Siti Hardijanti Rukmana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
fix
 
(161 revisi perantara oleh 67 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix =
| name = Siti Hardijanti Rukmana
| image = SitiTutut Soeharto, Antara HardiantiTV, Rukmana00.35.jpg
| imagesize =
| caption =
| office = Menteri Sosial Indonesia
| order = 23ke-24
| term_start = 14 Maret 1998
| term_end = 21 Mei 1998
| president = [[Soeharto]]
| predecessor = [[Endang Kusuma Inten Soeweno]]
| successor = [[Justika Baharsjah]]
| office1 = Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR RI]]
|birth_date = {{Tanggal lahir dan umur|1949|1|23}}
| term_start1 = 1 Oktober 1992
|birth_place = {{flag|Indonesia}}
| term_end1 = 14 Maret 1998
|death_date =
| predecessor1 =
|death_place =
| successor1 =
|party = [[Golkar]]
| office2 = [[Daftar Ketua Umum Palang Merah Indonesia|Ketua Umum Palang Merah Indonesia]] ke-10
|spouse = [[Indra Rukmana]]
| term_start2 = 1992
|children = [[Dandy Nugroho Rukmana|Dandy Nugroho Hendro Maryanto]] {{br}} Danty Indriastuti Purnamasari {{br}} Danny Bimo Hendro Utomo
| term_end2 = 1998
|parents = [[Soeharto]] dan [[Siti Hartinah]]
| predecessor2 = [[Ibnu Sutowo]]
|partner =
| successor2 = [[Mar'ie Muhammad]]
|residence =
| office3 = [[Daftar pasangan Presiden Indonesia|Ibu Negara Republik Indonesia]]<br><small>(pelaksana tugas)<small>
|alma_mater =
| term_start3 = 28 April 1996
|occupation =
| term_end3 = 21 Mei 1998
|religion = [[Islam]]
| president3 = Soeharto
| predecessor3 = [[Siti Hartinah|Siti Hartinah Soeharto]]
| successor3 = [[Hasri Ainun Besari|Hasri Ainun Habibie]]
| office4 = Direktur Utama [[MNCTV|TPI]] ke-1
| order4 =
| term_start4 = 23 Januari 1991
| term_end4 = 23 Januari 1998
| predecessor4 = ''Jabatan baru''
| successor4 = Tito Sulistio
| birth_name = Siti Hardijanti Hastuti
| birth_date = {{Birth date and age|1949|1|23|df=y}}
| birth_place = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], Indonesia
| death_date =
| death_place =
| nickname = Mbak Tutut
| party = {{parpolicon|Golkar}} (sampai 1998)<br>{{parpolicon|PKPB}} (2002–2014)<br>{{parpolicon|Berkarya}} (sejak 2018)
| spouse = {{marriage|Indra Rukmana|1972}}
| children = 3
| relatives = [[Keluarga Soeharto]]
| nationality = [[Indonesia]]
| parents = [[Soeharto]] (ayah)<br />[[Siti Hartinah]] (ibu)
| partner =
| residence =
| alma_mater =
| occupation =
| awards = [[Bintang Mahaputera Pratama]]<ref name="Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003">{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |accessdate=2020-12-19}}</ref>
| net_worth = <!--[[US$]]210 juta (2019)<ref name=Merdeka>{{cite web|title=Tutut Soeharto|url=https://www.merdeka.com/uang/tiga-anak-presiden-soeharto-ada-di-jajaran-orang-terkaya-ri-total-hartanya-rp-16-t.html/|website=Merdeka}}</ref>-->
}}
'''Siti Hardijanti Hastuti Rukmana''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|23|1|1949}}), atau biasa dikenal dengan nama panggilannya '''Tutut Soeharto''', adalah [[Menteri Sosial Republik Indonesia]] pada [[Kabinet Pembangunan VII]] sejak 14 Maret 1998 hingga 21 Mei 1998. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR RI]] Fraksi [[Golkar]] sejak 1 Oktober 1992 hingga 14 Maret 1998. Tutut merupakan putri dari mantan [[Presiden Republik Indonesia]] ke-2 [[Soeharto]].
[[Berkas:Mbak Tutut.jpg|thumb]]
 
'''Siti Hardijanti Rukmana''', atau sering dikenal juga dengan nama '''Mbak Tutut''' ({{lahirmati||23|1|1949}}) adalah putri pertama Presiden kedua Republik Indonesia (RI), [[Soeharto]]. Tutut Soeharto menjadi [[Ibu Negara Republik Indonesia|Pelaksana Tugas Ibu Negara Republik Indonesia]] setelah istri Presiden Soeharto, [[Siti Hartinah]] meninggal dunia pada [[28 April]] [[1996]]. Tutut juga pernah menjadi [[Menteri Sosial Republik Indonesia]] pada [[Kabinet Pembangunan VII]]
[[Berkas:Menteri Perempuan dalam Kabinet Pembangunan VII.jpeg|Menteri Perempuan dalam Kabinet Pembangunan VII (1998). Tuti Alawiyah (Menteri Urusan Wanita), Tutut Soeharto (Mensos), Justika Baharsjah (Menteri Pertanian)|jmpl|250px]]
 
== Keluarga ==
Ia menikah dengan salah satu pendiri [[Global Mediacom|Bimantara Citra]] dan mantan komisaris [[RCTI]], [[Indra Rukmana]] dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Dandy Nugroho Hendro Maryanto (Dandy), Danty Indriastuti Purnamasari (Danty), dan Danny Bimo Hendro Utomo (Danny), dan Danvy Sekartaji Indri Haryanti Rukmana (Sekar).
 
== Karier bisnis ==
[[File:Staatsbezoek Indonesische president Suharto aan Nederland (3-9 tm 4-9-1970). Ga, Bestanddeelnr 021-0233.jpg|jmpl|Siti Hardiyanti Hastuti mendampingi ayah dan ibunya dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda pada 3 September 1970]]
Tutut membangun sebagian kekayaannya sebagai pemegang saham utama Grup Citra Lamtoro Gung, dengan kepemilikan di lebih dari 90 perusahaan mulai dari telekomunikasi hingga infrastruktur, termasuk proyek jalan tol di [[Indonesia]], [[Myanmar]], dan [[Filipina]]. Sebagian besar jalan tol di Indonesia dibangun dan dioperasikan oleh [[Badan Usaha Milik Negara]] [[Jasa Marga]], dengan markup yang tidak terhitung jumlahnya dan peluang untuk melakukan skimming dan pencurian bagi oligarki ketika proyek tersebut selesai. Pada tahun 1989, Soeharto mengeluarkan keputusan yang memberikan putrinya Tutut 75% keuntungan dari seluruh jalan tol yang dioperasikan kelompoknya bersama Jasa Marga, sehingga semakin meningkatkan biaya.<ref name="Winters2011">{{cite book|author=Jeffrey A. Winters|title=Oligarchy|url=https://books.google.com/books?id=trsFIM5h3P8C&pg=PA167|date=18 April 2011|publisher=[[Cambridge University Press]]|isbn=978-1-139-49564-6|page=167}}</ref> Majalah [[Time (majalah)|''Time'']] dalam cerita sampul Mei 1999 berjudul Suharto Inc. memperkirakan kekayaannya mencapai $700 juta.<ref>{{cite news|title=Suharto Inc.|url=http://edition.cnn.com/ASIANOW/time/asia/magazine/1999/990524/cover1.html|newspaper=Time magazine|date=May 24, 1999}}</ref>
 
Pada Januari 2000, [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN) menyita aset tanah senilai [[Rupiah|Rp]]216,8 miliar milik PT Sinar Slipi Sejahtera (SSS) milik Tutut. Tanah tersebut telah digadaikan oleh PT SSS kepada Bapindo sebagai jaminan.<ref>[http://www.highbeam.com/doc/1G1-60086772.html IBRA seizes assets of Tutut Suharto.(Brief Article)(Statistical Data Included)]. ''Indonesian Investment Highlights''. January 1, 2000</ref> Pada 19 Februari 2001, Tutut dilarang meninggalkan Indonesia selama satu tahun karena tuduhan korupsi. Langkah hukum terhadap mantan keluarga pertama Indonesia itu karena janji Presiden [[Abdurrahman Wahid]] untuk mengadili para pelaku korupsi selama 32 tahun kekuasaan Soeharto.<ref>{{cite news|title=Suharto daughter faces corruption probe|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/1179841.stm|newspaper=BBC News|date=February 20, 2001}}</ref>
 
== Karier publik ==
Pada era 80-an, ia pernah mempelopori terbentuknya [[Kirab Remaja]] yang bertujuan untuk memupuk rasa cinta [[tanah air]] di kalangan remaja dan memperkenalkan suatu organisasi berbasis agama seperti [[Rohani Islam]] atau '''ROHIS''' sebagai wadah organisasi yang mencetak generasi beriman.{{cn}}
 
Tutut menjabat sebagai Ketua Koordinator Bidang (Korbid) Pemberdayaan Wanita DPP Partai Golkar pada tahun 1992–98. Setelah kematian ibunya pada tahun 1996, ia dianggap sebagai [[Ibu Negara Indonesia]]. Selain itu, Suharto mengangkatnya sebagai [[Menteri Sosial Republik Indonesia|Menteri Sosial]] pada bulan Maret 1998 dalam [[Kabinet Pembangunan VII|kabinet terakhirnya]] yang berumur pendek. Diyakini dia telah merawatnya sebagai penggantinya.<ref>{{cite book|last=Friend|first=Theodore|title=Indonesian Destinies|date=July 2009|page=325|isbn=9780674037359|url=https://books.google.com/books?id=_w6Mn4xRLt8C&pg=PA311}}</ref> Menyusul jatuhnya ayahnya pada bulan Mei 1998, Golkar pada bulan Juli mengumumkan telah menarik kembali Tutut, saudara laki-lakinya [[Bambang Trihatmodjo]] dan [[Hutomo Mandala Putra|Hutomo 'Tommy' Mandala Putra]] serta istri Bambang [[Halimah Agustina Kamil|Halimah]] dari [[Majelis Permusyawaratan Rakyat]] (MPR).<ref>{{cite news|title=Suharto's relatives recalled from people's assembly|url=http://www.thefreelibrary.com/Suharto%27s+relatives+recalled+from+people%27s+assembly-a050189435|date=July 17, 1998}}</ref>
 
Pengurus Partai Golkar pada tahun 2008 mengatakan mereka tidak akan keberatan jika anak-anak Soeharto, terutama Tutut, bergabung kembali dengan pengurus partai, asalkan mereka tidak terlibat dalam kasus hukum apa pun yang belum terselesaikan.<ref>{{cite news|title=Golkar Siap Tampung Tutut|url=http://nasional.inilah.com/read/detail/11154/golkar-siap-tampung-tutut#.UlBGcVPHDws|date=February 8, 2008}}</ref> Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Rully Chairul Anwar mengatakan Tutut, Bambang Trihatmodjo, dan adiknya [[Titiek Soeharto]] masih tercatat sebagai anggota Golkar meski berstatus anggota nonaktif.<ref>{{cite news|title=Tutut, Titiek & Bambang Masih Anggota Golkar|url=http://politik.news.viva.co.id/news/read/9370-tutut__titiek___bambang_masih_anggota_golkar|date=November 14, 2008}}</ref>
 
== Aspirasi presiden ==
Tutut berencana mencalonkan diri sebagai presiden pada [[pemilihan umum presiden Indonesia 2004|pemilihan umum presiden 2004]] melalui tiket [[Partai Karya Peduli Bangsa]] (PKPB).<ref>{{cite news|title=Tutut may join presidential race|url=http://www.thejakartapost.com/news/2004/05/08/tutut-may-join-presidential-race.html|newspaper=The Jakarta Post|date=May 8, 2004}}</ref> Partai ini didukung oleh mantan pejabat-pejabat [[Orde Baru]] yang dikenal sangat dekat dengan Soeharto, seperti Jenderal (Purn.) [[R. Hartono]]. Namun, Tutut tidak bisa mencalonkan diri karena buruknya kinerja PKPB pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2004|pemilihan umum 2004]]. Partai ini hanya meraih 2,1% suara terbanyak, sehingga hanya memperoleh dua kursi di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR). Pada saat itu, partai politik harus memperoleh sedikitnya 5% suara terbanyak atau 3% kursi di DPR untuk mengajukan calon presiden, atau mereka dapat berkoalisi dengan partai lain. Pemilu tersebut akhirnya dimenangkan oleh mantan Jenderal [[Susilo Bambang Yudhoyono]], mengalahkan petahana populer [[Megawati Soekarnoputri]].
 
Pada pemilu tahun 2009, PKPB hanya meraih 1,4% suara rakyat, kehilangan dua kursi di parlemen dan gagal lolos ke pemilu tahun 2014.<ref name="Lansford2015">{{cite book|author=Tom Lansford|title=Political Handbook of the World 2015|url=https://books.google.com/books?id=yNGfBwAAQBAJ&pg=PT2794|date=24 March 2015|publisher=CQ Press|isbn=978-1-4833-7155-9|pages=2794–}}</ref>
== Karier ==
Pada era 80-an, ia pernah mempelopori terbentuknya [[Kirab Remaja]] yang bertujuan untuk memupuk rasa cinta [[tanah air]] di kalangan remaja dan memperkenalkan suatu organisasi berbasis agama seperti [[Rohani Islam]] atau '''ROHIS''' sebagai wadah organisasi yang mencetak generasi yang beriman pada tahun 80-an. Selain itu, Mbak Tutut juga pernah menjabat sebagai [[Menteri Sosial]] pada [[Kabinet Pembangunan VII]] yang merupakan kabinet pemerintahan Soeharto yang terakhir. Ia juga menjadi calon presiden dan juru kampanye [[Partai Karya Peduli Bangsa]] yang turut serta dalam Pemilu 2004. Partai ini didukung oleh mantan pejabat-pejabat [[Orde Baru]] yang dikenal sangat dekat dengan Soeharto, seperti Jenderal (Purn.) [[R. Hartono]].
 
== Aktivisme ==
Di samping sebagai politisi, Mbak Tutut juga dikenal sebagai pengusaha dan menjadi ketua maupun pelindung berbagai organisasi.
 
Dia aktif dibidang kegiatan sosial dibawah naungan Yayasan Dharmais. Bersama adiknya [[Siti Hutami Endang Adiningsih]] atau Mamiek Soeharto mereka membantu operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Mulai didirikan pada 1976 Yayasan ini memberi manfaat bagi 140.000 orang..<ref>{{cite news|url=https://m.tribunnews.com/regional/2019/04/12/yayasan-dharmais-gelar-operasi-katarak-dan-bibir-sumbing-gratis-di-ntt|title=Yayasan Dharmais Gelar Operasi Katarak dan Bibir Sumbing Gratis di NTT|author=Eko Sutriyanto|publisher=[[Tribunnews]]|date=12-04-2019}}</ref>
 
== Kasus ==
Pada tahun 2010, Tutut menggugat atas kepemilikan saham [[MNCTV]] seiring dengan pengalihan stasiun televisi TPI ke MNCTV. Tutut menggugat PT Berkah Karya Bersama (BKB) dan PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD), dua anak usaha [[Media Nusantara Citra]] senilai Rp 3,4 triliun. MNC dituding telah mengambil alih kepemilikan saham Mbak Tutut di PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia yang dimiliki secara sepihak.<ref>{{cite news|url=http://www.detikfinance.com/read/2010/02/02/141640/1291143/6/mbak-tutut-gugat-mnc-rp-34-triliun|title=Mbak Tutut Gugat MNC Rp 3,4 Triliun|author=Ari Saputra|publisher=Detik Finance|date=2 Februari 2010}}</ref> Namun [[23 Agustus]] [[2010]] Mbak Tutut kalah di pengadilan atas TUN dicabut.<ref>http://news.okezone.com/read/2010/08/23/339/365877/mnc-mutlak-atas-tpi-gugatan-di-tun-dicabut</ref>
 
Tanggal [[20 Oktober]] [[2010]] Mbak Tutut kembali mengancam pidana kelompok MNC atas perubahan nama MNCTV.<ref>http://nasional.kompas.com/read/2010/10/21/17285242/Mbak.Tutut.Ancam.Pidanakan.MNC.Grup</ref>. Alhasil pada [[14 April]] [[2011]] Mbak Tutut memenangkan gugatan di PN Jakarta Pusat terhadap kelompok MNC atas perubahan nama MNCTV menjadi [[TPI]].<ref>http://nasional.vivanews.com/news/read/214758-tpi-kembali-dimiliki-mbak-tutut{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Kepemilikan perusahaan ==
* TPI, mengudara pertama kali pada tahun 1991 dan berubah nama menjadi [[MNCTV]] pada tanggal 20 Oktober 2010
* Tabloid [[Wanita Indonesia]], terbit pertama kali pada tahun 1989
* Radio 103.4 DFM, mengudara pertama kali pada akhir dasawarsa 1980an dengan nama "Terminal Musik Indonesia" (TMI)
 
==Penghargaan==
* [[File:Bintang Mahaputera Pratama rib.svg|70px]] [[Bintang Mahaputera Pratama]] (11 Agustus 1997)<ref name="Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003"/>
 
== Lihat pula ==
* [[Tommy Soeharto]]
* [[Lulu Tobing]]
* [[Titiek Soeharto]]
* [[Indra Rukmana]]
 
== Referensi ==
Baris 47 ⟶ 107:
{{S-start}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[MenteriDaftar Sosialpasangan Presiden Indonesia|Pelaksana tugas Ibu Negara Republik Indonesia]] |tahun = 1996-1998|pendahulu=Endang[[Siti KusumaHartinah|Siti IntenHartinah SoewenoSoeharto]]|pengganti=[[JustikaHasri BaharsjahAinun Besari|Hasri Ainun Habibie]]|tahun=1998}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Sosial Republik Indonesia]]|pendahulu=[[Endang Kusuma Inten Soeweno]]|pengganti=[[Justika Baharsjah]]|tahun=1998}}
{{s-other}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Daftar Ketua Umum Palang Merah Indonesia|Ketua Umum Palang Merah Indonesia]] |tahun = 1992–1998|pendahulu = [[Ibnu Sutowo]] |pengganti = [[Mar'ie Muhammad]]}}
Baris 53 ⟶ 114:
{{Ibu Negara Indonesia}}
{{Soeharto}}
{{Kabinet Pembangunan VII}}
{{lifetime|1949||Rukmana, Siti Hardijanti}}
{{indo-bio-stub}}
 
[[Kategori:MenteriWirausahawan media massa Indonesia]]
[[Kategori:SoehartoWirausahawan Jawa]]
[[Kategori:PengusahaPolitikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Berkarya]]
[[Kategori:Aktivis pemberdayaan perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Filantropis Indonesia]]
[[Kategori:Sosialita Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dariAngkatan Surakarta66]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:PengusahaAnggota JawaDPR RI 1992–1997]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1997–1999]]
[[Kategori:Menteri Sosial Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Pratama]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Soeharto]]