Tarif dasar listrik di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ListrikOrg (bicara | kontrib)
Raksasabonga (bicara | kontrib)
 
(45 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{redirect|TDL}}
'''Tarif dasar listrik''' atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang boleh dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan [[PLN]]. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh menjual [[listrik]] secara langsung kepada masyarakat Indonesia, maka TDL bisa dibilang adalah tarif untuk penggunaan listrik di Indonesia. Saat ini TDL rata-rata adalah [[USD]] 0,065 /[[kWh]]. Pada 2004, tarif nonsubsidi pelanggan 6.600 VA ke atas sekitar Rp 1.380 per kilowatt-hour (kWh), sedang tarif subsidi sekitar Rp 600 per kWh <ref>[http://berita.liputan6.com/ekbis/200909/243611/TDL.Naik.20.30.Persen.Tahun.2010 Liputan6]. September-2009</ref>. Pada awal 2008 , diberlakukan tarif non subsidi untuk pelanggan listrik dengan daya 6600 keatas.
'''Tarif dasar listrik''' atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang boleh dikenakan oleh pemerintah untuk para pelanggan [[PLN]]. PLN adalah satu-satunya perusahaan yang boleh menjual [[listrik]] secara langsung kepada masyarakat Indonesia (kecuali untuk beberapa khawasan khusus seperti daerah terpencil atau kawasan industri tertentu), maka TDL bisa dibilang adalah tarif untuk penggunaan listrik di Indonesia.
 
Mulai [[1 Juli]] [[2010]], pemerintah memutuskan menaikkan TDL rata-rata 10%. Hal ini didasarkan pada Pasal 8 UU No.2 Tahun 2010,<ref name="antaranews">[http://www.antaranews.com/berita/1276596804/dpr-setujui-tdl-450-900-va-tidak-naik DPR Setujui TDL 450-900 VA Tidak Naik],Antara News.</ref> untuk menutupi kekurangan subsidi sebesar Rp4,8 triliun karena alokasi anggaran subsidi listrik ditetapkan Rp.55,1 triliun. Tetapi untuk TDL 450-900 VA, [[DPR]] memutuskan tidak ada kenaikan.<ref name="antaranews"/>
 
Kenaikan TDL ini mengundang aksi [[demonstrasi|demo]] dari Mahasiswa<ref>[http://buser.liputan6.com/berita/201007/284219/Tegang.Demo.Anti.Kenaikan.TDL Tegang, Demo Anti Kenaikan TDL], Liputan6</ref>, menurut mereka kenaikan hanya menambah penderitaan rakyat, terutama dari kalangan menengah ke bawah. Tetapi menurut PLN, kenaikan TDL adalah untuk meningkatkan kinerja PLN. Selama ini PLN berusaha menutupi kekurangan pasokan dengan menambah pembangkit kecil dan genset. Direktur Utama PLN [[Dahlan Iskan]], mengatakan bahwa terjadinya pemadaman di beberapa daerah bukan karena kurangnya pasokan listrik, melainkan karena rusaknya trafo listrik akibat kelebihan beban, yang menurutnya ideal kalau satu trafo maksimal hanya melayani 150 pelanggan. Tapi yang terjadi selama ini melayani lebih dari 200 pelanggan. PT. PLN menjamin tidak akan ada pemadaman bergilir lagi setelah tarif dasar listrik naik pada [[1 Juli]] [[2010]].<ref>[http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/06/14/107115/PLN-Berjanji-Tak-Akan-Ada-Pemadaman-Lagi PLN Berjanji Tak Akan Ada Pemadaman Lagi], Metrotvnews</ref>
 
Mulai tahun 2016, PLN menyesuaikan tarif listrik dan menyalurkan subsidi listrik hanya kepada rakyat yang tidak mampu agar subsidi lebih tepat sasaran. Tarif Tenaga Listrik 2016 mengalami penurunan harga<ref>[http://www.pln.co.id/blog/tarif-listrik-januari-2016-turun/ Tarif Listrik Januari 2016 Turun] Situs Resmi PLN</ref>.
 
== Tarif Dasar Listrik 2004 ==
[[Berkas:TDL2004.JPG|770x770px]]
 
== Tarif Dasar Listrik 2003 ==
Dasar Hukum : Keputusan Presiden Nomor 89 Tahun 2002 tanggal 31 Desember 2002<ref>{{cite web
|url = http://yogyakarta.bpk.go.id/web/wp-content/uploads/2009/10/kepres-no-89-th-2002.pdf
|title = Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2002 Tentang Harga Jual Tenaga Listrik Tahun 2003 Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
Baris 17 ⟶ 9:
|first =
|date = 31 December 2002
|work =
|publisher = Sekretaris Negara Republik Indonesia
|accessdate = 24 Desember 2012
}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
}}</ref>
 
Masa berlaku : 1 Januari 2003 sampai 1 januari 2004
 
=== Lampiran III A TDL utk rumah tangga ===
 
* 1.R-1/TR s.d. 450 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 12.000/bulan
** Blok I : 0 s.d.30 kWh : Rp 172/kWh
** Blok II : di atas 30 kWh s.d.60 kWh :Rp 380/kWh
** Blok III : di atas 60 kWh : Rp 530/kWh
* 2. R-1/TR 900 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 23.000/bulan
** Blok I : 0 s.d. 20 kWh : Rp 310/kWh
** Blok II : di atas 20 kWh s.d.60 kWh : Rp 490/kWh
** Blok III : di atas 60 kWh : Rp 530/kWh
* 3. R-1/TR 1.300 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 30.500/bulan
** Blok I : 0 s.d. 20 kWh : Rp 395/kWh
** Blok II : di atas 20 kWh s.d.60 kWh : Rp 490/kWh
** Blok III : di atas 60 kWh :Rp 530/kWh
* 4. R-1/TR 2.200 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 30.500/bulan
** Blok I : 0 s.d. 20 kWh : Rp 400/kWh
** Blok II : di atas 20 kWh s.d.60 kWh : Rp 490/kWh
** Blok III : di atas 60 kWh :Rp 530/kWh
* 5. R-2/TR di atas 2.200 VA s.d. 6.600 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 30.500/bulan
** Biaya listrik : Rp 575/kWh
* 6. R-3/TR di atas 6.600 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 34.260/bulan
** Biaya listrik : Rp 621/kWh
 
=== Lampiran V B TDL utk industri ===
 
* 1. R-1/TR s.d. 450 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 27.000/bulan
** Blok I : 0 s.d.30 kWh : Rp 161/kWh
** Blok II : di atas 30 kWh :Rp 435/kWh
* 2. I-1/TR 900 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 33.500/bulan
** Blok I : 0 s.d. 72 kWh : Rp 350/kWh
** Blok II : di atas 72 kWh : Rp 465/kWh
* 3. I-1/TR 1.300 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 33.800/bulan
** Blok I : 0 s.d. 104 kWh : Rp 475/kWh
** Blok II : di atas 104 kWh s.d.60 kWh : Rp 495/kWh
* 4. I-1/TR 2.200 VA
** BIAYA BEBAN : Rp 33.800/bulan
** Blok I : 0 s.d. 196 kWh : Rp 480/kWh
** Blok II : di atas 196 kWh : Rp 495/kWh
* 5. I-1/TR di atas 2.200 VA s.d. 14 kVA
** BIAYA BEBAN : Rp 34.000/bulan
** Blok I : 0 s.d. 80 jam nyala : Rp 480/kWh
** Blok II : di atas 80 jam nyala berikutnya : Rp 495/kWh
* 6. I-2/TR di atas 14 kVA s.d. 200 kVA
** BIAYA BEBAN : Rp 35.000/bulan
** Blok WBP = K x Rp 466
** Blok LWBP = Rp 466/kWh
* 7. I-3/TM di atas 200 kVA 29.500
** BIAYA BEBAN : Rp 31.300/bulan
** 0 s.d. 350 jam nyala, Blok WBP = K x Rp 468
** di atas 350 jam nyala, Blok WBP = Rp 468/kWh
** Blok LWBP = Rp 468/kWh
* 8. I-4/TT 30.000 kVA ke atas
** BIAYA BEBAN : Rp 28.700/bulan
** Biaya listrik : Rp 460/kWh
 
Catatan :
 
K : Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem kelistrikan setempat ( 1,4 £ K £ 2 ), yang ditetapkan oleh Direksi Perusahaan Perseroan (PERSERO) PT Perusahaan Listrik Negara.
 
WBP : Waktu Beban Puncak
 
LWBP : Luar Waktu Beban Puncak
 
Jam nyala : adalah kWh per bulan dibagi dengan kVA tersambung
 
== Tarif Dasar Listrik 2004 ==
 
Dasar Hukum : Keputusan Presiden Nomor 104 Tahun 2003 tanggal 31 Desember 2003<ref>{{cite web
|url = http://www.pln.co.id/dataweb/TTL%202010/KEPPRES%20104%20Tahun%202003%20Harga%20Jual%20Tenaga%20Listrik.pdf
|title = Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2003 Tentang Harga Jual Tenaga Listrik Tahun 2004 Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
Baris 111 ⟶ 103:
}}</ref>
 
==Tarif Batas hematpada 2008==
Pada 2008 TDL rata-rata adalah [[USD]] 0,065 /[[kWh]]. Pada awal 2008, diberlakukan tarif non subsidi untuk pelanggan listrik dengan daya 6600 keatas.
 
== Batas hemat (2009) ==
Pada 2009 PLN mengeluarkan batas hemat dimana pemakaian dalam jumlah lebih dari yang ditentukan akan mendapatkan tarif yang lebih berat. Hal ini pada praktiknya menaikan biaya listrik tanpa harus menaikan TDL
 
adalah sebagai berikut
 
=== 1. Gol. Rumah Tangga : ===
* daya 6600 VA, batas hematnya = 838,2 kWh
* daya 7700VA, batas hematnya = 754,6 kWh
Baris 128 ⟶ 123:
* daya 53.000 VA, batas hematnya = 5.194 kWh
 
=== 2. Gol. Bisnis : ===
* daya 6600 VA, batas hematnya = 620,4 kWh
* daya 7700 VA, batas hematnya = 723,8 kWh
Baris 140 ⟶ 135:
* daya 53.000 VA, batas hematnya = 4.982 kWh
 
=== 3. Gol. Pemerintahan : ===
* daya 6600 VA, batas hematnya = 660 kWh
* daya 7700 VA, batas hematnya = 770 kWh
Baris 151 ⟶ 146:
* daya 41.500 VA, batas hematnya = 4.150 kWh
* daya 53.000 VA, batas hematnya = 5.300 kWh
 
== Tarif 2010==
Mulai [[1 Juli]] [[2010]], pemerintah memutuskan menaikkan TDL rata-rata 10%. Hal ini didasarkan pada Pasal 8 UU No.2 Tahun 2010,<ref name="antaranews">[http://www.antaranews.com/berita/1276596804/dpr-setujui-tdl-450-900-va-tidak-naik DPR Setujui TDL 450-900 VA Tidak Naik],Antara News.</ref> untuk menutupi kekurangan subsidi sebesar Rp4,8 triliun karena alokasi anggaran subsidi listrik ditetapkan Rp.55,1 triliun. Tetapi untuk TDL 450-900 VA, [[DPR]] memutuskan tidak ada kenaikan.<ref name="antaranews"/>
 
Kenaikan TDL ini mengundang aksi [[demonstrasi|demo]] dari Mahasiswa,<ref>[http://buser.liputan6.com/berita/201007/284219/Tegang.Demo.Anti.Kenaikan.TDL Tegang, Demo Anti Kenaikan TDL] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100704071912/http://buser.liputan6.com/berita/201007/284219/Tegang.Demo.Anti.Kenaikan.TDL |date=2010-07-04 }}, Liputan6</ref>, menurut mereka kenaikan hanya menambah penderitaan rakyat, terutama dari kalangan menengah ke bawah. Tetapi menurut PLN, kenaikan TDL adalah untuk meningkatkan kinerja PLN. Selama ini PLN berusaha menutupi kekurangan pasokan dengan menambah pembangkit kecil dan genset. Direktur Utama PLN [[Dahlan Iskan]], mengatakan bahwa terjadinya pemadaman di beberapa daerah bukan karena kurangnya pasokan listrik, melainkan karena rusaknya trafo listrik akibat kelebihan beban, yang menurutnya ideal kalau satu trafo maksimal hanya melayani 150 pelanggan. Tapi yang terjadi selama ini melayani lebih dari 200 pelanggan. PT. PLN menjamin tidak akan ada pemadaman bergilir lagi setelah tarif dasar listrik naik pada [[1 Juli]] [[2010]].<ref>[http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/06/14/107115/PLN-Berjanji-Tak-Akan-Ada-Pemadaman-Lagi PLN Berjanji Tak Akan Ada Pemadaman Lagi]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Metrotvnews</ref>
 
== Tarif listrik 2011 untuk kebutuhan rumah tangga ==
 
Pada tahun 2011 PLN menetapkan tarif dasar listrik untuk kebutuhan rumah tangga sebagai berikut:<ref>
{{cite web |url= http://wwwjdih.plnesdm.cogo.id/datawebperaturan/TTLPerpres%202010/perpres%20no20No.%208%20tahun20Thn%202011.pdf |title= Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara
|author= |date= 7 February 2011 | work= |publisher= |accessdate=December 24, 2012}}
</ref>
Baris 191:
 
== Tarif Tenaga Listrik 2016 ==
Mulai tahun 2016, PLN menyesuaikan tarif listrik dan menyalurkan subsidi listrik hanya kepada rakyat yang tidak mampu agar subsidi lebih tepat sasaran. Tarif Tenaga Listrik 2016 mengalami penurunan harga.<ref>[http://www.pln.co.id/blog/tarif-listrik-januari-2016-turun/ Tarif Listrik Januari 2016 Turun] Situs Resmi PLN</ref>.
 
[[Berkas:TDLJuni2016.JPG|770x770px]]
 
== Tarif Tenaga Listrik 2017 ==
Pada semester awal  2017, terjadi transisi golongan 900VA akan dipecah menjadi 900VA subsidi (R1) dan 900VA non-subsidi (R1M). Mekanismenya adalah penyesuaian kenaikan 30% bertahap pada Januari, Maret, Mei, hingga subsidi 900  VA  benar-benar dicabut pada Juli 2017.<ref>{{Cite news|url=http://listrik.org/news/subsidi-listrik-900-va-dicabut-naik-bertahap-hingga-juli-2017/|title=Subsidi Listrik 900 VA Dicabut, Naik Bertahap Hingga Juli 2017 - Listrik.org|date=2017-03-01|newspaper=Pembangkit Listrik|language=en-US|access-date=2017-03-06}}</ref>
{| class="wikitable"
!Golongan
Baris 224 ⟶ 226:
|sama dengan tarif 1300VA
|}
Untuk Listrik Non-Subsidi, yang dimulai dari golongan daya 1300VA ke atas, tarifnya mengikuti mekanisme tariff adjustment. Per Maret 2017, nominal tarif listrik non-subsidi adalah '''Rp 1467,28 / kWh'''<ref>{{Cite news|url=http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/|title=Tarif Dasar Listrik PLN Maret 2017 - Listrik.org|date=2017-03-05|newspaper=Pembangkit Listrik|language=en-US|access-date=2017-03-06}}</ref>
 
[[Berkas:Tariff adjustment PLN maret 2017.jpg|nirbing|864x864px]]
 
== Tarif 2018 ==
[https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tariff-adjustment/ Tarif Tenaga Listrik]
 
== Tarif 2019 ==
Kebijakan tarif pada 2019 masih menggunakan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2017.<ref>[https://katadata.co.id/amp/febrianaiskana/energi/5e9a4c54efefe/sesuaikan-tarif-listrik-kementerian-esdm-tarif-bisa-naik-atau-turun katadata.co.id]</ref> Tarif listrik rumah tangga untuk golongan 900 VA pada Oktober 2019 tercatat sebesar Rp1.352 per kWh. Untuk golongan rumah tangga 1.300 VA ke atas ditetapkan sebesar Rp1.467,28 per kWh. Sedangkan golongan pelanggan 450 VA dan 900 VA yang masih mendapatkan subsidi listrik, tarif listriknya masing-masing sebesar Rp415 per kWh dan Rp605 per kWh.
 
==Tarif 2020==
[https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tariff-adjustment/ Tarif Tenaga Listrik]
 
==Tarif 2021==
[https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tariff-adjustment/ Tarif Tenaga Listrik]
 
==Tarif 2022==
[https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tariff-adjustment/ Tarif Tenaga Listrik]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar: ==
* [http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/27/nas01.htm Tarif Dasar Listrik RI Termahal Kedua di ASEAN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100420230935/http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/27/nas01.htm |date=2010-04-20 }}
* [http://listrik.org/pln/tarif-dasar-listrik-pln/ Tarif Dasar Listrik PLN]
* [http://www.pln.co.id/2017/02/01/tarif-tenaga-listrik/ Tariff Adjustment PLN]
{{energi-stub}}
* [httphttps://listrikweb.org/pln.co.id/pelanggan/tarif-dasartenaga-listrik-pln/ Tarif DasarTenaga Listrik PLN]
 
[[Kategori:EnergiTenaga listrik di Indonesia]]