Mahāpajāpatī Gotamī: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Faredoka (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(47 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|ibu kandung Siddhattha Gotama yang wafat tujuh hari setelah persalinannya|Māyā}}{{Infobox religious biography|background=#FFD068|name=Pajāpatī Gotamī|father=[[Añjana]]|mother=Sulakkhanā|image=Prince Siddhartha with his maternal aunt Queen Mahaprajapati Gotami.JPG|caption=Pangeran [[Siddhattha Gotama]] dengan Mahāpajāpatī Gotamī|birth_name=[[Pajāpatī]]|alias=|dharma name=[[Pajāpatī]]|birth_date=600 SM|birth_place=Devadaha (sekarang Devdaha, [[Nepal]] selatan)|death_date=480 SM|death_place=|nationality=|religion=[[Buddhisme]]|school=|lineage=|title=|location=|education=|occupation=[[Biksuni]]
'''Mahapajapati Gotami''' ([[bahasa Pali|Pali]]:'''Mahāpajāpatī Gotamī''' ; [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: '''Mahāprajāpatī Gautamī''' ) adalah wanita pertama yang memohon penahbisan dari [[Siddharta Gautama|Sang Buddha]] dan bergabung dengan [[Sangha]] (Sanskerta: Saṅgha ). Ia juga [[bibi]] kandung dan [[ibu angkat]] Siddharta Gautama, yang membesarkannya setelah adiknya, Ratu Maya ([[Mahamaya|Mahāmāyā]]), ibu kandung Siddharta Gautama, meninggal dunia. Gotami lahir di Devadaha, sekarang ini kota Devadaha berada di [[Nepal]] bagian selatan.
{{Infobox person|child=yes
|relatives=[[Suppabuddha]] (saudara laki-laki)<br/>[[Yasodharā]] (menantu perempuan)<br/>Ratu [[Māyā]] (saudara perempuan)}}|teacher=[[Buddha Gotama]]|reincarnation of=|predecessor=|successor=|students=|spouse=Raja [[Śuddhodana]]|partner=|children={{plainlist|*[[Nanda (biksuni)|Sundari Nanda]] (anak perempuan)<br/>[[Nanda (Buddhist)|Nanda]] (anak laki-laki)
}}|website=}}
{{Buddhisme|buddha}}
'''Mahāpajāpatī Gotamī''' ([[bahasa Pali|Pali]]; [[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: '''Mahāprajāpatī Gautamī'''), juga dikenal sebagai '''Pajāpati''', '''Pajāpati Gotamī''', atau '''Gotamī''', adalah [[ibu angkat]], [[ibu tiri]], dan [[bibi]] dari pihak ibu (saudara perempuan ibu) [[Siddhattha Gotama]]. Dalam tradisi Buddhis, dia adalah wanita pertama yang meminta penahbisan bagi wanita, yang dia lakukan langsung kepada Buddha Gotama, dan menjadi [[biksuni]] (biarawati Buddhis) pertama pada masa Buddha Gotama.<ref>{{cite web|title=A New Possibility|url=http://www.congress-on-buddhist-women.org/index.php?id=30|publisher=Congress-on-buddhist-women.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20070928185818/http://www.congress-on-buddhist-women.org/index.php?id=30|archive-date=2007-09-28|access-date=2010-11-19|url-status=dead}}</ref><ref name="buddhanet">{{Cite web|title=The Life of the Buddha: (Part Two) The Order of Nuns|url=http://www.buddhanet.net/e-learning/buddhism/lifebuddha/2_23lbud.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20101213071216/http://buddhanet.net/e-learning/buddhism/lifebuddha/2_23lbud.htm|archive-date=2010-12-13|access-date=2010-11-07|url-status=live}}</ref>
 
Dia membesarkan [[Siddhattha Gotama]] setelah adiknya, Ratu Māyā ([[Mahamaya|Mahāmāyā]]), [[Ibu|ibu kandung]] Gotama, meninggal dunia tujuh hari setelah persalinannya. Gotamī lahir di Devadaha, sekarang merupakan bagian dari kota Devdaha, [[Nepal]] bagian selatan.
== Kehidupan awal ==
Seorang penatua (''Therī'') yang terkenal, Mahapajapati dilahirkan di [[Devadaha]], dari keluarga [[Suppabuddha]], adik perempuan dari [[Mahamaya]]. Ia diberi nama Pajapati karena, pada saat kelahiran, dinubuatkan bahwa ia akan memiliki banyak pengikut; Gotami adalah nama keluarganya. Dia diramalkan oleh orang-orang bijaksana untuk menjadi seseorang yang membuat Sang Buddha mengizinkan wanita bergabung dengan peraturan suci-nya. Pada saat kematian Ratu Maya, tujuh hari setelah kelahiran [[Siddharta Gautama|Pangeran Siddharta]], Pajapati Gotami menjadi permaisuri dari Raja [[Suddhodana]]. Pada waktu itu, putra kandungnya sendiri, [[Nanda]], baru berusia lima hari. Ia rela anak kandungnya diberi makan oleh pembantu, dan dirinya sendiri memberi makan Pangeran Siddharta, calon [[Buddha]]. Maka, Mahapajapati Gotami telah melakukan pengorbanan besar bagi Pangeran Siddharta.<ref>{{cite web|url=http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_di=632|title=Kisah Mahapajapati Gotami Theri|accessdate=29-07-2009}}</ref>
 
Kisah dari Gotamī tersebar luas dengan berbagai versi yang ada. Kisah-kisah berikut ini tercatat dalam berbagai tradisi [[Vinaya]] yang masih ada, termasuk [[Tripitaka Pāli|Tripitaka Pali]] ([[Theravāda]]), kitab-kitab [[Sarvāstivāda]], dan [[Mulasarvastivada]].<ref>{{Cite journal|last=Dhammadinnā|first=Bhikkhunī|title=The Parinirvāṇa of Mahāprajāpatī Gautamī and Her Followers in the Mūlasarvāstivāda Vinaya|url=https://www.academia.edu/15356864|journal=International Journal of Buddhist Studies}}</ref>
== Penahbisan wanita pertama ==
 
== Galeri ==
Ketika suaminya, Raja Suddhodhana, meninggal dunia, Pajapati memutuskan untuk meninggalkan keduniawian. Ketika Sang Buddha sedang berjalan di hutan [[Mahavana]] dekat [[Vesali]], Pajapati, disertai oleh lima ratus wanita, berjalan dari [[Kapilavatthu]] menuju [[Vesali]], dan ia menunggu kesempatan untuk meminta persetujuan dari Sang Buddha. Pajapati Gotami pada saat itu sudah mencapai tingkat [[Sotapanna]]. Ia mencapai tingkat ini ketika Sang Buddha mengunjungi kediaman ayahnya (Raja Suddhodhana) dan menyampaikan khotbah [[Mahadhammapala Jataka]]. Ia dinubuatkan oleh orang-orang bijak untuk menjadi orang pertama yang membuat Sang Buddha mengizinkan wanita untuk bergabung dengan ajaran sucinya. Ia mendapatkan kesempatan ketika Sang Buddha berkunjung ke Kapilavatthu untuk menyelesaikan perselisihan antara [[Sakiyan]] dan [[Koliyan]] mengenai hak mengambil air dari [[sungai Rohini]]. Ketika perselisihan telah diselesaikan, Sang Buddha menyampaikan khotbah [[Kalahavivada Sutta]], dan lima ratus Sakiyan muda bergabung bersama. Istri orang-orang Sakiyan ini, dipimpin oleh Pajapati, mendatangi Sang Buddha dan meminta izin untuk ditahbiskan. Sang Buddha menolak dan meneruskan perjalannya ke Vesali. Tetapi Pajapati dan rombongannya, tidak patah semangat, mereka mencukur rambut mereka, dan memakai jubah kuning, berjalan kaki mengikuti Sang Buddha hingga ke Vesali. Dengan kaki terluka, mereka tiba di biara Sang Buddha dan mengulang permohonan mereka untuk ditahbiskan sebagai [[Bhikkhuni|biarawati]]. Sang Buddha kembali menolak. [[Ananda]], yang mendengar tentang permohonan ini dan kemudian bertindak sebagai perantara, memohon kembali kepada Sang Buddha dan Sang Buddha memenuhi permintaan mereka dengan delapan syarat khusus (''[[garudhamma]]''). Sejalan dengan waktu, terpikir oleh beberapa bhikkhuni bahwa Pajapati Gotami diterima secara tidak sah oleh pasamuan bhikkhuni karena ia tidak mempunyai seorang pembimbing. Mengenai hal ini, Sang Buddha menjelaskan:
{{Gallery
| title =
| align =
| footer =
| style =
| state =
| height =
| width =
| perrow =
| mode =
| whitebg =
| noborder =
| captionstyle =
|File:Gotama Buddha with Maha Pajapati Gotami Painting.jpg|Lukisan [[Siddhattha Gotama]] dengan Pajāpatī Gotamī| alt1=
|File:Mahapajapati_Gotami_self_portrait_painting.jpg |[[Lukisan]] potret diri Pajāpatī Gotamī| alt2=
|Painting of Mahapajapati Gotami by Sati Saraniya.jpg |Lukisan [[potret diri]] Pajāpatī Gotamī di Sati Saraniya Hermitage| alt3=
|File:Mahapajapati Gotami at Upaya Zen Center in Santa Fe, New Mexico, US.jpg|[[Rupang]] Pajāpatī Gotamī di Upaya Zen Center di Santa Fe, New Mexico, [[Amerika Serikat]]| alt4=
| alt5=
}}
 
== Theravāda ==
{{cquote|''Apabila seseorang yang tidak melakukan perbuatan keliru dengan tubuh, ucapan, dan pikiran, ketiganya selalu terkendali. Orang seperti itu Aku sebut sebagai brahmana sejati.''
Dalam [[Tripitaka Pāli|Tripitaka Pali]] milik aliran [[Theravāda]], permintaannya untuk ditahbiskan tersajikan secara rinci dalam kitab [[Aṅguttara Nikāya]]. Kisah-kisah kehidupan masa lalunya tercantum dalam kitab-kitab [[Therīgāthā]], [[Therī-apadāna]], dan [[Jātaka]].<ref name=":0">Amatayakul, Supakwadee; Satha-Anand, Suwanna (2023). "Mahapajapati Gotami महाप्रजापती गौतमी Circa Sixth–Seventh Centuries BCE". In Waithe, Mary Ellen; Boos Dykeman, Therese (eds.). ''Women Philosophers from Non-western Traditions: The First Four Thousand Years''. Cham: Springer International Publishing. pp. 89–101. doi:10.1007/978-3-031-28563-9. ISBN <bdi>978-3-031-28563-9</bdi>. Retrieved 2024-06-02.</ref> <ref>{{cite web|title=Kisah Mahapajapati Gotami Theri|url=http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_di=632|accessdate=29-07-2009}}{{Pranala mati|date=Mei 2021|bot=InternetArchiveBot|fix-attempted=yes}}</ref>
|4=Dhammapada 391
|5=}}
 
=== Kehidupan rohanilampau ===
Menurut kitab [[Therī-apadāna]], Gotamī memulai karir Dhamma-nya pada masa [[Buddha Padumuttara]], saat ia lahir dalam keluarga kaya di Hamsavati. Ia menyaksikan Buddha Padumuttara menempatkan bibinya, seorang [[bhikkhuni|biksuni]], pada posisi senior, dan bercita-cita untuk mencapai posisi yang sama setelah memberikan persembahan kepada Buddha dan para pengikut-Nya selama tujuh hari. Buddha Padumuttara berkata bahwa ia akan mencapai aspirasinya saat masa [[Siddhattha Gotama|Buddha Gotama]]. Ketika meninggal dunia, ia kemudian terlahir kembali di [[Loka (Buddhisme)#Alam Brahma|surga Tavatiṁsa]] sebagai [[Dewa (Buddhisme)|dewa]].<ref name=":0" />
 
Gotamī kemudian meninggal dunia dan terlahir kembali ke [[Loka (Buddhisme)#Alam Surga dan Alam Manusia|alam manusia]] sebagai pemimpin 500 budak perempuan. Dalam kehidupan itu, mereka bertemu dengan sekelompok 500 ''[[Buddhatta|paccekabuddha]]'' ("Buddha Diam yang tidak mengajar Dhamma"). Pada saat itu, mereka membangun gubuk-gubuk dan menyediakan persembahan makanan selama masa [[Vassa|retret musim hujan]]. Setelah retret musim hujan, Pajāpatī Gotamī meminta para pengikutnya menyiapkan jubah untuk para ''paccekabuddha''. Mereka terus melakukan tindakan berjasa sepanjang hidup mereka dan terlahir kembali sebagai dewa di [[Loka (Buddhisme)#Alam Brahma|surga Tavatiṁsa]].<ref name=":0" />
Setelah penahbisannya, Pajapati Gotami datang kepada Sang Buddha dan memohon untuk diberikan pelajaran. Pajapati mencapai tingkat [[Arahat]] bersama dengan lima ratus pengikut lainnya ketika mendengarkan [[Nandakovada Sutta]]. Pada pasamuan bhikkhu dan bhikkhuni di Jetavana, Buddha menyatakan Pajapati sebagai "Pemimpin Mereka yang Telah Mengalami (''rattaññūnam'')" (A.i.25). Tidak lama kemudian, ketika berada di Vesali, ia menyadari bahwa hidupnya sudah sampai kepada kesudahan. Ia berusia seratus dua puluh tahun; ia meninggalkan Sang Buddha, melakukan berbagai keajaiban, dan kemudian meninggal dunia, kelima ratus pengikutnya meninggal dunia bersama-sama dengan dia.
 
Para pengikut Pajāpatī Gotami juga mengikuti jejak langkahnya dan mencapai [[Nirwana|pembebasan]] sebagai seorang biksuni pada masa Buddha Gotama.<ref name=":0" />
Mahapajapati Gotami dinubuatkan akan mencapai kebuddhaan sempurna pada kelahiran yang akan datang sebagaimana disampaikan oleh Sang Buddha dalam "Sutra Teratai"<ref> '''Saddharma Pundarika Sutra''' - Sumber : ''"The Lotus Sutra"'' by Soothil and Kern, Diterjemahkan oleh Giriputra Soemarsono dan Drs. Oka Diputhera, Terbiatan : Departemen Agama Republik Indonesia </ref>
 
=== PranalaKehidupan luarterakhir ===
Tradisi mengatakan Maya dan Mahāpajāpatī Gotamī adalah putri Koliyan dan saudara perempuan Suppabuddha. Mahāpajāpatī adalah bibi dari pihak ibu dan ibu angkat Sang Buddha.<ref name="buddhanet2">{{Cite web|title=The Life of the Buddha: (Part Two) The Order of Nuns|url=http://www.buddhanet.net/e-learning/buddhism/lifebuddha/2_23lbud.htm|archive-url=https://web.archive.org/web/20101213071216/http://buddhanet.net/e-learning/buddhism/lifebuddha/2_23lbud.htm|archive-date=2010-12-13|access-date=2010-11-07|url-status=live}}</ref> Ia membesarkan Sang Buddha setelah saudara perempuannya, Maya, ibu kandung Sang Buddha, meninggal tujuh hari setelah persalinannya. Dia membesarkan Siddhattha Gotama seolah-olah Dia adalah anaknya sendiri.<ref name="drukpa">{{Cite web|title=Maha Pajapati Gotami|url=http://www.drukpa-nuns.org/index.php/maha-pajapati-gotami|archive-url=https://web.archive.org/web/20150128094505/http://www.drukpa-nuns.org/index.php/maha-pajapati-gotami|archive-date=2015-01-28|access-date=2010-11-07|url-status=dead}}</ref>
* {{en}} [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/thig/thig.06.06.olen.html Maha Pajapati (Gotami) Theri A Mother's Blessing Translated from the Pali by Andrew Olendzki]
 
Seorang ''Therī'' terkemuka, Mahāpajāpatī, lahir di Devadaha sebagai adik perempuan Māyā.<ref>[https://web.archive.org/web/20110725105412/http://www.budsas.org/ebud/rdbud/rdbud-01.htm Relatives and Disciples of the Buddha (archived 2011)]</ref> Mahāpajāpatī diberi nama demikian karena pada saat kelahirannya, para peramal meramalkan bahwa ia akan memiliki banyak pengikut.<ref name="bbc">{{Cite web|title=Women of the Buddhist scriptures: Mahapajapati Gotami|url=http://www.bbc.co.uk/radio4/womanshour/05/2009_41_thu.shtml|archive-url=https://web.archive.org/web/20240529003500/http://www.bbc.co.uk/radio4/womanshour/05/2009_41_thu.shtml|archive-date=2024-05-29|access-date=2010-11-07|url-status=live}}</ref> Kedua saudari itu menikah dengan Raja [[Śuddhodana|Suddhodana]], pemimpin Sakya. Ketika Māyā meninggal tujuh hari setelah kelahiran Bodhisatta ("calon Buddha"), Pajāpati Gotamī merawat Bodhisatta.<ref name="drukpa" /> Dia membesarkan Sang Buddha dan memiliki anak-anaknya sendiri, sebagai saudara tiri Gotama, bernama Sundari Nanda (perempuan) dan Nanda (laki-laki).<ref>{{Cite book|last=Hanh|first=Thich Nhat|date=2008-02-28|url=https://books.google.com/books?id=4COREAAAQBAJ|title=Path of Compassion: Stories from the Buddha's Life|publisher=[[Parallax Press]]|isbn=978-1-937006-13-6|language=en}}</ref>{{Sfn|Amatayakul|Satha-Anand|2023}}
 
==== Biksuni pertama ====
[[File:Mahapajapati.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Mahapajapati.jpg|jmpl|Mahapajapati, ibu angkat Sang Buddha, ditahbiskan sebagai biarawati Buddhis pertama dalam sejarah.]]
Ketika Raja Suddhodhana wafat, Mahāpajāpatī Gotamī memutuskan untuk meminta penahbisan sebagai seorang [[biksuni]].<ref name="drukpa" /> Gotamī pergi menemui Sang Buddha dan meminta untuk ditahbiskan ke dalam [[Saṅgha]]. Sang Buddha menolak dan pergi ke [[Vaishali (kota kuno)|Vesāli]]. Tanpa gentar, Gotamī memotong rambutnya dan mengenakan jubah kuning. Gotamī, bersama banyak wanita Sakya pengikutnya, mengikuti Sang Buddha ke Vesāli dengan berjalan kaki.<ref name="buddhanet2" /><ref>[https://web.archive.org/web/20110725130303/http://www.cambodianbuddhist.org/english/website/lib/modern/thanissaro/bmc2/ch23.html Bhikkhunis (archived 2011)]</ref> Sesampainya di sana, dia mengulangi permintaannya untuk ditahbiskan. [[Ānanda]], salah satu murid utama dan pelayan Sang Buddha, menemuinya dan menawarkan diri untuk menjadi perantara.<ref name="buddhanet2" />{{blockquote|Dengan penuh hormat, ia bertanya kepada Sang Buddha, "Bhante, apakah para wanita mampu merealisasikan berbagai tahap kemuliaan sebagai seorang biarawati?"
 
"Ya, Ānanda," kata Sang Buddha.
 
"Jika demikian, Bhante, maka akan baik jika para wanita dapat ditahbiskan sebagai biarawati," kata Ānanda, terdorong oleh jawaban Sang Buddha.
 
"Jika, Ānanda, Mahā Pajāpati Gotamī menerima Delapan Kondisi (''Garudhamma''), maka akan dianggap bahwa ia telah ditahbiskan sebagai biarawati."<ref name="buddhanet"/>}}
 
Gotamī setuju menerima [[Delapan Garudhamma]] dan diberi status sebagai biksuni pertama.<ref name="buddhanet2" /> Wanita-wanita berikutnya harus menjalani penahbisan penuh untuk menjadi biarawati. Menurut [[literatur Pāli]], ia menjadi seorang [[Arhat|Arahat]] segera setelah ditahbiskan dan Sang Buddha telah memberikannya gelar sebagai [[biksuni]] paling senior.
 
Gotamī wafat pada usianya yang ke-120.<ref name="Dhammadharini">Dhammadharini: [http://www.dhammadharini.net/dhamma-talks-from-the-bhikkhuni-sangha/aranya-bodhi-hermitage/going-forth-going-out-the-parinibbana-of-mahapajapati-gotami Going Forth & Going Out ~ the Parinibbana of Mahapajapati Gotami - Dhammadharini] {{webarchive|url=https://archive.today/20130221103843/http://www.dhammadharini.net/dhamma-talks-from-the-bhikkhuni-sangha/aranya-bodhi-hermitage/going-forth-going-out-the-parinibbana-of-mahapajapati-gotami|date=2013-02-21}}</ref>
 
== Mahāyāna ==
Dalam [[Sutra Teratai]] (<abbr>Saddharmapuṇḍarīka</abbr> 269.1)<ref>{{Cite web|last=www.wisdomlib.org|date=2019-01-09|title=Sarvasattvapriyadarshana, Sarvasattvapriyadarśana: 4 definitions|url=https://www.wisdomlib.org/definition/sarvasattvapriyadarshana#sanskrit|website=www.wisdomlib.org|language=en|access-date=2024-08-13}}</ref> milik aliran [[Mahāyāna]], Sang Buddha diyakini telah menyampaikan ramalan kepada Mahāprajāpatī bahwa di masa depan yang jauh nantinya, ia akan menjadi seorang Buddha dengan nama "Sarvasattvapriyadarśana" (सर्वसत्त्वप्रियदर्शन).<ref>{{Cite web|last=Roberts|first=Peter Alan|title=The White Lotus of the Good Dharma|url=https://read.84000.co/translation/toh113.html|website=84000: Translating The Words of The Buddha|language=en|access-date=2024-06-06}}</ref><ref> Saddharma Pundarika Sutra - Sumber: ''"The Lotus Sutra"'' by Soothil and Kern, Diterjemahkan oleh Giriputra Soemarsono dan Drs. Oka Diputhera, Terbiatan: Departemen Agama Republik Indonesia </ref> Hal ini berbeda dari kitab-kitab aliran [[Theravāda]] yang menjelaskan bahwa Gotamī telah menjadi seorang [[Arhat|Arahat]] setelah penahbisannya, bukan [[Bodhisatwa]].
 
== Referensi ==
<references responsive="1"></references>
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
 
* {{cite journal|last=Anālayo|first=Bhikkhu|author-link=Bhikkhu Analayo|year=2011|title=Mahapajapati's going forth in the Madhyama agama|url=https://www.buddhismuskunde.uni-hamburg.de/pdf/5-personen/analayo/mahapajapati.pdf|journal=Journal of Buddhist Ethics|volume=18|pages=268–317|issn=1076-9005}}
* {{cite journal|last=Anālayo|first=Bhikkhu|author-link=Bhikkhu Analayo|year=2016|title=The Going Forth of Mahāpajāpatī Gotamī in T 60|url=http://blogs.dickinson.edu/buddhistethics/files/2016/01/Anaalayo-T-60-final2.pdf|journal=Journal of Buddhist Ethics|volume=23|pages=1–31|issn=1076-9005}}
* {{cite book|last=Garling|first=Wendy|year=2016|title=Stars at Dawn: Forgotten Stories of Women in the Buddha's Life|url=https://archive.org/details/starsatdawnforgo0000garl|publisher=Shambhala Publications|isbn=978-1-61180-265-8}}
* {{cite book|last=Garling|first=Wendy|year=2021|title=The Woman Who Raised the Buddha: The Extraordinary Life of Mahaprajapati|publisher=Shambhala Publications|isbn=978-1611806694}}
* {{cite journal|last=Scott|first=Rachel M.|year=2010|title=Buddhism, miraculous powers, and gender - rethinking the stories of Theravada nuns|url=https://journals.ub.uni-heidelberg.de/index.php/jiabs/article/viewFile/9291/3152|journal=Journal of the International Association of Buddhist Studies|volume=33|issue=1–2|pages=489–511}}
* {{cite encyclopedia|last=Tsomo|first=Karma Lekshe|title=Mahāprajāpatī Gautamī|editor-last=Buswell|editor-first=Robert E.|encyclopedia=Encyclopedia of Buddhism|year=2004|url=https://archive.org/details/encyclopediaofbuddhism_202003_515_o/page/n489|publisher=Macmillan Reference USA|isbn=0-02-865718-7|pages=489–490}}
* {{cite journal|last=Walters|first=Jonathan S.|year=1994|title=A Voice from the Silence: The Buddha's Mother's Story|journal=History of Religions|volume=33|issue=4|pages=350–379|doi=10.1086/463377|jstor=1062715}}
* {{cite book|last1=Amatayakul|first1=Supakwadee|last2=Satha-Anand|first2=Suwanna|date=2023|url=https://doi.org/10.1007/978-3-031-28563-9|title=Women Philosophers from Non-western Traditions: The First Four Thousand Years|place=Cham|publisher=Springer International Publishing|isbn=978-3-031-28563-9|editor-last=Waithe|editor-first=Mary Ellen|pages=89–101|language=en|chapter=Mahapajapati Gotami महाप्रजापती गौतमी Circa Sixth–Seventh Centuries BCE|doi=10.1007/978-3-031-28563-9|access-date=2024-06-02|editor2-last=Boos Dykeman|editor2-first=Therese|chapter-url=https://doi.org/10.1007/978-3-031-28563-9_5}}
 
== Bacaan lanjutan ==
 
* {{cite book|last=Blackstone|first=Kathryn R.|year=1998|title=Women in the Footsteps of the Buddha: Struggle for Liberation in the Therīgāthā|publisher=[[Curzon Press]]|isbn=9781136805769}}
* {{cite book|last=Horner|first=Isaline Blew|year=1975|title=Women under Primitive Buddhism: Laywomen and Almswomen|url=https://archive.org/details/womenunderprimit0000horn|location=Delhi|publisher=[[Motilal Banarsidass]]|isbn=9780842609555}}
* {{cite book|last=Walters|first=Jonathan S.|year=1995|title=Buddhism in Practice|url=https://archive.org/details/buddhisminpracti00lope|publisher=[[Princeton University Press]]|isbn=9780691044415|editor-last=Lopez|editor-first=Donald S.|chapter=Gotami's Story}}
 
== Pranala luar ==
 
* {{en}} [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/thig/thig.06.06.olen.html Maha Pajapati (Gotami) Theri: A Mother's Blessing]
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20150506142137/http://what-buddha-said.net/library/DPPN/maha/mahapajapati_gotami.htm Mahāpajāpatī Gotami]
 
* {{en}} [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/kn/thig/thig.06.06.olen.html Maha Pajapati (Gotami) Theri A Mother's Blessing Translated from the Pali by Andrew Olendzki]
 
{{Topik Buddhisme}}