Pengendalian intern: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
k bentuk baku using AWB
 
(43 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Dalam teori [[akuntansi]] dan [[organisasi]], '''pengendalian intern''' atau '''kontrol intern''' didefinisikan sebagai suatu [[proses]], yang dipengaruhi oleh [[sumber daya manusia]] dan sistem [[teknologi informasi]], yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur [[sumber daya]] suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi [[penggelapan]] (''fraud'') dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud (seperti [[mesin]] dan [[lahan]]) maupun tidak berwujud (seperti [[reputasi]] atau [[hak kekayaan intelektual]] seperti [[merek dagang]]).
 
Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan [[akuntan]] perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan [[manajemen]], para pemilik atau pemegang [[saham]], [[kreditur]] dan para pemakai laporan keuangan (''stakeholder'') lain yang dijadikan dasar pengambilan keputusan [[ekonomi]]. Sistem tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan [[prosedur]] yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta menjamin ditaatinya atau dipatuhinya [[hukum]] dan peraturan, hal ini disebut '''Pengendalian Intern''', atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam [[operasi]] perusahaan untuk menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku.
 
Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian intern berkaitan dengan keandalan [[laporan keuangan]], umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (mis. memastikan pembayaran terhadap pihak ketiga dilakukan terhadap suatu layanan yang benar-benar dilakukan). Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern merupakan unsur kunci pada [[Foreign Corrupt Practices Act]] (FCPA) tahun [[1977]] dan [[Sarbanes-Oxley]] tahun [[2002]] yang mengharuskan peningkatan pengendalian intern pada [[perusahaan publik|perusahaan-perusahaan publik]] [[Amerika Serikat]].
 
== Tujuan Pengendalian Intern ==
 
Tujuan pengendalian intern adalah menjamin manajemen perusahaan/organisasi/entitas agar:
* Tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat dicapai.
* Laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan dapat dipercaya.
* Kegiatan perusahaan sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
 
Baris 11 ⟶ 15:
 
== Elemen-elemen Pengendalian Intern ==
[[Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission]] (COSO) memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian (''Control Environment''), Penilaian ResikoRisiko (''Risk Assesment''), ProsedurAktivitas Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan (''Monitoring''), serta Informasi dan Komunikasi (''Information and Communication'').
 
=== Lingkungan Pengendalian (''Control Environment'') ===
Baris 17 ⟶ 21:
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah [[filosofi]] manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
 
'''Pengendalian internal vs pengendalian manajemen:'''
=== Penilaian Resiko (''Risk Assesment'') ===
 
1. Pengendalian internal
Semua organisasi memiliki resiko, dalam kondisi apapun yang namanya resiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu resiko yang telah di identifikasi dapat di [[analisis]] dan [[evaluasi]] sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
* a pengendalian manajemen terdiri dari pengendalian intern dan ekstern
* b. lebih menekankan pd tujuan perusahaan dan menghubungkan pengendallian manajemen untuk mencapai tujuan
* c. meliputi produksi, transportasi dan riset perusahaan.
 
=== Prosedur2. Pengendalian (Control Procedure) ===manajemen
* a. mengendalikan terdiri dari pengendalian administratif dan pengendalian akuntansi
* b. menekankan pada pengendalian terhadap mengamankan aktiva perusahaan dengan melakukan pecatatan akuntansi memadai
* c. meliputi akuntansi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan taat pd hukum yang berlaku.
COSO memperkenalkan lima komponen pengendalian intern sebagai pembaharuan dari pengendalian manajemen, pengendalian manajemen lebih menekankan terhadap prosedur, sementara pengendalian intern lebih menekankan peran manusia/pelaku dibandingkan serangkaian prosedur.
=== Penilaian ResikoRisiko (''Risk Assesment'') ===
 
Semua organisasi memiliki resikorisiko, dalam kondisi apapun yang namanya resikorisiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu resikorisiko yang telah di identifikasi dapat di [[analisis]] dan [[evaluasi]] sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
 
=== Prosedur Pengendalian ''(Control Activities)'' ===
 
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasimenstandardisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
* Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
* Pelimpahan tanggung jawab.
Baris 31 ⟶ 47:
=== Pemantauan (''Monitoring'') ===
 
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh [[sistem akuntansi]].
 
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur [[korporasi]] atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari auditoraudit atas laporan keuangan.
 
=== Informasi dan Komunikasi (''Information and Communication'') ===
 
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian resikorisiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
 
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
 
== Pustaka ==
* International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI): Guidelines for Internal Control Standards (1992)
 
* Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission: Internal Control - Integrated Framework (1994)
* Sugiarto, ''Pengantar Akuntansi'', Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, [[Jakarta]], 2002.