Kampung Naga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Pranala luar: Gabsqdmdmdnndvfbfmdvfhtjenxx.bxgdkkaheuekwheyhrcshjdts Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(47 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:View of Naga village.jpg|jmpl|Kampung Naga dilihat dari atas.]]
[[Berkas:
[[Berkas:DSC00029 Java Little Sundanais Traditional Village Kampung Naga
'''Kampung Naga''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda]]: {{Sund|ᮊᮙ᮪ᮕᮥᮀ ᮔᮍ}}) adalah sebuah [[kampung|perkampungan tradisional]] [[Suku Sunda|Sunda]] yang terletak di [[Kabupaten Tasikmalaya]], [[Jawa Barat
▲'''Kampung Naga''' terletak di Tasikmalaya, Jawa Barat, merupakan suatu perkampungan yang dihuni oleh sekelompok masyarakat yang sangat kuat dalam memegang adat istiadat peninggalan leluhurnya, dalam hal ini adalah adat [[suku Sunda|Sunda]]. Seperti permukiman Badui, Kampung Naga menjadi objek kajian [[antropologi]] mengenai kehidupan masyarakat pedesaan Sunda pada masa peralihan dari pengaruh Hindu menuju pengaruh Islam di Jawa Barat.
== Sejarah ==
Kampung Naga (Dragon Village) merupakan sebuah kampung adat yang masih lestari. Masyarakatnya masih memegang adat tradisi nenek moyang mereka. Mereka menolak intervensi dari pihak luar jika hal itu mencampuri dan merusak kelestarian kampung tersebut. Namun, asal mula kampung ini sendiri tidak memiliki titik terang. Tak ada kejelasan sejarah, kapan dan siapa pendiri serta apa yang melatarbelakangi terbentuknya kampung dengan budaya yang masih kuat ini. Warga kampung Naga sendiri menyebut sejarah kampungnya dengan istilah
Adapun beberapa versi sejarah yang diceritakan oleh beberapa sumber diantaranya, pada masa kewalian Syeh Syarif Hidayatullah atau [[Sunan Gunung Jati]], seorang abdinya yang bernama Singaparana ditugasi untuk menyebarkan agama Islam ke sebelah Barat. Kemudian ia sampai ke daerah Neglasari yang sekarang menjadi Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Di tempat tersebut, Singaparana oleh masyarakat Kampung Naga disebut Sembah Dalem Singaparana. Suatu hari ia mendapat ilapat atau petunjuk harus bersemedi. Dalam persemediannya Singaparana mendapat petunjuk, bahwa ia harus mendiami satu tempat yang sekarang disebut Kampung Naga. Namun masyarakat kampung Naga sendiri tidak meyakini kebenaran versi sejarah tersebut, sebab karena adanya "pareumeun obor" tadi.
== Lokasi dan topografi ==
Kampung ini secara administratif berada di wilayah [[Desa]] [[Neglasari
Menurut data dari Desa Neglasari, bentuk permukaan tanah di Kampung Naga berupa perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur. Luas tanah Kampung Naga yang ada seluas satu hektare setengah, sebagian besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam, dan selebihnya digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali.
Baris 19 ⟶ 18:
== Religi dan sistem pengetahuan ==
Penduduk Kampung Naga semuanya mengaku beragama [[Islam]]. Pengajaran mengaji bagi anak-anak di Kampung Naga dilaksanakan pada malam Senin dan malam Kamis, sedangkan pengajian bagi orang tua dilaksanakan pada malam Jumat. Dalam menunaikan rukun Islam yang kelima atau ibadah Haji, mereka beranggapan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Tanah Suci [[Mekkah]],
Menurut kepercayaan masyarakat Kampung Naga, dengan menjalankan adat-istiadat warisan nenek moyang berarti menghormati para leluhur atau karuhun. Segala sesuatu yang datangnya bukan dari ajaran karuhun Kampung Naga, dan sesuatu yang tidak dilakukan karuhunnya dianggap sesuatu yang tabu. Apabila hal-hal tersebut dilakukan oleh masyarakat Kampung Naga berarti melanggar adat, tidak menghormati ''karuhun'', hal ini pasti akan menimbulkan malapetaka.
Baris 50 ⟶ 49:
# Syawal (Syawal) hari Jumat tanggal 10,11
# Hapit (Dzulqaidah) hari Jumat tanggal 2,12
# Rayagung (Dzulhijjah) hari Jumat tanggal 6,20
Pada hari-hari dan tanggal-tanggal tersebut tabu menyelenggarakan pesta atau upacara-upacara perkawinan, atau khitanan. Upacara perkawinan boleh dilaksanakan bertepatan dengan hari-hari dilaksanakannya upacara menyepi. Selain perhitungan untuk menentukan hari baik untuk memulai suatu pekerjaan seperti upacara perkawinan, khitanan, mendirikan rumah, dan lain-lain, didasarkan pada hari-hari naas yang terdapat pada setiap bulannya.
Baris 64 ⟶ 63:
== Lihat pula ==
*[[Kasepuhan Ciptagelar]]
*[[Kampung Budaya Sindang Barang]]
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.tempatwisatadijawabarat.com/2014/03/menyingkap-segala-keunikan-di-kampung.html Cara ke Kampung Naga] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140320020830/http://www.tempatwisatadijawabarat.com/2014/03/menyingkap-segala-keunikan-di-kampung.html |date=2014-03-20 }}
* {{id}} [http://www.iwisataindonesia.com/33/wisata-kampung-naga.html Wisata Kampung Naga] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150403044423/http://www.iwisataindonesia.com/33/wisata-kampung-naga.html |date=2015-04-03 }}
{{Commonscat|Kampung Naga}}
[[Kategori:Kabupaten Tasikmalaya]]
Baris 76 ⟶ 75:
[[Kategori:Arsitektur Sunda]]
[[Kategori:Desa adat]]
[[Kategori:Kampung di Indonesia]]
|