Wahyu kepada Yohanes: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: fa:مکاشفه یوحنا |
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru VisualEditor |
||
(184 revisi perantara oleh 63 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
[[Berkas:BritLibAddMS35166ApocalypseFolio003rAngelApeardToJohn.jpg|jmpl|250px|Malaikat menampakkan diri pada Yohanes. Kitab Wahyu. Manuskrip abad 13. [[British Library]], [[London]].]]
Kitab '''Wahyu kepada Yohanes''' (singkatnya '''Kitab Wahyu''') adalah kitab terakhir dalam kanon yang menutup sejarah [[Perjanjian Baru]] dalam [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Merrill">Merrill C. Tenney. 1995. ''Survei Perjanjian Baru''. Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas. Hal. 473.</ref> Kitab ini juga merupakan sebuah kitab [[Kristen]] yang berisikan penglihatan, lambang, tanda, bilangan, serta hal-hal yang berkaitan dengan pengajaran Tuhan kepada bangsa [[Yahudi]].<ref name="Wongso">Peter Wongso. 1999. ''Eksposisi Doktrin Alkitab: Kitab Wahyu''. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara. Hlm. 1.</ref> Selain itu, Kitab Wahyu merupakan salah satu kitab yang sulit dipahami dalam [[Alkitab]] sehingga menimbulkan banyak penafsiran atasnya.<ref name="Bambang">Bambang Subandrijo. 2010. ''Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 2''. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm. 135-150.</ref> Pada abad 2 Masehi, orang [[Kristen]] memiliki pemahaman bahwa kitab [[Wahyu]] adalah kode simbolis yang meramalkan orang-orang atau peristiwa-peristiwa tertentu yang mengantar pada akhir zaman.<ref name="Dianne">Dianne Bergant & Robert J. Karris (eds). 2002. ''Tafsir Alkitab Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. 477.</ref> Pada saat itu, sekelompok kaum [[Montanis]] pergi ke padang gurun [[Frigia]] untuk menyaksikan [[Yerusalem]] surgawi turun dari langit, tetapi mereka semua kecewa dengan penantian mereka.<ref name="Dianne"/>
== Struktur ==
Menurut Metzger, kitab Wahyu ini dapat dibagi sebagai berikut:<ref name=metzgercode>Metzger, Bruce M., Breaking the code. Understanding the Book of Revelation. Nashville, Abingdon Press. 1993.</ref>
* Prolog {{Alkitab|Wahyu 1:1-8}}
* Tujuh bagian paralel, dengan pembatas pada ayat-ayat:
** {{Alkitab|Wahyu 3:22}}
** {{Alkitab|Wahyu 8:2}}
** {{Alkitab|Wahyu 11:19}}
** {{Alkitab|Wahyu 14:20}}
** {{Alkitab|Wahyu 16:21}}
** {{Alkitab|Wahyu 19:21}}
* Epilog {{Alkitab|Wahyu 22:6-21}}
== Ayat-ayat terkenal ==
* {{Alkitab|Wahyu 1:8}}: (Yesus berfirman:) "''<font color="green">Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa</font>.''"
* {{Alkitab|Wahyu 1:17-18}}: (Yesus berfirman:) "''<font color="green">Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, <sup>18</sup>dan Yang Hidup. Aku telah mati, tetapi lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut</font>.''"
* {{Alkitab|Wahyu 3:20}}: (Yesus berfirman:) "''<font color="green">Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku</font>.''"
* {{Alkitab|Wahyu 22:20}}: Ia (Yesus) yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "''<font color="green">Ya, Aku datang segera!</font>''" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
* Ayat terakhir {{Alkitab|Wahyu 22:21}}: Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
== Latar Belakang ==
=== Penulis ===
Penulis kitab ini menyebut nama Yohanes,<ref>{{Alkitab|Wahyu 1:1-4}}</ref><ref>{{Alkitab|Wahyu 22:4}}</ref> sebagai "saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus."<ref>{{Alkitab|Wahyu 1:9}}</ref> Jelas ia tidak menulis secara anonim<ref name="Marxsen">Willi Marxsen. ''Introduction to the New Testament''. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.</ref>
Sejumlah pakar menganggap penulisnya adalah rasul [[Yohanes]] bin [[Zebedeus]].<ref name="Groenen">C. Groenen. 1984. ''Pengantar ke Dalam Perjanjian Baru''. Yogyakarta: Kanisius. Hlm.394-398.</ref> Hal ini juga didukung oleh pendapat [[Yustinus Martir]] yang tertulis dalam Dialog dengan [[Trypho]] pada tahun [[135]].<ref name="Hagelberg">Dave Hagelberg. 1997. ''Tafsiran Kitab Wahyu''. Yogyakarta: Yayasan Andi. Hlm.1.</ref> Penulis [[Wahyu]] memperkenalkan diri sebagai seorang [[nabi]] ({{Alkitab|Wahyu 1:2-3}}; {{Alkitab|Wahyu 22:6,9,19}}).<ref name="Groenen"/> Ia berkarya di [[Asia Kecil]] dan merupakan seorang keturunan [[Yahudi]].<ref name="Groenen"/> Pada masa itu umat [[Kristen]] disiksa dan dikejar-kejar karena kepercayaan mereka kepada [[Yesus]] [[Kristus]] sebagai [[Anak Allah]], sehingga dengan menulis kitab ini sang penulis berharap ingin memberi semangat kepada para pembaca dan pendengarnya, dan juga untuk mendorong mereka supaya tetap percaya pada waktu situasi demikian.<ref name="Groenen"/>
[[Berkas:Seven churches of asia.svg|jmpl|ka|150px|Peta ''[[Anatolia]] Barat'' (dahulu termasuk [[Asia Kecil]]) menunjukkan pulau [[Patmos]] dan tujuh kota yang disebutkan dalam Kitab Wahyu.]]
=== Situasi Sosial dan Politik ===
[[Berkas:Bust Domitian Musei Capitolini MC1156.jpg|200px|jmpl|Kaisar Titus Flavius Caesar Domitianus Augustus]]
Setelah kekaisaran [[Romawi]] mengalahkan kerajaan [[Yunani]]/[[Greece]] pada tahun [[168]] sebelum masehi, maka pemerintah mengharuskan rakyat menyembah dewi Roma.<ref name="Wongso"/> Namun, dewi ini tidak memiliki wujud dan terdapat sebuah pemikiran apabila dewi ini nantinya akan disembah maka akan sulit untuk mendapat dukungan dari berbagai suku bangsa yang berbeda.<ref name="Wongso"/> Oleh karena hal inilah, maka kekaisaran Romawi mulai memberlakukan pemujaan terhadap kaisar.<ref name="Wongso"/> Pada saat itu kaisar Nerolah yang memimpin bangsa Romawi. Ia melakukan kekerasan dan penganiayaan pada orang [[Kristen]] hingga akhirnya pada tahun [[64]] [[Nero]] membakar kota [[Roma]] dan orang Kristen dijadikan kambing hitam atas kebakaran tersebut.<ref name="Wongso"/> Bagaimana bisa Nero membakar umat Kristen pada waktu sebelum masehi. Sedangkan umat Kristen ada setelah masehi.
Pada masa pemerintahan [[Domitian]], kaisar dengan giat melaksanakan pendewaan atas dirinya sendiri.<ref name="Merrill"/> Ia menyebut dirinya sebagai allah, bagi siapa saja yang tidak setia kepada dia akan dinyatakan menghujat allah serta dinilai sebagai penghianat kerajaan.<ref name="Merrill"/> Ia juga membuat peraturan di dalam kerajaan, salah satunya adalah setiap pembesar kerajaan yang ingin berbicara dengannya atau datang memberikan laporan kepadanya haruslah menyapanya dengan Tuhan.<ref name="Wongso"/>
Setelah kuasa politik pemerintahan kekaisaran [[Romawi]] stabil, misalnya sistem transportasi yang maju, jaminan keamanan bagi masyarakat, serta jaminan keamanan perdagangan, maka tercetuslah sebuah istilah dalam sejarah politik [[Romawi]] yaitu ''Pax Romana''.<ref name="Wongso"/> ''Pax Romana'' merupakan sebuah istilah yang dipakai oleh rakyat untuk mengucapkan tanda terima kasih pada kaisar.<ref name="Wongso"/> Setiap tahun juga telah ditetapkan bahwa rakyat wajib untuk membakar kemenyan untuk menyembah kaisar dalam kuil.<ref name="Wongso"/> Orang-orang [[Kristen]] yang hidup pada masa ini mengalami tekanan dari para pembesar pemerintah.<ref name="Wongso"/> Namun, demi iman kepercayaan mereka yang terus mereka pertahankan mereka rela untuk dianiaya dan dibunuh.<ref name="Wongso"/> Hal ini menyebabkan banyak orang [[Kristen]] yang menjadi martir.<ref name="Wongso"/>
== Apokaliptik ==
Kitab Wahyu merupakan sebuah kitab yang mengutarakan pemikiran serta kesusasteraan [[apokalips|apokaliptik]].<ref name="Groenen"/> Pemikiran dan jenis sastra apokaliptik sebetulnya sudah berkembang di kalangan orang-orang Yahudi sejak zaman kelompok [[Makabe]] ([[abad ke-2 SM]]) sampai akhir [[abad ke-2]] [[Masehi]] (sekitar tahun [[200]]).<ref name="Groenen"/> Kesusasteraan apokaliptik dalam kitab Wahyu diperlihatkan dengan adanya berbagai macam bentuk penglihatan.<ref name="Groenen"/> Penglihatan yang disampaikan terutama menyangkut pada zaman terakhir.<ref name="Groenen"/> Pada zaman terakhir ini, kuasa-kuasa jahat akan menindas umat yang setia pada ajaran agama, tetapi pada akhirnya kejahatan itu akan dihancurkan dan umat yang beriman akan diselamatkan.<ref name="Groenen"/> [[Kristus]] akan menang melawan kejahatan dan membebaskan semua umat beriman.<ref name="Groenen"/>
Penglihatan-penglihatan dalam kitab [[Wahyu]] penuh dengan kiasan dan lambang yang sulit untuk dipahami.<ref name="Groenen"/> Namun, kiasan dan lambang dalam kitab [[Wahyu]] tidak dapat dimengerti secara harafiah.<ref name="Groenen"/> Lambang tersebut tidak dapat digambarkan atau dikhayalkan sebagai suatu kenyataan.<ref name="Groenen"/>
== Memahami Kitab Wahyu ==
Dalam memahami Kitab Wahyu, terdapat tiga macam pandangan teologis yang sangat menentukan cara pendekatan untuk memahami Kitab [[Wahyu]] antara lain pandangan ''profetis'', pandangan ''spiritualistis'', dan pandangan ''historis-kritis''.<ref name="Bambang"/>
=== Pandangan Profetis ===
Pandangan profetis menganggap Wahyu sepenuhnya merupakan nubuatan tentang akhir zaman, terutama jika dihubungkan dengan [[Kitab Daniel]] dan bagian-bagian [[eskatologi]]s lain dalam Alkitab.<ref name="Bambang"/> Pandangan profetis terbagi dalam tiga aliran yaitu pandangan ''preteris'', pandangan ''futuris'', dan pandangan ''historis''.<ref name="Bambang"/> Pandangan ''preteris'' berusaha memahami Kitab Wahyu dengan melihat peristiwa-peristiwa pada [[Abad ke-1|abad pertama]], misalnya mengenai penganiayaan terhadap gereja yang digambarkan seperti metafora "ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi" ({{Alkitab|Wahyu 17:5}}).<ref name="Bambang"/> Hal lain lagi yaitu [[Harmagedon]] ({{Alkitab|Wahyu 16:6}}) dipandang sebagai penghakiman Allah atas orang-orang [[Yahudi]] yang dilakukan oleh prajurit-prajurit [[Romawi]] yang digambarkan sebagai binatang.<ref name="Bambang"/>
Pandangan ''futuris'' menganggap semua atau sebagian besar nubuat [[Wahyu]] adalah mengenai peristiwa yang akan terjadi pada masa depan, menjelang kedatangan [[Kristus]] kedua.<ref name="Bambang"/> Pandangan futuris juga mempercayai bahwa kesengsaraan dahsyat akan terjadi yakni periode tujuh tahun, ketika orang percaya di seluruh dunia akan mengalami penganiayaan dan kesyahidan serta akan disucikan dan dikuatkan olehnya.<ref name="Bambang"/> Pandangan futuris ini pertama kali dimunculkan oleh dua orang penulis Katolik yaitu [[Manuel Lacunza]] dan [[Ribera]].<ref name="Bambang"/>
Pandangan historis menganggap Wahyu sebagai nubuat untuk rentang waktu dari abad pertama hingga kedatangan [[Yesus]] yang kedua.<ref name="Bambang"/> Secara politis, simbol-simbol dalam kitab ini dimaknai sebagai nubuat mengenai perpecahan tahap demi tahap dan kejatuhan kekaisaran [[Romawi]], timbulnya perpecahan di [[Eropa]] [[Barat]] dan bangkitnya kerajaan [[Islam]] di [[Timur]].<ref name="Bambang"/> Secara gerejawi [[Wahyu]] dipahami`sebagai nubuat mengenai perluasan [[gereja]], bahwa setelah penganiayaan yang dialami, gereja terus berkembang hingga menaklukkan seluruh dunia.<ref name="Bambang"/>
=== Pandangan Spiritualistis ===
Pandangan ini menekankan makna spiritual di balik pewartaan Kitab [[Wahyu]].<ref name="Bambang"/> Penglihatan-penglihatan yang dipaparkan dalam kitab ini dipahami sebagai ungkapan kebenaran rohani yang kekal, yang selalu dinyatakan di sepanjang sejarah.<ref name="Bambang"/> Dalam pandangan ini, pewartaan kitab [[Wahyu]] selalu dimaknai secara [[alegori]]s.<ref name="Bambang"/> Gambaran-gambaran yang ada di dalamnya dianggap sebagai alegori peristiwa-peristiwa di akhir zaman.<ref name="Bambang"/>
=== Pandangan Historis Kritis ===
Pandangan ini memahami Kitab [[Wahyu]] dengan pendekatan historis-kritis.<ref name="Bambang"/> Menurut pandangan ini, pesan kitab [[Wahyu]] tidak mungkin dipahami tanpa analisis historis atas latar belakang penulisannya.<ref name="Bambang"/> Bahasa-bahasa apokaliptis yang digunakan dapat dipahami apabila latar belakang konteksnya lebih dahulu diketahui.<ref name="Bambang"/> Pandangan historis-kritis memahami kitab [[wahyu]] dalam konteks historis abad pertama dalam [[sastra apokaliptik]] [[Yahudi]] dan [[Kristen]].<ref name="Bambang"/>
== Muatan Teologi ==
=== Eskatologi ===
Pemahaman [[eskatologi]]s kitab ini terdapat dalam {{Alkitab|Wahyu 1:7}}, di sana digambarkan mengenai peristiwa kedatangan [[Kristus]] yang kedua kalinya.<ref name="Donald">{{id}}Donald Guthrie. 1992. ''Teologi Perjanjian Baru 3''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hal. 156-157</ref> Selain itu, eshkatologi kitab ini juga bukan lagi peristiwa masa depan yang dinantikan, melainkan peristiwa masa kini yang mendemonstrasikan kuasa [[Allah]], karena [[Yesus]] berkata "Aku datang segera".<ref name="Bambang"/> Selain itu, tema kerajaan [[Allah]] dalam kitab [[Wahyu]] dipengaruhi oleh pengertian kerajaan seribu tahun.<ref name="Donald"/> Sebelum adanya kerajaan seribu tahun, pasti akan ada kesusahan yang besar, tetapi kesusahan tersebut akan hilang ketika [[Kristus]] mengalahkan sumber kesusahan.<ref name="Donald"/>
=== Etika ===
Dasar [[etika Kristen]] dalam kitab [[Wahyu]] dikemukakan dalam {{Alkitab|Wahyu 1:5}}, "...memang Tuhan menyelamatkan umatnya dari tanah [[Mesir]], tetapi sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya."<ref name="Bambang"/> Secara simbolis dan tipologis, pengalaman [[Israel]] ini merupakan ilustrasi bagi [[gereja]].<ref name="Bambang"/> Dalam [[Yesus]], [[Allah]] telah menyelamatkan umatnya dari dosa-dosa mereka pada masa lalu, tetapi mereka yang tidak percaya akan dibinasakan.<ref name="Bambang"/> Berita ini merupakan dasar perintah di mana orang beriman dipanggil untuk menarik garis pembatas dengan orang yang tidak beriman, sebab semua akan dihakimi berdasarkan perbuatannya.<ref name="Bambang"/> Perbuatan memiliki arti sebuah respons yang tepat terhadap karya keselamatan [[Allah]] dalam [[Yesus]], yang telah diterima oleh orang-orang percaya.<ref name="Bambang"/>
=== Eklesiologi ===
[[Eklesiologi]] kitab [[Wahyu]] mencerminkan bahwa jemaat terdiri dari saudara-saudara laki-laki dan saudara-saudara perempuan dalam satu keluarga [[Allah]].<ref name="Bambang"/> Semua anggota jemaat disebut sebagai hamba-hamba atau pelayan-pelayan.<ref name="Bambang"/> Bahkan malaikat pun disebutkan sebagai sesama hamba ({{Alkitab|Wahyu 22:9}}).<ref name="Bambang"/> Gagasan dasar ini menjelaskan struktur jabatan [[gereja]] yang diduga telah diterapkan di [[Asia Kecil]] pada akhir abad pertama.<ref name="Bambang"/> Satu-satunya jabatan khusus dalam kitab Wahyu adalah [[nabi]], tetapi tidak menunjukkan bahwa jabatan tersebut dilembagakan.<ref name="Bambang"/> Dilihat dari sudut pandang [[ekumenisme|ekumenis]], penulis Wahyu sangat memperhatikan situasi jemaat lokal, sebab jemaat itu merupakan komponen yang menentukan masa depan gereja secara keseluruhan.<ref name="Bambang"/>
== Tujuh Gereja di Asia ==
Yohanes diperintahkan untuk menulis surat kepada ke tujuh jemaat/gereja di [[Asia Kecil]] ({{Alkitab|Wahyu 1:4, 11}}) yaitu:
* 1. [[Efesus]] ({{Alkitab|Wahyu 2:1-7}})
* 2. [[Smirna]] ({{Alkitab|Wahyu 2:8-11}})
* 3. [[Pergamus]] ({{Alkitab|Wahyu 2:12-17}})
* 4. [[Tiatira]] ({{Alkitab|Wahyu 2:18-29}})
* 5. [[Sardis]] ({{Alkitab|Wahyu 3:1-6}})
* 6. [[Filadelfia]] ({{Alkitab|Wahyu 3:7-13}})
* 7. [[Laodikia]] ({{Alkitab|Wahyu 3:14-22}})
== Tujuh ucapan bahagia ==
Menurut Metzger, dalam kitab Wahyu ini terdapat tujuh ucapan bahagia, yaitu pada ayat-ayat {{Alkitab|Wahyu 1:3}}, {{Alkitab|Wahyu 14:13}}, {{Alkitab|Wahyu 16:15}}, {{Alkitab|Wahyu 19:9}}, {{Alkitab|Wahyu 20:6}}, {{Alkitab|Wahyu 22:7}}, {{Alkitab|Wahyu 22:14}}.<ref name="metzgercode"/>
* Menurut Terjemahan Baru (1974):
:''Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.''<ref>{{Alkitab|Wahyu 1:3}}</ref>
:''Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: "Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 14:13}}</ref>
:''"<font color=green>Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya</font>."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 16:15}}</ref>
:''Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."''<ref>{{Alkitab|Wahyu 19:9}}</ref>
:''Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan [[Kristus]], dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.''<ref>{{Alkitab|Wahyu 20:6}}</ref>
:''"<font color=green>Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!</font>"''<ref>{{Alkitab|Wahyu 22:7}}</ref>
:''Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.''<ref>{{Alkitab|Wahyu 22:14}}</ref>
* Menurut Terjemahan Baru Edisi Kedua (2023):
:''Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.'' - Wahyu 1:3
:''Kemudian aku mendengar suara dari surga berkata, "Tuliskan: Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini." "Sungguh," kata Roh, "supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka."'' - Wahyu 14:13
:''"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya."'' - Wahyu 16:15
:''Lalu ia berkata kepadaku, "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku, "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."'' - Wahyu 19:9
:''Berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun.'' - Wahyu 20:3
:''Berbahagia dan kuduslah orang yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia selama seribu tahun.'' - Wahyu 22:7
:''Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.'' - Wahyu 22:14
<!--
Tujuh roh (Yesaya 11:2)
Grace and peace Paul Peter
God of Amen 3:14 yesaya 65:16
-->
== Lihat pula ==
* [[
* [[Yohanes]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.regels.org/images1.htm Images of Revelation.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090816221403/http://www.regels.org/images1.htm |date=2009-08-16 }} Lev Regelson
* [http://wahyuakhirzaman.com/ Wahyu Akhir Zaman] Yunus Ciptawilangga, MBA
{{
{{s-hou|[[Apokalips]]|||}}
{{s-bef|before=[[Surat Yudas]]}}
{{s-ttl|title=<small>[[Perjanjian Baru]]</small><br />[[Alkitab]]}}
{{s-aft|after= ''(kitab terakhir)''}}
{{s-end}}
{{
{{Kitab-kitab Alkitab}}
{{Tujuh Gereja di Asia}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Wahyu kepada Yohanes| ]]
[[Kategori:Kitab Perjanjian Baru]]
|