Bunda dari Aparecida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Santa Perawan Maria Aparecida''' adalah anggapan mengenai '''Santa Pelindung Negara
Pada Oktober 1717, Dom Pedro de Almeida, Count of Assumar, berada dalam perjalanan menuju Minas Gerais dari
Jala dilemparkan sekali lagi dan mereka mendapat kepala patung tersebut. Setelah membersihkan patung tersebut, mereka menyadari bahwa patung tersebut adalah patung Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Mereka membungkus patung tersebut dengan kain dan kemudian melanjutkan penjalaan. Domingo berkata: “Kita telah bekerja sepanjang malah dan tidak menemukan ikan.” Felipe mengusulkan: “Mari kita melanjutkan menjala dengan meminta pertolongan Virgin Aparecida.” Sejak saat itu, jala mereka penuh dengan ikan berkat rahmat Allah dan pertolongan St. Perawan Maria Aparecida, Bunda Allah yang muncul dari sungai. Ini adalah mujizat pertama.
Baris 7:
Felipe Pedroso membawa patung tersebut ke rumahnya dan memulai penghormatan kepada St. Perawan Maria bersama dengan keluarga dan tetangganya. Pada tahun 1732, ia pindah ke Porto Itaguassu dan membawa patung tersebut ke shrine (tempat penghormatan) yang pertama yang dibangun oleh anaknya, Atanasio.
Para peziarah menyebarluaskan kisah Santa Perawan Maria Aparecida dan semakin banyak orang melakukan peziarahan ke sana. Orang-orang memustuskan untuk membangun gedung [[gereja]] yang lebih besar di puncak sebuah bukit dekat Porto Itaguassu untuk patung tersebut. Gereja tersebut dibuka untuk publik pada tahun 1745. Jumlah peziarah semakin bertambah banyak dan pada tahun 1834 pembangunan gedung gereja yang lebih besar dimulai. Gereja ini selanjutnya dikenal sebagai “basilika lama” ketika basilika baru yang lebih besar mulai dibangun pada tahun 1955. Daerah ini selanjutnya menjadi cikal bakal kota Aparecida.
Tidak diketahui bagaimana patung tersebut dapat jatuh dan bertahan di dasar sungai tetapi pembuat patung tersebut diketahui bernama Frei Agostino de Jesus, seorang biarawan dari
Tampaknya warna coklat tua muncul karena pemudaran warna terhadap patung tersebut selama di dalam sungai. Patung tersebut dimahkotai dengan mahkota kerajaan dengan batu mulia pada tahun 1904 oleh Uskup Agung
Pembangunan basilika baru dimulai tahun 1955, diarsiteki oleh Benedito Calixto dengan luas area 18.000 meter persegi dan dapat menampung 45.000 orang. Panjangnya 173 m dengan lebar 168 meter. Sementara tinggi gedungnya 40 meter, tinggi menaranya 100 meter dan tinggi kubahnya 70
Santa Perawan Maria Aparecida kerapkali dipermasalahkan dan diserang oleh orang-orang karismatik, evangelikal, fundamentalis dan sebagainya yang termasuk dalam aliran pentakostal. Sementara itu Protestan aliran lama seperti Baptis, Lutheran, Metodis dan Presbiterian memiliki relasi yang baik dengan Gereja Katolik. Pada tanggal 16 Mei 1978, seorang Pentakostal mengambil patung St. Perawan Maria Aparecida dari basilika setelah Misa Kudus. Ia dikejar oleh para penjaga dan peziarah. Saat ditangkap, ia menjatuhkan patung tanah liat tersebut dan patung itu hancur berantakan. Sekelompok pengrajin memperbaiki patung tersebut dan akhirnya dikembalikan ke basilika.
Pada 12 Oktober 1995, pada Pesta St. Perawan Maria Aparecida, seorang penginjil televisi fundamentalis, Sergio von Helder dari UCKG (Universal Church of the Kingdom of God) menendang replika St. Perawan Maria Aparecida dalam acara televisinya sebagai bentuk penghinaan. Peristiwa ini dipandang sebagai bentuk intoleransi agama dan Von Helder dipindahkan ke [[Afrika Selatan]].
== Sumber ==
|