Arsitektur Jepara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Cha Sunwoo (bicara | kontrib)
 
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Pemandangan Anjungan Rumah Adat Jepara.JPG|thumb|250px|Arsitektur Jepara]]
[[Berkas:Anjungan Rumah Adat Jepara 5.JPG|thumb|250px|Gapura Arsitektur Jepara]]
[[Berkas:Taman khas Jepara di Anjungan Rumah Adat Jepara di Puri Maerokoco.JPG|thumb|250px|Taman khas gaya Arsitektur Jepara di [[Puri Maerokoco]]]]
[[Berkas:Taman di Anjungan Rumah Adat Jepara.JPG|thumb|250px|Taman khas gaya arsitektur Jepara di [[Puri Maerokoco]]]]
[[Berkas:Taman khas Jepara di Anjungan Rumah Adat Jepara Puri Maerokoco.JPG|thumb|250px|Taman khas gaya arsitektur Jepara di [[Puri Maerokoco]]]]
'''Arsitektur Jepara''' adalah [[arsitektur]] yang digunakan oleh masyarakat [[Jepara]]. Arsitek Jepara telah ada dan berlangsung sejak [[Kerajaan Kalingga]]. Arsitektur Jepara yang terkenal pada tahun 700 masehi.
 
Pada masa [[Kerajaan Kalingga]] arsitektur [[Jepara]] terbilang mewah. ibuIbu kota kerajaan dikelilingi benteng yang terbuat dari tonggak kayu, bangunan istana kerajaan yang bertingkat, Atapatap dari pohon aren, Singgasanasinggasana dari [[gading]] [[gajah]].
 
Pada masa [[Kerajaan Kalinyamat]] arsitektur [[Jepara]] mengalami kemajuan terutama dalam bidang ukir-ukiran. Tepatnya ketika [[Sultan Hadlirin|Tjie Bin Thang]] (Toyib) dan ayah angkatnya yaitu Tjie Hwio Gwan pindah ke Jawa ([[Jepara]]), Ketika [[Sultan Hadlirin|Tjie Bin Thang]] (Toyib) menjadi sultan di sebuah [[Kerajaan Kalinyamat]], dimana Toyib menjadi [[raja]] bergelar [[Sultan Hadlirin]] dan Tjie Hwio Gwan menjadi [[patih]] bergelar Sungging Badar Duwung. Arti dari gelar Sungging Badar Duwung yaitu (sungging "memahat", badar "batu", duwung "tajam"). Nama sungging diberikan karena Badar Duwung adalah seorang ahli pahat dan seni ukir. Tjie Hwio Gwan adalah yang membuat hiasan ukiran di dinding [[Masjid Mantingan|Masjid Astana Mantingan]]. Ialah yang mengajarkan keahlian seni ukir kepada penduduk di Jepara. Di tengah kesibukannya sebagai mangkubumi [[Kerajaan Kalinyamat]] (Jepara), Patih Sungging Badar Duwung masih sering mengukir di atas batu yang khusus didatangkan dari negeri [[Tiongkok]]. Karena batu-batu dari Tiongkok kurang mencukupi kebutuhan, maka penduduk Jepara memahat ukiran pada batu putih dan kayu. Tjie Hwio Gwan mengajarkan seni ukir kepada penduduk Jepara, sehingga arsitektur rumah di Jepara dihiasi ornamen-ornamen ukir karena warga Jepara yang trampil dalam seni ukir, bahkan kini produk furniture kayu ukiran Jepara dikenal keseluruh dunia.
Tjie Hwio Gwan adalah yang membuat hiasan ukiran di dinding [[Masjid Mantingan|Masjid Astana Mantingan]]. Ialah yang mengajarkan keahlian seni ukir kepada penduduk di Jepara. Di tengah kesibukannya sebagai mangkubumi [[Kerajaan Kalinyamat]] (Jepara), Patih Sungging Badar Duwung masih sering mengukir di atas batu yang khusus didatangkan dari negeri [[Cina]]. Karena batu-batu dari Cina kurang mencukupi kebutuhan, maka penduduk Jepara memahat ukiran pada batu putih dan kayu. Tjie Hwio Gwan mengajarkan seni ukir kepada penduduk Jepara, sehingga arsitektur rumah di Jepara dihiasi ornamen-ornamen ukir karena warga Jepara yang trampil dalam seni ukir, bahkan kini produk furniture kayu ukiran Jepara dikenal keseluruh dunia.
 
== Gerbang ==
Baris 16 ⟶ 10:
 
Bangunan ini lazim disebut '''"gerbang terbelah"''', karena bentuknya seolah-olah menyerupai sebuah bangunan candi yang dibelah dua secara sempurna. Bangunan gapura tipe ini terutama banyak dijumpai di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Bangunan gerbang terbelah seperti ini diduga muncul pertama kali pada zaman Majapahit. Di kawasan bekas Kesultanan Mataram, di Jawa Tengah dan Yogyakarta, gerbang semacam ini juga disebut dengan "supit urang" ("capit udang"), seperti yang terdapat pada kompleks Keraton Solo, Keraton Yogyakarta, [[Keraton Kasepuhan]] dan Pemakaman raja-raja Imogiri. Meskipun makna supit urang biasanya mengacu kepada gerbang dengan jalan bercabang dua, biasanya jalan dan gerbang yang mengapit kiri dan kanan bangunan pagelaran keraton.
<center>
<gallery caption="Candi Bentar Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Gerbang Candi bentar khas Jepara di Kantor Bupati Jepara.JPG||Candi Bentar di Kantor Bupati Jepara
Berkas:Candi Bentar di Mantingan Jepara.JPG|Candi Bentar di [[Masjid Mantingan|Masjid Astana Mantingan]]
Berkas:Gapura Candi Bentar Khas Jepara Di TMP Kawasan Benteng VOC Jepara.JPG|Candi Bentar di Fort Jepara XVI
</gallery>
</center>
 
=== Paduraksa ===
[[Paduraksa]] adalah bangunan gapura berbentuk '''"gerbang yang memiliki atap penutup"''', yang lazim ditemukan dalam arsitektur kuno dan klasik di [[Jawa]] dan [[Bali]]. Kegunaan bangunan ini adalah sebagai pembatas sekaligus gerbang akses penghubung antarkawasan dalam kompleks bangunan khusus.
<center>
<gallery caption="Paduraksa Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Gapura Paduraksa di Mantingan Jepara.JPG|Paduraksa di Mantingan
Berkas:Gapura Keagungan di Mantingan Jepara.JPG|Paduraksa Gapura Keagungan Mantingan
Berkas:Gapura Museum R.A Kartini Jepara.JPG|Paduraksa Gapura Museum R.A. Kartini
Berkas:Gapura Masjid Jami' Baiturrahman I Robayan.JPG|[[Masjid Jami' Baiturrahman I Robayan#Gapura|Gapura Robayan]] dibuat oleh wali
</gallery>
</center>
 
== Masjid ==
[[Masjid]] adalah rumah tempat ibadah umat [[Muslim]]. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjidmasjid berukuran kecil juga disebut [[musholla]], [[langgar]] atau [[surau]]. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid.
 
== Masjid ==
[[Masjid]] adalah rumah tempat ibadah umat [[Muslim]]. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut [[musholla]], [[langgar]] atau [[surau]]. Selain tempat ibadah masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan - kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur'an sering dilaksanakan di Masjid.
<center>
<gallery caption="Masjid khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Masjid Agung Baitul Makmur Jepara 1660 Masehi.JPG|[[Masjid Agung Baitul Makmur Jepara|Masjid Agung Jepara]] pada tahun 1660 M
Berkas:Masjid Astana Mantingan Zaman Dahulu-Jepara.JPG|[[Masjid Mantingan|Masjid Astana Mantingan]]
</gallery>
</center>
 
=== Relief Ukir ===
Baris 58 ⟶ 31:
=== Mustaka ===
Mustaka merupakan kubah versi khas [[Suku Jawa|Jawa]] yang biasanya terdapat di masjid berarsitektur khas [[Suku Jawa|Jawa]], seperti [[Masjid Mantingan|Masjid Astana Mantingan]], Masjid Al-Makmur Kriyan, dan-lain-lain. Mustoko<ref>http://www.kidungsuwungart.blogspot.co.id/2014/02/mustoko-masjd-atau-mushola.html</ref> pada awalnya Mustaka terbuat dari tanah liat seperti halnya genteng, tetapi seiring perkembangan zaman, kini bahan untuk membuat Mustoko bermacam-macam mulai dari berbahan stainless steel, Enamel Steel Teflon, Enamel Galvalum, dan bahan lainnya.
<center>
<gallery caption="Mustaka" perrow="6">
Berkas:Mustoko Kubah Khas Jawa.jpg|Mustoko
</gallery>
</center>
 
=== Atap Tumpang ===
Atap masjid tradisional di Jepara beratap tumpang tiga seperti [[Masjid Mantingan]], hingga beratap tumpang lima seperti [[Masjid Agung Baitul Makmur Jepara|Masjid Agung Jepara]] pada tahun 1660 M.
<center>
<gallery caption="Mustaka" perrow="6">
Berkas:Masjid Agung Baitul Makmur Jepara 1660 Masehi.JPG|Masjid Agung Jepara 1660 Masehi
</gallery>
</center>
 
== Joglo Jepara ==
[[Joglo Jepara]] adalah Rumah Adat Jepara merupakan salah satu rumah tradisional yang mencerminkan perpaduan akulturasi kebudayaan masyarakat Jepara. Rumah Adat Jepara memiliki atap genteng yang disebut '''“Atap Wuwungan”'''. Jenis bangunan ini merupakan bangunan tradisional di daerah Jepara dan sampai saat ini masih banyak dijumpai.
 
Ciri khusus arsitektur bangunan ini adalah :
* Bahan bangunan terbuat dari kayu dengan dinding kayu berukir
* Memiliki 4 buah tiang di tengah bangunan
Baris 90 ⟶ 53:
* Tiga wuwungan atap tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang luwes.
<center>
<gallery caption="Joglo Jepara" perrow="6">
Berkas:Rumah Adat Jepara di Anjungan Jepara Puri Maerokoco.JPG|Joglo Jepara (Rumah Adat Jepara)
Berkas:Rumah Adat Jepara di Anjungan Jepara di Puri Maerokoco.JPG|Joglo Jepara (Rumah Adat Jepara)
Berkas:Rumah adat tradisional Jepara.JPG|Joglo Jepara (Rumah Adat Jepara)
Berkas:Pintu khas Rumah adat Jepara.JPG|Tiga Pintu khas Joglo Jepara
Berkas:atap genteng wuwungan Jepara Khas Rumah AdatJepara.JPG|Atap Genteng Wuwungan Khas Jepara
</gallery>
</center>
 
=== Gebyok ===
Gebyok yang sudah berkembang pada masa pemerintahan [[Ratu Kalinyamat]]<ref>{{Cite web |url=https://www.indonesian-furnitures.com/2009/11/05/gebyok-is-not-only-craft-but-also-art/ |title=Salinan arsip |access-date=2016-08-11 |archive-date=2016-08-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160823002644/https://indonesian-furnitures.com/2009/11/05/gebyok-is-not-only-craft-but-also-art/ |dead-url=yes }}</ref> ini adalah rumah kayu yang dipenuhi oleh kerajinan ukir pada kayunya. Gebyok diciptakan untuk meraih tujan praktis, etis, dan estetik. Sebagai kebutuhan praktis, gebyok adalah sebagai rumah yang layak. Walaupun penuh ukiran, tetapi tidak meninggalkan kekuatan sebagai penyangga rumah juga. Dan rumah ini bukan rumah biasa. Melainkan rumah yang terhormat. Betapa tidak, untuk menciptakan gebyok diperlukan kayu pilihan serta tenaga ahli yang cukup serta waktu yang cukup. Gebyok juga punya nilai etis. Gebyok memberi pesan spiritual bagi penghuninya. Gebyok menceritakan tujuan hidup manusia keharmonisan, kesejahteraan dan kedamaian. Keharmonisan desain gebyok memperlihatkan pentingnya keharmonisan hidup dengan alam. Gebyok juga tanda tentang jalan ke sorga, naik turunnya roh nenek moyang. Swastika adalah simbol harmoni dan keseimbangan hidup. Bung bambu adalah simbol regenerasi, kesuburan, dan keberlanjutan hidup. Kala makara adalah simbol cinta antara ibu dan anak. Gebyok merupakan salah satu furniture khas Jepara berupa partisi penyekat ruangan khas Jawa yang pada umumnya terbuat dari bahan kayu jati. Biasanya dipergunakan untuk menyekat antara ruang seperti ruang tamu atau ruang keluarga dengan kamar-kamar di rumah adat. Gebyok pun bisa dipasang sebagai pemanis pendopo di salah satu sisinya untuk menuju ke rumah adat.
<center>
<gallery caption="Gebyok Jepara" perrow="6">
Baris 113 ⟶ 66:
=== Macan Kurung ===
Ornamen lentera taman yang berbentuk menyerupai [[Macan Kurung]] tapi bukan terbuat dari kayu melainkan terbuat dari batu ataupun semen.
<center>
<gallery caption="Macan Kurung" perrow="6">
Berkas:Foto Tugu Macan Kurung Khas Jepara.JPG|Macan Kurung
Berkas:Monumen Macan Kurung Khas Jepara di malam hari.JPG|Macan Kurung Outdoor Khas Jepara Malam Hari
Berkas:Macan Kurung Outdoor Khas Jepara di Taman Jepara.JPG|Macan Kurung Outdoor untuk taman Jepara
Berkas:Macan Kurung Outdoor Khas Jepara pada Taman Jepara.JPG|Macan Kurung Outdoor untuk taman Jepara
</gallery>
</center>
 
=== Genteng ===
Atap dari genteng dan khusus kerpus memiliki motif ukir gambar wayang. Adapun konsep falsafah dari bangunan joglo ini adalah:
* Tiga wuwungan atap tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang luwes.
Genteng Kerpus Tradisional Jepara atau Genteng Wuwungan Khas Jepara merupakan genteng yang memiliki ukiran yang indah dan terkandung filosofi di dalamnya. yaitu:
<center>
* Genteng Makuta
<gallery caption="Genteng khas Jepara" perrow="6">
genteng ini hanya ada satu dan terdapat pada bagian paling atas dan tepat ditengah, yang artinya penguasa harus memiliki sifat adil dan bijaksana.
Berkas:Atap Genteng Ukir Jepara Khas Rumah Adat Jepara Genteng Makuta.PNG|Genteng Ukir Jepara Makuta
* Genteng Gajahan
Berkas:Atap Genteng Ukir Jepara Khas Rumah Adat Jepara Genteng Gatotkaca.PNG|Genteng Ukir Jepara Gajahan
bentuk genteng yang tidak patah tetapi melengkung yang mempunyai maksud sebagai perwujudan cara hidup yang luwes. Sebagian orang menyebut genteng gajahan dengan sebutan genteng gatotkaca.
Berkas:Atap Genteng Ukir Jepara Khas Rumah Adat Jepara Genteng Krepyak.PNG|Genteng Ukir Jepara Krepyak
* Genteng Krepyak
</gallery>
menghadap ke atas sebagai motivasi bukan untuk jadi rendah diri.
</center>
 
=== Empluk ===
Lampu "Empluk" adalah lampu khas Jepara. Saat itu belum setiap rumah memiliki listrik, oleh karena itu sejak sore hari, tiap-tiap rumah mempersiapkan lampu-lampu minyak yang terbuat dari tanah liat, yang disebut Empluk. Lampu tersebut dibeli dari perajin gerabah yang memang menjadi mayoritas mata pencaharian masyarakat Desa Mayong Lor. Lampu-Lampu Empluk diletakkan berjajar di teras rumah dan di pagar halaman dan Lampu-Lampu Impes digantung di teras rumah ketika baratan (nisfu syaban) yaitu malam 15 hari sebelum bulan Ramadan.
 
=== Impes ===
Impes merupakan lentera tradisional khas dari Kabupaten Jepara. Lampu taman yang menggantung dari tiang dan lampu tersebut berbentuk menyerupai Impes baik dari bahan sesungguhnya yaitu kertas, ataupun terbuat dari kain, kaca, akrilik, ataupun plastik.
 
<center>
<gallery caption="Lampion Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Impes di Pesta Baratan.JPG|Impes di gantungkan di taman Jepara
Berkas:Impes di acara Pesta Baratan.JPG|Pasukan Pembawa Impes di Pesta Baratan
Berkas:Impes modern terbuat dari kaca.png|Impes Modern dari bahan kaca
</gallery>
</center>
=== Gazebo ===
Gazebo merupakan suatu bangunan yang ada di taman, biasanya tiap sisinya terbuka karena sesuai dengan tujuan utamanya, gazebo merupakan tempat yang nyaman untuk menikmati taman. Dengan sisi yang terbuka, Anda yang sedang berada di dalamnya dapat menikmati pemandangan taman dengan lebih bebas juga dapat menikmati udara yang bertiup tanpa terhalang penutup pada tiap sisi.
<center>
<gallery caption="Gazebo Khas Jepara" perrow="6">
Berkas:Gazebo khas di Taman Jepara Garden.png|Gazebo khas Jepara
Berkas:Gazebo khas Jepara Garden.jpg|Gazebo khas Jepara
Berkas:Gazebo khas Taman Jepara Garden.JPG|Gazebo Khas Jepara
Berkas:Gazebo ukir khas di Taman Jepara Garden.jpg|Gazebo Ukir Khas Jepara
Berkas:Gubuk ukir khas Jepara di Sawah desa Mororejo kecamatan Mlonggo Jepara.jpg|Gubuk Ukir Khas Jepara
</gallery>
</center>
 
=== Dwarapala ===
Baris 164 ⟶ 96:
</gallery>
</center>
 
 
== Lihat pula ==
Baris 180 ⟶ 111:
* [http://www.perbedaanjekupaini.blogspot.co.id/2014/11/taman-khas-jepara-taman-bertema-jepara.html Konsep Arsitektur Bertema Khas Jepara]
 
[[Kategori:Arsitektur Jepara| ]]
[[Kategori:Arsitektur Indonesia]]