Kepribadian Big Five: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '[http://psikologihore.com/kepribadian-big-five/ Kepribadian ''Big Five''] adalah lima dimensi besar kepribadian berdasarkan Allport dan Cattell (1960). Allport dan Cat...' |
-spam link blog |
||
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{No footnotes|date=Agustus 2019}}
== Definisi kepribadian Big Five ==
* '''Allport'''
* '''Cattel'''
* '''Feist dan Feist'''
* '''Caprara dan Cervone'''
* '''Baron dan Byrne'''
== Aspek kepribadian Big Five ==
▲* '''Cattel''' (dalam Engler, 2009) mengatakan kepribadian adalah prediksi mengenai perilaku seseorang dalam menghadapi situasi yang terjadi padanya.
▲* '''Feist dan Feist''' (2009) menyatakan bahwa ''big five'' adalah salah satu kepribadian yang dapat memprediksi dan menjelaskan perilaku. Ini merupakan pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Terdapat lima trait, terbagi menjadi ''extraversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism,'' dan ''openness to experiences.''
Menurut Friedman (2006),
Seseorang dengan
▲* '''Caprara dan Cervone''' (2000) mengatakan bahwa kepribadian ''big five'' adalah teori kepribadian yang menjelaskan hubungan antara kognisi, ''affect,'' dan tindakan. Selain itu, ''big five'' dapat menjadi landasan bagi teori kepribadian.
▲* '''Baron dan Byrne''' (2005) menyatakan bahwa lima besar dimensi kepribadian adalah dimensi dasar kepribadian manusia. Dimensi ini terbagi menjadi ''coscientiousness, openness, extraversion, agreeableness,'' dan ''neuroticism''.
Berkaitan dengan kemampuannya untuk fokus pada tujuan dan meraih tujuan tersebut. Orang dengan
▲[http://psikologihore.com/kepribadian-big-five/ Kepribadian lima besar] terbagi atas lima dimensi, yaitu ''extraversion, neuroticism, openness to experience, agreeableness,'' dan ''conscientiousness''.
Orang yang
▲==== ''a. Openness'' ====
▲Menurut Friedman (2006), ''openness'' adalah orang yang imajinatif, kreatif, dan artistik. Kata ''openness'' mengacu pada kemampuan untuk bertoleransi, kapasitas untuk menyerap informasi, fokus.
=== ''Extraversion'' ===
▲Seseorang dengan ''openness'' yang tinggi memiliki pemikiran yang imajinatif. Sementara orang dengan ''openness'' yang rendah juga menggambarkan orang yang cupet, konservatif, dan tidak suka perubahan (Goldberg, 1990).
Atau disebut juga faktor dominan-patuh. Merupakan
''Extraversion''
▲==== ''b. Conscientiousness'' ====
▲Berkaitan dengan kemampuannya untuk fokus pada tujuan dan meraih tujuan tersebut. Orang dengan ''conscientiousness'' umumnya berhati-hati, dapat diandalkan, teratur, dan bertanggung jawab. Seseorang dengan ''conscientiousness'' memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Selain itu mereka punya kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kesenangan, taat aturan, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Orang-orang ini ''well-organize'', tepat waktu, dan ambisius.
=== ''Agreeableness'' ===
▲Orang yang ''conscientiousness'' rendah biasanya ceroboh, berantakan, tidak terarah, mudah teralih perhatiannya, dan tidak dapat diandalkan (Friedman, 2006).
Berkaitan dengan altruisme. Menurut Friedman (2006) orang yang tinggi pada dimensi
''Neuroticism''
▲Atau disebut juga faktor dominan-patuh. Merupakan ''trait'' berkaitan dengan karakter yang mudah diperlihatkan atau tidak. Individu yang tinggi pada dimensi ini cenderung penuh semangat, antusias, dominan, ramah, dan komunikatif. Ia juga akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang, serta memegang kendali dalam hubungan dan ''peer group''.
Individu dengan
▲''Extraversion'' adalah orang yang ambisius, pekerja keras, dan lebih cepat berteman, mudah termotivasi, mudah tertantang, sekaligus mudah bosan (Friedman, 2006).
▲Berkaitan dengan altruisme. Menurut Friedman (2006) orang yang tinggi pada dimensi ''agreeableness'' cenderung ramah, kooperatif, mudah percaya, dan hangat. ''Trait'' yang disebut juga dengan ''adaptability'' ini mengindikasikan seseorang yang ramah, mudah mengalah, menghindari konflik, dan cenderung suka ikut-ikutan. Selain itu, seseorang dengan ''agreeableness'' tinggi berkarakter suka membantu, pemaaf, dan penyayang.
▲''Neuroticism'' adalah tentang pengaruh dan pengendalian emosi. Individu dengan ''neuroticism'' tinggi memiliki sifat mudah gugup, sensitif, tegang, dan mudah cemas.
▲Individu dengan ''neuroticism'' tinggi cenderung memiliki ide yang kurang rasional, mudah cemas, mudah marah, impulsif, dan rentan dalam menghadapi tekanan. Walaupun memiliki ''neuroticism'' tinggi, seseorang belum tentu tergolong memiliki kondisi psikolopatologi.
Para peneliti memperdebatkan hal ini. Sebagian peneliti berpendapat bahwa temperamen adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kepribadian (berada di luar kepribadian), sebagian lain berpendapat bahwa temperamen adalah bagian dari kepribadian. Perbedaan pendapat ini disebabkan karena organisme yang belum belajar (binatang dan balita) telah memiliki temperamen, sebelum kepribadian mereka terbentuk (Rothbart dan Evans, 2000).
Peneliti lain berpendapat bahwa temperamen dan
Studi pada sejumlah anak kembar menduga faktor keturunan dan lingkungan mempengaruhi kepribadian. Pada penelitian oleh Bouchard dan McGue (2003), rata-rata pada tiap kepribadian mendapat pengaruh dari faktor warisan genetis orang tua. Pada
Secara umum, penelitian
Tidak seperti peneliti lain yang beranggapan bahwa anak cenderung stabil, polos, dan mudah ditebak, peneliti ini menduga bahwa cikal bakal
Cobb-Clark dan Schurer (2012) menyebutkan bahwa kepribadian pada dewasa akan menjadi stabil setelah empat tahun masuk dalam dunia kerja. Selain dari itu, tak banyak
Penelitian lain menyebutkan bahwa perubahan masing-masing
==
''Big five''
Memiliki
Banyak yang menduga bahwa
Smeck, Ribicj, dan Ramanaih (1997) membagi gaya belajar menjadi empat:
Baris 74 ⟶ 72:
|-
|Sintesis dan analisis:
|Memproses informasi, membagi menjadi kategori, dan mengurutkan informasi tersebut dalam
|-
|Methodical study:
Baris 85 ⟶ 83:
|Menghubungkan dan menerapkan hasil belajar dengan kehidupan sehari-hari
|}
''Openness''
=== Prestasi akademik ===
Kepribadian juga mempunyai pengaruh penting pada pencapaian akademis. Sebuah penelitian dengan membandingkan hasil FFIP dengan nilai
''Big five''
* [http://ipip.ori.org/ International Personality Item Pool], public domain list of items keyed to the big five personality traits.
▲Kepribadian juga mempunyai pengaruh penting pada pencapaian akademis. Sebuah penelitian dengan membandingkan hasil FFIP dengan nilai di sekolah pada 308 siswa, menyebutkan bahwa kepribadian mempengaruhi nilai di rapor. Dalam penelitian itu, ditemukan bahwa ''conscientiousness'' dan ''agreeableness'' mampu mengikuti semua gaya belajar, sementara ''neuroticism'' tidak mampu mengikuti.
* [http://www.ocf.berkeley.edu/~johnlab/bigfive.htm Selection from the "Handbook of personality: Theory and research"] for researchers
* [http://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0122245 Regional Personality Differences in Great Britain]
[[Kategori:Kepribadian]]
▲==== Hubungan Asmara ====
[[Kategori:Psikologi]]
▲''Big five'' juga punya kaitan dengan hubungan asmara. Penelitian dari Holland dan Roisman (2008) menyebutkan bahwa ''big five'' bisa memprediksi kualitas hubungan asmara pada orang yang berpacaran, tunangan, dan menikah.
|