Ular tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Ringkasan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(24 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| genus = '''''Calloselasma'''''
| genus_authority = ([[Edward Drinker Cope|Cope]], 1860)
| binomial = '''''Calloselasma rhodostoma'''''
| binomial_authority = ([[Heinrich Kuhl|Kuhl]], 1824)
| synonyms =
* [''Trigonocephalus''] ''rhodostoma'' <small>Kuhl, 1824</small><ref>{{aut|Kuhl, H.}} Sur les reptiles de Java: extrait d'une lettre addressée de Java en Hollande. [http://biodiversitylibrary.org/item/25874#page/496/mode/1up ''Bulletin des Sciences Naturelles et de Géologie'' To. '''II''' (1824): 80]. Paris.</ref>
* [''Trigonocephalus''] ''rhodostoma'' <small>F. Boie, 1827</small>
Baris 34:
* [''Agkistrodon''] ''annamensis'' <small>Pope, 1935</small>
* ''Calloselasma rhodostoma'' <small>Campden-Main, 1970</small><ref name="McD99">{{aut|McDiarmid, R.W., J.A. Campbell, T. Touré}}. 1999. ''Snake Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference'', vol. '''1'''. Herpetologists' League. 511 pp. ISBN 1-893777-00-6 (series). ISBN 1-893777-01-4 (volume).</ref>
|species='''''C. rhodostoma'''''}}
}}
:''Nama umum: '''Malayan ground pit viper''', '''Malayan pit viper''', '''Malayan ground snake''', '''Malayan moccasin'''.
'''Ular tanah''' ('''''Calloselasma rhodostoma''''') adalah sejenis [[ular]] keluarga [[Beludak]] [[bisa|berbisa]] yang amat agresif. Termasuk ke dalam [[anak suku]] [[Crotalinae]] (bandotan berdekik), ular tanah menyebar di [[Asia Tenggara]] dan [[Jawa]]. Ular ini juga dikenal dengan nama-nama lokal seperti ''Bandotan bedor'', ''oray lemah'', ''oray gibug'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''ular edor'' ([[Karimunjawa]]), dan lain-lain. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''Malayan pit viper''.
 
'''Ular tanah''' atau '''ular gibug''' ('''''Calloselasma rhodostoma''''') adalah [[genus]] [[takson monotipik]]<ref name="ITIS-G2">{{ITIS|id=209552|taxon=Calloselasma|accessdate=3 November 2006}}</ref> yang diciptakan untuk [[spesies]] [[ular berbisa]] [[mura]], ''Calloselasma rhodostoma'', yang merupakan spesies [[Endemisme|endemik]] [[Sindangsari|Asia Tenggara]] dari [[Thailand]] hingga [[Malaysia]] utara dan pulau [[Jawa]]. Saat ini tidak ada [[subspesies]] yang dikenali.<ref name="ITIS-S2">{{ITIS|id=634882|taxon=Calloselasma rhodostoma|accessdate=3 November 2006}}</ref>
== Pengenalan ==
 
[[Berkas:Callos_rhodos_120610-0578_krw.jpg|thumb|left|Postur melingkar di malam hari]]
== Deskripsi ==
Ular ini berukuran tidak terlalu besar, cenderung gemuk, dan agak pendek. Panjang rata-rata sekitar 76 [[sentimeter|cm]], hewan betina cenderung lebih panjang dari yang jantan; kadang-kadang dijumpai pula spesimen yang lebih panjang, hingga 91 cm.<ref name="Meh87">{{aut|Mehrtens, J.M.}} 1987. ''Living Snakes of the World in Color''. New York: Sterling Publishers. 480 pp. ISBN 0-8069-6460-X.</ref>
[[Berkas:Callos_rhodos_120610-0578_krw.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Postur melingkar di malam hari]]
Ular ini berukuran tidak terlalu besar, cenderung gemuk, dan agak pendek dan menggemaskan sekali... Panjang rata-rata sekitar 76 [[sentimeter|cm]], hewan betina cenderung lebih panjang dari yang jantan; kadang-kadang dijumpai pula spesimen yang lebih panjang, hingga 91 &nbsp;cm.<ref name="Meh87">{{aut|Mehrtens, J.M.}} 1987. ''Living Snakes of the World in Color''. New York: Sterling Publishers. 480 pp. ISBN 0-8069-6460-X.</ref>
 
Punggung berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan. Sepanjang bagian tengah punggung dihiasi oleh 25–30 pasang corak segitiga besar cokelat gelap, berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan; dan puncak segitiga-segitiga itu bertemu atau berseling di garis [[vertebrae|vertebral]]. Sisi samping (lateral) berwarna lebih pucat atau lebih buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap besar terletak beraturan hingga ke dekat [[anus]]. Sisi bawah tubuh putih kemerah jambuan, bebercak cokelat gelap dan terang.<ref name="tweedie"/> Keseluruhan warna punggung itu memberi kesan penyamaran yang kuat manakala ular berada di antara [[serasah]] kering.
 
[[Berkas:Callos_rhodos_120610-0651_krw.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Sisi bawah tubuh]]
Kepala [[segitiga|menyegitiga]] dengan moncong meruncing; berwarna cokelat gelap, dengan sepasang pita keputihan di atas mata dan pola keputihan serupa anak panah di tengkuk. Sisi kepala cokelat gelap dan bibir berwarna putih abu-abu jambon, batas kedua warna itu berbiku-biku serupa [[renda]]. Kulit dinding mulut putih kebiruan.<ref name="tweedie">{{aut|Tweedie, M.W.F.}} 1983. ''The Snakes of Malaya''. 3rd Ed. Singapore Nat. Printers. Pp. 134-136.</ref>
 
[[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|Sisik ventral]] 148-166, [[anus|anal]] tunggal (tak berbagi), subkaudal 35-52; [[Sisik ular#Susunan sisik|sisik dorsal]] dalam 21 (jarang 19) deret; sisik labial atas 7-9, tak ada yang menyentuh mata. Tak sebagaimana lazimnya bandotan berdekik, sisi atas kepala ular tanah tertutupi oleh [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai-perisai]] yang simetris.<ref name="tweedie"/> Ciri ini bersifat khas dan tak ada duanya di antara kelompok bandotan berdekik Asia.<ref name="USN91">{{aut|US Navy}}. 1991. ''Poisonous Snakes of the World''. US Govt. New York: Dover Publications Inc. 203 pp. ISBN 0-486-26629-X.</ref>
 
== AgihanJangkauan Geografis ==
[[Berkas:Callos_rhodos_120610-0648_krw.jpg|thumbjmpl|leftkiri|Siap menyerang pengganggu]]
Ular ini tersebarDitemukan di [[Nepal]], [[Thailand]], [[Kamboja]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[SemenanjungMalaysia MalayaBarat]], bagiandan utaradi danpulau [[Jawa]], khususnya [[Indonesia]]. Lokalitas jenis terdaftar sebagai "Jawa".<ref Baratname="McD99"/> Ada laporan yang belum dikonfirmasi, namun dapat dipercaya dari [[Myanmar]] bagian selatan, [[Jawa TengahSumatra]] bagian baratutara, dan [[KarimunjawaKalimantan]]. Lokasibagian spesimen tipe yang dideskripsikan adalah "Jawa"utara.<ref name="McD99"/>
 
== Ekologi dan kebiasaan ==
Ular tanah merupakan [[predator]] penyergap, hanya melingkar di tanah atau di atas serasah menunggu mangsanya lewat di dekatnya dan jarang bergerak. Ular ini menghuni hutan belukar, semak-semak, atau lahan pertanian yang lembab dan kurang terurus. Sering pula ditemukan di sekitar pemukiman.<ref name="manthey">{{aut|Manthey, U. & W. Grossmann}}. 1997. ''Amphibien & Reptilien Südostasiens''. Natur und Tier – Verlag, Münster. Pp. 404-405. ISBN 3-931587-12-6</ref>
 
== Habitat dan pola makan ==
Mangsanya adalah [[hewan pengerat]] kecil, [[burung]], [[kadal]], dan [[kodok]],<ref name="manthey"/> ular tanah terutama aktif pada malam hari ([[hewan nokturnal|nokturnal]]). Ular ini berkembang biak dengan bertelur ([[ovipar]]), dan telur-telurnya dijagai oleh betina hingga menetas<ref name="USN91"/>.
Menyukai hutan pantai, rumpun [[bambu]], [[lahan pertanian]] yang tidak terpakai dan ditumbuhi tanaman, kebun buah-buahan, perkebunan, serta [[hutan]] di sekitar perkebunan,<ref name="Meh872">Mehrtens JM. 1987. ''Living Snakes of the World in Color''. New York: Sterling Publishers. 480 pp. {{ISBN|0-8069-6460-X}}.</ref> tempat mereka mencari tikus.
 
== Reproduksi ==
Pola warna dan perilakunya memberikan [[kamuflase]] yang baik, sehingga ular tanah tidak mudah terlihat dan sering terlewat dari perhatian<ref name="manthey"/>. Di pihak lain, ular ini sangat agresif dan dapat menyerang dengan cepat jika merasa terganggu. Ular ini memipihkan badannya disaat merasa terancam, membentuk leher seperti huruf "S" dan siap menyerang.
Spesies ini bersifat [[ovipar]] dan telur-telurnya dijaga oleh betina setelah dierami.<ref name="USN913">U.S. Navy. 1991. ''Poisonous Snakes of the World''. US Govt. New York: Dover Publications Inc. 203 pp. {{ISBN|0-486-26629-X}}.</ref>
 
== Gigitan dan bisaRacun ==
Spesies ini memiliki reputasi sebagai ular yang pemarah dan cepat menyerang. Di [[Malaysia]] bagian utara, ular ini bertanggung jawab atas sekitar 700 insiden [[gigitan ular]] setiap tahunnya dengan tingkat kematian sekitar 2 persen. Ular ini tidak banyak bergerak, dan sering ditemukan di tempat yang sama beberapa jam setelah insiden yang melibatkan manusia.<ref name="USN912">U.S. Navy. 1991. ''Poisonous Snakes of the World''. US Govt. New York: Dover Publications Inc. 203 pp. {{ISBN|0-486-26629-X}}.</ref> Racunnya menyebabkan rasa sakit yang parah dan pembengkakan lokal dan kadang-kadang nekrosis jaringan, tetapi kematian tidak umum terjadi. Banyak korban yang mengalami cacat atau diamputasi karena kurangnya antivenom dan perawatan dini. Dalam sebuah penelitian tahun 2005 terhadap 225 gigitan ular berbisa Malayan pit viper (''Calloselasma rhodostoma'') di Thailand, sebagian besar korban mengalami gejala ringan hingga sedang, tetapi 27 dari 145 pasien (18,6%) mengalami pembengkakan tungkai secara permanen.<ref>{{Cite journal|last=Wongtongkam|first=Nualnong|last2=Wilde|first2=Henry|last3=Sitthi-Amorn|first3=Chitr|last4=Ratanabanangkoon|first4=Kavi|date=April 2005|title=A Study of 225 Malayan Pit Viper Bites in Thailand|journal=Military Medicine|language=en|volume=170|issue=4|pages=342–348|doi=10.7205/MILMED.170.4.342|issn=0026-4075|pmid=15916307|doi-access=free}}</ref> Hanya ada dua kematian (terkait dengan pendarahan intraserebral) dan tidak ada yang diamputasi. Antivenin yang diproduksi di Thailand tampaknya efektif dalam membalikkan pembekuan darah yang disebabkan oleh bisa. Sebagian besar pasien tetap stabil dan tidak memerlukan antivenin. Para penulis menyarankan agar para korban tidak menggunakan penyembuh tradisional dan menghindari penggunaan tourniquet secara berlebihan. Dalam fase prospektif dari penelitian ini, gigitan terjadi sepanjang tahun tetapi sebagian besar terjadi di awal musim hujan (Mei dan Juni).
Di [[Semenanjung Malaya]] bagian utara, diperkirakan terjadi 700 kasus gigitan ular ini pada manusia setiap tahun, dengan tingkat kematian sebesar 2 persen.<ref name="USN91"/> Gigitan ular ini sangat menyakitkan, menimbulkan pembengkakan, dan kadang-kadang terjadi kematian jaringan (''gangreen'', [[nekrosis]]). Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, namun banyak korbannya yang kemudian mengalami kerusakan atau disfungsi anggota badan, atau bahkan harus diamputasi, karena ketiadaan serum anti-bisa atau keterlambatan pengobatan.<ref>{{aut|Warrell, D.A.}} 1986. Tropical snake bites: clinical studies in South-East Asia. In J.B. Harris (Ed.) ''Natural Toxins – animal, plant and microbial'': 25-45. Clarendon Press, Oxford.</ref>
 
===Pengobatan racun dan trombosis===
Pada pihak lain, bisa ular tanah mengandung bahan [[anti-koagulan]] yang dapat mencegah [[koagulasi|pembekuan darah]]. Telah sejak lama diusulkan untuk mengisolasi bahan aktif ini, untuk kepentingan pengobatan [[trombosis]].<ref>{{aut|Reid, H.A.}} 1968. The paradox of therapeutic defibrination. ''The Lancet'' (1968), 485-486.</ref> Salah satu bahan aktif ini adalah ''ancrod'', [[enzim]] serupa-trombin yang kini digunakan secara luas untuk penelitian, dan untuk pengobatan klinis sebagai anti-koagulan.<ref>{{aut|Daltry, J.C., G. Ponnodurai, K.S. Chai, N.H. Tan, R.S. Thorpe, & W. Wuster}}. 1996. [http://pages.bangor.ac.uk/~bss166/Publications/ToxiconCallo.pdf Electrophoretic profiles and biological activities: intraspecific variation in the venom of the Malayan Pit Viper (''Calloselasma rhodostoma'')]. ''Toxicon'' '''34''': 67-80</ref>
Racun dari spesies ini digunakan untuk mengisolasi enzim mirip trombin yang disebut ancrod.<ref name="thrombosis">{{cite journal|date=May 2001|title=Thrombolysis effect with FIIa from Agkistrodon acutus venom in different thrombosis model|journal=Acta Pharmacologica Sinica|volume=22|issue=5|pages=420–2|pmid=11743889|vauthors=Chen JH, Liang XX, Qiu PX, Yan GM}}</ref> Enzim ini digunakan secara klinis untuk memecah dan melarutkan [[trombus]] (gumpalan darah) pada pasien dan menurunkan kekentalan darah untuk membantu mencegah [[serangan jantung]] dan [[strok]].<ref name="thrombosis2">{{cite journal|date=May 2001|title=Thrombolysis effect with FIIa from Agkistrodon acutus venom in different thrombosis model|journal=Acta Pharmacologica Sinica|volume=22|issue=5|pages=420–2|pmid=11743889|vauthors=Chen JH, Liang XX, Qiu PX, Yan GM}}</ref><ref name="fibrino">Guangmei Yan, Jiashu Chen, Pengxin Qiu, Hong Shan. "Fibrinolysin of ''Agkistrodon acutus'' Venom and its Usage."</ref>
 
== Catatan taksonomi ==
Ular tanah adalah satu-satunya [[spesies]] anggota [[genus|marga]] ''Calloselasma''. Sejauh ini diketahui ada 2 anak jenis.<ref name="NRDB">[http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Calloselasma&species=rhodostoma&search_param=%28%28taxon%3D%27Crotalinae%27%29%29 Calloselasma rhodostoma | The Reptile Database<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref> Yakni:
* ''C. r. rhodostoma'' (BOIE 1827) - Menyebar luas di [[Thailand]], [[Kamboja]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[Semenanjung Malaya]] bagian utara, [[Jawa Barat]], dan [[Jawa Tengah]] bagian barat, serta [[Kepulauan Karimunjawa]].
* ''C. r. annamensis'' (ANGEL 1933) - Menyebar terbatas di [[Vietnam]] bagian selatan dan [[Kamboja]].
Baris 84 ⟶ 86:
{{Commonscat|Calloselasma rhodostoma}}
* [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Calloselasma&species=rhodostoma&search_param=%28%28genus%3D%27Calloselasma%27%29%29 ''Calloselasma''] at [http://reptile-database.reptarium.cz/ Reptile Database]. Accessed 26 September 2012.
* [http://www.herpbreeder.com/worldspecies/Snakes/vipers/calloselasma.htm ''Calloselasma''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090502012155/http://www.herpbreeder.com/worldspecies/Snakes/vipers/calloselasma.htm |date=2009-05-02 }} at [http://www.herpbreeder.com/ Herpbreeder.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100329114738/http://www.herpbreeder.com/ |date=2010-03-29 }}. Accessed 26 September 2006.
* [http://www.gherp.com/gallery/new/Malyan%20pit%20viper.jpg ''Calloselasma'' image] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20071008020000/http://www.gherp.com/gallery/new/Malyan%20pit%20viper.jpg |date=2007-10-08 }} at [http://www.gherp.com/ Glades Herp]. Accessed 9 August 2007.
{{Taxonbar|from=Q69909}}
 
[[Kategori:Viperidae]]