Persitara Jakarta Utara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(376 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Lindungidarianon}}
{{Infobox sepak bola Ligina
|clubname clubname = Persitara Jakarta Utara
| image = [[Berkas:Logo = Persitara Jakarta Utara.png|200px]]svg
|image_size=175px
| current = Liga Nusantara 2016
|current fullname = PersatuanLiga Sepak3 Bola2023 {{br}}IndonesiaDKI Jakarta Utara
|fullname = Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta Utara
| nickname = ''Laskar Si Pitung'' {{br}} ''Macan Priok''
|nickname = ''[[Si Pitung|Laskar Si Pitung]]'' {{br}} ''[[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Macan Priok]]''
| founded = [[1979]]
|founded = {{Start date and age|29 December 1979}}
| alamat = PT. Batavia Union Sportindo Tbk., Jl. Yos Sudarso
|owner = PT. Persitara Sejahtera
| ground = [[Stadion Tugu]]{{br}}[[Jakarta Utara]], [[Indonesia]]
|ground = [[Stadion Tugu]]{{br}}[[Jakarta Utara]], [[Indonesia]]
| capacity = 10.000
|capacity = 4,000
| suporter = [[NJ Mania / North Jakarta Mania]]
|fansgroup = [[NJ Mania]] <br> The Lads North
| league = tidak ada
|league season = [[Liga Nusantara4 (Indonesia)|Liga 20164]]
|season position = =[[Liga Nusantara3 2021 DKI Jakarta|2021]], {{br}}
|position =Perempat final (zona Jakarta)
| pattern_la1=|pattern_b1=_stripesandshouldersonwhite|pattern_ra1=
|pattern_la1=
| leftarm1=0070FF|body1=0070FF|rightarm1=0070FF|shorts1=0070FF|socks1=FFFFFF
|pattern_b1 = _thickwhitestripes
| pattern_la2=__blueshoulders|pattern_b2=__bluesides|pattern_ra2=
|pattern_ra1=
| leftarm2=FFFFFF|body2=FFFFFF|rightarm2=FFFFFF|shorts2=FFFFFF|socks2=FFFFFF
|pattern_sh1=
|
|pattern_so1= _blue_midband
||pattern_la3=|pattern_b3=__greensides|pattern_ra=
|leftarm1 = 0000ff
|leftarm3=FFFF00|body3=FFFF00|rightarm3=FFFF00|shorts3=228b22|socks3=FFFF00
|body1 = 0000ff
|pemilik=PT. Batavia Union Sportindo Tbk}}
|rightarm1 = 0000ff
'''Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta Utara''' (disingkat '''Persitara''') adalah sebuah klub [[sepak bola]] profesional yang bermarkas di [[Kota Jakarta Utara|Jakarta Utara]]. Persitara berdiri pada tahun [[1985]] dengan nama Persija Timur-Utara (Persijatimut). Sekarang tim yang berjuluk Laskar Si Pitung ini menjadi salah satu kontestan [[Divisi Utama Liga Indonesia 2013|Divisi Utama LI 2013]].
|shorts1 = 0000ff
|socks1 = ffffff
|pattern_la2=
|pattern_b2 = _bluewhitestripes
|pattern_ra2=
|pattern_sh2=
|pattern_so2= _white_midband
|leftarm2 = ffffff
|body2 = ffffff
|rightarm2 = ffffff
|shorts2 = ffffff
|socks2 = 0000ff
|pelatih={{flagicon|IDN}} Joko Kuspito
|asisten pelatih={{flagicon|IDN}} Zainul Arifin
|chrtitle = Presiden
|chairman={{flagicon|IDN}} M. Nuh Nasution
|manager={{flagicon|IDN}} Suaib
|short name=PSTR
|city=[[Jakarta Utara]]
|website=https://www.persitara.id/}}
 
'''Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta Utara''' atau disingkat sebagai '''Persitara Jakarta Utara''' adalah sebuah klub [[sepak bola Indonesia]] yang bermarkas di [[Stadion Tugu]], [[Kota Jakarta Utara|Jakarta Utara]]. Persitara didirikan pada 1979. Sekarang tim yang berjuluk ''Laskar Si Pitung'' ini menjadi salah satu kontestan [[Liga 4 (Indonesia) 2024–2025|Liga 4 Zona DKI Jakarta]].
Sama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD [[DKI Jakarta]]. Hanya saja, sejak berdirinya, Persitara tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya [[Persija]] Jakarta.
 
==Sejarah==
Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di ibu kota dipegang [[Sutiyoso]] selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepak bola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. [[Persija]] mendapat dana APBD sekitar Rp22 miliar, sementara Persitara hanya kebagian Rp3 miliar.
[[Berkas:Kesebelas Persitara Jakarta Utara ISL.jpg|200px|ka|jmpl|Kesebelasan Persitara Jakarta Utara saat menghadapi Persebaya Surabaya pada 11 November 2009 di [[Stadion Soemantri Brodjonegoro]].]]
 
Sejarah pendirian Persitara sendiri tak bisa dilepaskan dari peran [[Persija]] sebagai induk sepak bola Jakarta. Pada 1970-an, [[Persija]] yang masih gabung dengan Komisi Daerah (Komda) PSSI Jawa Barat menggagas pembentukan Komda tersendiri di Jakarta. Pasalnya, [[Macan Kemayoran]] kesulitan menampung klub-klub lokal yang menjamur.
Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang sampai saat ini masih dipimpin mantan Walikota [[Jakarta Utara]] [[Effendi Anas]] itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu" itu, meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan, tidak tidak bisa bertahan.
 
Pembentukan Komda Jakarta beriringan dengan didirikannya “Persija-persija lain”, yaitu Persijatimut (Timur-Utara) dan Persijaselbar (Selatan-Barat). Persijatimut pecah lalu Persitara resmi berdiri sendiri dengan nama Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta Utara pada 1985.
Tak kunjung mendapat perhatian dari [[Pemprov DKI]], prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah [[divisi dua]] pada musim [[2002]]. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak [[1980]] ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar.
 
Persitara Jakarta Utara adalah salah satu klub sepak bola di Jakarta. Persitara adalah singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta Utara. Awalnya klub berjuluk ''Laskar Si Pitung'' ini berdiri pada tahun 1979 (beberapa sumber mengatakan 1975) menggunakan nama Persija Timur Utara (Persijatimur) dan baru kemudian pada tahun 1985 klub ini resmi memakai nama Persitara Jakarta Utara yang dianggap benar-benar mewakili masyarakat Jakarta Utara. Tim berjuluk ''Laskar Si Pitung'' adalah salah satu kontestan [[Liga Super Indonesia|Liga Super 2008/09]], kompetisi paling elit di Indonesia pada saat itu.
Yang paling tragis tentunya adalah Persijatimur, yang merupakan pecahan dari [[Persitara]]. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibukota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov [[Sumatera Selatan]], yang kemudian berubah nama menjadi [[Sriwijaya Football Club]] (SFC).
 
Di era [[perserikatan]], prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim [[1985]]/[[86]], ketika sukses menembus [[divisiPerserikatan|Divisi utamaUtama Perserikatan]]. SayangSama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD [[MansyurDKI LestaluhuJakarta]]. danHanya kawan-kawansaja, kalasejak ituberdirinya, hanyaPersitara mamputidak bertahanmendapatkan satukucuran musimdana dirakyat levelsama atasseperti kompetisiyang sepakditerima bolasaudara nasionaltuanya dan kembali keyaitu [[divisiPersija satuJakarta]].<ref>[https://www.indosport.com/sepakbola/amp/20200409/persija-vs-persitara-derby-panas-ibu-kota-yang-mulai-terlupakan#referrer=https://www.google.com&csi=1 Persija VS Persitara Derby Panas Ibukota Yang Mulai Terlupakan]</ref>
 
Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di DKI Jakarta dipegang [[Sutiyoso]] selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "''Jakarta Satu''". Yakni hanya satu tim sepak bola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. Persija mendapat dana APBD sekitar Rp 22 miliar, sementara Persitara hanya kebagian Rp 3 miliar.<ref>[https://www.vice.com/id/article/qkg48x/kembalinya-persitara-si-anak-tiri-sepakbola-jakarta Kembalinya Persitara Si Anak Tiri Sepakbola Jakarta]</ref> <ref>[https://m.panditfootball.com/cerita/214289//210323/problem-manajemen-yang-membuat-persitara-tenggelam Problem Manajemen Yang Membuat Persitara Tenggelam]</ref>
 
Tak kunjung mendapat perhatian dari [[DKI Jakarta|Pemprov DKI]], prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah [[Liga 2|Divisi Dua]] pada musim [[2002]]. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota [[PSSI]] sejak 1980 ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar.
 
Yang paling tragis tentunya adalah [[Persijatim Jakarta Timur]], yang merupakan pecahan dari Persitara. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibu kota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov [[Sumatera Selatan]], yang kemudian berubah nama menjadi [[Sriwijaya FC]] (SFC).
 
Dualisme yang terjadi di kompetisi Indonesia pada 2011-2013, antara Indonesia Primer League (IPL) yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo milik PSSI dan PT Liga Indonesia operator Indonesia Super League (ISL) semakin meruncing.
 
Era-2010an adalah masa-masa sulit bagi Persitara, Setelah terdegradasi dari kasta tertinggi, Dualisme kompetisi kala itu, ISL dan IPL pada 2011-2013 kian memanas, kemunculan [[Batavia Union]] di kompetisi IPL membuat klub ini terbelah, Batavia Union sendiri merupakan klub pecahan dari Persitara Jakarta Utara yang berdiri pada tahun 2010<ref>[https://investor.id/sport/4050/batavia-union-mulai-incar-suporter-dan-sponsor Batavia Union Mulai Incar Suporter dan Sponsor]</ref>. Selain itu, krisis finansial akut yang menggerogoti ''Laskar Si Pitung'' mulai menampakkan efeknya. Di Divisi Utama 2014, Persitara menunggak gaji pemain. Mereka bahkan sempat tak mampu menyewa [[Stadion Tugu]] sehingga gagal menggelar laga kandang. Persitara kemudian didegradasi ke [[Liga 3|Divisi Ketiga]].
 
Situasi semakin kacau bagi Persitara. Ketiadaan manajemen yang kompeten membuat mereka terkatung-katung di Liga 3
 
==Rivalitas==
===Derby Jakarta===
Derbi Jakarta pertama terjadi pada era Perserikatan. Awalnya, hanya Persija (pusat) yang jadi klub paling mapan sejak era awal Perserikatan.
 
Namun, sejak musim Perserikatan 1987-1988, Persija Utara (Persitara), klub asal Jakarta Utara, berhasil promosi ke Divisi Utama.
 
Hal itu membuat Jakarta memiliki dua tim andalan dalam ajang Perserikatan level nasional. Kebetulan, ketika itu keduanya berada di grup yang sama.
 
Derbi ibu kota pertama antara Persija kontra Persitara ini akhirnya terjadi pada Rabu, 9 Desember 1987. Stadion Utama Senayan jadi saksi derbi tersebut.
 
Kala itu, pertandingan berkesudahan dengan skor 1-1.<ref>[https://onefootball.com/id/berita/5-derbi-di-liga-indonesia-yang-kini-tak-ada-lagi-35416927 5 Derbi Di Liga Indonesia Yang Kini Tak Ada Lagi]</ref>
 
Sejak saat itu, kedua tim sama-sama memperebutkan gengsi status ibu kota.<ref>[https://skor.id/post/sejarah-derbi-jakarta-terakhir-terjadi-satu-dekade-silam-01354167 Sejarah Derbi Jakarta, Terakhir Terjadi Satu Dekade Silam]</ref> <ref>[https://skor.id/post/sejarah-derbi-jakarta-pertama-persija-dan-pesitara-main-keras-01356456 Sejarah Derbi Jakarta Pertama, Persija Dan Persitara Main Keras]</ref> <ref>[https://jacatra.net/p/1947-derby-jakarta-pertama Derby Jakarta Pertama]</ref> <ref>[https://persija.id/berita/detail/sejarah-derby-pertama-ibu-kota Sejarah Derby Pertama Ibu Kota]</ref>
 
Akhir dekade 2000an adalah periode bergairah bagi sepak bola ibukota. Bukan karena [[Persija]] kerap meraih kejuaraan, melainkan karena dua tim [[Jakarta]], Persitara dan [[Persija]] rutin bersua di divisi teratas Liga Indonesia. Rivalitas dua tim itu mewarnai gelaran Divisi Utama hingga musim pertama Liga Super.
 
Derbi Jakarta edisi terakhir digelar pada 2010 silam. Setelah itu, ''Laskar Si Pitung'' terdegradasi dan mengalami krisis finansial yang membuat mereka terkatung-katung di Liga 3. Keberhasilan menembus Divisi Utama adalah prestasi membanggakan bagi Persitara. Pasalnya, ''Laskar Si Pitung'' bukanlah klub besar. Juga, mereka selalu dianaktirikan oleh Pemprov Jakarta, misalnya saat mereka tak mendapat dukungan memadai sebagaimana tim berjuluk ''[[Macan Kemayoran]]'' (Persija Jakarta).
 
Hal paling kentara saat klub-klub Indonesia masih disokong dana APBD. Persija dilaporkan mendapat kucuran dana sekitar 22 miliar dari Pemprov. Sedangkan Persitara hanya diberi kira-kira 3 miliar atau tujuh kali lebih kecil. Semasa Gubernur [[Sutiyoso]] menjabat, pemerintah pun seakan menyepelekan kehadiran Persitara. Pada 2009, pemerintah daerah mewacanakan slogan ''Jakarta Satu'' yang berarti hanya akan ada satu klub yang mewakili ibu kota. Persitara hendak dimerger ke dalam [[Persija]]. Wacana ini tentu ditolak kalangan suporter hingga akhirnya rencana merger dibatalkan.
 
Hilangnya Persijatim dari kancah persepak bolaan ibukota pun dijawab oleh Persitara. ''Laskar Si Pitung'' seperti tak ingin [[Jakarta]] hanya diwakili satu klub. Persitara meraih promosi pada 2005 dan menemani Persija di Divisi Utama. Pada 30 Januari 2006, pertandingan bersejarah digelar di [[Stadion Tugu]]. Untuk pertama kalinya sejak 1988, Persitara menghadapi [[Persija]] dalam kompetisi resmi. Waktu itu, ''Laskar Si Pitung'' harus mengakui keunggulan saudara tuanya. Dua gol dari Francis Wewengkang dan Roger Batoum hanya mampu dibalas sekali oleh Persitara melalui gol dari Jean Paul Boumsong.
 
Semusim kemudian, tepatnya pada 17 Februari 2007, sesuatu yang dinanti-nanti Persitara terjadi. Bermain di [[Stadion Tugu]], ''Laskar Si Pitung'' membungkam Persija dengan skor 2-1. Dua striker yang pernah memperkuat Timnas Indonesia, Gendut Doni dan [[Kurniawan Dwi Yulianto]] mencetak gol Persitara dalam pertandingan tersebut. Kemenangan fenomenal diraih Persitara di musim pertama Liga Super Indonesia. Bertandang ke markas darurat Persija di [[Stadion Gajayana]], [[Malang]] pada 6 Juni 2009, ''Laskar Si Pitung'' tampil meyakinkan dan menang 2-4.
 
Kemenangan tersebut menegaskan daya saing Persitara atas sang saudara tua. Pada masa itu, ''Laskar Si Pitung'' memang diperkuat pemain-pemain bintang yang membuat mereka mampu bersaing di papan atas. Pemain sekaliber Kurniawan, John Trakpor, hingga Alfredo Figueroa sempat membela Persitara.
 
Hingga sejak 2010, Persitara terus mengalami penurunan. Pada 2014, mereka teregradasi dari Divisi Utama 2014 karena masalah keuangan. Hingga sekarang, Persitara masih berkutat di [[Liga 3 (Indonesia)|Liga 3 Zona DKI Jakarta]].<ref>{{Cite news|url=https://m.panditfootball.com/cerita/214291//210325/persitara-vs-persija-menanti-derbi-jakarta-kembali|title=Persitara vs Persija: Menanti Derbi Jakarta Kembali}}</ref>
 
== Stadion ==
=== [[Stadion Tugu]] ===
Persitara Jakarta Utara memiliki beberapa stadion kandang, salah satunya [[Stadion Tugu]].
 
Lokasi stadion ini di Jalan Pegangsaan Dua, nomor 9, RT/RW: 9/4, Tugu Selatan, Kecamatan Koja. Stadion Tugu dibangun pada 1987.
 
Arena sepak bola tanpa lintasan atletik ini berkapasitas 4.000 penonton. Persitara Jakarta Utara yang kini berkompetisi di Liga 3 DKI Jakarta identik dengan stadion ini.
 
Mereka saat main di kasta kedua Liga Indonesia era Divisi Utama memakai Stadion Tugu sebagai markas. Saat Persitara promosi ke Indonesia Super League, stadion ini juga sempat jadi markas mereka.
 
Bahkan, [[Persija Jakarta]] kalah 1-2 dari Persitara di Stadion Tugu pada Indonesia Super League 2007. Kala itu, duet striker Persitara adalah [[Kurniawan Dwi Yulianto]] dan [[Gendut Doni Christiawan]]
 
Hingga saat ini Persitara masih menggunakan [[Stadion Tugu]] sebagai markas mereka.
 
=== [[Stadion Kamal Muara]] ===
Selain [[Stadion Tugu]], tim berjuluk Laskar si Pitung menggunakan Stadion Kamal Muara yang juga berada di wilayah Jakarta Utara sebagai kandang. Stadion ini merupakan stadion alternatif Persitara Jakarta Utara saat berkompetisi di Indonesia Super League dan Divisi Utama.
 
[[Stadion Kamal Muara]] terletak di Jalan Kamal Muara nomor 7, RT/RW: 7/1, Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan.
 
Persitara sempat menjamu timnas Indonesia di Stadion Kamal Muara. Itu adalah laga uji coba skuad Garuda asuhan Peter Withe sebelum ke Piala AFF 2007.
 
Sayang, [[Stadion Kamal Muara]] kini tak ada kabar terbaru yang menyenangkan. Arena dengan kapasitas awal 10 ribu penonton ini tak terurus.<ref>[https://skor.id/post/jis-dan-saudara-tuanya-stadion-stadion-milik-pemrov-dki-di-jakarta-utara JIS dan Saudara Tuanya, Stadion-stadion Milik Pemprov DKI di Jakarta Utara]</ref>
 
=== [[Stadion Lebak Bulus]] ===
[[Stadion Lebak Bulus]] sempat menjadi stadion kandang bagi Persitara kala berkompetisi di Liga Super Indonesia, Persitara adalah salah satu peserta Liga Super yang tidak memiliki markas tetap.
 
Setelah dua stadion di Jakarta Utara ditolak Liga karena tidak memenuhi syarat, Persitara harus menggelar pertandingan di luar Jakarta. Ditambah dengan larangan menggelar pertandingan di Jakarta dari kepolisian karena alasan keamanan, sepanjang putaran kedua musim 2008/2009, Persitara pun hengkang dari Jakarta.
 
Di Liga Super Indonesia 2008, Persitara harus terusir dari kandangnya karena dua stadion yang jadi markasnya, [[Stadion Tugu]] dan [[Stadion Kamal Muara]], tidak lolos verifikasi BLI (Badan Liga Indonesia). Di pertandingan terakhir, Persitara diberi ijin untuk menggunakan [[Stadion Lebak Bulus]], [[Jakarta Selatan]].
 
=== [[Stadion Soemantri Brodjonegoro]] ===
[[Stadion Soemantri Brodjonegoro]] juga sempat menjadi stadion kandang Persitara Jakarta Utara, kala itu Persitara harus memindahkan lapangan untuk pertandingan kandang mereka dari [[Stadion Lebak Bulus]] ke [[Stadion Soemantri Brodjonegoro]], [[Jakarta]] guna menjalani lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.
 
Pemindahan lapangan pertandingan itu karena ada kendala beberapa hal di antaranya adalah tidak mendapatkan ijin dari pihak kepolisian dan [[Stadion Lebak Bulus|Stadion Lebak bulus]] dalam perbaikan.
 
Musim 2009/2010 merupakan musim terakhir Persitara tampil di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Terdampar di posisi ke-18 dan harus terdegradasi ke divisi utama. Selain [[Stadion Kamal Muara]] pertandingan kandang Persitara biasa dimainkan di [[Stadion Soemantri Brodjonegoro]] kala itu, stadion ini menjadi saksi bisu Persitara Jakarta Utara terdegradasi dari kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
 
== Logo ==
Persija Timur Utara (1979-1985)
<gallery>
Persitara 1985.png|175px|Persitara Jakarta Utara (1985-1998)
Persitara 1999.png|175px|Persitara Jakarta Utara (1999)
Persitara 2005.png|175px|Persitara Jakarta Utara (2000-2005)
Persitara Jakarta Utara.svg|175px|Persitara Jakarta Utara (2006-sekarang)
</gallery>
 
== Badan Hukum ==
Persitara Jakarta Utara memiliki badan hukum dengan nama PT. Batavia Union Sportindo Tbk.
== Sponsor ==
* MikasaXTEN Apparel
* [[Bosowa Corp]]
* ACC (aditya citra cemerlang)
* [[Bank DKI]]
* PSF GROUP
* Forum RT/RW DKI Jakarta
* Firdaus Hospital
 
== TahunRekor Kejuaraanmusim & Prestasiprestasi ==
* 1994/1995: [[Perserikatan|Divisi I]]
* 1995/1996: [[Perserikatan|Divisi I]]
* 1996/1997: [[Perserikatan|Divisi I]]
* 1997/1998: ''Kompetisi dihentikan''
* 1998/1999: [[Perserikatan|Semi-final Divisi I]]
* 1999/2000: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
* 2001: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
* 2002: Degradasi ke divisi II
* 2003: Peringkat ke-3 Divisi II Grup C
* 2004: Delapan Besar Divisi II (''Promosi ke Divisi I karena penambahan klub'')
* 2005: Peringkat ke-4 Divisi I (''Promosi ke Divisi Utama'')
* 2006: Peringkat ke-8 Wilayah Barat
* 2007: Peringkat ke-6 Wilayah Timur (''[[Divisi Utama Liga Indonesia 2006|Promosi ke Liga Super]]'')
* 2008/2009: Peringkat ke-14 [[Liga Super Indonesia 2008–2009|Liga Super]]
* 2009/2010: peringkat ke-18 [[Liga Super Indonesia 2009–2010|Liga Super]] (''Terdegradasi'')
* 2010/2011: [[Divisi Utama Liga Indonesia 2010–2011|Divisi Utama]]
* 2011/2012: Peringkat ke-6 [[Divisi Utama Liga Indonesia 2011–2012 (LPIS)|Divisi Utama Liga Indonesia]]
* 2012/2013: Juara ke-3 [[Divisi Utama Liga Indonesia 2013 (LPIS)|Divisi Utama]] [[Ligina|Liga Premier Indonesia]]/Peringkat ke-5 Divisi Utama Liga Indonesia
* 2014/2015: Mengundurkan diri dari [[Divisi Utama Liga Indonesia 2014|Divisi Utama]] dan Terdegradasi ke [[Liga 3 (Indonesia)|Liga 3]]<ref>[https://sports.sindonews.com/berita/892661/58/persitara-resmi-mundur-dari-liga-indonesia| Persitara Resmi Mundur dari Liga Indonesia]</ref>
* 2018/2019: 8 Besar [[Liga 3 2018 Jakarta|Liga 3 DKI Jakarta]]
* 2019/2020: 8 Besar [[Liga 3 2019 Jakarta|Liga 3 DKI Jakarta]]
* 2020/2021: ''Kompetisi tidak bergulir''
* 2021/2022: 8 Besar [[Liga 3 2021 Jakarta|Liga 3 DKI Jakarta]]
* 2023/2024: Runner up [[Liga 3 2023 DKI Jakarta|Liga 3 DKI Jakarta]]
 
==Pendukung==
* 1994/1995 : Divisi I
[[Berkas:NJ Mania 2009.jpg|200px|ka|jmpl| NJ Mania di [[Stadion Kamal Muara]], [[Jakarta]] pada tahun 2009]]
* 1995/1996 : Divisi I
* 1996/1997 : Divisi I
* 1997/1998 : Kompetisi dihentikan
* 1998/1999 : Semi-final Divisi I
* 1999/2000 : Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
* 2001 : Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
* 2002 : Degradasi ke divisi II
* 2003 : Peringkat ke-3 Divisi II Grup C
* 2004 : Delapan Besar Divisi II (Promosi ke Divisi I karena penambahan klub)
* 2005 : Peringkat ke-4 Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
* 2006 : Peringkat ke-8 Wilayah Barat
* 2007 : Peringkat ke-6 Wilayah Timur (Promosi ke Superliga)
* 2008/2009 : Peringkat ke-14 Superliga
* 2009/2010 : peringkat ke-18 superliga (Terdegradasi)
* 2010/2011 : Divisi utama
* 2011/2012 : Peringkat ke-5 Divisi Utama Liga Indonesia
* 2012/2013 : Juara ke-3 Divisi Utama Indonesia Premier League / Peringkat ke-5 Divisi Utama Liga Indonesia
 
[[NJ Mania]] merupakan kelompok pendukung fanatik kesebelasan Persitara Jakarta Utara, didirikan pada tanggal 25 Februari 2005. Mereka telah mencatatkan prestasi luar biasa dengan memecahkan dua Rekor [[Museum Rekor Dunia Indonesia|MURI]] yang mengesankan. Pertama, pada September 2007 di Jakarta, 540 anggota NJ Mania melakukan perjalanan menggunakan 11 perahu dari [[Muara Angke]] menuju [[Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara |Kamal Muara]] untuk mendukung tim favorit mereka dalam pertandingan sepak bola, yang memperoleh pengakuan dari [[Museum Rekor Dunia Indonesia|MURI]] sebagai Perjalanan Supporter sepak bola menggunakan perahu terbesar.<ref>{{Cite book|last=Sarwono|first=Aylawati|date=2013|title=Rekor-Rekor MURI 1990–2008|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-602-0403-97-7|pages=278|url-status=live}}</ref> Rekor [[Museum Rekor Dunia Indonesia|MURI]] kedua mereka adalah saat mereka berhasil bermain futsal selama 3x24 jam tanpa henti di [[Gelanggang Olah Raga|GOR]], [[Jakarta Utara]] pada bulan Maret 2008.{{butuh rujukan}} Prestasi ini menunjukkan komitmen dan dedikasi luar biasa mereka dalam mendukung tim favorit mereka.
== Skuat ==
Skuat Persitara:
* Asep Mulyana (Persisko Jambi)
* Rizal Bakri (Persisko Jambi).
* Sahrul Roji (PSKB Binjai)
* Fajar (Martapura FC)
* Samsuardi (PSM Makassar)
* Nur Ichsan (Barito Putera)
* Irfan Rosadi (Persitara Jakarta Utara U-21)
* Imer Sontani (Persiba Bantul).
;Pemain Asing
* Kamda (Persikab Bandung)
* Mbengge (PSCS Cilacap)
 
== Peringkat FIFA ==
Persitara juga pernah memiliki pemain yang hebat:
{{updated|14 April 2024}}<ref>{{Cite web|url=https://footballdatabase.com/clubs-ranking/persitara-jakarta|title=Football / Soccer Club World Ranking}}</ref>
* Prince Kabir Bello (Striker)
 
* Kenji Adacihara (Striker)
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
* Maurivio Matezzi (Bek)
! colspan="3" style="background: DodgerBlue"|<span style="color:white;">Rank</span>
* Sutikno (Winger)
! rowspan="2" style="background:DodgerBlue"|<span style="color:white;">Poin</span>
* Diva Tarkas (Gelandang)
|-
* Amarzukih (Bek/Gelandang)
!style="background:DodgerBlue"|<span style="color:white;">Indonesia</span>
* Supriyadi (Bek)
!style="background:DodgerBlue"|<span style="color:white;">AFC</span>
* Shinori Takeda (Kiper)
!style="background:DodgerBlue"|<span style="color:white;">FIFA</span>
|-
|'''33'''
|'''330'''
|'''2544'''
|1226
|}
 
==Pemain==
 
=== Mantan pemain Persitara ===
*{{flagicon|Indonesia}} [[Kurniawan Dwi Yulianto]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Edi Hafid Murtadho]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Ritham Madubun]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Iswan Karim]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Rahmat Rivai]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Nur Iskandar]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Panji Setya Wira Pamungkas]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Wawan Dermawan]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Dadang Sudrajat]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Muhammad Renggur]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Suwita Pata]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Oktavianus Maniani]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Tantan]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Tugi Hadi]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Gendut Doni Christiawan]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Yahya Sosomar]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Rivky Mokodompit]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Ardi Idrus]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Dedi Mulyadi]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Mustopa Aji]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Ngurah Nanak]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Rizky Darmawan]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Iner Sontany Putra]]
*{{flagicon|Indonesia}} [[Ledi Utomo]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Sutikno]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Amarzukih]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Firman Septian]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Imam Arief Fadillah]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Sandy Firmansyah]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Firdaus Ramadan]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Taufiq Kasrun]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Choirun Nasirin]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Handi Ramdhan]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Deddy Iswanto]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Singgih Nurcahyo]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Irwan Camelio]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Eko Prasetyo]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Edi Susanto]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Boy Jati Asmara]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Firdaus Ramadhan]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Muhamad Holidin]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Ahmad Assa Nurcahya]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Mursyid Mony]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Washiyatul Akmal]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Dodi Rahwana]]
*{{Flagicon|IDN}} [[Roberto Saydee Kwateh]]
*{{Flagicon|NGA}} [[Prince Kabir Bello]]
*{{flagicon|Sierra Leone}} [[Brima Pepito Sanusie]]
*{{Flagicon|JPN}} [[Hisanori Takada]]
*{{flagicon|Cameroon}} [[Emmanuel Maboang]]
*{{flagicon|Cameroon}} [[Armand Joel Banaken Bassoken]]
*{{flagicon|Cameroon}} [[Ebenje Rudolf]]
*{{flagicon|Cameroon}} [[Ngo'o Jacques Evrard]]
*{{flagicon|Cameroon}} [[Jean Paul Boumsong]]
*{{flagicon|Cameroon}} [[Gabriel Ngako]]
*{{flagicon|Cameroon}} [[Nnana Onana]]
*{{flagicon|Guinea}} [[Boubacar Keita]]
*{{flagicon|Chile}} [[Javier Roca]]
*{{flagicon|Chile}} [[Jorge Gabriel Toledo Jofré]]
*{{flagicon|Chile}} [[Alfredo Figueroa]]
*{{flagicon|Chile}} [[Patricio Jimenez Diaz]]
*{{flagicon|Chile}} [[Julio Eduardo cid Lagos]]
*{{flagicon|Iran}} [[Vali Khorsandipish]]
*{{flagicon|Iran}} [[Afshin Parsaeian Rad]]
*{{Flagicon|LBR}} [[John Tarkpor Sonkaley]]
*{{flagicon|Liberia}} [[Esaiah Pello Benson]]
*{{flagicon|Burkina Faso}} [[Germain Bationo]]
*{{flagicon|BRA }} [[Michel Adolfo de Souza]]
*{{flagicon|BRA }} [[Dino Rodrigo]]
*{{flagicon|Singapore}} [[Itimi Dickson]]
*{{flagicon|South Korea}} [[Kim Jong-Kyung]]
*{{flagicon|Canada}} [[Ladislas Kikunda Bushiri]]
*{{flagicon|Djibouti}} [[Houssein Saad]]
*{{flagicon|Portugal}} [[Ernesto Brunhoso]]
*{{flagicon|Argentina}} [[Alfredo Figueroa]]
*{{flagicon|Argentina}} [[José Sebastián Vásquez]]
*{{flagicon|Paraguay}} [[Diego Mendieta]]
 
== Staf Pengurus ==
{| class="wikitable"
|-
!Posisi
!Nama
|-
|Presiden ||{{flagicon|IDN}} M. Nuh Nasution
|-
|Manajer tim ||{{flagicon|IDN}} Suaib
|-
|CEO ||{{flagicon|IDN}} Octavian Syah
|-
|Sekretaris||{{flagicon|IDN}} Gilang Ramadhan
|-
|Direktur klub ||{{flagicon|IDN}} Parid
|}
 
== Staf Pelatih ==
{| class="wikitable"
|-
!Posisi
!Nama
|-
|Pelatih Kepala ||{{flagicon|IDN}} Joko Kuspito
|-
|Asisten Pelatih ||{{flagicon|IDN}} Zainul Arifin
|-
|Pelatih Kiper ||{{flagicon|IDN}} Udin Susanto
|}
 
==Referensi==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} {{Resmi|https://www.persitara.id/}}
{{Divisi Utama Liga Indonesia}}
* {{instagram|persitara_official}}
{{Tim sepak bola di Jakarta}}
* {{facebook|persitaraofc}}
* {{Twitter|Persitara_FC}}
 
{{Tim sepak bola di DKI Jakarta}}
{{Sepak bola di Indonesia}}
{{Klub-Indo-stub}}
 
[[Kategori:TimKlub sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Klub sepak bola di Jakarta]]