Persatuan Muslim Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
OrophinBot (bicara | kontrib) |
||
(23 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Persatuan Muslim Indonesia''', atau disingkat '''Permi''', merupakan partai politik beraliran [[nasionalisme]]-[[Islam]] yang didirikan di [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]] pada tahun [[1930]]. Partai ini kemudian bubar karena tekanan pemerintah [[Hindia Belanda]]
Pendahulu Permi adalah
Permi merupakan partai politik yang aktif menentang penjajahan Belanda. Berbeda dengan partai-partai lainnya di Indonesia, pada masanya Permi merangkul baik asas nasionalisme maupun Islam, dan menempatkannya pada kedudukan sejajar.
== Ideologi ==
Pandangan Permi yang memadukan paham nasionalisme dengan Islam sejalan dengan pendapat banyak orang Minangkabau saat itu. Pandangan ini mengkritik partai-partai nasionalis lainnya yang mengambil model gerakan nasionalis India dan cenderung enggan mengakui Islam sebagai faktor pemersatu dalam perjuangan kemerdekaan. Menurut mereka di dalam negara yang 90 persen muslim, ketakutan mengambil asas Islam ibarat
Gagasan Islam nasionalis [[Rasyid Ridha]] telah sangat mempengaruhi para ulama di Sumatera Barat. Namun gagasan ini baru mendapatkan wadah politk yang cocok ketika terbentuknya Permi dan pulangnya dua cendekiawan Minangkabau tamatan [[Kairo]], [[Ilyas Ya'kub]] dan [[Muchtar Lutfi]] untuk memegang tampuk kepemimpinan Permi.<ref>{{cite book|last = Kahin|first = Audrey|title = Dari Pemberontakan ke Integrasi: Sumatera Barat dan Politik Indonesia 1926-1998|year = 2008|pages = 62-63|publisher = Yayasan Obor Indonesia|location = Jakarta}}</ref>
Ilyas Yakub dalam tajuknya di ''[[Medan Rakjat]]'' terbitan Februari 1931 menyesalkan krisis dalam pergerakan rakyat Indonesia pada saat itu, terutama terpecahnya gerakan Islam dengan nasionalis (''kebangsaan''). Menurutnya, meskipun didasarkan atas dua asas yang berbeda, tidak ada perbedaan dan pertentangan pada tujuan yang hendak dicapai kedua gerakan tersebut. Dia menyerukan persatuan sebagai tanda kedewasaan, dan berpendapat memasukkan slogan Permi "Islam dan kebangsaan" ke dalam gerakan politik akan memecahkan krisis.<ref>{{cite book|last=Abdullah|first=Taufik|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|pages = 177|publisher = Equinox Publishing|year = 2009}}</ref>
== Perkembangan dan pergerakan ==
Dalam waktu dua tahun setelah kelahirannya Permi berkembang menjadi salah satu partai berpengaruh di [[Sumatera Barat]], dan menyebar ke daerah-daerah lain seperti [[Tapanuli]], [[
== Represi ==
Sejak awal berdirinya Permi sudah menuai kecurigaan pemerintah kolonial yang menilainya sebagai ancaman. Para juru bicara Permi biasa berpidato terang-terangan melawan penjajahan. Karena itu sejak akhir tahun 1932 pergerakan tokoh-tokoh Permi mulai dibatasi. [[Rasuna Said]], salah satu pemimpin Permi yang lantang menentang pemerintah Belanda dalam pidato-pidatonya, ditangkap pada Desember 1932. Ikut ditangkap juga adalah aktivis wanita Permi lainnya [[Rasimah Ismail]].
[[
Penangkapan dan larangan tersebut efektif melumpuhkan kegiatan Permi.
==
{{reflist}}
== Rujukan ==
* {{cite book|last=Abdullah|first=Taufik|title=Schools and Politics: The Kaum Muda Movement in West Sumatra (1927-1933)|publisher = Equinox Publishing|year = 2009}}
[[Kategori:Partai politik di Indonesia|Persatuan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Partai politik yang didirikan tahun 1930]]
[[Kategori:Pendirian tahun 1930 di Hindia Belanda]]
|