Kehendak Tuhan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Soufiyouns (bicara | kontrib)
+ {{Authority control}}
 
(11 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Kehendak Tuhan''', jugaadalah disebutmanifestasi Rencanakeber'ada'an [[Tuhan]],. adalahKehendak suatuTuhan konsepmerupakan tentang rencana olehketetapan Tuhan yang terjadi terhadap seluruhsegala makhlukhal ciptaan-Nya,yang sepertiberada manusia,di malaikat,alam jinsemesta, hewantermasuk maupunpula bendakehidupan seluruhnyamanusia.
 
Contoh kehendak Tuhan sebagai berikut, gravitasi, air mengalir dari atas ke bawah, termasuk segala hukum yang mengatur interaksi segala hal di alam semesta.
 
Kehendak Tuhan juga termanifestasi dalam dunia gaib. Hubungan antara makhluk gaib dengan sesamanya dan dengan manusia diatur oleh kehendak Tuhan. Di dunia modern saat ini, kehendak Tuhan dinamakan pula sebagai hukum alam. Namun kehendak Tuhan tak terbatas hanya pada benda-benda fisik di alam semesta. Hubungan antar manusia yang sangat dinamis pun memiliki hukum-hukumnya sendiri. Dengan kata lain, kehendak Tuhan juga termanifestasi dalam hukum-hukum yang mengatur hubungan antar manusia.
 
Upaya mengetahui kehendak Tuhan dalam Islam disebut makrifatullah. Saat ini kebanyakan umat Islam dan umat agama lain melihat upaya mengenal Tuhan hanya dalam perspektif spiritual semata dan melupakan sisi ilmu dan pengetahuan.
 
== Kehendak Tuhan menurut Islam ==
Baris 23 ⟶ 29:
 
Sebagian contoh Iradah Syar’iyah:
# Allah secara syar’i menghendaki dan menyukai seluruh manusia untuk beribadah kepada-Nya, namuntetapi secara kehendak kauni Allah menakdirkan ada sebagian manusia yang beriman dan sebagian manusia yang ingkar, Ada manusia yang melaksanakan salat dan ada yang meninggalkan salat.
# Allah secara syar’i menghendaki manusia untuk berbuat jujur, maka ada sebagian manusia yang berbuat jujur dan Allah menyenanginya.
 
=== Penerapan kedua jenis kehendak Allah ===
Kehendak Allah bisa terjadi dan terpenuhi dalam kedua sisinya (secara Kauni dan Syar’i). Dan kadangkalakadang kala hanya terjadi secara Kauni tapi tidak secara syar’i, yang mana tidak terjadinya kehendak syar’i tersebut adalah atas karena kehendak Kauni Allah.<ref>"Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. dan dikatakan kepada mereka: "Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu". http://quran.com/9/46</ref><ref>"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,..." http://quran.com/6/125</ref> Penerapan yang terjadi di alam ini misalnya:
 
* Berkumpulnya (terpenuhi keduanya) Iradah Kauni dan Iradah Syar’i
Baris 33 ⟶ 39:
 
* Terjadinya kehendak Kauni namun tidak terpenuhinya kehendak Syar’i, di antaranya:
# Allah secara syar’iyah menghendaki berimannya seluruh manusia termasuk [[Firaun pada masa Musa|Fir’aun]], oleh sebab itu Allah mengutus Nabi Musa dan Harun kepada Firaun, namuntetapi secara kauniyah Allah tidak menghendaki Fir`aun untuk beriman maka Firaun ditakdirkan menolak dakwah Nabi Musa dan harun.
# Orang yang mati karena bunuh diri adalah ketetapan (takdir) dan kehendak Allah secara Kauni yang pasti terjadi. Namun secara syar’i Allah telah melarang manusia untuk melakukan bunuh diri dan mengancam pelakunya dengan Neraka, dan Allah juga memberikan manusia tersebut pilihan dan kemampuan untuk melakukan atau membatalkan perbuatannya.
 
Baris 54 ⟶ 60:
 
; Situs web
* [http://almanhaj.or.id/content/1210/slash/0/bagaimana-memahami-ayat-kami-jadikan-dalam-hati-mereka-penghalang-untuk-memahami-al-quran/ Tentang Iradah Kauni dan Syar’i] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131112150359/http://almanhaj.or.id/content/1210/slash/0/bagaimana-memahami-ayat-kami-jadikan-dalam-hati-mereka-penghalang-untuk-memahami-al-quran/ |date=2013-11-12 }} oleh [[Nashiruddin Al-Albani]]
* [http://muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html Tentang iman kepada Takdir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131016124809/http://muslimah.or.id/aqidah/iman-kepada-takdir-baik-dan-takdir-buruk.html |date=2013-10-16 }}
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Tuhan]]
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:AqidahAkidah]]
[[Kategori:Tauhid Rububiyah]]
[[Kategori:Tauhid Asma wa Shifat]]