Pertempuran Busrah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bahalwan2002 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(16 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict|
conflict=Pertempuran Busrah
|partof=[[Operasi Militer Khalid bin Walid]], [[Penaklukan Islam di Suriah]]||image=[[Berkas:Syria bosra theater.jpg|300px]]<br>[[Teater Roma Busrah]]
|image=
|caption=
|date=Juni-Juli [[634]] M.
Baris 8 ⟶ 7:
|result=Kemenangan kaum muslimin
|combatant1=Kekhalifahan Rasyidin
|combatant2=[[Kekaisaran Romawi Timur]],<br>[[Kerajaan GhassanGhassaniyah]]
|commander1=[[Khalid bin Walid]]
|commander2=[[Heraklius]],<{{br>[[}}Romanus]]
|strength1=13.000
|strength2=12.000
Baris 16 ⟶ 15:
|casualties2=8.000
|}}
{{Perang Arab-Bizantium}}
'''Pertempuran Busrah''' terjadi dalam rangka perebutan kota yang juga merupakan ibukotaibu kota dari kerajaan Ghassan (dibawah kekuasaan [[kekaisaran Romawi Timur]]). Pengepungan kota memakan waktu satu bulan lamanya yaitu mulai bulan Juni hingga Juli 634 M. Kota Busrah adalah kota penting pertama di [[Suriah]] yang jatuh ke tangan kaum muslimin.
 
== Latar Belakang ==
'''Pertempuran Busrah''' terjadi dalam rangka perebutan kota yang juga merupakan ibukota dari kerajaan Ghassan (dibawah kekuasaan [[kekaisaran Romawi Timur]]). Pengepungan kota memakan waktu satu bulan lamanya yaitu mulai bulan Juni hingga Juli 634 M. Kota Busrah adalah kota penting pertama di [[Suriah]] yang jatuh ke tangan kaum muslimin.
 
Khalifah [[Abu Bakar]] mengirim empat kontingen pasukan ke berbagai distrik di Suriah dibawah pimpinan Amr bin Ash, Abu Ubaidah bin Jarrah, Shurahbil bin Hassana dan Yazid bin Abu Sofyan. tetapi mereka mengalami kesulitan untuk merebut kota-kota itu karena adanya bala bantuan dari konsentrasi pasukan Romawi Timur di [[Ajnadain]]. Khalifah kemudian memutuskan mengirim Khalid bin Walid (Penakluk Persia) ke Suriah untuk menjadi panglima utama.
==Latar Belakang==
 
Khalifah [[Abu Bakar]] mengirim empat kontingen pasukan ke berbagai distrik di Suriah dibawah pimpinan Amr bin Ash, Abu Ubaidah bin Jarrah, Shurahbil bin Hassana dan Yazid bin Abu Sofyan. tetapi mereka mengalami kesulitan untuk merebut kota-kota itu karena adanya bala bantuan dari konsentrasi pasukan Romawi Timur di [[Ajnadain]]. Khalifah kemudian memutuskan mengirim Khalid bin Walid (Penakluk Persia) ke Suriah untuk menjadi panglima utama.
 
Sesudah Khalid bin Walid tiba di Suriah dan memimpin pasukan, dengan cepat satu persatu kota berhasil direbut dan akhirnya tiba di kota Busrah pada bulan Juni 634 M. Sesuai instruksi, Abu Ubaidah bin Jarrah harusnya tetap berada di distrik Hauran yang telah direbutnya untuk menunggu kedatangan Khalid di Busrah. Tetapi ia merasa sangat khawatir karena kota Busrah dijaga oleh gabungan tentara romawi dan arab kristen yang kuat dan terlatih dibawah seorang pimpinan panglima Romawi.
Baris 31 ⟶ 30:
Ketika kedua pasukan telah siap bertempur, Shurahbil menawarkan terlebih dahulu kepada komandan Romawi (seperti yang selalu disampaikan oleh setiap komandan muslim sebelum memulai pertempuran) tiga opsi yaitu masuk Islam, atau berdamai dan membayar [[jizyah]] atau perang. Komandan Romawi tetap memilih perang. Pertempuran-pun akhirnya pecah menjelang siang hari.
 
Selama dua jam pertama peperangan, kedua belah pihak tidak menunjukkan kemajuan yang berarti. Baru menjelang sore hari, keunggulan pasukan Romawi mulai tampak dan pertempuran berjalan sesuai rencana mereka. Pasukan roma berhasil maju dan membuat pengepungan dikedua sisi, pertempuran semakin sengit. Pasukan muslim menunjukkan keberanian yang luar biasa dengan bertempur sengit untuk membongkar pengepungan ini meskipun usaha mereka tidak berhasil dan pada sore harinya pengepungan semakin kuat.
 
Secara mengejutkan datanglah bala bantuan pasukan berkuda khalid terjun ke medan perang. Khalid bin Walid saat itu berada satu mil dari kota ketika mendengar suara peperangan. Dengan segera ia memerintahkan pasukan berkudanya terjun ke medan perang tetapi ia sendiri tidak ikut serta.
 
Menyadari kedatangan pasukan berkuda muslim, pasukan romawi segera membubarkan pengepungan dan mundur kembali kedalam benteng sehingga pasukan Shurahbil terbebas dari kepungan. Setelah peristiwa pembebasan ini, kharisma panglima Khalid menjadi semakin bersinar di mata para tentara Islam.
 
== Jalannya Pertempuran ==
 
Keesokan harinya, pasukan Romawi keluar lagi dari benteng untuk melanjutkan pertempuran. Rasa takut mereka akan kedatangan bala bantuan dari pasukan Khalid sehari sebelumnya sudah lenyap karena melihat bahwa setelah kedatangan pasukan ini ternyata kekuatan kedua belah pihak masih berimbang. Maka mereka memutuskan untuk mencoba keberuntungan seperti hari sebelumnya yang hampir sukses mengepung pasukan Islam dan juga berharap musuhnya masih kelelahan karena baru saja tiba dari perjalanan jauh.
Baris 43 ⟶ 42:
Kedua belak pihak berhadapan di suatu tanah lapang tepat di luar kota Busrah. Khalid tetap sebagai pucuk pimpinan pasukan Islam. Ia menunjuk Raafe bin Umair sebagai komandan pasukan sayap kanan dan Dhiraar bin Al Azwar sebagai komandan pasukan sayap kiri. Untuk front tengah ia menempatkan Abdur Rahman bin Abu Bakar (anak khalifah Abu Bakar) sebagai komandan.
 
Sebelum pertempuran dimulai dilakukan pertarungan antar dua komandan, yaitu Abdur Rahman dari pihak Islam melawan salah seorang komandan Romawi. Abdur Rahman berhasil mengalahkannya, tetapi sebelum ia sempat membunuhnya , komandan tersebut lari kembali kedalam barisan pasukan. Dengan segera Khalid memerintahkan serangan disemua front.
 
Hanya beberapa saat saja pasukan romawi menunjukkan keberanian dalam bertempur, sampai tertembusnya barisan mereka di kedua sayap terutama oleh pasukan sayap kiri. Komandan Dhiraar menunjukkan keberanian luar biasa sehingga mengobarkan semangat anak buahnya. Karena panasnya hari itu, ia membuka baju pelindung sehingga membuatnya lebih ringan dan lincah, kemudian ia juga membuka baju sehingga bertelanjang dada. Ia bertempur dengan kelincahan yang luar biasa dan menebas leher setiap tentara romawi yang berhadapan dengannya. Oleh karena aksinya ini, hampir seminggu lamanya setelah pertempuran cerita tentang komandan Islam yang bertempur sambil bertelanjang dada menyebar di seluruh wilayah Suriah, ia dielu-elukan oleh kaum muslimin dan ditakuti oleh setiap tentara Romawi, sehingga hanya tentara roma yang benar-benar pemberani sajalah yang berani berhadapan dengannya dalam pertempuran selanjutnya.
 
Setelah buyarnya konsentrasi tentara romawi akibat tertembusnya barisan, akhirnya mereka mundur kembali kedalam benteng. Pada saat itu panglima Khalid juga turut bertempur dengan berjalan kaki dan berdidi paling depan. Saat ia kembali ke belakang untuk memberi perintah pengepungan, ia melihat seorang penunggang kuda menerobos masuk ke tengah-tengah pasukan. Penunggang kuda tersebut adalah Abu Ubaidah bin Jarrah sambil membawa panji kuning yang juga dipakai oleh Nabi Muhammad SAW. saat [[perang Khaibar]]. Ia memberikan panji tersebut kepada Khalid yang menunjukkan bahwa Khalid-lah yang akan menjadi panglima utama untuk pertempuran selanjutnya. Khalid menerima panji tersebut sambil berkata :
{{cquote|'''Demi Allah, kalaulah bukan karena aku harus mematuhi perintah Khalifah, maka aku tidak akan pernah mau menerima ini. Kamu lebih tinggi kedudukannya daripada aku dalam Islam. Aku hanyalah seorang sahabat Rasulullah, tetapi kamu adalah seorang yang mana Rasulullah memberi gelar sebagai orang yang memegang amanat dari umat ini.''' }}
 
Baris 55 ⟶ 54:
jizyah atau upeti. Menyerahnya kota Busrah kepangkuan Islam ini terjadi pada pertengahan bulan Juli tahun 634 M.
 
== Komandan Romanus masuk Islam ==
 
Versi lain dari perang ini adalah bahwa adanya salah seorang komandan Romawi yaitu Romanus masuk Islam setelah kedatangan pasukan
Khalid ke Busrah pada pertengahan perang. Masuknya Romanus ke dalam Islam membawa pengaruh besar pada jalannya pertempuran selanjutnya karena dengan panduannya pasukan Islam berhasil menembus benteng pertahanan lawan pada malam hari yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang sangat besar dikalangan tentara romawi.
 
Seperti biasa sebelum pertempuran dimulai diadakan pertarungan antar komandan dari kedua belah pihak. Khalid maju sebagai komandan pasukan Islam dan Romanus sebagai komandan pasukan Romawi. Sebelum duel dilakukan, Khalid menawarkan Romanus agar masuk Islam, dan secara mengejutkan ajakan ini diterimanya setelah menanyakan beberapa hal tentang Islam kepada Khalid. Ia menyatakan masuk Islam dengan mengucapkan [[Syahadat|dua kalimat syahadat]], kemudian ia menuju ke markas pasukan Islam
 
Kemudian ia memberi kabar kepada pasukan Romawi dengan menulis surat yang isinya:
{{cquote|'''Kepada musuh Allah dan Rasulnya. Kalian janganlah lupa bahwa aku telah memilih Islam sebagai agamaku. Sejak saat ini tidak ada lagi tali yang mengikat antara kalian dengan aku, baik di dunia ini maupun di akhirat. Aku menyangkal adanya penyaliban terhadap Yesus, dan memutuskan ikatan dengan pengikutnya. Aku memilih Allah sebagai tuhanku dan Nabi Muhammad SAW. sebagai nabi dan Rasul terakhir, [[Ka'bah ]] sebagai kiblatku, dan kaum muslimin sebagai saudara seimanku. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah SWT. dan Muhammad adalah Rasul pilihannya. Aku meyakini bahwa Allah akan memuliakan agama ini beserta pengikutnya.''' }}
 
Masuknya Romanus kedalam Islam membuat ciut nyali pasukan Romawi, mereka memutuskan mundur dari pertempuran untuk mempertahankan benteng kota. Pada saat pasukan Islam mengepung kota Busrah, Romanus memandu satu detasemen khusus yang dikomandani oleh Abdur Rahman untuk melewati terowongan tepat dibawah benteng kota. Mereka berhasil membuka pintu gerbang kota sehingga seluruh pasukan muslim bisa memasuki benteng. Dengan meneriakkan kalimat ''Allahu Akbar'' mereka menyerbu dan membunuh banyak pasukan romawi sedangkan sisanya langsung menyerah. Rakyat kota Busrah akhirnya menyetujui pembayaran jizyah sehingga perdamaian tercapai.
 
Penaklukan kota Busrah yang terjadi pada minggu kedua bulan Juli tahun 634 M. adalah penaklukan kota penting pertama di Suriah oleh kaum muslimin. Tentara Islam hanya kehilangan 130 jiwa sedangkan pasukan Romawi harus merelakan beberapa ribu nyawa pasukannya. Khalid mengirim surat kepada Khalifah Abu Bakar tentang keberhasilan merebut kota ini dan juga mengirim seperlima dari rampasan perang. Penaklukan kota Busrah ini membuka jalan kepada pasukan Islam untuk menaklukkan seluruh Suriah.
 
== Pranala Luarluar ==
* [http://www.swordofallah.com/html/bookhome.htm A.I. Akram, ''The Sword of Allah: Khalid bin al-Waleed, His Life and Campaigns'' Lahore, 1969]
* [http://www.witness-pioneer.org/vil/Articles/companion/14_abu_bakr.htm#Campaigns%20in%20Syria Romanus conversion to Islam www.witness-pioneer.org]
 
[[Kategori : Sejarah Islam]]
[[Kategori : Pertempuran]]
[[Kategori:Pertempuran Khalid bin Walid]]