Salat Tahajud: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(37 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Ensiklopedia Islam|Muhammad}}
'''Salat
==Bukti
Pada mula-mula,
Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang subjek tahajjud sebagai berikut:▼
{{Quote
▲Namun, setelah turunnya ayat 20 dalam surah ini, Allah meringankannya sebagai [[sunah]]. Dalam karyanya yang terkenal, Fiqh As-Sunnah, Sayyid Sabiq Sheikh menguraikan tentang
Suruhan untuk [[Muhammad|Nabi Muhammad]], [[Allah]] swt berfirman sebagai berikut:▼
{{Quote | Dan pada sebagian malam hari, sembahyang tahajjudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji | [[Surah Al-Isra'|Al-Isra']] 17:79}}▼
▲{{Quote
Perintah ini secara khusus ditujukan kepada Muhammad, tetapi juga mengacu kepada semua Muslim, karena Muhammad adalah teladan yang sempurna dan panduan bagi mereka dalam segala hal.
Selain itu, melakukan salat
{{Quote
Selain ayat-ayat al-Qur'an, hadis juga menjelaskan keutamaan salat Tahajud:
Dalam beragam riwayat hadis, salat ini juga disebut sebagai ''Qiyamul Layl'' (berdiri [di waktu] malam), Ṣ''alatul Layl'' (salat malam), dan ''Tahajjud''.
Tahajud dilakukan setelah bangun tidur pada waktu malam.<ref>{{cite book |title=Towards Understanding the Qur'an. |publisher=Kube Publishing Ltd |isbn=0860376133}}</ref> Tahajud dapat didirikan saat sepertiga malam awal, tengah, maupun akhir, tetapi dasarnya didirikan setelah mendirikan salat wajib [[Salat Isya|Isyak]]. [[Ibnu Hajar al-'Asqalani|Ibnu Hajar]] mengatakan sebagai berikut:
{{Quote|Tidak ada waktu yang tertentu dalam salat Tahajud Nabi {{saw}} mendirikan salat malamnya; beliau dapat mendirikannya kapanpun beliau merasa ringan untuk melakukannya.}}
▲{{Quote | Dan orang-orang yang melalui malam dengan bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka | [[Al-Furqan]] 25:64}}
"Waktu terbaik mendirikan tahajud adalah sepertiga malam terakhir." ([[Abu Hurairah]]: [[Fiqh]])<ref>{{Cite book|title=Scientific commentary of Suratul Faateḥah = Tā'liqāt 'ulamīah Suratulfātiḥah|last=Kazim, Ebrahim.|date=2010|publisher=Pharos Media & Pub|isbn=9788172210373|edition=2nd|location=New Delhi|oclc=759686022}}</ref>{{cn|date=March 2017}}
▲== Dalam [[Hadits]] ==
▲''"Perintah [[Allah]] turun ke langit dunia di waktu tinggal sepertiga akhir dari waktu malam, lalu berseru: '''Adakah orang-orang yang memohon (berdo'a), pasti akan Kukabulkan, adakah orang-orang yang meminta, pasti akan Kuberi dan adakah yang mengharap/memohon ampunan, pasti akan Kuampuni baginya. Sampai tiba waktu [[Shubuh]].'''"'' (Al Hadits).
Dari [[Umar bin Anbasah]], Nabi Muhammad {{Saw}} bersabda:
▲== Waktu utama ==
{{Quote|Keadaan yang paling dekat antara Tuhan dan hamba-Nya adalah saat sepertiga malam terakhir. Jika kamu mampu menjadi orang yang berzikir kepada Allah pada saat itu, maka lakukanlah!|[[At-Tirmidzi]]}}
== Hukum ==▼
▲Pada mula-mula, sembahyang ini diwajibkan oleh Allah, pada firmannya di [[Surah Al-Muzzammil]]:
==Jumlah rakaat==
▲{{Quote | Bangun lah pada malam hari (untuk sembahyang) kecuali sedikit (daripadanya) | [[Surah Al-Muzzammil|Al-Muzzammil]] 73:20}}
Tahajjud tidak memiliki jumlah rakaat tertentu yang harus dilakukan, dan dapat dikerjakan tidak terbatas rakaat. Namun, salat tahajud didirikan sekurang-kurangnya dua rakaat, dilanjutkan dengan witir sebagaimana Rasulullah {{Saw}} mengerjakannya. Diriwayatkan dari [[Abdullah bin Umar|'Abdullah bin 'Umar]] bahwa Rasulullah bersabda:
{{Quote|"(Salat malam) didirikan dua dua (rakaat), dan bila kamu khawatir sudah masuk waktunya salat Subuh dirikanlah salat Witir satu rakaat."|[[al-Bukhari]], No. 1069}}
==Pengaruh terhadap kesehatan==
Salat tahajud diketahui mampu mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler seperti penyakit jantung atau tekanan darah tinggi. Kebiasaan tidur tidak teratur (baik kurang tidur maupun terlalu lama tidur) dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler.<ref>{{cite book |last1=Ahmad |first1=Yusuf |title=Islamic Medicine |publisher=Darussalam Publishers}}</ref>
Dalam Islam, seorang muslim memperoleh beberapa manfaat dari salat tahajud. Manfaat ini antara lain yaitu dimasukkan ke dalam golongan orang yang bertakwa dan ahli surga, memperoleh [[pahala]] salat sunnah yang terbaik, digolongkan sebagai orang saleh, dan dijadikan sebagai manusia yang sebaik-baiknya. Muslim yang melaksanakan salah tahajud digolongkan sebagai orang yang bertakwa dan ahli surga berdasarkan firman Allah dalam [[Surah Az-Zariyat]] ayat 15–18. Ayat ini menyebutkan bahwa orang yang sedikit tidur pada waktu malam untuk memohon ampunan dari [[Allah (Islam)|Allah]] hingga waktu sebelum [[fajar]] akan dimasukkan ke dalam taman-taman surga sebagai balasan atas kebaikannya tersebut. Salat tahajud merupakan [[salat sunnah]] terbaik berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh [[Imam Muslim]]. Melaksanakan salat tahajud juga menandakan seseorang termasuk golongan orang saleh berdasarkan salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadits ini disebutkan bahwa melaksanakan salat tahajud merupakan kebiasaan dari orang-orang saleh di waktu malam. Sedangkan salat tahajud sebagai penanda sebagai sebaik-baiknya [[manusia]]. Haditsnya diiriwayatkan oleh [[Muhammad bin Ismail al-Bukhari|Al-Bukhari]] dan membahas [[Abdullah bin Umar]] mengenai salat tahajud berdasarkan perintah [[Muhammad|Nabi Muhammad]] untuk menjadi sebaik-baiknya manusia.<ref>{{Cite book|last=Hambali|first=Muhammad|date=2017|url=https://www.google.co.id/books/edition/Panduan_Muslim_Kaffah_Sehari_hari_dari_K/b1FHEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=panduan+muslim+kaffah&pg=PA31&printsec=frontcover|title=Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari: Dari Kandungan hingga Kematian|location=Yogyakarta|publisher=Laksana|isbn=978-602-407-185-1|editor-last=Rusdianto|pages=186|url-status=live}}</ref>
==
{{reflist}}
== Bacaan terkait ==
* Kumpulan Salat-Salat Sunnat, Drs. Moh. Rifa'i, CV Toha Putra, Semarang, 1993▼
{{Salat}}
[[Kategori:Salat sunah|
|