Makanan rongsok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan suntingan berniat baik oleh Rhodoy (bicara): Suntingan Anda belum diterima.
Basrizal Abdullah (bicara | kontrib)
k Junk food adalah makanan rendah gizi yang mengandung banyak gula.
 
(28 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[File:USMC-100629-M-3215R-002.jpg|thumb|200px|Sebuah poster di 21-Area Health Promotion Center [[Camp Pendleton]] menggambarkan efek ''junk food'' yang dikonsumsi oleh banyak [[Marinir]] dan pelaut.]]
[[Berkas:Luther Burger Google.jpg|thumb|Burger merupakan makanan nirnutrisi.]]
"'''Junk food'''" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan [[makanan]] yang tinggi [[kalori]] dari [[Nutrien|makronutrien]] seperti [[gula]] dan [[lemak]], dan seringkali juga tinggi [[natrium]], sehingga sangat enak, dan rendah [[Serat pangan|serat makanan]], [[protein]], atau [[Zat gizi mikro|mikronutrien]] seperti [[vitamin]] dan [[mineral]]. Ia juga dikenal sebagai "[[makanan tinggi lemak, garam dan gula]]" ( [[makanan HFSS]] ). Istilah junk food merupakan istilah yang merendahkan sejak tahun [[1950]]<nowiki/>an.
'''Makanan rendah-gizi''' ([[bahasa Inggris]]:'''''Junk food''''') adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Makanan nirnutrisi mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji seperti [[hamburger]], [[kentang goreng]] dari [[McDonald's]], [[KFC]] dan [[Pizza Hut]] sering dianggap sebagai makanan nirnutrisi, sementara makanan yang sama seperti [[California Pizza Kitchen]] atau [[Nando's]] tidak dianggap, meskipun nutrisi yang dimilikinya hampir sama. Bagi yang sedang menderita pirai atau memiliki kadar asam urat yang tinggi, disarankan untuk menghindari jenis-jenis makanan tersebut karena penyebab asam urat yang utama berasal dari makanan nirnutrisi.
 
Definisi yang tepat bervariasi berdasarkan tujuan dan waktu. Beberapa makanan ber[[protein]] tinggi, seperti [[daging]] yang diolah dengan [[lemak jenuh]], dapat dianggap sebagai [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]]. [[Rumah makan siap saji|Makanan cepat saji]] dan [[Rumah makan siap saji|restoran cepat saji]] seringkali disamakan dengan junk food, meskipun [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] tidak dapat dikategorikan sebagai junk food. [[Permen]], [[minuman ringan]], dan [[makanan olahan]] seperti [[sereal sarapan]] tertentu, umumnya termasuk dalam kategori junk food ; sebagian besar merupakan [[Makanan ultra proses|makanan ultra-]]<nowiki/>olahan.
== Catatan kaki ==
 
Kekhawatiran tentang dampak negatif [[kesehatan]] akibat pola makan junk food, terutama [[Kegemukan|obesitas]], telah mengakibatkan kampanye kesadaran [[kesehatan]] masyarakat, dan pembatasan iklan dan penjualan di beberapa negara. Penelitian terkini menunjukkan bahwa pola makan tinggi junk food dapat meningkatkan risiko [[Depresi (psikologi)|depresi]], masalah [[pencernaan]], [[Sakit jantung|penyakit jantung]] dan [[Strok|stroke]], [[Diabetes melitus tipe 2|diabetes tipe 2]], [[kanker]], dan [[kematian]] dini.
 
== Etimologi ==
Istilah junk food sudah ada sejak awal tahun [[1950]]-an, meskipun istilah tersebut diciptakan oleh [[Michael F. Jacobson]] dari [[Pusat Sains untuk Kepentingan Umum]], di tahun [[1972]]. Di tahun [[1952]], ungkapan tersebut muncul dalam berita utama di [[Lima, Ohio|Lima]], [[Ohio]], [[Berita|News]], "'Junk Foods' Cause Serious Malnutrition", di cetakan ulang artikel tahun [[1948]] dari [[Ogden, Utah|Ogden]], [[Utah]], [[Standard-Examiner]], yang awalnya berjudul, "Dr. Kolom Kesehatan [[Dr. Brady|Brady]] : Lebih Banyak Sampah Daripada Makanan." Dalam artikel tersebut, [[Dr. Brady]] menulis, "Apa yang disebut Ny. H sebagai 'sampah', saya sebut sebagai makanan curang. Itu adalah segala sesuatu yang terutama terbuat dari (1) [[tepung putih]] dan atau (2) [[gula putih]] atau [[Sirop|sirup]] olahan. Misalnya, [[roti putih]] , [[kerupuk]], [[kue]], [[permen]], [[es krim soda]], [[coklat malt]], [[sundae]], [[minuman berkarbonasi]] manis." Istilah [[cheat food]] bisa ditelusuri kembali dalam penyebutan surat kabar setidaknya di tahun 1916.
 
== Definisi ==
Dalam [[Encyclopedia of Junk Food and Fast Food]] karya [[Andrew F. Smith]], junk food didefinisikan sebagai "produk komersial, termasuk [[permen]], produk [[roti]], [[es krim]], [[camilan]] asin, dan [[minuman ringan]], yang memiliki sedikit atau tidak ada nilai [[Nutrisi|gizi]] tetapi memiliki banyak manfaat." [[kalori]], [[Garam dapur|garam]], dan [[lemak]]. Meskipun tidak semua [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] adalah junk food, banyak diantaranya merupakan [[makanan siap saji]] yang disajikan segera setelah memesan [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]], seperti [[Selada (hidangan)|salad]], mungkin rendah [[kalori]] dan tinggi nilai [[Nutrisi|gizi]]<nowiki/>nya."
 
Junk food menyediakan [[kalori]] kosong, hanya menyediakan sedikit atau tidak sama sekali [[protein]], [[vitamin]], atau [[mineral]] yang dibutuhkan untuk diet bergizi. Beberapa makanan, seperti [[hamburger]] dan [[taco]], bisa dianggap sebagai makanan sehat atau junk food, bergantung pada bahan dan metode penyiapannya. Makanan yang diproses lebih tinggi biasanya termasuk dalam kategori junk food, termasuk [[sereal sarapan]] yang sebagian besar mengandung [[gula]] atau [[Sirop jagung fruktosa tinggi|sirup jagung fruktosa tinggi]] dan [[tepung putih]] atau [[Jagung giling|jagung]] giling.
 
Junk food bisa didefinisikan melalui profil [[nutrisi]]. [[Otoritas Standar Periklanan Inggris]], badan pengatur mandiri untuk industri periklanan [[Inggris]], mengambil pendekatan ini. Makanan diberi skor untuk nutrisi "A" ( energi, [[lemak jenuh]], total [[gula]], dan [[natrium]] ) dan nutrisi "C" ( kandungan [[buah]], [[sayur]], dan [[kacang-kacangan]], [[Serat pangan|serat]], dan [[protein]] ). Perbedaan antara skor A dan C menentukan apakah suatu makanan atau minuman dikategorikan sebagai [[Makanan tinggi lemak, garam dan gula|HFSS]] ( tinggi [[lemak]], [[Garam dapur|garam]], dan [[gula]] ; istilah yang identik dengan junk food ). Mendefinisikan junk food sebagai makanan yang sangat diproses atau [[Makanan ultra proses|ultra-olahan]] terutama mempertimbangkan tingkat pemrosesan daripada profil nutrisinya.
 
Dalam [[Panic Nation : Membongkar Mitos yang Kita Ketahui Tentang Makanan dan Kesehatan]], label junk food digambarkan sebagai makanan yang tidak memiliki arti [[Nutrisi|gizi]] : makanan adalah makanan, dan jika nilai [[Nutrisi|gizi]]<nowiki/>nya nol, maka makanan tersebut bukanlah makanan. Co-editor [[Vincent Marks]] menjelaskan, "Melabel suatu makanan sebagai 'sampah' hanyalah cara lain untuk mengatakan, 'Saya tidak menyetujuinya.' Memang ada pola makan yang buruk – yaitu campuran dan jumlah makanan yang buruk – namun tidak ada 'makanan buruk' kecuali makanan yang menjadi buruk karena kontaminasi atau kerusakan."
 
== Sejarah ==
Menurut sebuah artikel di [[The New York Times|New York Times]], "Sekarang Mari Kita Puji Para Tokoh Besar Junk Food", "Sejarah junk food sebagian besar merupakan kisah [[Amerika (benua)|Amerika]] : Telah ada selama ratusan tahun, di banyak belahan [[dunia]], namun belum ada yang berjaya menciptakan begitu banyak variasi, memberi merek, memproduksinya secara massal, membuat orang kaya karenanya, dan, tentu saja, memakannya." [[Cracker Jack]], [[Berondong|popcorn]] berlapis [[permen]]- manisan [[kacang-kacangan]], dianggap sebagai [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] bermerek pertama yang populer ; permen ini dibuat di [[Chicago]], didaftarkan di tahun [[1896]], dan menjadi [[permen]] terlaris di [[dunia]] 20 tahun kemudian.
 
== Popularitas dan daya tarik ==
Junk food dalam berbagai bentuknya sedang trendi dan merupakan bagian integral dari [[budaya]] populer modern. Di [[Amerika Serikat|AS]], penjualan [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] tahunan mencapai $160 miliar, dibandingkan dengan penjualan [[Pasar raya|supermarket]] sebesar $620 miliar ( angka yang juga mencakup junk food dalam bentuk [[makanan siap saji]], [[Camilan|makanan ringan]], dan [[permen]] ). Di tahun [[1976]], "[[Junk Food Junkie]]", sebuah [[Musik populer|lagu pop]] 10 teratas [[Amerika Serikat|AS]], menggambarkan seorang pecandu junk food yang berpura-pura mengikuti pola makan sehat di siang hari, sementara di malam hari menikmati [[keripik jagung]] [[Hostess Twinkies]] dan [[Fritos]], [[McDonald's]], dan [[KFC]]. Tiga puluh enam tahun kemudian, [[Time]] menempatkan [[Twinkie]] di posisi #1 dalam sebuah artikel berjudul, "[[10 Makanan Sampah Ikonik Teratas]]": "Tidak hanya... menjadi andalan di rak [[Pasar raya|supermarket]] dan di perut kita, mereka juga telah menjadi makanan pokok di [[budaya]] populer kita dan, terutama, di hati kita. Sering dikritik karena kurangnya nilai [[Nutrisi|gizi]] apapun, [[Twinkie]] telah berjaya dipertahankan sebagai ikon [[budaya]] dan gastronomi."
 
Amerika juga merayakan [[Hari Makanan Sampah Nasional]] setiap tahun di tanggal 21 [[Juli]]. Asal usulnya tidak jelas; ini adalah salah satu dari sekitar 175 hari makan dan minum di [[Amerika Serikat|AS]], yang sebagian besar diciptakan oleh "orang-orang yang ingin menjual lebih banyak makanan", terkadang dibantu oleh pejabat terpilih atas permintaan [[asosiasi]] perdagangan atau kelompok komoditas. "Untuk menghormati hari ini," [[Time]] di tahun [[2014]] menerbitkan, "[[5 Kombinasi Makanan Sampah yang Gila]]". Berita utama dari liputan [[Media massa|media]] nasional dan lokal lainnya antara lain : "Rayakan Hari Junk Food Nasional Dengan... [[Oreo Rasa Bir]]?" ( [[MTV]] ) ; "[[Hari Makanan Sampah Nasional]] : Pilih [[camilan]] tidak sehat favorit Anda dalam [[jajak pendapat]] ini" ( [[Baltimore]] ) ; "[[Makanan Sampah Favorit Selebriti]]" ( [[Los Angeles Times|Los Angeles]] ) ; "Panduan Ahli Gizi untuk [[Hari Makanan Sampah Nasional|Nasional Hari Junk Food]]" dengan "Aturan untuk Membuang-buang Uang" ( [[HuffPost|Huffington Post]] ) ; dan "Ini [[Hari Makanan Sampah Nasional|Hari Junk Food Nasional]] : Punya [[Camilan|makanan ringan]]?" ( Kota Kansas ).
 
Mengenai sumber daya tarik junk food, tidak ada jawaban ilmiah yang pasti ; faktor [[Fisiologi|fisiologis]] dan [[Psikolog|psikologis]] disebutkan. Produsen makanan menghabiskan miliaran dolar untuk penelitian dan pengembangan guna menciptakan profil rasa yang memicu ketertarikan manusia terhadap [[gula]], [[Garam dapur|garam]], dan [[lemak]]. Konsumsi menghasilkan efek yang menyenangkan dan mungkin membuat ketagihan pada otak. Di saat yang sama, upaya pemasaran besar-besaran dilakukan, sehingga menciptakan [[loyalitas merek]] yang kuat yang menurut penelitian bisa mengalahkan selera.
 
Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat miskin mengonsumsi lebih banyak junk food dibandingkan masyarakat kaya, namun alasannya tidak jelas. Hanya sedikit penelitian yang berfokus pada variasi persepsi [[pangan]] berdasarkan [[Sosial ekonomi|status sosial ekonomi]] ( [[Sosial ekonomi|SES]] ) ; beberapa penelitian yang membedakannya berdasarkan [[Sosial ekonomi|SES]] menunjukkan bahwa masyarakat dengan keterbatasan ekonomi tidak memandang [[makanan sehat]] secara berbeda dibandingkan segmen populasi lainnya. Penelitian baru-baru ini mengenai kelangkaan, yang menggabungkan ilmu perilaku dan ilmu [[ekonomi]], menunjukkan bahwa, ketika dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi yang ekstrem, dimana bahkan makanan berikutnya pun belum tentu merupakan hal yang pasti, penilaian menjadi terganggu dan dorongannya tertuju pada kepuasan instan terhadap [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]], dibandingkan dengan [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]]. lakukan investasi yang diperlukan untuk mendapatkan manfaat jangka panjang dari pola makan yang lebih sehat.
 
== Efek kesehatan ==
Jika junk food dikonsumsi terlalu sering, kelebihan [[lemak]], [[karbohidrat]] sederhana, dan [[gula]] olahan yang ditemukan dalam junk food berkontribusi terhadap peningkatan resiko [[Kegemukan|obesitas]], penyakit [[Sistem peredaran darah|kardiovaskular]], dan banyak kondisi kesehatan kronis lainnya. Sebuah studi kasus mengenai konsumsi [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] di [[Ghana]] menunjukkan adanya korelasi langsung antara konsumsi [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] dan tingkat [[Kegemukan|obesitas]]. Laporan tersebut menegaskan bahwa [[Kegemukan|obesitas]] mengakibatkan masalah kesehatan yang kompleks seperti peningkatan angka [[serangan jantung]]. Penelitian mengungkapkan bahwa di usia 30 tahun, [[Pembuluh nadi|arteri]] mulai tersumbat dan menjadi pemicu [[serangan jantung]] di masa depan. Konsumen juga cenderung makan terlalu banyak sekaligus, dan mereka yang memuaskan nafsu makannya dengan junk food cenderung tidak mengonsumsi [[makanan sehat]] seperti [[buah]] atau sayuran.
 
Pengujian pada tikus menunjukkan efek negatif dari junk food yang mungkin terjadi pada manusia. Sebuah studi [[Scripps Research Institute]] di tahun [[2008]] menunjukkan bahwa konsumsi junk food mengubah aktivitas otak dengan cara yang mirip dengan obat-obatan adiktif seperti [[kokain]] dan [[heroin]]. Setelah berminggu-minggu dengan akses tak terbatas terhadap junk food, pusat kesenangan otak tikus menjadi tidak peka, sehingga membutuhkan lebih banyak makanan untuk kesenangan ; setelah junk food dihilangkan dan diganti dengan [[makanan sehat]], tikus-tikus tersebut kelaparan selama dua minggu alih-alih makan [[makanan bergizi]]. Sebuah studi tahun [[2007]] di [[British Journal of Nutrition]] menemukan bahwa tikus betina yang makan junk food selama kehamilan meningkatkan kemungkinan kebiasaan makan yang tidak sehat pada keturunannya.
 
Penelitian lain telah dilakukan mengenai dampak [[makanan manis]] terhadap [[kesehatan]] emosional manusia dan menunjukkan bahwa mengonsumsi junk food bisa berdampak negatif pada tingkat energi dan [[Kesejahteraan emosional|kesejahteraan]] emosional.
 
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam [[European Journal of Clinical Nutrition]], frekuensi konsumsi 57 makanan / minuman dari 4.000 anak di usia empat setengah tahun dikumpulkan berdasarkan laporan ibu. Di usia tujuh tahun, 4.000 anak diberikan [[Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan]] ( [[Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan|SDQ]] ), dengan lima skala : hiperaktif, masalah perilaku, masalah [[teman sebaya]], gejala emosional, dan perilaku pro-[[Sosialisme|sosial]]. Peningkatan satu standar deviasi pada junk food kemudian dikaitkan dengan hiperaktif berlebihan pada 33% subjek, yang mengarah pada kesimpulan bahwa anak-anak yang mengonsumsi junk food berlebih di usia tujuh tahun cenderung berada pada sepertiga teratas skala hiperaktif. Tidak ada korelasi yang signifikan antara junk food dan skala lainnya.
 
== Tindakan anti-junk food ==
Beberapa negara telah mengambil, atau sedang mempertimbangkan, berbagai bentuk tindakan [[legislatif]] untuk membatasi konsumsi junk food. Kebiasaan makan bisa dipengaruhi oleh [[lingkungan]] makanan di sekitar kita. Di tahun [[2014]], [[Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa]] tentang hak atas kesehatan, [[Anand Grover]], merilis laporannya, "Makanan tidak sehat, penyakit tidak menular, dan hak atas [[kesehatan]]", dan menyerukan kepada pemerintah untuk "mengambil tindakan, seperti mengembangkan [[pangan]] dan [[Nutrisi|gizi]] pedoman mengenai pola makan yang sehat, mengatur pemasaran dan periklanan junk food, menerapkan pelabelan produk makanan yang ramah konsumen, dan menetapkan mekanisme [[Pertanggungjawaban|akuntabilitas]] atas pelanggaran hak atas kesehatan."
 
Upaya awal, terkenal, dan kontroversial untuk mengidentifikasi dan mengekang junk food dalam pola makan orang [[Amerika (benua)|Amerika]] dilakukan oleh [[George McGovern|Komite McGovern]] ( [[Komite Pemilihan Senat Amerika Serikat untuk Nutrisi dan Kebutuhan Manusia]], diketuai oleh [[Senat|Senator]] [[George McGovern]] ) antara tahun [[1968]] dan [[1977]]. Awalnya dibentuk untuk menyelidiki malnutrisi dan kelaparan di [[Amerika Serikat|AS]], cakupan komite ini semakin diperluas hingga mencakup kondisi [[lingkungan]] yang memengaruhi kebiasaan makan, seperti kerusakan perkotaan, kemudian berfokus pada pola makan dan kebiasaan [[Nutrisi|gizi]] masyarakat [[Amerika (benua)|Amerika]]. Panitia mempermasalahkan penggunaan [[Garam dapur|garam]], [[gula]], dan [[lemak]] dalam [[makanan olahan]], mencatat masalah makan berlebihan dan tingginya persentase iklan junk food di [[Televisi|TV]], dan menyatakan bahwa kebiasaan makan yang buruk bisa sama mematikannya dengan [[Rokok|merokok]]. Temuan ini mendapat banyak kritik dan kritik dari berbagai pihak, termasuk industri makanan, [[American Medical Association]], dan komite itu sendiri. Di tahun [[1977]], komite tersebut mengeluarkan pedoman publik dengan judul [[Dietary Goals for the United States]], yang menjadi pendahulu [[Dietary Guidelines for American]], yang diterbitkan setiap lima tahun mulai tahun [[1980]] oleh [[Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan]] AS.
 
=== Tindakan yang komprehensif ===
Di tahun [[2016]], [[Chili]] menjadi negara pertama yang menerapkan langkah-langkah kualitas [[nutrisi]] komprehensif yang ditujukan kepada konsumen, dengan [[Undang-Undang Pelabelan dan Periklanan Makanan]]. Undang-undang tersebut mengamanatkan label peringatan di bagian depan [[Pengemasan|kemasan]], membatasi pemasaran kepada anak-anak, dan melarang penjualan makanan dan minuman yang mengandung [[gula]], [[Garam dapur|garam]], atau [[lemak jenuh]] berlebihan di sekolah.
 
=== Perpajakan ===
''Lihat juga : [[Pajak lemak]] dan [[Pajak soda]]''
 
Untuk mengurangi konsumsi junk food melalui pengendalian harga, [[pajak dosa]] telah diterapkan. Menargetkan konsumsi [[lemak jenuh]], [[Denmark]] memperkenalkan [[Pajak lemak|pajak makanan berlemak]] pertama di [[dunia]] di bulan [[Oktober]] [[2011]] dengan mengenakan biaya tambahan pada semua makanan, termasuk yang terbuat dari bahan-bahan alami, yang mengandung lebih dari 2,3 persen [[lemak jenuh]], sebuah tindakan tidak populer yang berlangsung selama lebih dari satu tahun. [[Hungaria|Hongaria]] telah mengenakan pajak atas makanan dan minuman yang mengandung banyak [[gula]], [[lemak]], dan [[Garam dapur|garam]]. [[Norwegia]] mengenakan pajak atas [[Gula putih|gula rafinasi]], dan [[Meksiko]] mengenakan berbagai pajak atas makanan tidak sehat. Di tanggal 1 [[April]] [[2015]], [[pajak lemak]] pertama di [[Amerika Serikat|AS]], [[Undang-Undang Makan Sehat Bangsa Navajo]] tahun [[2014]], yang mewajibkan pajak makanan cepat saji sebesar 2%, mulai berlaku dan mencakup reservasi [[Bangsa Navajo|Navajo]] seluas 27.000 mil persegi ( 70.000 km2 ) ; [[Undang-undang]] tersebut menargetkan masalah [[Kegemukan|obesitas]] dan [[Diabetes melitus|diabetes]] di kalangan penduduk Navajo.
 
=== Melarang iklan junk food ===
Di pertengahan tahun [[2021]], pemerintah [[Inggris]] mengusulkan kebijakan yang menyerukan larangan iklan online makanan tinggi [[lemak]], [[Garam dapur|garam]], dan [[gula]], selain larangan tambahan untuk mengiklankan makanan tersebut di [[televisi]] sebelum jam 9 malam. waktu setempat. Larangan tersebut tidak akan mempengaruhi iklan yang tidak secara langsung mempromosikan produk junk food, dan mempromosikan produk tersebut di halaman [[Waring Wera Wanua|web]] perusahaan dan akun [[media sosial]] akan tetap diizinkan. Larangan tersebut dimaksudkan untuk mulai berlaku di tahun [[2023]], namun akan berlaku efektif mulai tanggal 1 [[Oktober]] 2025.
 
Di bulan [[Oktober]] [[2021]], [[Kementerian Urusan Konsumen Spanyol]], dibawah kepemimpinan Menteri [[Alberto Garzón]], mengumumkan larangan iklan beberapa kategori junk food kepada anak-anak dibawah 16 tahun. Iklan semacam itu akan dilarang di [[televisi]], [[radio]], online, di [[bioskop]], dan di [[Koran|surat kabar]]. Makanan yang terkena dampak termasuk [[permen]], [[batangan energi]], [[kue kering]], [[kue]], [[Sari (minuman)|jus]], [[minuman energi]], dan [[es krim]]. Larangan ini akan berlaku di tahun 2022.
 
=== Membatasi iklan untuk anak-anak ===
Junk food yang menyasar anak-anak menjadi isu kontroversial. Dalam "[[Dampak Iklan pada Obesitas Anak]]", [[Asosiasi Psikologis Amerika|American Psychological Association]] melaporkan : "Penelitian telah menemukan hubungan kuat antara peningkatan iklan makanan tidak bergizi dan tingkat [[Kegemukan|obesitas]] di masa kanak-kanak." Iklan makanan tidak sehat kepada anak-anak meningkatkan resiko [[Kegemukan|obesitas]] pada anak-anak. konsumsi produk dan sikap positif ( suka atau ingin membeli ) terhadap produk yang diiklankan. Penalaran kritis anak-anak ( kemampuan untuk memahami apa itu iklan dan tujuan iklan untuk membeli [[produk]] ) tidak melindungi terhadap dampak iklan, dan tampaknya tidak berkembang sepenuhnya di masa remaja.
 
Organisasi [[Organisasi Kesehatan Dunia|Kesehatan Dunia]] merekomendasikan agar pemerintah mengambil tindakan untuk membatasi paparan anak-anak terhadap pemasaran makanan, dengan menyatakan, "Banyak iklan mempromosikan makanan tinggi [[lemak]], [[gula]], dan [[Garam dapur|garam]], yang konsumsinya harus dibatasi sebagai bagian dari pola makan sehat....Makanan periklanan dan bentuk pemasaran lainnya telah terbukti mempengaruhi [[preferensi]] makanan anak-anak, perilaku pembelian dan perilaku makan secara keseluruhan. Pemasaran juga dikaitkan dengan peningkatan resiko kelebihan [[berat badan]] dan [[Kegemukan|obesitas]] pada anak-anak. Praktik pola makan tidak sehat yang berlanjut hingga dewasa, meningkatkan kemungkinan kelebihan [[berat badan]], [[Kegemukan|obesitas]] dan masalah kesehatan terkait seperti [[Diabetes melitus|diabetes]] dan penyakit kardiovaskular."
 
Di [[Inggris]], upaya untuk semakin membatasi atau menghilangkan iklan makanan tinggi [[gula]], [[Garam dapur|garam]], atau [[lemak]] kapanpun anak-anak sedang menontonnya. Pemerintah [[Inggris]] telah dikritik karena gagal berbuat cukup untuk menghentikan iklan dan promosi junk food yang ditujukan untuk anak-anak. [[Komite]] terpilih di parlemen [[Inggris]] merekomendasikan agar karakter kartun yang mengiklankan makanan tidak sehat kepada anak-anak harus dilarang, [[Pasar raya|supermarket]] harus menghapuskan [[makanan manis]] dan [[Camilan|makanan ringan]] yang tidak sehat dari ujung [[lorong]] dan area [[kasir]], pemerintah daerah harus bisa membatasi jumlah gerai [[Rumah makan siap saji|makanan cepat saji]] di toko mereka. Di wilayah ini, merek-merek yang berhubungan dengan makanan tidak sehat harus dilarang mensponsori [[klub olahraga]], [[liga pemuda]] dan [[turnamen]], dan [[media sosial]] seperti [[Facebook]] harus mengurangi iklan junk food kepada anak-anak – yang saat ini semuanya hanya sekedar rekomendasi.
 
Di [[Australia]], studi [[Universitas Wollongong]] di tahun [[2015]] menemukan bahwa sponsor junk food disebutkan lebih dari 1.000 kali dalam satu siaran pertandingan [[kriket]] [[Australia]], yang mencakup iklan dan merek yang dikenakan pada seragam pemain serta di papan skor dan [[Lapangan (matematika)|lapangan]]. Koalisi organisasi [[Kegemukan|obesitas]], [[kanker]], dan [[Diabetes melitus|diabetes]] [[Australia]] meminta [[Cricket Australia]], badan pengelola olahraga tersebut, untuk "menghapuskan sponsorship dengan merek yang tidak sehat", mengingat [[kriket]] adalah "olahraga yang sehat dan berorientasi keluarga" dengan penonton anak-anak.
 
=== Membatasi penjualan kepada anak di bawah umur ===
Beberapa negara bagian di [[Meksiko]] melarang penjualan junk food kepada anak dibawah umur, mulai [[Agustus]] 2020.
 
== Lihat juga ==
 
* [[Kegemukan]]
* [[Makanan ultra proses|Makanan ultra-olahan]]
* [[Makanan yang sangat enak]]
* [[Poin kebahagiaan]]
* [[Makanan yang menenangkan]]
* [[Profil nutrisi]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Bacaan lanjutan ==
*{{cite web | url=http://www.fitnessmagazine.com/recipes/healthy-eating/on-the-go/healthy-fast-foods/ | title=30 Surprisingly Healthy Fast Foods | publisher=Fitness Magazine (Meredith Corporation) | access-date=20 March 2015 | author=Ansel, Karen}}
*{{cite web | url=http://www.foodprocessing.com/articles/2014/understanding-satiation-and-satiety/ | title=Understanding Satiation and Satiety | publisher=Food Processing | date=1 Apr 2014 | access-date=5 April 2015 | author=Anthony, Mark}}
*{{cite news | url=http://www.nydailynews.com/life-style/health/junk-food-expensive-healthy-food-study-dept-agriculture-study-article-1.1079412 | title=Junk food is more expensive than healthy food: study, says Dept. of Agriculture study | newspaper=NY Daily News | date=May 16, 2012 | access-date=19 March 2015 | agency=Associated Press}}
*{{cite web | url=http://depts.washington.edu/uwcphn/work/fdenv/nutrprofiling.shtml | title=Nutrient Profiling | publisher=Center for Public Health Nutrition (University of Washington) | access-date=24 March 2015 | author=Center for Public Health Nutrition (University of Washington)}}
*{{cite news | url=https://www.nytimes.com/2010/08/08/weekinreview/08manny.html | title=Let Us Now Praise the Great Men of Junk Food | newspaper=New York Times | date=7 August 2010 | access-date=20 March 2015 | author=Fernandez, Manny}}
*{{cite magazine | url=https://www.theatlantic.com/magazine/archive/2013/07/how-junk-food-can-end-obesity/309396/?single_page=true | title=How Junk Food Can End Obesity | magazine=The Atlantic | date=19 Jun 2013 | access-date=20 March 2015 | author=Freedman, David H.}}
*{{cite web | url=http://nutrition.about.com/od/recipesmenus/fl/Why-Is-Junk-Food-So-Popular-Heres-Three-Reasons.htm | title=Why Is Junk Food So Popular? Here Are Three Reasons | publisher=About.com | date=1 November 2014 | access-date=27 March 2015 | author=Lehman, Shereen | archive-date=2015-04-02 | archive-url=https://web.archive.org/web/20150402151949/http://nutrition.about.com/od/recipesmenus/fl/Why-Is-Junk-Food-So-Popular-Heres-Three-Reasons.htm | dead-url=yes }}
*{{cite news | url=https://www.nytimes.com/2013/02/24/magazine/the-extraordinary-science-of-junk-food.html | title=The Extraordinary Science of Addictive Junk Food | newspaper=New York Times | date=20 Feb 2013 | access-date=20 March 2015 | author=Moss, Michael}}
*{{cite news | url=http://well.blogs.nytimes.com/2007/12/05/a-high-price-for-healthy-food/ | title=A High Price for Healthy Food | newspaper=New York Times | date=5 Dec 2007 | access-date=19 March 2015 | author=Parker-Pope, Tara}}
*{{cite web | url=http://ajcn.nutrition.org/content/99/1/162 | title=The association of fast food consumption with poor dietary outcomes and obesity among children: is it the fast food or the remainder of the diet? | publisher=American Journal of Clinical Nutrition | date=23 Oct 2013 | access-date=20 March 2015 |author1=Poti, Jennifer M |author2=Kiyah J Duffey |author3=Barry M Popkin }}
*{{cite web|url=http://www.ip-watch.org/2014/06/11/un-advisor-denounces-junk-food-as-culprit-in-rising-ncds-calls-for-change/|title=UN Advisor Denounces Junk Food As 'Culprit' In Rising NCDs, Calls For Change|last=Saez|first=Catherine|date=11 June 2014|publisher=Intellectual Property Watch|access-date=24 August 2014}}
*{{cite web | url=https://www.sciencedaily.com/releases/2014/01/140115132750.htm | title=Fast food not the major cause of rising childhood obesity rates, study finds | website=ScienceDaily | date=15 January 2014 | access-date=20 March 2015 | author=ScienceDaily}}
*{{cite web | url=http://www.energyfirst.com/empty-calories/ | title=Empty Calories: What are empty calories? |website=EnergyFirst| access-date=19 March 2015}}
 
{{resep|Daftar resep junk food}}
 
[[Kategori:Makanan siap saji]]
[[Kategori:Makanan ringan]]
 
 
{{makanan-stub}}