Kerajaan Kuru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Map of Vedic India.png|rightka|thumbjmpl|360px|Peta India pada masa kebudayaan ''[[Weda]]''. Kerajaan Kuru tampak di utara bersama beberapa kerajaan tetangga yang utama.]]
[[Berkas:Ancient india.png|rightka|thumbjmpl|360px|Peta 16 ''Mahajanapada'' (Kerajaan besar) pada masa India Kuno, sekitar abad VII-III SM. Kerajaan Kuru termasuk dalam salah satu ''Mahajanapada''.]]
 
Dalam [[sastra Hindu|sastra]] dan [[Itihasa|wiracarita India Kuno]], '''Kerajaan Kuru''' merupakan [[kerajaan]] yang diperintah oleh [[Dinasti Kuru|Wangsa Kuru]], keturunan Sang [[Kuru (raja)|Kuru]]. Tidak diketahui dengan pasti kapan kerajaan ini berdiri, dan hingga sekarang dikenal sebagai [[legenda]] dalam [[Itihasa|wiracarita India]], seperti misalnya ''[[Mahabharata]]''. Kerajaan Kuru yang lain berada di utara [[Himalaya]], dan disebut [[kerajaan Uttara Kuru|Uttara Kuru]]. Menurut [[sastra Hindu]], Kerajaan Kuru terbentang di antara [[sungai Saraswati]] dan [[sungai Gangga]]. Salah satu kitab yang dijadikan sumber keberadaan kerajaan Kuru adalah ''[[Mahabharata]]'', dan tokoh utama yang diceritakan dalam kitab tersebut merupakan keturunan Kuru. Menurut ''Mahabharata'', pada masa pemerintahan Raja [[Dretarastra]], Kerajaan tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kurujangala dan Kuru asli.
 
== Kurujangala ==
[[Berkas:EpicIndia.jpg|rightka|thumbjmpl|275px|Peta [[kerajaan pada zaman India kuno]]. Kerajaan Kuru, Kuru Panchala, dan Kuru Utara terletak di wilayah utara.]]
 
Kerajaan Kurujanggala, yang merupakan pecahan dari kerajaan Kuru asli, diperintah oleh [[Yudistira]], saudara tertua dari para [[Pandawa]], keturunan [[Pandu]]. Kerajaan ini diserahkan kepada para [[Pandawa]] karena adanya perselisihan di antara para putera Pandu ([[Pandawa]]) dengan para putera [[Dretarastra]] ([[Korawa]]). Perselisihan pecah sehingga kerajaan Kuru dibagi menjadi dua. Letak Kurujanggala di antara [[sungai Gangga]] dan [[sungai Yamuna]]. IbukotaIbu kota kerajaan ini adalah [[Indraprastha]], yang pada masa sekarang merupakan sebuah kota kecil bernama Indraprast, di sebelah selatan [[New Delhi]]. Di peta India pada masa kini, wilayah kerajaan tersebut kira-kira mencakup seluas negara bagian [[Haryana]].
 
== Kuru asli ==
 
Kerajaan Kuru yang asli berada dibawah pemerintahan [[Duryodana]], putera sulung [[Dretarastra]]. Letaknya di sebelah timur Kerajaan Kurujanggala yang dipimpin oleh para [[Pandawa]], yakni di antara [[sungai Gangga]] dan [[sungai Yamuna]]. Di peta [[India]] masa kini, luas kerajaan ini mencakup [[Uttara Pradesh]] bagian barat, membatasi [[Haryana]]. [[Hastinapura]] (kini merupakan kota kecil bernama [[Hastinapur]], 37 km sebelah timur laut dari kota Meerut, [[Uttar Pradesh]]) diidentifikasi sebagai ibukotanyaibu kotanya.
 
== Uttara Kuru ==
Baris 29:
 
== Referensi dalam ''Mahabharata'' ==
[[Berkas:Brahma Sarovar at Kurukshetra.jpg|leftkiri|300px|thumbjmpl|[[Kurukshetra]], sebuah daratan suci bagi umat [[Hindu]] di [[Haryana]], [[India]]. Konon tempat ini didedikasikan untuk Raja [[Kuru (raja)|Kuru]] sehingga disebut Kurukshetra, yang secara harfiah berarti "Medan Kuru" atau "Daratan sang Kuru".]]
 
=== Raja Kuru pertama ===
Baris 58:
Sambarana menikahi Tapati (yang tinggal di tepi [[sungai Tapati]]), puteri [[Surya]] (raja dari [[Dinasti Surya]]) dengan pertolongan [[Wasista]], pendeta para raja Dinasti Surya. Sambarana berputera Sang [[Kuru (raja)|Kuru]]. Raja Kuru tersebut memiliki sifat kebaikan yang sangat tinggi, maka dari itu ia dilantik untuk mewarisi tahta kerajaan oleh rakyatnya. Namanya membuat dataran Kurujanggala (sebelah timur [[Haryana]]) menjadi masyur di seluruh dunia. Ia melakukan tapa di sebuah tempat bernama [[Kurukshetra]] dan semenjak itu tempat tersebut suci dan keramat.
 
Wahini, istri Sang Kuru, melahirkan lima putera, yaitu Awikesit, Bhawisyanta, Citrarata, Muni dan Janamejaya-1. Awikesit berputera Parikesit-1, Sawalaswa, Adiraja (lihat: [[Kerajaan Karusha]]), Wiraja, Salmali, Uccaihsrawa, Bhanggakara dan Jitari yang kedelapan. Parikesit-1 memiliki putera-putera yang bernama Kaksasena, Ugrasena, Citrasena, Indrasena, Susena dan Bimasena. Putera dari Janamejaya-2 adalah Dretarastra-1 yang tertua, Pandu-1, Balhika-1, Nishadha , Jambunada, Kundodara, Padati, dan Wasati yang kedelapan.
 
==== Kelahiran Santanu, Raja Kuru ====
[[Berkas:Ravi Varma-Shantanu and Satyavati.jpg|leftkiri|180px|thumbjmpl|Sosok [[Santanu]] dan [[Satyawati]], dalam lukisan [[India]] karya [[Raja Ravi Varma]]. Santanu dan Satyawati merupakan leluhur para [[Pandawa]] dan [[Korawa]], tokoh utama dalam ''[[Mahabharata]]''.]]
 
Di antara keturunan Janamejaya-2, Drestarastra-1 yang menjadi raja. Dretarastra-1 memiliki delapan putera, yaitu Kundika, Hasti, Witarka, Krata, Hawihsrawas, Indraba, dan Bumanyu. Dretarastra-1 memiliki cucu-cucu, dan hanya tiga orang yang terkenal. Mereka adalah [[Pratipa]], Dharmanetra, Sunetra. Di antara mereka bertiga, Pratipa menjadi seorang yang tak tersaingi di muka bumi. Pratipa memiliki tiga putera, yaitu [[Dewapi]], [[Santanu]] dan [[Bahlika]]-2. Putera sulung yang bernama Dewapi meninggalkan kerajaannya demi bertapa, sedangkan Bahlika meninggalkan kerajaannya karena berambisi menaklukkan suku [[Arya]] di wilayah [[Afganistan]]. Oleh karena keadaan tersebut, tahta diwariskan kepada [[Santanu]].
Baris 74:
==== Dinasti Candra ====
 
[[Daksa (dewa)|Daksa]] menurunkan [[Aditi]], dan Aditi menurunkan [[Dewa Surya|Wiwaswat]] (Surya). Wiwaswat (golongan [[Dinasti Surya]]) melahirkan [[Waiwaswata Manu]], dan Manu menurunkan [[Ila (putri manu)|Ila]] dan Ila menurunkan [[Pururawa]]. Maka dari itu ia disebut Pururawa-Aila. Seorang dewa yang bernama [[Budha]] (Vudha) dikatakan sebgaisebagai ayahnya. Pururawa menikah dengan [[Urwasi]] dan menurunkan [[Ayu (mitologi)|Ayu]].
 
==== Keturunan Raja Yayati ====
Baris 104:
==== Riwayat Pandawa dan Korawa ====
 
Atas permohonan [[Satyawati]], [[Byasa|Kresna Dwaipayana Wyasa]] memberikan tiga orang putera bernama [[Dretarastra]], [[Pandu]], dan [[Widura]] kepada janda [[Wicitrawirya]]. Dretarastra menikah dengan [[Gandari]] dan memiliki seratus putera atas pertolongan dari [[Byasa|Kresna Dwaipayana Wyasa]]. Di antara seratus putera Dretarastra, hanya empat yang terkemuka. Mereka adalah [[Duryodana]], [[Dursasana]], Wikarna, dan Citrasena. [[Pandu]] memiliki dua orang istri, bernama [[Kunti]] (yang juga disebut Partha) dan [[Madri]]. Setelah Pandu dan Madri wafat, Kunti menjadi kepala keluarga sesuai dengan harapan Pandu. Dari Dewa [[Dharma]] (Yamaraja), lahirlah [[Yudistira]]. Dari Marut ([[Bayu]]), lahirlah [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]]. Dari [[Indra|Sakra]] ([[Indra]]), lahirlah [[Arjuna]]. Dari dua [[Aswin]], lahirlah [[Nakula]] dan [[Sadewa]]. Kelima pangeran tersebut dikenal dengan sebutan [[Pandawa]]. Para Pandawa tinggal bersama para [[Korawa]] di [[Hastinapura]]. Duryodana yang selalu merasa cemburu dengan Pandawa, selalu berusaha membunuh mereka. Namun Pandawa selalu berhasil melewati segala upaya pembunuhan. Pandawa memerintah sebagian dari Kerajaan Kuru, dengan [[Indraprastha]] sebagai ibukotaibu kota.
 
==== Keturunan para Pandawa ====
[[Berkas:Pandavas.jpg|rightka|240px|thumbjmpl|Gambar para [[Pandawa]], dari sebuah lukisan India pada [[abad ke-18]].]]
 
[[Yudistira]] berputera Pratiwindya; [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] berputera Sutasoma; [[Arjuna]] berputera Srutakriti; Nakula berputera Satanika; dan Sadewa berputera Srutakarma. Di samping itu, Yudishtira menikahi Dewika, puteri dari Gowasana dari suku Saibya, dan memiliki putera bernama Yodheya. Bima menikahi Walandara, puteri dari [[Kerajaan Kasi]], dan memiliki putera bernama Sarwaga. Arjuna menikahi [[Subadra]], adik [[Kresna]] dari [[Dwarawati]], dan memiliki putera bernama [[Abimanyu]]. Nakula juga menikahi Karenumati, puteri dari [[Kerajaan Chedi]], dan memiliki seorang putera bernama Niramitra. Sadewa menikahi Wijaya, puteri Dyutimat, raja di [[Kerajaan Madra]], dan memiliki seorang putera bernama Suhotra. Di [[kerajaan Rakshasa]], Bima menikahi [[Hidimbi]] dan memiliki putera bernama [[Gatotkaca]]. Arjuna juga memiliki putera bernama [[Irawan]] dari [[Ulupi]] dan putera yang lain bernama [[Babruwahana]] dari [[Citrānggadā]], puteri dari [[Manipura]].
Baris 113:
==== Abimanyu dan keturunannya ====
 
Di antara keturunan [[Pandawa]], [[Abimanyu]] menjadi penerus keluarganya. Ia menikahi [[Utara (Mahabharata)|UtaraUtari]], puteri [[Wirata]] dari [[Kerajaan Matsya]], dan memiliki seorang putera bernama [[Parikesit]]. Parikesit menikahi Madrawati, dan memiliki seorang putera bernama [[Janamejaya]]. Janamejaya menikahi Wapustama alias Bamustiman, dan memiliki dua putera bernama Satanika-2 dan Sangkukarna. Satanika-2 menikahi puteri dari [[Kerajaan Wideha]] dan memiliki seorang putera bernama Aswamedadatta.
 
=== Akademi militer oleh Drona ===
Baris 130:
 
=== Tempat-tempat di Kerajaan Kuru ===
[[Berkas:Kurukshetra.jpg|rightka|240px|thumbjmpl|Ilustrasi pada kitab ''[[Mahabharata]]'' dari zaman India Kuno, menggambarkan suasana saat terjadi [[perang di Kurukshetra]].]]
 
[[Hastinapura]] merupakan kota terbesar di kerajaan Kuru dan ibukotaibu kota para [[Korawa]] (keturunan [[Kuru (raja)|Kuru]]), dan ketika [[Pandawa]] memerintah di [[Indraprastha]], kota tersebut menjadi kota terbesar kedua. Selain kota utama tersebut, Kerajaan Kuru juga memiliki banyak desa seperti misalnya Wardamana, Pramanakoti, Waranawati, Wrekastali; provinsi seperti misalnya Makandi; hamparan [[Kurukshetra]] dan hutan-hutan seperti hutan Kamyaka dan hutan Dwaita.
 
=== Para Kuru saat perang di Kurukshetra ===