|AlfaMart]]) banyak menyebar ke pelosok kampung dan permukiman padat penduduk.
* Di bidang [[Telematika]] atau Information & Communication Technology, juga mulai diminati pada 3 tahun terakhir ini berkembang beberapa bidang waralaba seperti distribusi tinta printer refill/cartridge (Inke, X4Print, Veneta, dll.), pendidikan komputer (Widyaloka, Binus), distribusi peralatan komputer (Micronics Distribution), [[Warnet]] / NetCafe (Multiplus, Java NetCafe, Net Ezy), Kantor Konsultan Solusi JSI, dll.
* Yang juga menguntungkan adalah waralaba di bidang [[pendidikan]] (Science Buddies, ITutorNet, [[Primagama]], Sinotif), lebih menarik lagi terdapat Sekolah robot (Robota Robotics School), [[taman bermain]] (SuperKids) dan [[taman kanak-kanak]](FastractKids, Kids2success, Townfor Kids), Pendidikan Bahasa Inggris ([[EF English First|EF/English First]], [[ILP]], [[Direct English]]), dll.
* Perkembangan merek dan waralaba dalam negeri cukup pesat dan pada pameran pameran waralaba di tanah air terlihat banyak merek merek nasional Indonesia bersaing dengan merek global dan regional.
 
== Referensi ==
Baris 65:
 
[[Kategori:Perusahaan]]
[[Kategori:Jenis badan usaha]]