Panggung Krapyak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aina Ulfah (bicara | kontrib) |
k Cagar |
||
(40 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox historic site
'''Panggung Krapyak''' adalah sebuah bangunan bersejarah berbentuk ruangan menyerupai kubus. Pada masa Kesultanan Mataram, Panggung Krapyak digunakan oleh raja-raja Mataram sebagai tempat pengintaian untuk berburu binatang, khususnya rusa atau menjangan. Oleh karena itu, masyarakat sekitar sering menyebut Panggung Krapyak dengan sebutan Kandang Menjangan. ▼
|location= Jalan Kyai Haji Ali Maksum<br>[[Panggungharjo, Sewon, Bantul|Panggungharjo]], [[Sewon, Bantul|Sewon]]<br>[[Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]<br>[[Indonesia]]
|image=Kandang Menjangan.jpg
|built=1760
|height=10 m
|area=17,6 m x 15 m
|nearest_city=[[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]
|founder=[[Hamengkubuwana I|Sri Sultan Hamengkubuwana I]]
|embedded={{Infobox cagar budaya
| Name = Panggung Krapyak
|child=yes
| Image =
| Caption =
| Type =
| Criteria = Bangunan
| ID = CB.1450
| Location = [[Kabupaten Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]
| Year = 17 Oktober 2011
| Session = SK Menteri PM.89/PW.007/MKP/2011
| ownership = {{INA}}
| management =
| Link = http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2015090400105/panggung-krapyak
}}
|native_language=jv|native_name=ꦥꦁꦒꦸꦁꦏꦿꦥꦾꦏ꧀}}
▲'''Panggung Krapyak''' ([[aksara Jawa]]: {{jav|ꦥꦁꦒꦸꦁꦏꦿꦥꦾꦏ꧀}}) adalah sebuah bangunan bersejarah berbentuk ruangan menyerupai kubus. Pada masa [[Kesultanan Mataram]], Panggung Krapyak digunakan oleh
Panggung Krapyak secara administratif terletak di Kampung Krapyak, [[Panggungharjo, Sewon, Bantul|Kalurahan Panggungharjo]], [[Sewon, Bantul|Kapanéwon Sewon]], [[Kabupaten Bantul]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]].<ref>{{Cite book|url=https://mantrijeronkec.jogjakota.go.id/assets/instansi/mantrijeronkec/files/buku-panduan-pariwisata-2893.pdf.pdf|title=Buku Panduan Pariwisata Kecamatan Mantrijeron|publisher=Pemerintah Kota Yogyakarta|url-status=live}}</ref> Berdasarkan lokasinya, Panggung Krapyak berada di sebelah selatan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat]] dan berjarak kurang lebih satu kilometer dari alun-alun ''kidul'' (selatan).
==Sejarah==▼
Panggung Krapyak dibangun sekitar tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Panggung ini sebagai pos berburu sekaligus sebagai daerah pertahanan dari binatang buas. Pada zaman dulu, Krapyak adalah sebuah hutan lebat dengan berbagai jenis hewan liar seperti rusa atau dalam bahasa Jawa disebut menjangan. Tak heran bila wilayah ini dulu banyak digunakan sebagai tempat berburu oleh Raja-Raja Mataram. Panggung Krapyak termasuk bangunan yang terletak di poros imajiner kota Yogyakarta, menghubungkan [[Gunung Merapi]], [[Tugu Yogyakarta]], Kraton Yogyakarta, Panggung Krapyak dan Laut Selatan. Poros Panggung Krapyak hingga Kraton menggambarkan perjalanan manusia dari lahir hingga dewasa. Wilayah sekitar panggung melambangkan kehidupan manusia saat masih dalam kandungan, ditandai dengan adanya kampung Mijen di sebelah utara Panggung Krapyak sebagai lambang benih manusia. Mengunjungi Panggung Krapyak, berarti mengunjungi salah satu bangunan penting bagi Kraton Yogyakarta.▼
▲== Sejarah ==
▲[[Berkas:Panggung Krapyak.jpg|jmpl]]
▲Panggung Krapyak dibangun sekitar tahun 1760 oleh [[Hamengkubuwana I|Sri Sultan
==
[[Berkas:Panggung Krapyak.jpg|thumb|180px|Bagian dalam Panggung Krapyak]]
Panggung Krapyak berbentuk menyerupai kotak. Ukuran luasnya adalah 17,6 m x 15 m.<ref>{{Cite web|date=19 February 2019|title=Panggung Krapyak Yogyakarta|url=https://pariwisata.jogjakota.go.id/detail/index/336|website=Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta|access-date=17 Mei 2024}}</ref> Ketinggian bangunannya adalah 10 m.<ref>{{Cite book|last=Erikha, F., dan Lauder, M. R. M. T.|date=Januari 2022|url=https://penerbit.brin.go.id/press/catalog/view/337/393/5923|title=Toponimi di Jantung Kota Yogyakarta dari Perspektif Kebahasaan hingga Psikologi Sosial|location=Jakarta|publisher=LIPI Press|isbn=978-602-496-289-0|pages=33|doi=10.55981/brin.337|url-status=live}}</ref> Arsitektur bangunannya cukup unik. Setiap sisi bangunan memiliki sebuah pintu dan dua buah jendela. Pintu dan jendela ditutup dengan pagar besi yang tidak rapat sehingga bagian dalam bisa terlihat dari luar. Bagian bawah pintu dan jendela berbentuk persegi tetapi bagian atasnya melengkung, seperti rancangan pintu dan jendela di masjid. Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Pada lantai atas berupa ruangan terbuka yang cukup luas dan dibatasi pagar dengan ketinggian sedang.
Penduduk di sekitar Panggung Krapyak dan para peneliti berasumsi bahwa dahulu pada abad ke-18 Masehi, bangunan ini dikelilingi oleh pagar berupa tembok. Sisa-sisa struktur tembok tersebut berada di sisi selatan dan barat Panggung Krapyak. Sayangnya, struktur tersebut tidak dapat dilihat karena tertutup warung dan rumah warga. Selain struktur tembok, ditemukan juga sumur dan sisa-sisa kolam yang masih berasosiasi dengan bangunan Panggung Krapyak ini.
== Rujukan ==
{{reflist|1}}
== Pranala luar ==
{{commons category|Panggung Krapyak}}
* {{Cite web |title=“Poros Imajiner” Panggung Krapyak |trans-title= |author= |work=kebudayaan.kemdikbud.go.id |date=6 Maret 2015 |accessdate={{date|2017-02-23}} |url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2015/03/06/poros-imajiner-panggung-krapyak-keraton-tugu/ |language= |quote= |archivedate=2016-12-20 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20161220184906/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyogyakarta/2015/03/06/poros-imajiner-panggung-krapyak-keraton-tugu/ |dead-url=yes }}
{{bangunan-stub}}
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Yogyakarta]]
[[Kategori:Cagar budaya di Yogyakarta]]
[[Kategori:Pesanggrahan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Panggung Krapyak ]]
|