M. Jusuf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gaung Tebono (bicara | kontrib)
k →‎clean up: perbaikan kategori
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
 
(87 revisi perantara oleh 35 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pp-semi-indef|small=yes}}
:'''''M. Yusuf''' beralih ke halaman ini. Untuk kegunaan lainnya, lihat [[Muhammad Yusuf]].''
{{Infobox Officeholder
| name = {{PAGENAME}}
| image = Jenderal TNI M Jusuf.png
| imagesize = 200px
| office = Daftar Menteri Pertahanan danIndonesia{{!}}Menteri Pertahanan Keamanan Indonesia
| order = 16ke-15
| term_start = 29 Maret 1978
| term_end = 19 Maret 1983
| president = [[Soeharto]]
| predecessor = [[Maraden Panggabean]]
| successor = [[S. Poniman]]
| office2 = [[Menteri PerdaganganPerindustrian Indonesia]]
| order2 = 19ke-9
| term_start2 = 116 OktoberJuni 19671968
| term_end2 = 628 JuniMaret 19681978
| president2 = [[Soekarno]]Soeharto
| predecessor2 = [[Ashari Danudirdjo]]<br />[[Muhammad Sanusi]]
| successor2 = [[SumitroA.R. DjojohadikusumoSoehoed]]
| office3 = Menteri Perdagangan Indonesia
|office5 = [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Ringan Indonesia]]
|order5 order3 = ke-19
| term_start3 = 11 Oktober 1967
|term_start5 = 27 Agustus 1964
| term_end3 = 6 Juni 1968
|term_end5 = 21 Februari 1966
|president5 president3 = [[Soekarno]]
| predecessor3 = [[Ashari Danudirdjo]]
|predecessor5= ''Tidak ada''
| successor3 = [[Sumitro Djojohadikusumo]]
|successor5 = [[Suharnoko Harbani]]
|office4 office5 = [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian DasarRingan Indonesia]]
|order4 order5 =
| term_start5 = 27 Agustus 1964
|term_start4 = 21 Februari 1966
|term_end4 term_end5 = 2521 JuliFebruari 1966
|president4 president5 = [[Soekarno]]
| predecessor5 = ''Tidak ada''
|predecessor4= [[Hadi Thayeb]]
|successor4 successor5 = [[Suharnoko Harbani]]
| office4 = [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Dasar Indonesia]]
|term_start6 = 25 Juli 1966
| order4 =
|term_end6 = 17 Oktober 1967
| term_start4 = 21 Februari 1966
|president6 = [[Soekarno]]
| term_end4 = 25 Juli 1966
|predecessor6= [[Suharnoko Harbani]]
| president4 = Soekarno
|successor6 = [[Ashari Danudirdjo]]
| predecessor4 = [[Hadi Thayeb]]
|office3 = [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Indonesia]]
| successor4 = [[Suharnoko Harbani]]
|order3 = 9
| term_start6 = 25 Juli 1966
|term_start3 = 6 Juni 1968
|term_end3 term_end6 = 2817 MaretOktober 19781967
| president6 = Soekarno
|president3 = [[Soeharto]]
| predecessor6 = Suharnoko Harbani
|predecessor3= [[Ashari Danudirdjo]] <br /> [[Muhammad Sanusi]]
|successor3 successor6 = [[A.R.Ashari SoehoedDanudirdjo]]
| office7 = Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
|birth_name = Andi Muhammad Jusuf Amir
| order7 = ke-7
|birth_date = {{birth date|1928|6|23}}
| term_start7 = 29 Maret 1978
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Kajuara, Bone]], [[Sulawesi Selatan]], [[Hindia Belanda]]
| term_end7 = 19 Maret 1983
|death_date = {{death date and age|2004|9|8|1928|6|23}}
| president7 = Soeharto
|death_place = {{negara|Indonesia}} [[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]
| predecessor7 = Maraden Panggabean
|nationality = [[Indonesia]]
| successor7 = [[Leonardus Benyamin Moerdani]]
|party = Non Partai
| birth_name = Andi Muhammad Jusuf Amir
|spouse =
| birth_date = {{birth date|1928|6|23}}
|children =
|profession birth_place = [[TentaraKajuara, Bone|Kajuara]], [[PolitikusKabupaten Bone|Bone]], [[DokterHindia Belanda]].
| death_date = {{death date and age|2004|9|8|1928|6|23}}
|religion = [[Islam]]
|allegiance death_place = {{flag|[[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]], Indonesia}}
| nationality =
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AD.png|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| party = [[Politikus independen|Independen]]
|rank = [[Berkas:Pdu jendtni staf.png|25px]] [[Jenderal TNI]]
| spouse = Elly Saelan
|serviceyears = 1945–1983
| children = 1
|signature =
| profession = [[Tentara]], [[Politikus]], [[Dokter]]
| allegiance = {{flag|Indonesia}}
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]{{br}}[[Invasi Ambon]]{{br}}[[Permesta]]{{br}}[[Invasi Indonesia ke Timor Timur]]
| rank = [[File:22-TNI_Army-GEN.svg|25px]] [[Jenderal (Indonesia)|Jenderal TNI]]
| serviceyears = 1945–1983
| unit = [[Infanteri]]
| signature =
}}
[[Jenderal (Indonesia)|Jenderal TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''[[Andi (gelar)|Andi]] Muhammad Jusuf Amir''' ({{lahirmati|[[Kajuara, Bone|Kajuara]], [[SulawesiKabupaten SelatanBone|Bone]]|23|6|1928|[[Makassar]], [[Sulawesi Selatan]]|8|9|2004}}) atau lebih dikenal dengan nama '''Jenderal M. Jusuf''' adalah salah satu tokoh militer [[Indonesia]] yang sangat berpengaruh dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Ia juga merupakan salah satu keturunan [[bangsawan]] dari suku [[Bugis]]—hal ini dapat dilihat dengan gelar ''Andi'' pada namanya—akan tetapi melepaskan gelar kebangsawanannya itu pada tahun [[1957]] dan tidak pernah menggunakannya lagi.
 
Dalam posisi pemerintahan ia pernah menjabat sebagai [[Panglima Tentara Nasional Indonesia|Panglima ABRI]] merangkap [[Daftar Menteri Pertahanan danIndonesia|Menteri Pertahanan Keamanan]] pada periode [[1978]] - [[1983]]1978–1983. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai [[Daftar Menteri Perindustrian Indonesia|Menteri Perindustrian]] pada periode [[1964]] - [[1974]]1964–1974 dan juga Ketua [[Badan Pemeriksa Keuangan]] periode [[1983]] - [[1993]]1983–1993.
 
== AwalRiwayat KehidupanHidup ==
 
=== Masa muda ===
Jusuf lahir di [[Kajuara, Bone]], [[Sulawesi Selatan]] pada [[23 Juni]] [[1928]].
Jusuf lahir di [[Kajuara, Bone|Kajuara]] pada 23 Juni 1928.
 
Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan awal Jusuf selain fakta ia adalah seorang [[Bugis]] bangsawan seperti yang disaksikan oleh nama tituler "Andi" di depan namanya. Jusuf kemudian mencela latar belakang aristokrat dengan menjatuhkan Andi dari namanya.
 
=== Karier Militer ===
 
* Perang Kemerdekaan di satuan Sulawesi (KRIS) di [[Yogyakarta]]
* Ajudan [[Abdul Kahar Muzakkar|Letkol Kahar Muzakkar]] di staf Komando Markas ALRI Pangkalan X di [[Yogyakarta]]
* Kapten dalam Corps Pilisi Militer (CPM) (Desember 1949)
* Anggota Staf Komisi militer untuk Indonesia Timur (Desember [[1949]]–[[1950]])
* Ajudan Panglima TT-VII/TTIT [[Alex Kawilarang|Kolonel Alex Kawilarang]] (April [[1950]])
* Kepala Staf Resimen Infanteri (RI)-24 di [[Manado]] ([[1953]]–[[1954]])
* Asisten II (Operasi) TT-VII/TTIT di [[Makassar]] ([[1955]]–[[1956]])
* Kepala Komando Reserve Umum (KRU) dgn pangkat Mayor (Oktober [[1956]])
* Kepala Staf Resimen Hassanudin (RI-Hasanuddin) di Pare-pare Sulsel (ex KRU)
* Menandatangani Naskah Piagam [[Permesta]] (no.24) ([[1 Maret]] [[1957]])
* Pangkat [[Letkol]] (Februari [[1958]])
* Kepala Staf ''Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara'' (KDMSST) di [[Makassar]] (Februari [[1959]])
* Panglima KDMSST (Oktober [[1959]])
* Pangkat [[Kolonel]] (Juli [[1960]])
* Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di [[Makassar]] ([[1960]]–[[1964]])
* [[Menhankam]]/[[Panglima ABRI]] dalam [[Kabinet Pembangunan III]] ([[29 Maret]] [[1978]]–[[19 Maret]] [[1983]])
 
=== Revolusi Nasional Indonesia ===
 
==== Revolusi Nasional Indonesia ====
Ketika para pemimpin Nasionalis, [[Soekarno]] dan [[Mohammad Hatta]] memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Jusuf menunjukkan dukungannya dengan bergabung dengan Devosi Rakyat Indonesia dari Sulawesi (KRIS). Menjelang akhir tahun 1945, dengan [[Belanda]] Pemerintah mempersiapkan untuk merebut kembali Indonesia, Jusuf dan rekan-rekannya sesama anggota KRIS berlayar untuk [[Java]] untuk bergabung dalam pertempuran.
 
Jusuf sebenarnya mulai karier militernya di Angkatan Laut, menjadi ajudan dari Angkatan Laut Letnan Kolonel Kahar Muzakkar di Angkatan Laut ke-10 Staf Komando kantor pusat di [[Yogyakarta]].
 
==== Sulawesi ====
 
Pada 1949, Jusuf telah beralih ke Angkatan Darat, menjadi bagian dari [[Polisi Militer]] sebelum menjadi anggota Komisi Militer Indonesia Timur.
 
Pada tahun 1950, Jusuf menjadi ajudan Kolonel [[Alexander Evert Kawilarang]], Panglima KODAMKO-TT VII / Wirabuana yang keamanan singkat menutupi seluruh Indonesia Timur. Dalam posisi ini, Jusuf berpartisipasi dalam memadamkan pemberontakan oleh Republik Maluku Selatan ([[Republik Maluku Selatan|RMS]]). Jusuf kemudian melanjutkan karier militernya, melayani sebagai Kepala Staf Resimen di [[Manado]], sebuah Operasi Asisten Panglima KODAMKO-TT VII / Wirabuana, dan Kepala Cadangan Umum.
 
=== Perjuangan Universal (Permesta) ===
 
==== [[Permesta|Perdjuangan Rakjat Semesta (Permesta)]] ====
Selama pertengahan 1950-an ada kekhawatiran di kalangan masyarakat Sulawesi bahwa Pemerintah Pusat di Jakarta tidak melayani kebutuhan mereka. Mereka panggilan dibuat untuk [[desentralisasi]] dalam semua aspek Pemerintahan, mulai dari pembangunan ekonomi terhadap keamanan.
 
Menjadi seorang prajurit, Jusuf tertarik desentralisasi urusan keamanan dan bersama dengan rekan-rekan yang berpikiran sampai pada kesimpulan bahwa Sulawesinese harus bertanggung jawab atas keamanan di wilayah mereka sendiri. Jusuf juga menunjukkan keprihatinan oleh fakta bahwa KODAMKO-TT VII / Wirabuana 's singkat keamanan mencakup seluruh Indonesia Timur sedangkan KODAMsKodam di Indonesia Barat memiliki area spesifik untuk menutupi.
 
Perhatian terhadap desentralisasi memuncak dalam pernyataan Permesta yang ditandatangani oleh tokoh-tokoh penting di Sulawesi (termasuk Jusuf) pada tanggal 2 Maret 1957. Pernyataan itu juga menyatakan [[keadaan darurat]] di Indonesia Timur. Pada saat ini, Jusuf menjadi perwira operasi untuk Permesta.
 
Itu tidak Namun lama, sebelum Jusuf meninggalkan gerakan. Pada Mei 1957, Kepala Staf Angkatan Darat [[Abdul Haris Nasution]], resmi pembentukan KODAMempat XIVKodam /di Hasanuddin,Indonesia KODAM / Sulawesi Tenggara dan KODAM XVI / UdayanaTimur untuk menutupi keamanan Sulawesi. Dengan permintaannya telah terpenuhi, tidak ada alasan untuk Jusuf untuk tinggal dengan Permesta. Sebaliknya, Jusuf menjadi mata-mata, melaporkan hasil pertemuan kepada Pemerintah Pusat yang curiga bahwa Permesta adalah gerakan separatis.
 
=== KODAM/Kodam Sulawesi Selatan dan Tenggara ===
 
Jusuf menjatuhkan sandiwara dengan Permesta pada Mei 1958 dengan pengangkatannya sebagai Panglima KODAM /Kodam Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dari posisinya, Jusuf dibantu Pemerintah Pusat dalam memadamkan gerakan Permesta.
 
=== KODAM[[Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin|Kodam XIV/Hasanuddin]] ===
 
Pada Oktober 1959, Jusuf dipindahkan ke KODAMKodam XIV / Hasanuddin menjadi Komandan nya. Sebagai Panglima KODAMKodam XIV / Hasanuddin, Jusuf bertanggung jawab atas keamanan Sulawesi Selatan dan Tenggara.
 
=== Menteri Perindustrian ===
 
Pada tanggal [[27 Agustus]] [[1964]], Jusuf diangkat sebagai Menteri Perindustrian. Meskipun ini adalah pos sipil, itu tidak mengherankan bahwa Jusuf diangkat ke posisi ini karena SukarnoSoekarno memiliki anggota lain dari [[ABRI]] dalam kabinetnya untuk alasan lain selain pertahanan dan keamanan (Contoh: Letnan Jenderal Hidayat sebagai Menteri Telekomunikasi dan [[Ali Sadikin]] dari Marinir menjabat sebagai Menteri Perhubungan).
 
=== Supersemar ===
 
Pada tanggal [[11 Maret]] [[1966]], Jusuf menghadiri pertemuan Kabinet di Istana Presiden, yang pertama sejak SukarnoSoekarno reshuffle kabinet pada akhir Februari. Pertemuan tidak berlangsung lama sebelum Sukarno, setelah menerima surat dari Komandan Pengawal, tiba-tiba meninggalkan ruangan. Ketika pertemuan itu selesai, Jusuf dan Menteri Urusan Veteran, Basuki Rachmat, pergi ke luar Istana Presiden untuk bergabung dengan [[Amirmachmud|Amir Machmud]] Panglima KODAM V / JayaJayakarta. Jusuf kemudian diberitahu apa yang terjadi bahwa Soekarno telah pergi ke [[Bogor]] dengan helikopter karena situasi yang tidak aman di Jakarta.
 
Jusuf kemudian menyarankan bahwa mereka bertiga pergi ke Bogor untuk memberikan dukungan moral kepada SukarnoSoekarno. Ketiganya kemudian pergi ke kediaman [[Letnan Jenderal]] [[Soeharto]], Panglima Angkatan Darat yang telah membentuk posisi sebagai lawan politik terkuat SukarnoSoekarno. Menurut Amir Mahmud, SuhartoSoeharto meminta ketiga Jenderal ini untuk memberitahu SukarnoSoekarno kesiapan untuk memulihkan keamanan, namun Presiden harus memintanya.
 
Di Bogor, ketiganya bertemu dengan Soekarno yang tidak senang dengan keamanan dan dengan desakan Amirmachmud bahwa semuanya aman. Soekarno kemudian mulai mendiskusikan pilihan dengan ketiga Jenderal sebelum akhirnya meminta mereka bagaimana dia bisa mengurus situasi. Jusuf dan Basuki diam, tetapi Amirmachmud bahwa SukarnoSoekarno memberi SuhartoSoeharto beberapa kekuatan dan memerintah Indonesia dengan dia sehingga semuanya dapat diamankan. Pertemuan kemudian dibubarkan, SukarnoSoekarno mulai mempersiapkan Keputusan Presiden.
 
Itu senja ketika Keputusan yang akan menjadi Supersemar akhirnya siap dan menunggu tanda tangan SukarnoSoekarno. SukarnoSoekarno memiliki beberapa keraguan menit terakhir tetapi Jusuf, bersama dengan dua jenderal dan lingkaran dalam SukarnoSoekarno dalam Kabinet yang juga telah membuat perjalanan ke Bogor mendorongnya untuk menandatangani. Soekarno akhirnya menandatangani dan menyerahkan Supersemar Basuki akan diteruskan kepada Soeharto.
 
Ada kontroversi mengenai peran Jusuf di Supersemar. Satu akun menyatakan bahwa Jusuf datang ke Bogor dengan folder merah muda dengan Supersemar sudah pre-prepared pada kertas dengan logo Angkatan Darat di atasnya dan bahwa ada empat Jenderal bukan tiga, makhluk Umum keempat [[Maraden Panggabean]]. Soekarno kemudian diintimidasi di titik pistol oleh Basuki dan Panggabean sebelum menandatangani Supersemar yang telah disiapkan.
Baris 138 ⟶ 128:
Jusuf juga berhasil mendapatkan memegang salinan Supersemar.
 
Pada 13 Maret, Soekarno memanggil Jusuf, Basuki, dan AmirmachmudAmir Machmud. Soekarno marah karena SuhartoSoeharto telah melarang [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI) dan mengatakan tiga jenderal yangbahwa Supersemar tidak mengandung instruksi tersebut. Soekarno kemudian memerintahkan agar suratmembuat diproduksisebuah surat untuk memperjelasmenjelaskan isi Supersemar tetapinamun surat itu tidak pernah datangmuncul selain dari salinan yang dikumpulkan oleh mantan [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Kuba|Duta Besar RI untuk Kuba]], AM Hanafi dikumpulkan.
 
=== Orde Baru ===
Baris 147 ⟶ 137:
Pada bulan April tahun 1978, Jusuf diangkat ke posisi Panglima ABRI saat bersamaan mengambil posisi Menteri Pertahanan dan Keamanan.
 
Sebagai Komandan, Jusuf ditugaskan oleh Suharto untuk memulai proses mengintegrasikan (Memanunggalkan) ABRI dengan rakyat. Jusuf nanti akan mengatakan bahwa ia tidak yakin apa urutan ini berarti, tetapi mengambil hal itu berarti bahwa ia membuat ABRI netral dalam politik, bukan menggunakan [[Golkar]] 's samping. Dalam hal ini ia berhasil seperti dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1982|Pemilu Legislatif 1982]], Golkar tidak mendapatkan dukungan aktif dari ABRI yang dinikmati di dua sebelumnya Pemilu Legislatif yang berkompetisi masuk
 
Jusuf juga bertanggung jawab atas ABRI Memasuki Desa (ABRI Masuk Desa). Dalam program ini, ABRI dikirim ke daerah pedesaan untuk membantu dengan pembangunan infrastruktur.
 
Selama masa jabatannya sebagai Panglima ABRI, Jusuf mengembangkan reputasi sebagai GeneralJenderal yang tertarik padamemperhatikan kesejahteraan anak buahnya. Ia secara rutin berkeliling daerah untuk mengunjungi tentara dan menanyakan tentang keluarga dan kondisi mereka. Hal ini membuatnya sangat populer di jajaran ABRI dengan mengorbankan hubungannya dengan Soeharto, yang mulai melihat Jusuf sebagai ancaman.
 
Pada tahun 1982, sebuah pertemuan para pejabat tinggi diadakan dan dihadiri oleh Soeharto, Jusuf, dan Amirmachmud yang saat itu menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri. Dalam pertemuan tersebut, Amirmachmud mengomentari popularitas Jusuf dan memintanya untuk menjelaskan dirinya Suhartokepada Soeharto. Merasakan tuduhan balik permintaan tersebut, Jusuf kehilangan kesabaran dan berjanji kepada Soeharto bahwa dia tidak pernah punya ambisi untuk kekuasaan dalam melakukan tugasnya. Kecurigaan Soeharto tampaknya telah menyakiti Jusuf dan sehingga dia tidak pernah menghadiri pertemuan Kabinet sampai ia diberhentikan dari posisinya di April 1983.
 
== Karier Politik ==
== Posting karier militer dan Pensiunan Hidup ==
 
Dari tahun 1983 sampai tahun 1993, Jusuf menjabat sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ini adalah pekerjaan dari mana ia diperkirakan akan mencapai hal-hal besar, mengingat pendahulunya, [[Umar Wirahadikusumah]] yang kemudian menjadi Wakil Presiden. Namun, itu adalah akhir dari keterlibatannya dengan Pemerintah.
Baris 161 ⟶ 151:
Jusuf memiliki hubungan dekat dengan [[Jusuf Kalla]] dan pada satu tahap dianggap menunjukkan Kalla salinan Supersemar yang ia diambil dari tahun 1966. Jusuf berubah pikiran dan menunjukkan Kalla sebagai versi fotokopian gantinya.
 
Ketika Jusuf mengumumkan niatnya untuk menghasilkan [[memoar]] pada hidupnya, ada harapan luas tentang apa pandangannya tentang Supersemar akan seperti (dari 3 jenderal yang menyaksikan penandatanganan Supersemar, hanya Amirmachmud telah menghasilkan akunnya) . Pada awalnya, SuhartoSoeharto dipercaya Jusuf untuk menerbitkan memoar sendiri tetapi berubah pikiran, meminta Jusuf agar Sekretariat Negara mempublikasikannya. Jusuf menolak tawaran ini.
 
Dalam kehidupan pensiunan nya, Jusuf aktif dalam kegiatan sosial dan Dipimpin dasar bertugas menjalankan sebuah masjid juga memberikan kontribusi untuk menjalankan rumah sakit.
 
M Jusuf merupakan purnawirawan perwira tinggi ABRI teladan yang banyak menginspirasi juniornya di satuan TNI yang dianggap jujur dan memiliki integritas tinggi dalam menjalankan tugas.
 
Salah satu juniornya yang mengidolakan M Jusuf adalah Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto. Diakui Prabowo, sosok Jenderal asal tanah Bugis ini banyak memberikan pelajaran hidup dan membentuk karakternya selama dinas militer<ref>{{Cite news|last=Mahmud|first=Ismail|date=2022-12-18|title=Terungkap Sosok M Jusuf Jenderal TNI dari Tanah Bugis Idola Prabowo|url=https://suarapantau.com/2022/12/18/terungkap-sosok-m-jusuf-jenderal-tni-dari-tanah-bugis-idola-prabowo/|work=Suarapantau.com|access-date=2023-05-26}}</ref>.
 
== Kematian ==
 
M. Jusuf meninggal pada tanggal [[8 September|7 September]] [[2004]]. <ref>{{cite news|url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0409/11/opi4.htm|title=M Jusuf "Putra Mahkota" yang Cepat Tereliminasi|last=Muslim|first=Dudung Abdul|work=[[Suara Merdeka]]|date=11 September 2004|accessdate=8 Januari 2017|archive-date=2016-11-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20161101104843/http://www.suaramerdeka.com/harian/0409/11/opi4.htm|dead-url=yes}}</ref> dalam usia 76 tahun dan dimakamkan di Pemakaman Umum Panaikang, Makassar, Sulawesi Selatan.
 
== Keluarga ==
 
Jusuf merupakan putera seorang bangsawan Bone yang bernama Andi Tappu Amir '''Arung Kajuara''' dan Petta BUnga yang keduanya adalah cicit dari Raja [[Kerajaan Bone|Kesultanan Bone]] ke-24 [[La Mappasessu To Appatunru|La Mappatunru To Appasessu]] (1812-1823). Beristerikan Elly Saelan yang merupakan adik kandung [[Emmy Saelan]] Pejuang Asal Makassar Sulawesi Selatan dan memiliki seorang anak yang sudah meninggal dunia bernama '''Jaury Jusuf Putra'''.
 
Elly Saelan (Saeli) adalah adik kandung dari Emmy Saelan dan [[Maulwi Saelan]]
Baris 177 ⟶ 171:
== Bermacam-macam ==
 
Meskipun Amirmachmud telahdengan halus menuduhnya ambisius, Jusuf tetap menjadi teman dekat dengan sesama Supersemar saksi nyaSupersemar tersebut. Sebelum Amirmachmud meninggal, ia meminta agar Jusuf menghadiri pemakamanpemakamannya. Namun, Jusuf tidak dapat menghadiri pemakaman Amirmachmud ini. Jusuf juga menerima surat rahasia dari Amirmachmud.
 
== Pendidikan ==
 
[[Berkas:Sampul Buku M. Jusuf.jpg|right|thumb|Sampul Buku "Jenderal M. Jusuf - Panglima Para Prajurit]]
 
=== Umum ===
Baris 204 ⟶ 196:
* Kapten dalam Corps Pilisi Militer (CPM) (Desember 1949)
* Anggota Staf Komisi militer untuk Indonesia Timur (Desember [[1949]]–[[1950]])
* Ajudan Panglima TT-VII/TTITWirabuana [[Alex Kawilarang|Kolonel Alex Kawilarang]] (April [[1950]])
* Kepala Staf Resimen Infanteri (RI)-24 di [[Manado]] ([[1953]]–[[1954]])
* Asisten II (Operasi) TT-VII/TTITWirabuana di [[Makassar]] ([[1955]]–[[1956]])
* Kepala Komando Reserve Umum (KRU) dgn pangkat Mayor (Oktober [[1956]])
* Kepala Staf Resimen HassanudinHasanuddin (RI-Hasanuddin) di Pare-pare Sulsel (ex KRU)
* Menandatangani Naskah Piagam [[Permesta]] (no.24) ([[1 Maret]] [[1957]]–[[1958]])
* Kepala Staf ''Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara'' (KDM-SST) di [[Makassar]] ([[1958]]–[[1959]])
* Pangkat [[Letkol]] (Februari [[1958]])
* Panglima KDM-SST ([[1959]]–[[1960]])
* Kepala Staf ''Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara'' (KDMSST) di [[Makassar]] (Februari [[1959]])
* Panglima KDMSST[[Kodam (OktoberXIV/Hasanuddin]] di [[Makassar]] ([[1960]]–[[19591964]])
* Pangkat [[Kolonel]] (Juli [[1960]])
* Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di [[Makassar]] ([[1960]]–[[1964]])
* [[Menhankam]]/[[Panglima ABRI]] dalam [[Kabinet Pembangunan III]] ([[29 Maret]] [[1978]]–[[19 Maret]] [[1983]])
 
=== Sipil/Menteri ===
 
* [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Ringan]] di [[Kabinet Dwikora I]] ([[27 Agustus]] [[1964]]–[[21 Februari]] [[1966]])
* [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Dasar]] di [[Kabinet Dwikora II]] ([[24 Februari]] [[1966]]–[[28 Maret]] [[1966]])
* [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Dasar]] di [[Kabinet Dwikora III]] ([[28 Maret]] [[1966]]–[[25 Juli]] [[1966]])
* [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Dasar & Menengah]] di [[Kabinet Ampera I]] ([[25 Juli]] [[1966]]–[[17 Oktober]] [[1967]])
* Menteri Perindustrian di Kabinet Pembangunan I ([[6 Juni]] [[1968]]–[[28 Maret]] [[1973]])
* Menteri Perindustrian di Kabinet Pembangunan II ([[28 Maret]] [[1973]]–[[28 Maret]] [[1978]])
* [[Menteri Pertahanan Republik Indonesia|Menteri Pertahanan dan Keamanan]] di Kabinet Pembangunan III ([[28 Maret]] [[1978]]–[[19 Maret]] [[1983]])
* Ketua [[Badan Pemeriksa Keuangan]] ([[1983]]–[[1988]] dan [[1988]]–[[1993]])
 
== Supersemar ==
M. Jusuf merupakan salah satu saksi kunci perisitiwa [[Supersemar]] beserta Jenderal [[Basuki Rahmat]] dan Jenderal [[Amirmachmud]].
 
==Penghargaan==
===Tanda Jasa===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
| colspan="3"|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Republik Indonesia Adipradana.png|width=100}} {{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jasa Pratama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Bintang Yudha Dharma Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Utama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Bhayangkara Utama.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Jalasena Pratama.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Panglima Mangku Negara (PMN) Ribbon Bar.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=JPN Zuiho-sho (WW2) 1Class BAR.svg|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XXIV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Sapta Marga.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. III.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|}
 
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="2"|[[Bintang Republik Indonesia Adipradana]] (7 Agustus 1995)<ref>{{Cite web|date=7 Januari 2020|title=Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Tahun 1959–sekarang|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|publisher=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=12 Agustus 2021|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729004106/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20200107/3822wni_penerima_tanda_kehormatan_bintang_republik_indonesia_1959_sekarang.pdf|dead-url=no}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (10 Maret 1973)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Jasa|Bintang Jasa Pratama]]
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Bintang Yudha Dharma|Bintang Yudha Dharma Utama]] (1986)<ref>{{Cite web|last=Administrator|date=1986-10-11|title=Anugerah bintang Yudha Dharma Utama|url=https://majalah.tempo.co/read/album/33951/anugerah-bintang-yudha-dharma-utama|website=Tempo|language=en|access-date=2023-04-18}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Utama]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Bintang Swa Bhuwana Paksa|Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Bhayangkara|Bintang Bhayangkara Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Jalasena|Bintang Jalasena Pratama]]
|-
!Baris ke-5
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Darjah Yang Mulia Pangkuan Negara|Panglima Mangku Negara (P.M.N.)]] - Malaysia (1979)<ref>{{cite web
|url=https://www.istiadat.gov.my/wp-content/uploads/2020/08/1979.pdf|title=Senarai Penuh Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat Persekutuan Tahun 1979}}</ref>
| colspan="1"|[[:en:Order of the Sacred Treasure|Order of the Sacred Treasure 1st Class]] - Jepang (1996)<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Tokoh|title=M Jusuf {{!}} TOKOH INDONESIA {{!}} TokohIndonesia.com {{!}} Tokoh.id|url=https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/m-jusuf/|language=en-US|access-date=2023-04-03}}</ref>
|-
!Baris ke-6
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 24 Tahun
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
|-
!Baris ke-7
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia|Satyalancana Sapta Marga]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
|-
!Baris ke-8
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M III]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
|}
 
== Referensi ==
Baris 236 ⟶ 304:
== Pranala luar ==
 
* {{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/m-jusuf/index.shtml Tokoh Indonesia - Panglima paling dicintai prajurit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20061121122716/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/m-jusuf/index.shtml |date=2006-11-21 }}
* [https://palontaraq.id/2018/06/21/riwayat-raja-bone-24-la-mappasessu-to-appatunru/ Riwayat Raja Bone (24): La Mappasessu To Appatunru]
 
{{Kotak_mulai}}
Baris 246 ⟶ 315:
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Menteri Pertahanan dan Keamanan|Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia]] |tahun = 1978–1983|pendahulu = [[Maraden Panggabean]] |pengganti = [[Poniman]]}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Menteri Perindustrian Republik Indonesia|Menteri Perindustrian Indonesia]] |tahun = 1964–1978|pendahulu = [[Chaerul Saleh]] |with=[[Abdul Azis Saleh]] (1962–66)|with2=[[Ashari Danudirdjo]] (1964–68)|with4=Sjaifun (1966)|with3=[[Hadi Thayeb]] (1964–66)|with5=[[Suharnoko Harbani]] (1966)|with6=Mardanus (1966)|with7=[[Jacob Salatun]] (1966)|with8=[[Muhammad Sanusi]] (1966–68)|pengganti = [[A.R. Soehoed]]}}
{{Kotak_selesai}}{{Kabinet Pembangunan III}}{{Kabinet Pembangunan II}}{{Kabinet Pembangunan I}}{{Kabinet Ampera II}}{{Kabinet Ampera I}}{{Menteri Pertahanan Indonesia}}{{Panglima TNI}}{{Menteri Perindustrian Indonesia}}
{{Kotak_selesai}}
 
{{DEFAULTSORT:Jusuf, Muhammad}}
[[Kategori:PanglimaTokoh TNImiliter Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari BoneTNI]]
[[Kategori:KetuaTokoh BPKTentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Panglima Tentara Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin]]
[[Kategori:Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Bugis]]
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Selatan]]
[[Kategori:Tokoh Bone]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Bone"-->
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Kajuara]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Pertahanan Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Perindustrian Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Perdagangan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Jasa Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]