Candi Tikus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ada yang salah Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Membatalkan suntingan oleh 182.1.216.108 (bicara) ke revisi terakhir oleh 116.206.42.100: suntingan tidak membangun Tag: Pengembalian SWViewer [1.6] |
||
(22 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|caption= Kolam candi tergenang air.
|name= Candi Tikus
|map_type=
|map_size= 250
|latitude= -7.571667
Baris 21:
}}
'''Candi
== Lokasi Candi ==
Mengunjungi Candi Tikus ini,
Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun [[1914]]. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan bupati Mojokerto, [[R.A.A. Kromojoyo Adinegoro]], tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985.
▲Candi Tikus yang semula telah terkubur dalam tanah ditemukan kembali pada tahun [[1914]]. Penggalian situs dilakukan berdasarkan laporan bupati Mojokerto, [[R.A.A. Kromojoyo Adinegoro]], tentang ditemukannya miniatur candi di sebuah pekuburan rakyat. Pemugaran secara menyeluruh dilakukan pada tahun 1984 sampai dengan 1985. Nama ‘Tikus’ hanya merupakan sebutan yang digunakan masyarakat setempat. Konon, pada saat ditemukan, tempat candi tersebut berada merupakan sarang tikus.
Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang menerangkan secara jelas tentang kapan, untuk apa, dan oleh siapa Candi Tikus dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara abad ke-13 sampai ke-14 M, karena [[miniatur]] menara merupakan ciri arsitektur pada masa itu.
== Fungsi Candi ==
Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah [[petirtaan]] mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan
Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah
▲Bentuk Candi Tikus yang mirip sebuah petirtaan mengundang perdebatan di kalangan pakar sejarah dan arkeologi mengenai fungsinya. Sebagian pakar berpendapat bahwa candi ini merupakan petirtaan, tempat mandi keluarga raja, namun sebagian pakar ada yang berpendapat bahwa bangunan tersebut merupakan tempat penampungan dan penyaluran air untuk keperluan penduduk [[Trowulan]]. Namun, menaranya yang berbentuk meru menimbulkan dugaan bahwa bangunan candi ini juga berfungsi sebagai tempat pemujaan.
Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m
▲Bangunan Candi Tikus menyerupai sebuah [[petirtaan]] atau pemandian, yaitu sebuah kolam dengan beberapa bangunan di dalamnya. Hampir seluruh bangunan berbentuk persegi empat dengan ukuran 29,5 m x 28,25 m ini terbuat dari batu bata merah. Yang menarik, adalah letaknya yang lebih rendah sekitar 3,5 m dari permukaan tanah sekitarnya. Di permukaan paling atas terdapat selasar selebar sekitar 75 cm yang mengelilingi bangunan. Di sisi dalam, turun sekitar 1 m, terdapat selasar yang lebih lebar mengelilingi tepi kolam. Pintu masuk ke candi terdapat di sisi utara, berupa tangga selebar 3,5 m menuju ke dasar kolam.
Tepat menghadap ke anak tangga, agak masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m
▲Di kiri dan kanan kaki tangga terdapat kolam berbentuk persegi empat yang berukuran 3,5 m x 2 m dengan kedalaman 1,5 m. Pada dinding luar masing-masing kolam berjajar tiga buah pancuran berbentuk [[padma]] (teratai) yang terbuat dari batu [[andesit]].
Hal lain yang menarik ialah adanya dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda yang digunakan dalam pembangunan candi ini. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi
▲Tepat menghadap ke anak tangga, agak masuk ke sisi selatan, terdapat sebuah bangunan persegi empat dengan ukuran 7,65 m x 7,65 m. Di atas bangunan ini terdapat sebuah ‘menara’ setinggi sekitar 2 m dengan atap berbentuk meru dengan puncak datar. Menara yang terletak di tengah bangunan ini dikelilingi oleh 8 menara sejenis yang berukuran lebih kecil. Di sekeliling dinding kaki bangunan berjajar 17 pancuran ([[jaladwara]]) berbentuk bunga teratai dan [[makara]].
Perbedaan bahan bangunan yang digunakan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun melalui beberapa tahap. Dalam pembangunan kaki candi tahap pertama digunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan dalam tahap kedua digunakan bata merah berukuran lebih kecil. Dengan kata lain, bata merah yang berukuran lebih besar usianya lebih tua dibandingkan dengan usia yang lebih kecil.
▲Hal lain yang menarik ialah adanya dua jenis batu bata dengan ukuran yang berbeda yang digunakan dalam pembangunan candi ini. Kaki candi terdiri atas susunan bata merah berukuran besar yang ditutup dengan susunan bata merah yang berukuran lebih kecil. Selain kaki bangunan, pancuran air yang terdapat di candi inipun ada dua jenis, yang terbuat dari bata dan yang terbuat dari batu andesit.
▲Perbedaan bahan bangunan yang digunakan tersebut menimbulkan dugaan bahwa Candi Tikus dibangun melalui tahap. Dalam pembangunan kaki candi tahap pertama digunakan batu bata merah berukuran besar, sedangkan dalam tahap kedua digunakan bata merah berukuran lebih kecil. Dengan kata lain, bata merah yang berukuran lebih besar usianya lebih tua dibandingkan dengan usia yang lebih kecil. Pancuran air yang terbuat dari bata merah diperkirakan dibuat dalam tahap pertama, karena bentuknya yang masih kaku. Pancuran dari batu andesit yang lebih halus pahatannya diperkirakan dibuat dalam tahap kedua. Walaupun demikian, tidak diketahui secara pasti kapan kedua tahap pembangunan tersebut dilaksanakan.<ref>[http://arsitekuajy.tripod.com/ww_tikus.html Arsitek UAJY Vol I no. 9 online]</ref>.
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:
Berkas:
</gallery>
{{clear}}
Baris 55 ⟶ 54:
{{reflist}}
{{Candi Hindu
{{arkeologi-stub}}▼
[[Kategori:Candi di Jawa Timur|Tikus]]
[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]
▲{{arkeologi-stub}}
|