Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(18 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{UntukUntuk2|Nabitokoh yangini sama daridalam sudut pandang Agama [[Islam]]|Luth[[Nabi Lut]]}}
{{Untuk|kegunaan lain}}
{{disambiginfo}}
{{Infobox person
'''Lot''' atau '''Luth''' ([[bahasa Arab]]: لوط; [[bahasa Ibrani]]: לוֹט) adalah keponakan dari [[Abraham]]. Ia adalah anak dari Hasan bin Tareh (menurut [[Islam]]) atau Haran (menurut [[Kristen]]). Ia merupakan nabi yang sezaman dengan [[Abraham|Ibrahim]]. Menurut [[Kitab Kejadian]], terdapat cerita yang menyebutkan bahwa dia dibuat mabuk oleh kedua puterinya sehingga menghamili mereka dan menghasilkan keturunan yang akhirnya terpecah menjadi bangsa [[Moab]] dan [[Amon]].
|honorific_prefix =
|name = {{large|Lot}}<br />{{lang|ar|{{nobold|لوط}}}} • {{Lang|he-n|{{nobold|לוֹט}}}}
|honorific_suffix =
|native_name =
|native_name_lang =
|other_names = [[Lut]]
|image = Gentileschi, Artemisia - Lot and his Daughters - 1635-1638.jpg
|image_size =
|alt =
|caption = ''Lot dan putri-putrinya'', oleh [[Artemisia Gentileschi]], 1635–1638 (Toledo Museum of Art, Toledo, Ohio)
|title =
|birth_name =
|birth_date =
|birth_place =
|disappeared_date =
|disappeared_place =
|disappeared_status =
|death_date =
|death_place =
|death_cause =
|resting_place =
|resting_place_coordinates =
|years_active =
|known_for =
|notable_works =
|style =
|influences =
|influenced =
|predecessor =
|successor =
|opponents =
|spouse = [[Istri Lot]]
|children =
|parents = [[Haran]]
|relatives = * [[Terah]] (kakek)
* [[Abraham]] (paman)
* [[Ismael]] (sepupu)
* [[Ishak]] (sepupu)
|module =
|module2 =
|footnotes =
|box_width =
}}
 
'''Lot''' ({{Lang-he-n|לוֹט}}) adalah tokoh dalam [[Tanakh]], [[Alkitab]], dan [[Al-Qur'an]]. Kisah pelariannya dari kehancuran [[Sodom dan Gomora]] menjadi salah satu landasan pelarangan perbuatan [[homoseksual]] dalam [[agama Abrahamik]].
== Lot Menurut Yahudi dan Kristen ==
Kisah Lot diceritakan dalam [[Kitab Kejadian]][[Kejadian 11|pasal 11]][[Kejadian 14|-14]][[Kejadian 19|dan 19]]. Lot menemani Abraham dalam perjalanannya ke [[Mesir]] dan [[Kanaan]] ({{Alkitab|Kejadian 12:1-5}}).
 
== Ayat ==
=== Kitab [[Kejadian 13|Kejadian [13] ]] ===
{{quote|"Tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa."|{{Alkitab|2 Petrus 2: 7-8}}}}
Baik Lot maupun Abraham adalah sangat kaya dan memiliki banyak ternak ({{Alkitab|Kejadian 13:2,5}}). Suatu ketika tanah yang mereka diami menjadi terlalu sempit bagi mereka berdua dan ternak mereka, dan gembala-gembala Lot bertikai dengan gembala-gembala Abraham ({{Alkitab|Kejadian 13:6-7}}). Karena itu Abraham dan Lot memutuskan untuk berpisah ({{Alkitab|Kejadian 13:8-9}}). Lot pergi ke arah timur dekat [[Sodom dan Gomora]] karena daerah itu banyak airnya ({{Alkitab|Kejadian 13:10-12}}).
 
{{quote|"Dan sungguh, Lut benar-benar termasuk salah seorang [[rasul]]. (Ingatlah) ketika Kami telah menyelamatkan dia dan keluarganya semuanya, kecuali seorang perempuan tua (istrinya) bersama-sama orang yang tinggal (di kota), kemudian Kami binasakan orang-orang yang lain."|[[Qur'an]] Surah [[As-Saffat|Ash-Shaffat]] (37): 134-136}}
=== Kitab Kejadian [14] ===
Dalam [[Kejadian 14]], Sodom dan Gomora diserang musuh mereka, dan Lot ditawan, tetapi Abraham menyelamatkannya. Abraham mengalahkan musuh-musuh Sodom dan Gomora, namun ketika ditawari imbalan oleh raja Sodom, ia menolak.
 
=== KitabKisah Kejadian [19] ===
Dalam [[Tanakh]] (kitab suci Yahudi) dan [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), kisah Lot disebutkan dalam [[Kitab Kejadian]]. Dalam [[Al-Qur'an]] (kitab suci Islam), kisah Lot (disebut Lut dalam sumber Islam) disebutkan pada surah [[Surah Al-A'raf|Al-A'raf]] (07): 80-84, [[Surah Hud|Hud]] (11): 69-83, [[Surah Al-Hijr|Al-Hijr]] (15): 51-77, [[Surah Asy-Syu'ara|Asy-Syu'ara']] (26): 160-175, [[Surah An-Naml|An-Naml]] (27): 54-58, [[Surah Al-'Ankabut|Al-'Ankabut]] (29): 28-35, [[Surah As-Saffat|Ash-Shaffat]] (37): 133-138, [[Surah Az-Zariyat|Adz-Dzariyat]] (51): 31-37, dan [[Surah Al-Qamar|Al-Qamar]] (54): 33-40.
Dalam [[Kejadian 19]], ketika Tuhan memutuskan untuk memusnahkan lima kota di daerah itu, ia mengutus malaikat untuk menyelamatkan Lot dan keluarganya. Orang-orang Sodom ingin memperkosa (dalam beberapa terjemahan mereka hanya ingin bertemu) malaikat-malaikat itu ({{Alkitab|Kejadian 19:5}}). Lot menawarkan kepada orang-orang itu anak-anak perempuannya yang masih perawan ({{Alkitab|Kejadian 19:8}}), namun orang-orang itu tidak mau.
 
=== Latar belakang ===
Malaikat-malaikat tersebut menawarkan untuk menolong Lot, istrinya dan kedua anak perempuannya untuk melarikan diri dari penghancuran Sodom dan Gomora, dengan syarat bahwa mereka tidak boleh menoleh ke belakang. Istri Lot mengabaikan perintah ini dan berubah menjadi tiang garam (hal ini dicatat juga dalam [[Injil Lukas]][[Lukas 17|pasal 17]]). Lot dan kedua anak perempuannya lolos ke bukit-bukit ({{Alkitab|Kejadian 19:15-28}}).
Alkitab menjelaskan bahwa Lot adalah keponakan Abraham. Ayahnya bernama [[Haran]], saudara Abraham. Silsilahnya adalah Lot bin Haran bin [[Terah]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 27}}</ref> Al-Qur'an tidak menjelaskan latar belakang Lot, tetapi beberapa ulama seperti Ibnu Katsir menyebutkan silsilah Lot seperti dalam Alkitab dalam karyanya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=275}}
 
Sebagaimana Abraham, Lot awalnya hidup di [[Mesopotamia]]. Disebutkan dalam Alkitab bahwa Haran telah meninggal di Ur Kasdim saat Terah masih hidup.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 28}}</ref> Al-Qur'an menyebutkan bahwa Lot termasuk orang yang membenarkan dan mengikuti dakwah Abraham saat masih di Iraq.<ref>Al'Ankabut (29): 26</ref> Lot juga ikut hijrah ke Kanaan bersama rombongan Abraham dan pengikutnya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 11: 31}}</ref>
Dalam {{Alkitab|Kejadian 19:30-38}}, anak-anak perempuan Lot mengira bahwa mereka adalah satu-satunya kaum wanita yang selamat dari pemusnahan itu. Karena itu, mereka percaya bahwa kewajiban mereka adalah untuk mengandung anak-anak dan meneruskan umat manusia. Selama dua malam berturut-turut, mereka membuat ayah mereka mabuk sehingga ia tidur dengan mereka, dan mereka mengandung. Anak pertama dinamai [[Moab]] ([[bahasa Ibrani]], "dari bapa" [meh-Av]), dan ia menjadi leluhur orang Moab sekarang. Anak kedua dinamai [[Ben-Ami]] ([[bahasa Ibrani]]: "dari bangsa kita") dan ia menjadi leluhur bani Amon sekarang.
 
[[Midras]] mencatat sejumlah cerita tambahan mengenai Lot, yang tidak terdapat di dalam [[Tanakh]]. Kisah ini meliputi:
== Pandangan Islam ==
* [[Abraham]] memelihara Lot setelah Haran terbakar dalam sebuah kebakaran hebat saat [[Nimrod]], Raja [[Babilonia|Babel]], berusaha membunuh [[Abraham]].
* Di [[Mesir]], Midras memuji Lot karena meski dia sangat ingin kaya, tetapi dia tidak membocorkan rahasia [[Sarah]], istri [[Abraham]] kepada [[Firaun]].
 
=== Berpisah dengan Abraham ===
{{main|Luth}}
Terjadi kekeringan di [[tanah Kanaan]] sehingga rombongan Abraham mengungsi ke Mesir selama beberapa waktu. Setelah mereka kembali lagi ke Kanaan, terjadi perselisihan antara para penggembela yang bekerja untuk Abraham (bapak orang beriman kristen) dengan yang bekerja untuk Lot karena tempat kediaman mereka tidak cukup luas untuk mereka berdua yang memiliki harta dan hewan ternak melimpah. Lot kemudianmemilih pindah ke kota-kota di kawasan [[lembah Yordania]] dan berkemah di dekat [[Sodom]]. Abraham sendiri kemudian pindah di dekat [[Hebron]]. Beberapa tafsiran Alkitab menyebutkan bahwa dalam memilih tempat baru, Lot dianggap lebih mendahulukan perhitungan materi. Hal ini karena dia memilih menetap di dekat Sodom lantaran kesuburan tanah, mengabaikan kenyataan bahwa penduduknya suka berbuat jahat.<ref>{{Alkitab|Kejadian 13: 1-16}}</ref> Al-Qur'an tidak menjelaskan mengenai perpisahan Abraham dan Lot, tetapi disebutkan bahwa Allah memang mengutus Lot pada kaum Sodom untuk menyeru mereka kembali ke jalan Allah.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 161-162</ref>
Dalam Al Qur'an, kisah Lot tidaklah berbeda jauh dengan kisah yang terdapat dalam kitab Perjanjian Lama atau Alkitab. Namun, kisah Lot dalam Al Qur'an berhenti setelah Lot berhasil meloloskan diri dari bencana di Sodom dan Gomora. Dalam Alkitab juga diterangkan bahwa Lot bersetubuh dengan kedua putrinya setelah melarikan diri dari kota Soddom dan Gomora di dalam sebuah gua di kawasan pegunungan saat Lot sedang mabuk setelah diberi minum anggur oleh kedua anaknya. Islam tidaklah membenarkan hal ini karena Lot atau Luth adalah seorang [[nabi]] dan [[Rasul]] sehingga tidaklah mungkin jika ia mabuk-mabukan hingga akhirnya ia bersetubuh dengan anak perempuannya sendiri.
 
Setelahnya, kawasan lembah Yordania melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan [[Elam]] yang saat itu dipimpin Raja Kedorlaomer. Dalam [[Pertempuran Siddim]], pasukan Elam kemudian menyerang kota-kota di lembah Yordania dan menawan banyak orang, termasuk Lot dan keluarganya. Abraham yang mengetahui kejadian tersebut kemudian menghimpun 318 budak terlatih dan mengejar pasukan Elam, mengalahkan mereka di daerah Hoba yang terletak di sebelah utara Damaskus, dan kemudian berhasil membebaskan Lot.<ref>{{Alkitab|Kejadian 14: 1-16}}</ref> Kejadian ini tidak tercantum dalam Al-Qur'an.
== Midrash ==
 
Midrash [[Yahudi]] mencatat sejumlah cerita tambahan mengenai Lot, yang tidak terdapat di dalam [[Tanakh]]. Kisah ini meliputi:
=== Seruan ===
* [[Abraham]] memelihara Lot setelah Haran terbakar dalam sebuah kebakaran hebat saat [[Namrud]], Raja [[Babilonia|Babel]], berusaha membunuh [[Abraham]].
Alkitab tidak menjelaskan bahwa Lot menyeru kaum Sodom agar kembali ke jalan Allah dan hanya memberikan keterangan bahwa penduduk Sodom sangat jahat dan berdosa kepada Tuhan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 13: 13}}</ref>
* Di [[Mesir]], Midrash memuji Lot karena meski dia sangat ingin kaya, tetapi dia tidak membocorkan rahasia [[Sarah]], istri [[Abraham]] kepada [[Firaun]].
 
Al-Qur'an dan berbagai sumber Islam menyebutkan bahwa penduduk Sodom melakukan perbuatan [[homoseksual]] antara sesama lelaki, biasa melakukan perampokan, melakukan berbagai kemungkaran di tempat pertemuan mereka, dan tidak ada yang mau mencegah kemungkaran tersebut.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=275-276}} Lot menyeru agar mereka takut pada Allah. Dia menegaskan tidak meminta upah atas seruannya.<ref>Asy-Syu'ara' (26): 161-164</ref> Lot mengecam tindakan kaum Sodom ini sudah melampaui batas dan menyatakan bahwa perbuatan mereka ini tidak pernah dilakukan orang lain sebelumnya.<ref name="Asy-Syu'ara' 26: 165-166">Asy-Syu'ara' (26): 165-166</ref>
 
Mendapat peringatan Lot, kaum Sodom memberikan penolakan. Mereka mencela Lot sebagai orang yang berlagak suci dan mengancam akan mengusirnya.<ref>Al-A'raf (07): 82</ref><ref>Asy-Syu'ara' (26): 167</ref><ref>An-Naml (27): 56</ref> Penduduk Sodom juga melarang keras Lot untuk memberi perlindungan pada orang-orang yang akan mereka rampok atau perkosa.<ref>Al-Hijr (15): 70</ref> Lebih jauh, mereka juga meminta agar Lot segera mendatangkan murka Tuhan yang dia ancamkan selama ini.<ref>Al-'Ankabut (29): 29</ref>
 
=== Tamu Abraham ===
Dalam Alkitab disebutkan bahwa saat Abraham sedang duduk-duduk di pintu kemahnya saat panas terik, tiga tamu asing datang dan Abraham bersujud pada mereka sebagai bentuk penghormatan. Abraham kemudian menghidangkan anak lembu, roti, dan susu, dan para tamu tersebut menyantapnya. Setelahnya, mereka mengabarkan bahwa pada tahun depan, Abraham dan Sarah akan memiliki anak laki-laki. Sarah tertawa mendengar kabar tersebut, kemudian Tuhan menanyakan alasan Sarah tertawa, padahal tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Sarah kemudian menyangkal bila tadi tertawa karena takut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 1-15}}</ref> Versi Al-Qur'an menjelaskan bahwa para tamu tersebut tidak menyantap hidangan yang disuguhkan dan perbuatan tidak lazim mereka membuat Abraham takut.<ref>Hud (11): 69-73</ref><ref>Al-Hijr (15): 51-56</ref><ref>Adz-Dzariyat (51): 24-30</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=237-240}}
 
Al-Qur'an menjelaskan bahwa setelah rasa takut Abraham hilang, dia kemudian melakukan tanya jawab mengenai nasib kaum Lot pada para tamu tersebut.<ref>Hud (11): 74</ref> Alkitab menjabarkan tanya jawab tersebut bahwa saat para tamu tersebut beranjak pergi hendak menghancurkan kaum Sodom, Abraham menyela dan bertanya, "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik? Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benar dalam kota itu?" Tuhan (melalui para malaikat itu) menjawab bahwa Dia tidak akan menghancurkan kota tersebut jika ada lima puluh orang benar. Abraham melanjutkan pertanyaannya sampai hitungan bila ada sepuluh orang benar di sana. Tuhan menjawab bahwa kota tersebut tidak dihancurkan jika masih ada sepuluh orang benar.<ref>{{Alkitab|Kejadian 18: 16-33}}</ref>
 
Dalam Al-Qur'an, Abraham mengkhawatirkan nasib Lot yang juga ada di kota tersebut. Para malaikat tersebut menyatakan bahwa Lot akan diselamatkan.<ref>Al-Ankabut (29): 32</ref> Tanya jawab antara Abraham dan para malaikat menggambarkan bahwa Abraham tidak tega bahwa kaum Sodom akan dihancurkan dan Al-Qur'an menyebut Abraham sebagai pribadi yang penyantun dan lembut hati. Meski demikian, para malaikat kemudian meminta menghentikan tanya jawab tersebut lantaran kaum Sodom sudah mendapat ketetapan Tuhan dan mereka akan ditimpa azab yang tidak dapat ditolak.<ref>Hud (11): 75-76</ref>
 
=== Tamu Lot ===
Setelahnya, dua malaikat tersebut datang ke Sodom dalam wujud seorang lelaki. Saat itu Lot duduk-duduk di gerbang Sodom dan saat melihat mereka, Lot langsung bangkit dan memberikan sujud penghormatan seraya meminta mereka menginap di rumahnya. Para tamu tersebut awalnya menolak karena hendak bermalam di tanah lapang, tetapi Lut memaksa sehingga mereka mau menginap di rumahnya.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 1-3}}</ref> Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Lot merasa susah karena kedatangan mereka dan mengatakan, "Ini adalah hari yang amat sulit."<ref>Hud (11): 77</ref> Hal ini karena Lot takut bahwa penduduk Sodom akan menculik dan memerkosa mereka.
 
Meski demikian, istri Lot kemudian membocorkan kehadiran para tamu tersebut kepada penduduk Sodom. Alkitab dan Al-Qur'an tidak menyebutkan namanya. Dalam [[Midrash]] disebutkan bahwa namanya adalah Edith.<ref name=Schwartz>{{cite book|last=Schwartz|first=Howard|title=Tree of Souls: The Mythology of Judaism|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=60iVk1p8Y9IC&pg=PA466#v=snippet&q=Lot's%20wife&f=false |isbn=9780195358704}}</ref>{{rp|466}} Sebagian ulama berpendapat bahwa istri Lot bernama Walahah.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=290}} Dalam ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa Lot meminta istrinya untuk membuatkan hidangan untuk para tamunya. Namun karena tidak memiliki cukup garam, istri Lot kemudian meminta pada tetangganya. Saat tetangganya menanyakan alasan istri Lot tidak mengisi sendiri persediaan garamnya saat siang, istri Lot menjawab bahwa sebenarnya dia memiliki persediaan garam yang cukup untuk keluarganya, tetapi dia membutuhkan lebih karena kedatangan tamu.{{sfn|Ginzberg|1909|p=254}}<ref name=Schwartz/>{{rp|467}}
 
Setelah keberadaan mengenai para tamu tersebar, para laki-laki kaum Sodom dari yang muda sampai tua berbondong-bondong mengepung rumah Lot dan memaksa membawa keluar para tamu tersebut untuk mereka pakai. Lot lantas keluar dan menutup pintu di belakangnya, meminta para penduduk untuk tidak berbuat jahat kepada para tamu tersebut. Dalam keadaan sangat terdesak, Lot menawarkan anak-anak perempuannya kepada mereka, tetapi para penduduk tersebut menolak dan mengancam akan menyiksa Lot lebih dari para tamu tersebut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 4-9}}</ref><ref>Hud (11): 78-80</ref><ref>Al-Hijr (15): 67-71</ref>
 
=== Pemusnahan ===
Para tamu tersebut kemudian menarik Lot masuk ke dalam rumah dan membutakan mata para penduduk tersebut, kemudian mengatakan bahwa mereka adalah utusan Allah yang diperintahkan memusnahkan kaum Sodom. Para tamu tersebut memerintahkan Lot dan keluarganya untuk segera keluar dari kota tersebut.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 10-13}}</ref><ref name="Hud 11: 81">Hud (11): 81</ref><ref>Al-Qamar (54): 37-38</ref> Lot mengajak dua calon menantunya untuk pergi karena Sodom akan dihancurkan, tapi mereka justru mengolok-olok Lot. Setelahnya Lot bersama istri dan kedua putrinya diperintahkan untuk berlindung ke pegunungan karena seluruh kawasan [[lembah Yordania]] akan dihancurkan. Lot meminta belas kasihan pada para malaikat tersebut agar dia bisa berlindung di Zoar, kota kecil di dekat Sodom, karena dia tidak akan sempat jika harus lari sampai ke pegunungan.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 17-23}}</ref>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|pp=290-291}} Sumber dari Alkitab dan Al-Qur'an juga menerangkan bahwa para malaikat memberi peringatan pada Lot dan keluarganya untuk jangan menoleh ke belakang.<ref name="Hud 11: 81"/><ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 17}}</ref>
 
Setelah matahari terbit, Sodom dan lembah Yordania ditunggangbalikkan, juga dihujani belerang dan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 23-25}}</ref><ref>Hud (11): 82</ref> Disebutkan bahwa malaikat mengangkat negeri itu sampai ke awan. Saat terdengar kokok ayam dan lolongan anjing, maka negeri itu dibalikkan dan dijatuhkan.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=291}}
 
[[Berkas:Veronese.Lot flees Sodom01.jpg|jmpl|200px|''Lot dan putri-putrinya lari dari Sodom'', oleh [[Paolo Veronese]], {{circa|1585}} ([[Kunsthistorisches Museum]], [[Wina]])]]
Alkitab dan Al-Qur'an sepakat bahwa istri Lot termasuk orang yang binasa dalam kejadian tersebut. Alkitab menyebutkan bahwa saat Sodom dihancurkan, istri Lot ikut bersama Lot keluar Sodom, tetapi dia menoleh ke belakang dan dia berubah menjadi tiang garam. Penafsir Alkitab menyebutkan bahwa istri Lot tidak menganggap serius peringatan para malaikat tersebut dan hatinya masih terikat dengan kesenangan-kesenangan di Sodom.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 26}}</ref> ''Legenda Bangsa Yahudi'' menyebutkan bahwa istri Lot menoleh ke belakang karena rasa keibuannya untuk memastikan putrinya menyusulnya.{{sfn|Ginzberg|1909|p=255}} Dia diubah menjadi tiang garam karena dia berdosa lantaran garam, yakni membocorkan kehadiran para tamu tersebut saat meminta garam pada tetangganya.<ref name=Schwartz/>{{rp|467}}
 
Al-Qur'an tidak merincikan mengenai keadaan istri Lot saat binasa dan terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini. Sebagian berpendapat bahwa istri Lot sejak awal memang tidak diajak Lot keluar Sodom dan perintah untuk "jangan menoleh ke belakang" ini ditafsirkan sebagai "jangan tertinggal". Maknanya adalah bahwa saat keluar dari Sodom, Lot diperintahkan untuk jangan meninggalkan keluarganya, kecuali istrinya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=290}} Pendapat lain menyatakan bahwa istri Lot memang ikut bersama Lut saat keluar Sodom. Namun saat azab tiba, dia menoleh ke belakang dan berkata, "Duhai kaumku," dan sebongkah batu tiba-tiba jatuh di atas kepalanya, karena dia masih memeluk agama kaumnya dan membocorkan mengenai keberadaan tamu-tamu tersebut pada penduduk Sodom.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=292}} Al-Qur'an menjadikan istri Nuh dan istri Lot sebagai percontohan dari orang kafir. Keduanya hidup dalam pengawasan orang saleh yang merupakan suami mereka sendiri, tetapi mereka justru berkhianat, dan suami mereka tidak dapat menolong keduanya dari murka Allah.<ref>At-Tahrim (66): 10</ref>
 
=== Lot dan anak-anak perempuannya ===
Setelah selamat, Lot dan kedua putrinya pergi dari Zoar Lut dan tinggal di gua di sebuah pegunungan. Anak-anak perempuan Lot mengira bahwa mereka adalah satu-satunya wanita yang selamat dari pemusnahan itu sehingga mereka percaya bahwa kewajiban mereka adalah untuk mengandung anak-anak dan meneruskan umat manusia. Saat malam, mereka memberikan minuman anggur pada Lot sampai mabuk, kemudian anak perempuannya yang sulung berhubungan seksual dengannya. Malam selanjutnya, mereka kembali membuat Lot mabuk dan kini anak perempuan Lot yang muda yang berhubungan seksual dengan ayahnya. Masing-masing mereka kemudian melahirkan seorang putra yang menjadi moyang [[Moab|bangsa Moab]] dan [[Bani Amon]].<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 30-38}}</ref>
 
Al-Qur'an tidak memuat kisah Lot yang berhubungan seksual dengan kedua anak-anak perempuannya.
 
== Kedudukan ==
=== Yahudi ===
Lot tidak dipandang sebagai nabi dalam Yahudi dan ajakannya pada penduduk Sodom untuk kembali ke jalan Tuhan juga tidak terdapat dalam Tanakh. Dalam ''Legenda Bangsa Yahudi'' disebutkan bahwa moral Lot sendiri dipertanyakan karena dia tidak menjaga kehormatan anak-anak perempuannya dengan mencoba menyerahkan mereka pada penduduk Sodom.{{sfn|Ginzberg|1909|p=255}}
 
=== Kristen ===
Lot disebut sebagai orang benar yang tersiksa lantaran hidup di tengah-tengah penduduk yang jahat.<ref>{{Alkitab|2 Petrus 2: 6-9}}</ref> Meski demikian, Lot bukanlah nabi. Kepergiannya menuju Sodom tidak untuk menyeru penduduk Sodom sebagaimana sudut pandang Islam, tetapi pertimbangan materi karena wilayah [[Lembah Yordania]] memiliki tanah yang subur sehingga menjadi tempat yang cocok bagi penggembala sepertinya. Lot dianggap lebih mengedepankan keuntungan pribadi tanpa menghiraukan penduduknya yang suka berbuat jahat,<ref>{{Alkitab|Kejadian 13: 12}}</ref> menjadikan dia sekeluarga mengalami kesulitan setelahnya karena pilihan tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://www.sarapanpagi.org/lot-vt6779.html#p29568|title=Lot|last=|first=|date=10 Agustus 2014|website=Lot|access-date=}}</ref>
 
=== Islam ===
Lot termasuk salah satu [[Nabi dan Rasul|nabi dan rasul]] dalam Islam. Sebagaimana para nabi pada umumnya, Lot juga menjadi percontohan bagi orang saleh. Kisahnya dalam Al-Qur'an juga sangat menonjolkan perannya sebagai rasul, yakni ajakannya agar penduduk Sodom takut pada Allah dan kembali ke jalan yang benar. Al-Qur'an menyebutkan bahwa Lot (dan beberapa nabi yang lain) dilebihkan derajatnya di atas kaum yang lain, sosok pilihan Allah, dan dianugerahi petunjuk ke jalan yang lurus.<ref>Al-An'am (06): 86-87</ref>
 
== Menyerahkan anak perempuannya ==
Dalam Alkitab disebutkan bahwa saat penduduk Sodom memaksa Lot untuk menyerahkan tamu-tamunya, Lot menawarkan anak-anak perempuannya sebagai gantinya.
 
{{quote|"Kamu tahu, aku mempunyai dua orang anak perempuan yang belum pernah dijamah laki-laki, baiklah mereka kubawa ke luar kepadamu, perbuatlah kepada mereka seperti yang kamu pandang baik." — {{Alkitab|Kejadian 19: 8}}}}
 
Kejadian ini juga tercantum dalam Al-Qur'an.
 
{{quote|"Lut berkata, 'Wahai kaumku, inilah putri-putriku, mereka lebih suci bagimu.'" — [[Surah Hud|Hud]] (11): 78}}
 
{{quote|"Dia (Lut) berkata, 'Mereka itulah putri-putriku, jika kamu hendak berbuat.'" — [[Surah Al-Hijr|Al-Hijr]] (15): 71}}
 
Sumber Yahudi dan Kristen pada umumnya memandang bahwa Lot memang secara harfiah berusaha menawarkan anak-anak perempuan kandungnya. Sebagian tafsiran Alkitab menyebutkan bahwa sangat mungkin Lot melakukan hal tersebut untuk mengulur waktu.<ref>{{Alkitab|Kejadian 19: 8}}</ref> Pendapat lain menyatakan bahwa hal tersebut murni karena kekeliruan dan kesalahan Lot. Lot melakukan hal tersebut karena dipandang baik menurut sudut pandang pribadinya, tanpa mempedulikan sudut pandang Tuhan.{{sfn|Siswanto|2013|loc=Mei 6: Good by My Sight}} ''Legenda Bangsa Yahudi'' menyebutkan bahwa memang moral Lot dipertanyakan terkait masalah ini.{{sfn|Ginzberg|1909|p=255}}
 
Dalam [[Islam]], sebagian [[ulama]] menjelaskan bahwa makna "putri" di sini adalah kiasan dan tidak merujuk pada anak perempuan Lot, tetapi para perempuan Sodom. Dalam Islam, Lot adalah seorang nabi sehingga dia adalah ayah bagi kaumnya, seperti yang disebutkan dalam sebuah ayat Al-Qur'an dan [[hadits]] bahwa Nabi Muhammad adalah ayah bagi kaumnya<ref>HR. Ahmad (2/247)</ref><ref>HR. Abu Dawud (8)</ref> dan istri-istrinya seperti ibu bagi orang-orang beriman.<ref>Al-Ahzab (33): 6</ref> Dengan demikian, Lot meminta para laki-laki tersebut untuk mendatangi para perempuan Sodom, yang dikiaskan sebagai putri-putri Lot, bila hendak melakukan hubungan seksual. Hal ini sejalan dengan ayat Al-Qur'an yang mengisahkan celaan Lot saat berdakwah dan mempertanyakan para laki-laki Sodom yang mendatangi sesama lelaki, bukan perempuan.<ref name="Asy-Syu'ara' 26: 165-166"/>{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=286}}
 
Ulama lain menjelaskan bahwa memang yang dimaksud dengan perkataan Lot tersebut adalah anak perempuan kandungnya. Maknanya adalah Lot bermaksud menikahkan putri-putrinya dengan tokoh setempat. Diharapkan pernikahan tersebut dapat membuat tokoh-tokoh tadi dapat mempengaruhi dan mencegah yang lain.<ref>{{Cite web|url=https://ganaislamika.com/kisah-nabi-luth-8-malaikat-di-kota-sodom-2/|title=Kisah Nabi Lut dan malaikat di Sodom|last=|first=|date=8 Oktober 2019|website=Kisah Nabi Luth (8): Malaikat di Kota Sodom (2)|access-date=}}</ref>
 
== Silsilah ==
Baris 35 ⟶ 139:
== Lihat pula ==
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Lukas 17]].
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book |last1=Ginzberg |first1=Louis |authorlink= |translator=Henrietta Szold |title=The Legends of the Jews |url=https://ia800302.us.archive.org/8/items/legendsofjews01ginz/legendsofjews01ginz.pdf |year=1909 |publisher=Jewish Publication Society |location=[[Philadelphia]] |isbn= |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
* {{cite book |last1=Siswanto |first1= Anton |authorlink=Ibnu Katsir |translator= |title=Passion to Your Words – Boys edition |year=2013 |publisher=PT. Visi Anugerah Indonesia |location=[[Bandung]] |isbn=978-602-8073-98-1 |url=https://books.google.co.id/books?id=wGNwBgAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=false |ref=harv}}
 
== Lihat juga ==
* [[Baukis dan Filemon]]
 
== Pranala luar ==