Bina Desa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 29:
|language =
|general =
|leader_title =
|leader_name = Dwi Astuti
|leader_title2 =
Baris 44:
|num_staff =
|num_volunteers =
|website = {{URL|binadesa.
|remarks =
|former name = Indonesian Secretariat for the Development of Human Resources in Rural Areas (InDHRRA)
Baris 66:
=== Tujuan Khusus ===
Tujuan khusus Bina Desa adalah terwujudnya komunitas pedesaan yang kuat dan mampu membela dirinya sendiri dalam kehidupan sosial, nasional dan bangsa dalam ekonomi, politik dan budaya. Untuk itu, Bina Desa berupaya
# Mempengaruhi dan mendorong agar segera diupayakan pembuatan dan pelaksanaan kebijakan reforma agraria di Indonesia yang mengutamakan kepentingan rakyat.
# Meningkatkan posisi tawar petani, nelayan, perempuan pedesaan dan kelompok-kelompok masyarakat pedesaan pada umumnya dalam hal penguasaan tanah, faktor-faktor produksi (modal, input dan teknologi) dan akses kebijakan sosial-politik.
Baris 73:
== Strategi Dasar ==
Strategi Dasar Bina Desa adalah memfasilitasi proses transformasi komunitas pedesaan dengan membantu memperkuat potensi-potensi internalnya, dan mempengaruhi dari luar masukan-masukan sesuai dengan kebutuhan komunitas yang mencakup
* Melayani pertumbuhan dan perkembangan prakarsa masyarakat dan aktualisasi potensi-potensi transformatif dan dalam komunitas melalui pergerakan dan pendampingan serta bantuan teknis.
* Melakukan upaya-upaya pengembangan secara simultan antara hal-hal yang menyangkut visi, misi dan yang praktis.
Baris 85:
== Program dan Kegiatan ==
Dalam rangka memperjuangkan misi dan visinya, maka Bina Desa menetapkan program dan kegiatannya sebagai berikut
=== Pendidikan Musyawarah ===
Pendidikan musyawarah sebagai suatu pendidikan populer bertujuan membangkitkan kesadaran kritis komunitas marginal. Pendidikan musyawarah bersifat dialogis, partisipatif, dan mengasah kemampuan komunitas membuat keputusan kolektif. Ruang lingkup pendidikan musyawarah adalah pendidikan bagi komunitas atau kelompok, bagi pendamping, dan bagi fasilitator. Pendidikan musyawarah juga memberikan pengetahuan motivasi, keterampilan atau keahlian, dan keahlian pengembangan organisasi.
Baris 95:
Guna memperkuat upaya pemberdayaan komunitas pedesaan, perlu dikembangkan jaringan dan aliansi strategis, baik antara kelompok-kelompok masyarakat, maupun antara pendamping dan organisasi masyarakat sipil. Jaringan dan aliansi strategis ini mempunyai tiga tingkat, yakni tingkat lokal, nasional, dan internasional. Hal ini bertujuan menggalang kekuatan untuk aksi, lobi, dan negosiasi.
=== Pengembangan Pertanian Berkelanjutan: Input Luar Rendah (Low External Input) ===
Ketergantungan petani pada input luar (high dependency on internal input) berupa pupuk, pestisida kimia, dan bibit yang tinggi, mengakibatkan biaya produksi sangat mahal. Masalah yang dihadapi masyarakat desa, di samping tingkat pendapatan petani yang sangat rendah, adalah kemerosotan humus tanah dan bahaya pestisida bagi kesehatan komunitas desa serta hancurnya lingkungan. Maka, penggunaan bibit lokal, pupuk dan pestisida alami, pengendalian hama terpadu, dan input-input lainnya diharapkan selain mampu mengurangi biaya-biaya produksi juga meningkatkan pendapatan petani dan sekaligus melestarikan lingkungan sebagaimana prinsip utama pertanian berkelanjutan
=== Penelitian, Penerbitan, dan Penyebaran Informasi Pedesaan ===
Guna meningkarkan sinergi berbagai kegiatan yang sudah dilakukan, Bina Desa menindaklanjuti dengan pengkajian, penerbitan, dan penyebarluasan gagasan dan informasi tentang pedesaan. Bahan-bahan tersebut diolah menjadi buku, selebaran, poster, kartu pos, dan modul-modul pendidikan. Semua ini ditujukan untuk penguatan rakyat, terutama rakyat di pedesaan.
|