Lobang, Limpung, Batang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nurhamim86 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k top: Bot: Menambah referensi, removed stub tag
 
(15 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
|nama pemimpin =Suminto
|luas =438,328 Ha
|penduduk =12.999062 Jiwa (20152020)
|kepadatan =447470 Jiwa/km<sup>2<sup>
}}
 
'''Letak Geografis dan [[Demografi]] Penduduk'''
 
'''Lobang''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Limpung, Batang|Limpung]], [[Kabupaten Batang|Batang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa ini berada pada wilayah sebelah selatan wilayah kecamatan [[Limpung]]. Sebelah utara berbatasan dengan Desa [[Sukorejo]] dan Desa [[Ngaliyan, Limpung, Batang|Ngaliyan]]. Sebelah timur berbatasan dengan Desa [[Sendang]] Kecamatan [[Tersono, Batang|Tersono]]. Selatan berbatasan dengan Desa [[Kalisari]] Kecamatan [[Reban, Batang|Reban]], sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Desa [[Sukomangli, Reban, Batang|Sukomangli]] Kecamatan [[Reban, Reban, Batang|Reban]].
 
Sebelum tahun 2007 desa ini masuk pada wilayah kecamatan [[Tersono, Batang|Tersono]]. Namun setelah [[Pemekaran daerah di Indonesia|pemekaran]] kecamatan pada akhir 2007 desa Lobang dimasukkan dalam kecamatan Limpung bersama dengan desa [[Wonokerso, Limpung, Batang|Wonokerso]].
 
Keadaan [[geografis]] Desa ini berbeda dengan desa lain yang ada di Kecamatan [[Limpung]] karena desa ini berada pada perbukitan di sebelah [[selatan]]. Untuk masuk ke Desa ini dapat melewati desa [[Sukorejo]] dengan jalan yang menanjak dan berkelok. Di desa ini juga satu-satunya [[desa]] di kecamatan [[Limpung]] yang memiliki areal hutan [[pinus]] dan hutan [[damar]] ([[hutan]] [[produksi]]) milik [[perhutani]]. Karena desa ini terletak di dataran yang lebih tinggi dari desa lain di kecamatan [[Limpung]] maka [[suhu udara]] rata-rata di desa ini juga lebih rendah. Sedangkan [[curah hujan]] di desa ini relatif tinggi.
 
Sebagian besar penduduk memiliki mata pencaharian sebagai [[petani]]. Selain itu juga ada yang bermata pencaharian sebagai [[pedagang]], [[buruh]], [[pegawai]] swasta, [[PNS]], dan sebagainya. Hasil bumi yang paling banyak dihasilkan desa ini adalah kayu, [[buah]] [[pisang]], [[buah]] [[nangka]], [[emping]], [[cengkeh]], [[kopi]], [[jagung]], dan lain-lain. Sebagian besar hasil bumi tersebut diperdagangkan ke [[Pasar Limpung]].
 
Desa ini terdiri dari 2 [[dusun]]/[[dukuh]] yaitu Lobang dan [[Jetis]]. Dusun Lobang terdiri dari 8 RT sedangkan Jetis terdiri dari 4 RT. Jumlah penduduk Desa Lobang sekitar 2100 jiwa pada Tahun 2017.
 
'''Pendidikan dan Perekonomian'''
Baris 29:
Sebagai desa yang letak geografisnya agak terpencil dari desa yang lain masalah utama yang dihadapi penduduk desa ini adalah masalah [[transportasi]], [[ekonomi]], dan [[pendidikan]]. Keadaan jalan yang menanjak dan rusak sudah bukan rahasia lagi. Dengan keadaan [[jalan]] yang demikian maka banyak penduduk desa lain yang enggan untuk berkunjung, bahkan menjadi bahan olok-olok. Padahal jalan tersebut menjadi fasilitas utama perputaran ekonomi di desa Lobang. Karena keadaan desa yang berada di atas maka tidak heran jika berpengaruh terhadap kondisi [[pertanian]] penduduk. Jumlah air yang minim menjadi tantangan tersendiri bagi kelangsungan [[sawah]]. Di desa ini [[padi]] hanya dapat ditanami sekali setiap tahun, selebihnya ditanami dengan [[palawija]]. Sedangkan sebagian besar tanah yang lain berupa lahan [[perkebunan]] yang ditanami dengan [[kopi]], [[melinjo]], [[cengkeh]], [[sengon]], dan [[tanaman keras]] yang lain.
 
Secara umum tingkat perekonomian desa ini masih dikatakan rendah, bisa dibuktikan dengan masih banyak penduduk yang berada di bawah [[garis kemiskinan]]. Pendidikan juga menjadi masalah tersendiri bagi desa ini karena mayoritas penduduk merupakan tamatan SD atau bahkan tidak tamat SD. Keadaan yang demikian menjadikan desa ini sebagai desa yang masih tertinggal dari desa-desa lain yang berada di [[Limpung, Batang|Kecamatan Limpung]].
 
Masalah lain yang dihadapi desa ini adalah kurangnya pasokan air bersih yang memadai untuk kebutuhan sehari-hari [[penduduk]]. Walaupun secara umum setiap kepala keluarga sudah memiliki fasilitas [[air bersih]], namun masih kurang memadai karena kecilnya [[debit]] air yang sampai ke desa.
 
'''[[Wisata]] Hutan [[Pinus]] dan [[Curug]] [[Pager]]'''
 
Pada awal tahun 2017 ini desa Lobang merintis berdirinya wana wisata baru di wilayah [[Limpung, Batang|kecamatan Limpung]], yaitu dengan memanfaatkan dan mengembangkan [[Potensi diri|potensi]] yang ada di desa Lobang yaitu keindahan hutan [[pinus]], hutan [[damar]] dan [[Curug|Curug Pager]].
Wanawisata ini diberi mana [[Ekowisata|"WANAWISATA LOBANG POLOWONO"]] sebagai nama yang [[unik]] dan bersejarah.
 
Kawasan ini berpotensi untuk dijadikan [[Ekowisata|wanawisata]] dan [[bumi]] [[perkemahan]] sekaligus karena areal [[hutan]] yang luas dan cenderung [[Dataran tinggi|datar]] sekaligus didukung keindahan alamnya.
 
[[Ekowisata|Wanawisata]] ini pertama kali dirintis oleh [[pemuda]] [[karang taruna]] yang sadar akan potensi wisata di desa [[Lobang]]. Ide ini disampaikan ke pihak desa untuk mendapat dukungan. Tetapi ternyata diluar dugaan dukungan juga datang dari pihak [[perhutani]] dan kecamatan.
 
Kedepannya untuk menarik para [[wisatawan]], di area wisata desa Lobang akan dibangun atau dilengkapi dengan fasilitas [[Gardu|gardu pandang]], aula pertemuan, [[toilet]], [[mushola]], area selfie, area parkir sepeda motor dan mobil, [[rumah pohon]], perbaikan jalan ke [[curug]] Pager, curug Kembar, [[flying fox]], rencanajembatan cinta, [[kolam renanggazebo]], [[kantin]] dan fasilitas pendukung lainnya.
 
Adapun [[karcis]] tanda masuk yang dikenakan untuk pengunjung adalah hanya sebesar Rp3.000.- per orang. Untuk parkir sepeda motor dikenakan Rp2.000,- dan mobil Rp5.000,-.
 
Wana wisata ini juga bisa digunakan untuk kegiatan perkemahan, kumpul keluarga, rapat-rapat, halal bi halal, reuni dsb.
{{Limpung, Batang}}
 
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}