Stres: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(35 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{penyangkalan-medis}}
[[Berkas:
'''Stres''' atau '''cekaman''' adalah [[gangguan mental]] yang
Individu yang mengalami stres berat cenderung memiliki tekanan emosi yang tinggi dan kesulitan mengontrol diri, seperti mencari masalah dengan orang lain meskipun tidak ada masalah nyata, atau membuat tuduhan yang tidak masuk akal atau logis.
Stres
Beberapa ahli mendefinisikan stres sebagai:
* Respon non
*
*
▲* Suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai sesuatu kesempatan di mana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang<ref>Robbins, Stephen P. 2001. ''Organizational Behavior.'' New York: Prentice Hall.</ref>.
*
▲* Adanya ketidakseimbangan antara tuntutan (fisik dan psikis) dan kemampuan memenuhinya. Gagal dalam memenuhi kebutuhan tersebut akan berdampak krusial<ref>Weinberg, Robert S & Daniel Gould. ''2003. Foundations of Sport and Exercise Psychology.'' Toronto: Human Kinetics Publishing</ref>.
▲* Stres merupakan tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun secara mental terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam<ref>Anoraga, Pandji. 2009. ''Psikologi Kerja.'' Yogyakarta: Rineka Cipta.</ref>.
== Sumber-sumber potensi stres ==
=== Faktor lingkungan ===
Selain memengaruhi desain struktur sebuah [[organisasi]], ketidakpastian [[lingkungan]] juga memengaruhi tingkat stres para [[karyawan]] dan organisasi.<ref name=stres/> Perubahan dalam [[siklus bisnis]] menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.<ref name=stres/>
=== Faktor organisasi ===
Banyak faktor di dalam [[organisasi]] yang dapat menyebabkan stres.
Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan [[hubungan antarpribadi]], struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.
▲Stres kerja yang dialami seseorang dipengaruhi oleh faktor penyebab stres baik yang berasal dari dalam pekerjaan maupun dari luar pekerjaan. Faktor penyebab stres kerja yang dibahas dalam penelitian ini hanya faktor organisasional, yakni faktor yang berasal dari dalam pekerjaan yang mencakup tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antarpribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tahap hidup organisasi.
Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang.<ref name=faktor/> Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan.<ref name=faktor/> Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di [[lokasi]] yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres.<ref name=cemas>Evans, G. W. {{en}}"Stress and Open-Office Noise," ''Journal of Applied Psychology'', Oktober 2000, hal. 779-783.</ref> Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor [[emosi]]onal bisa menjadi sumber stres.<ref name=cemas/>
Baris 36 ⟶ 32:
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah [[keluarga]], masalah ekonomi pribadi, serta [[kepribadian]] dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.<ref name=stres/>
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan [[keluarga]] dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan [[anak]]-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.<ref name=pribadi>Major, V. S. "Work Time, Work Interference with Family, and Psychological Distress," ''Journal of Applied Psychology'', Juni 2002, hal. 427-436.</ref>
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.<ref name=stres/> Studi terhadap tiga [[organisasi]] yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian.<ref name=eko>Nelson, D. L. "Chronic Work Stress and Coping: A Longitudinal Study and Suggested New Directions," ''Academy of Management Journal'', Desember 1990, hal. 859-869.</ref> Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif [[dunia]] secara umum.<ref name=eko/> Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang.<ref name=eko/> Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari [[kepribadian]] orang itu.<ref name=eko/>
Adanya [[ekspetasi]] yang tidak terpenuhi, tuntutan-tuntutan yang diciptakan sehingga memunculkan rasa [[iri]], dengki, cemas takut dan juga menjadi faktor dari dalam diri yang dapat menimbulkan stress.<ref>{{Cite web|title=Mengapa seseorang dapat mengalami Stres? - Direktorat P2PTM|url=https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/stress/page/3/mengapa-seseorang-dapat-mengalami-stres#:~:text=Stres%20merupakan%20reaksi%20seseorang%20baik,takut,%20dan%20lain-lain.|website=p2ptm.kemkes.go.id|access-date=2023-12-09}}</ref>
== Akibat ==
[[Berkas:Non-smoking.JPG|
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami [[tekanan darah]] tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya.<ref name=akibat>Schuler. "Definition and Conceptualization of Stress," hal. 200-205.</ref> Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala [[fisiologis]], gejala [[psikologi]]s, dan gejala [[perilaku]].<ref name=akibat/>
Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis.<ref name=akibat/> Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalam [[metabolisme]], meningkatkan detak [[jantung]] dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan [[sakit kepala]], dan memicu [[serangan jantung]].<ref name=akibat/>
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan.<ref name=siko>Steffy and Jones. "Workplace Stress and Indicators of Coronary-Disease Risk," hal. 687</ref> Ketidakpuasan adalah efek [[psikologi]]s sederhana tetapi paling nyata dari stres.<ref name=siko/> Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.<ref name=siko/>
Baris 52 ⟶ 50:
== Mengatasi ==
Stres dapat diatasi atau diringankan dampaknya dengan cara:{{citation needed}}
* mengkonsultasikan masalah yang sedang dihadapi kepada psikiater atau rekan kerja atau teman dekat<ref>{{Cite web|last=Keluarga|first=Mitra|title=Mitra Keluarga|url=https://www.mitrakeluarga.com/artikel/perbedaan-psikolog-dan-psikiater|website=Mitra Keluarga|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref>
* melakukan olahraga ringan
* mengkonsumsi bahan makanan kaya gizi
* menonton acara komedian atau lawak<ref>{{Cite web|title=diklatkerja {{!}} Apa itu Stress dan Akibat yang Ditimbulkan|url=https://www.diklatkerja.com/blog/apa-itu-stress-dan-akibat-yang-ditimbulkan|website=diklatkerja|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref>
* bermain game
*meditasi
*santai<ref>{{Cite web|title=Main Game di Ponsel Terbukti Efektif Meredakan Stres|url=https://lifestyle.kompas.com/read/2019/08/11/141500720/main-game-di-ponsel-terbukti-efektif-meredakan-stres-}}</ref>
=== Perkembangan ===
Stres kronis juga telah terbukti mengganggu pertumbuhan perkembangan pada anak-anak dengan menurunkan produksi hormon pertumbuhan kelenjar pituitari, seperti pada anak-anak yang terkait dengan lingkungan rumah tangga yang melibatkan [[perselisihan serius]] dalam [[pernikahan]], [[alkoholisme]], atau penyalahgunaan anak.<ref>Powell, Brasel, & Blizzard, 1967.</ref> Stres kronis juga memiliki banyak penyakit dan masalah perawatan kesehatan lainnya selain mental yang menyertainya. Stres kronis yang parah dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena penyakit seperti diabetes, kanker, depresi, penyakit jantung, dan penyakit [[Penyakit Alzheimer|Alzheimer]].<ref name=":0">{{Cite book|last=Barrett|first=Lisa Feldman|year=2020|title=7 and a half lessons about the brain|publisher=Picador}}</ref>Secara lebih umum, [[kehidupan prenatal]], masa bayi, masa kanak-kanak, dan masa remaja adalah periode kritis di mana kerentanan terhadap stresor sangat tinggi.<ref name="pmid23112343">{{cite journal|year=2012|title=Stress response and child health|journal=Science Signaling|type=Review|volume=5|issue=248|pages=mr1|doi=10.1126/scisignal.2003595|pmid=23112343|vauthors=Charmandari E, Achermann JC, Carel JC, Soder O, Chrousos GP|s2cid=13920757}}</ref><ref name="pmid12649570">{{cite journal|year=2003|title=Pediatric stress: hormonal mediators and human development|url=https://zenodo.org/record/1235323|journal=Hormone Research|type=Review|volume=59|issue=4|pages=161–79|doi=10.1159/000069325|pmid=12649570|vauthors=Charmandari E, Kino T, Souvatzoglou E, Chrousos GP|s2cid=9744754}}</ref>Hal ini dapat menyebabkan penyakit [[psikiatrik]] dan fisik yang memiliki dampak jangka panjang pada individu.<ref name=":0" />
=== kelelahan atau pemulihan ===
* Tahap pemulihan mengikuti ketika mekanisme kompensasi sistem berhasil mengatasi efek stresor (atau telah sepenuhnya menghilangkan faktor yang menyebabkan stres). Tingkat glukosa, lemak, dan asam amino yang tinggi dalam darah terbukti berguna untuk reaksi anabolik, pemulihan [[homeostasis]], dan regenerasi sel.<ref>{{Cite web|title=Apa Itu Stres: Gejala, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatan|url=https://ayosehat.kemkes.go.id/apa-itu-stres|website=ayosehat.kemkes.go.id|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref>
* Kelelahan adalah tahap ketiga alternatif dalam [[model GAS]]. Pada titik ini, semua sumber daya tubuh akhirnya habis dan tubuh tidak dapat mempertahankan fungsi normal. Gejala sistem saraf otonom awal mungkin muncul kembali (serangan panik, nyeri otot, mata perih, kesulitan bernapas, kelelahan, mulas, tekanan darah tinggi, dan kesulitan tidur, dll.).<ref>{{Cite journal|title=Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII - Repositori Kemdikbud|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/7018/1/buku%20siswa%20IPA%20semester%201.pdf|journal=}}</ref> Jika tahap tiga diperpanjang, kerusakan jangka panjang dapat terjadi (vasokonstriksi yang berkepanjangan menghasilkan [[iskemia]] yang pada gilirannya menyebabkan [[nekrosis]] sel), karena sistem kekebalan tubuh menjadi kelelahan, dan fungsi tubuh menjadi terganggu, menghasilkan [[Dekompensasi|dekompensasi.]]
Hasilnya dapat memanifestasikan dirinya dalam penyakit yang jelas, seperti masalah umum dengan sistem pencernaan (misalnya, perdarahan [[okultisme]], melena, konstipasi/obstipasi), diabetes, atau bahkan masalah [[kardiovaskular]] ([[angina pektoris]]), bersama dengan depresi klinis dan penyakit mental lainnya.<ref>{{Cite journal|title=BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Diabetes Melitus|url=https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7717/3/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf|journal=poltekkes}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Sistem saraf otonom]]
* [[Fisiologi pertahanan]]
* [[Sumbu hipotalamus-pituitari-adrenal (HPA)]]
* [[Peradangan]]
* [[Pengukuran stres tanaman]]
* [[Trier social stress test]]
* [[Xenohormesis]]
* [[Stres di masa kanak-kanak awal]]
* [[Hipotesis pelapukan]]
* [[Endorfin]]
== Referensi ==
Baris 62 ⟶ 85:
== Pranala luar ==
* [http://www.stress.org/topic-definition-stress.htm The American Institute of Stress] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061107184403/http://www.stress.org/topic-definition-stress.htm |date=2006-11-07 }}
[[Kategori:Psikologi]]
|