Yesus berjalan di atas air: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
bertius menjadi bertiup
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
 
(26 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Po vodam.jpg|thumbjmpl|250px|rightka|''Jesus walks on water'' ("Yesus berjalan di atas air") karya [[Ivan Aivazovsky]] (1888)]]
 
'''Yesus berjalan di atas air''' adalah suatu peristiwa [[Mujizat Yesus|mukjizat]] yang diperbuat oleh [[Yesus]] [[Kristus]] yang dicatat dalam bagian [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Peristiwa ini secara khusus dicatat dalam tiga kitab [[Injil]], yaitu pada [[Matius 14|Injil Matius pasal 14]],<ref name=matius>{{Alkitab|Matius 14:22-33}}</ref>, [[Markus 6|Injil Markus pasal 6]],<ref>{{Alkitab|Markus 6:45-52}}</ref>, dan [[Yohanes 6|Injil Yohanes pasal 6]].<ref>{{Alkitab|Yohanes 6:16-21}}</ref>
 
Cerita ini terjadi setelah [[Mukjizat Yesus|mukjizat]] [[Yesus memberi makan lima ribu orang|pemberian makan 5000 orang]], di mana [[Yesus]] memerintahkan murid-murid-Nya naik kapal menyeberangi [[Danau Galilea]], sementara Ia tinggal sendirian untuk berdoa. Ketika hari sudah malam, angin keras bertiup dan kapal itu terombang -ambing oleh gelombang besar. Di tengah badai dan kegelapan, murid-murid melihat Yesus mendatangi kapal mereka dengan berjalan di atas air danau. Mereka menjadi ketakutan, karena mengira melihat hantu, tetapi Yesus mengatakan mereka untuk tidak takut. Murid-murid menjadi tenang. Yesus naik ke kapal dan badai menjadi teduh, serta mereka pun selamat mencapai pantai seberang. Menurut suatu detail yang hanya dicatat dalam [[Injil Matius]], [[Simon Petrus|Petrus]] sempat berjalan di atas air menuju kepada Yesus, tetapi kemudian ia menjadi takut dan mulai tenggelam, lalu Yesus memegangnya dan bersama-sama naik ke kapal.<ref name=matius/>
 
== Tempat ==
Baris 17:
|marksize= 6
|label= [[Kapernaum]]
|label_size= 8060
|position= rightleft
}}{{Location map~| Israel northern
|lat=32.91 |long= 35.631
Baris 24:
|marksize=6
|label= [[Betsaida]]
|label_size= 8060
|position= topright
}}{{Location map~| Israel northern
|lat=32.86055687 |long= 35.507222539312
|mark= Red_pog.svg
|marksize=6
|label= [[Genesaret]]
|label_size= 8060
|position= leftbottom
}}{{Location map~| Israel northern
|lat=33.1|long=35.3
Baris 48:
|position=bottom
}}{{Location map~| Israel northern
|lat=32.7565 |long= 35.566
|mark=Blue_pog.svg
|marksize=1
Baris 63:
}}
}}
Lokasi terjadinya peristiwa ini adalah di [[Danau Galilea]] (atau [[Danau Tiberias]]), dimanadi mana murid-murid berlayar ke arah utarabarat laut danau yaitu ke arah [[Betsaida]]<ref>{{Alkitab|Markus 6:45}}</ref> atau [[Kapernaum]]<ref name="Alkitab|Yohanes 6:17">{{Alkitab|Yohanes 6:17}}</ref> tapi terbawa angin ke arah barat daya sampai mendarat di [[Genesaret]].<ref>{{Alkitab|Matius 14:34}}; {{Alkitab|Markus 6:53}}</ref>
 
== Catatan Alkitab ==
{{Petrus}}
 
Dalam tiga [[kitab Injil]] pada bagian [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]], peristiwa ini dicatat terpisah dan merupakan kejadian yang berbeda dengan mukjizat sebelumnya, [[Yesus meredakan angin ribut]], yang juga bertempat di [[Danau Galilea]] dan berkaitan dengan kapal yang diterpa angin sakal. Dalam ketiga narasi Injil, episode ini mengikuti mukjizat [[Yesus memberi makan lima ribu orang|pemberian makan 5000 orang]], di mana Yesus memutuskan untuk menyendiri dengan kapal ke tempat yang sepi di wilayah [[Betsaida]],<ref>{{Alkitab|Lukas 9:10}}</ref> setelah mendengar kabar kematian [[Yohanes Pembaptis]], tetapi diikuti oleh banyak orang yang berjalan kaki menyusuri danau datang kepada-Nya.<ref name="harmon">Steven L. Cox, Kendell H Easley, 2007 ''Harmony of the Gospels'' ISBN 0-8054-9444-8 pages 99-100</ref><ref name="Nelson">''The Chronological Study Bible'' by Thomas Nelson 2008 ISBN 0-7180-2068-5 page 1144</ref>
 
[[Berkas:16 Lorenzo Veneziano, Christ Rescuing Peter from Drowning. 1370 Staatliche Museen, Berlin..jpg|thumbjmpl|leftkiri|330px|Kristus menolong Petrus yang akan tenggelam, karya [[:en:Lorenzo Veneziano|Veneziano]], 1370]]
Dalam ketiga Injil, setelah orang banyak kenyang dan pulang ke rumah masing-masing, sore hari itu murid-murid naik kapal hendak menyeberangi [[Danau Galilea]], meninggalkan Yesus sendirian yang bermaksud berdoa di atas gunung seorang diri. [[Yohanes]] mencatat secara spesifik bahwa mereka berlayar menuju [[Kapernaum]].<ref name="Alkitab|Yohanes 6:17"/> Dalam pelayaran di danau itu, kapal yang berisi para murid diterpa angin sakal dan gelombang besar, tetapi kemudian melihat Yesus berjalan di atas air menuju ke arah mereka. Hanya [[Injil Yohanes]] yang mencatat bahwa mereka 2-3 mil jauhnya dari pantai ([[Injil Matius]] mencatat "beberapa" mil) Murid-murid menjadi ketakutan, tetapi Yesus mengatakan mereka untuk tidak takut. Kemudian Yesus naik ke atas kapal dan angin serta gelombang menjadi teduh.<ref name=harmon /><ref name=Nelson />
 
Baris 77 ⟶ 79:
Episode ini terjadi hampir di akhir pelayanan Yesus di Galilea, sebelum titik penting dalam kisah Injil di mana Petrus mengakui Yesus sebagai Mesias (= Kristus) dan melihat [[Yesus dimuliakan di atas gunung]]. Setelah itu Yesus mulai perjalanan terakhirnya ke [[Yerusalem]].<ref name=harmon /><ref>''The Life and Ministry of Jesus: The Gospels'' by Douglas Redford 2007 ISBN 0-7847-1900-4 pages 189-207</ref>
 
=== Perbandingan kisahcatatan dari tigakitab-kitab Injil ===
== Penafsiran ==
=== Ajaran Kristen ===
Mukjizat ini mempunyai sejumlah penafsiran spesifik dalam pengajaran Kristen dan dianggap penting karena dampak yang nyata pada penyusunan Pengakuan Iman Kristiani.<ref name=Bruner />
 
Satu aspek menarik nas ini adalah hubungan antara Yesus dan murid-murid-Nya. [[Merrill C. Tenney|Merrill Tenney]] menyatakan bahwa insiden ini pada intinya berpusat pada aspek tersebut, bukan pada marabahaya ataupun mukjizat itu sendiri.<ref>Merrill Chapin Tenney 1997 ''John: Gospel of Belief'' ISBN 0-8028-4351-4 page 114</ref> [[Dwight Pentecost]] dan John Danilson menyatakan bahwa mukjizat ini sengaja diatur oleh Yesus untuk mengajar murid-murid-Nya agar tumbuh dalam iman.<ref name="pentecost">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=bh3M_AfgXZAC&pg=PA234#v=onepage&f=false|title=The words and works of Jesus Christ|author=J. Dwight Pentecost|author2=John Danilson (photography)|year=2000|work=|publisher=Zondervan|location=|page=|pages=234–235|isbn=0-310-30940-9|accessdate=2011-10-04|quote=}}</ref> David Cook dan [[Craig A. Evans|Craig Evans]] mencatat bahwa "yang beriman kecil" adalah istilah yang umum pada [[Injil Matius]] (misalnya {{Alkitab|Matius 8:26}} ketika angin ribut diredakan atau {{Alkitab|Matius 16:8}} mengenai ragi orang Farisi sesaat sebelum "Pengakuan Petrus" dan dapat berarti "tidak beriman".<ref name="CookEvans">''Bible Knowledge Background Commentary: Matthew-Luke'' by David C. Cook and Craig A. Evans 2003 ISBN 0-7814-3868-3 page 303</ref>
 
Richard Cassidy menyatakan bahwa episode ini menunjukkan kekhususan posisi Petrus di antara para rasul dan hubungan antara Yesus dan Petrus.<ref name="Cassidy">''Four Times Peter: Portrayals of Peter in the Four Gospels And at Philippi'' by Richard J. Cassidy 2007 ISBN 0-8146-5178-X pages 70-73</ref> Dalam pandangan Cassidy kejadian ini menyiratkan bahwa Petrus mempunyai iman kepada Yesus dan mengakui kekuasaan supra alamiah Yesus, serta dengan mencoba berjalan sendiri di atas air, ia ingin berbagi pengalaman di hadapan murid-murid lain, karena ia menganggap dirinya paling dekat dengan Yesus.<ref name=Cassidy /> Cook dan Evans mengamati bahwa teriakan Petrus "Tuhan tolonglah aku" mirip dengan {{Alkitab|Matius 8:25}} dan {{Alkitab|Markus 4:38|9}} pada peristiwa angin ribut diredakan dan sekali lagi menekankan ketergantungan murid-murid kepada Yesus.<ref name=CookEvans />
 
Cook dan Evans juga menggemakan tafsiran Pentecost bahwa detail mengenai "beberapa mil jauhnya" dan "diterpa gelombang besar" dimaksudkan untuk menekankan bahwa Yesus dapat berjalan di atas air jauh dari pantai, pada laut yang berombak besar, jadi menunjukkan kuasa-Nya atas alam.<ref name="pentecost"/><ref name=CookEvans /> [[R.T. France]] juga menunjukkan bahwa jarak kapal dari pantai dan tenggelamnya Petrus menguatkan tingkat kedalaman air.<ref>{{cite book|last=France|first=R. T.|authorlink=|title=The Gospel of Matthew|url=http://books.google.com/books?id=0ruP6J_XPCEC&pg=PA567#v=onepage&q=567&f=false|accessdate=|year=2007|publisher=Wm. B. Eerdmans|location=Grand Rapids, Michigan|isbn=0-8028-2501-X|page=567}}</ref>
 
Para sarjana seperti [[Ulrich Luz]] dan secara terpisah [[Dale Allison]] memandang nas ini berperan penting dalam menyatakan keilahian Yesus di antara orang Kristen mula-mula.<ref name="Bruner">''Matthew: The Churchbook, Matthew 13-28'' by Frederick Dale Bruner 2004 ISBN 0-8028-2670-9 page</ref> Alan Robinson melihat nas ini penting dalam pembentukan iman gereja mula-mula di mana murid-murid melihat Yesus sebagai [[Anak Allah]].<ref>''The Apostles' Creed: God's special revelation'' by Alan Robinson 2005 ISBN 1-898595-46-1 pages 35-36</ref> Dale Allison berpendapat bahwa penggambaran dalam Injil Matius menekankan bahwa Allah Bapa bersedia membagi kuasa ilahi dengan Allah Putra dan dampak nas ini terhadao pengakuan keilahian Yesus dalam rumusan pengakuan iman di kemudian hari tidak dapat disangkal.<ref name="Allison">''Matthew: A Shorter Commentary (International Critical Commentary) by Dale C. Allison and W.D. Davies 2005 ISBN 0-567-08249-0 page 244''</ref>
 
=== Analisis kritis sejarah ===
[[Berkas:Saint Pierre tentant de marcher sur les eaux by François Boucher.jpg|thumb|"Santo Petrus berjalan di atas air", lukisan [[François Boucher]] Cathédrale Saint-Louis (1766) [[Versailles]]]]
 
Para sarjana yang meyakini catatan ini sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi menggunakan dasar [[Yesus]], sebagai [[Anak Allah]], berkuasa di atas hukum alam. Tidak adanya catatan protes mengenai kebenaran kisah ini dan mukjizat-mukjizat lain merupakan bukti kenyataan sejarahnya.<ref>{{harvnb|Young|1999|p=4}}</ref> Makna kejadian ini adalah terkandung dalam hakikat mukjizat: "Arti perikop (cerita) ... hanya mempunyai makna ... jika dipahami berkaitan dengan peristiwa mukjizat yang sungguh-sungguh pernah terjadi" (Leopold Sabourin, 1975).<ref name="Young 1999 2–3"/>
 
[[Bart Ehrman]] mengemukakan pandangan bahwa umumnya tidak mungkin membuktikan atau menyangkal peristiwa supernatural seperti mukjizat ini menggunakan metode sejarah, karena pembuktiannya membutuhkan kepercayaan akan dunia supernatural yang tidak dapat dimasukkan dalam analisis sejarah, dan menyangkalnya membutuhkan bukti sejarah yang biasanya sukar diperoleh.<ref>''A Brief Introduction to the New Testament'' by Bart D. Ehrman 2008 ISBN 0-19-536934-3 page 141</ref>
 
Namun, ada beberapa sarjana yang meskipun yakin peristiwa ini pernah terjadi, bukanlah suatu mukjizat. Ada satu variasi yang diusulkan, bahwa Yesus memproyeksikan bayangan diri-Nya di tengah danau, padahal sebenarnya tetap di pantai.<ref name="Young 1999 2–3">{{harvnb|Young|1999|pp=2–3}}</ref> [[Albert Schweitzer]], misalnya, mengusulkan murid-murid itu melihat Yesus berjalan-jalan di pantai, tetapi dikacaukan dengan angin kencang dan kegelapan; beberapa sarjana yang menerima teori "kebingungan" ini ("misperception thesis") berargumen bahwa [[Injil Markus]] asalnya menulis bahwa Yesus berjalan-jalan di tepi pantai bukan di pantai, dan [[Injil Yohanes]] menulis versi yang lebih akurat.<ref>{{harvnb|Young|1999|pp=8–9}}</ref> Yang lain menganggap seluruh episode sebagai suatu legenda yang dibuat orang-orang saleh ("pious legend") (B.H. Brunscombe, 1937), mungkin berdasarkan beberapa insiden lepas; mungkin Yesus berjalan melalui ombak-ombak kecil (Vincent Taylor, 1957), atau mungkin ia berjalan pada jembatan pasir yang menjorok ke danau (Sherman Johnson, 1972, J.D.M. Derrett, 1981).<ref>{{harvnb|Young|1999|pp=9–10}}</ref>
 
Ada pula sarjana yang menganggap kisah ini sebagai contoh “simbolisme kreatif”, atau [[Teori mitos Yesus|mitos]],<ref name="Young 1999 10">{{harvnb|Young|1999|p=10}}</ref> yang perlu dipahami sebagian secara harfaiah dan sebagian secara alergoris (kiasan).<ref name="collinsCulture" /> [[Rudolf Bultmann]] melihat topik berjalan di atas air juga dikenal di beberapa budaya.<ref name="Young 1999 10"/> Dalam tradisi Yunani dan Romawi kuno, dewa [[Poseidon]] atau [[Neptunus]], yaitu dewa laut, mengarungi permukaan samudera di atas kereta kudanya. Manusia dapat diberi kuasa ini, terutama putra-putra Poseidon dari istri manusia biasa seperti [[Orion]], yang “diberi [...] sebagai hadiah, kuasa untuk berjalan di atas air seperti di atas tanah”.<ref>Pseudo-Eratosthenes: ''Catasterismi'' fragment 32 = (pseudo-) Hesiod: ''Astronomy''</ref> Lagi pula, ada kaitan berjalan di atas air dengan raja-raja seperti [[Xerxes II of Persia|Xerxes]] atau [[Alexander III dari Makedonia]], tetapi ditolak dan diejek sebagai hal mustahil dan kecongkakan sesumbar para penguasa oleh para sejarawan [[Menander]], [[Dio Chrysostom]] atau pada [[2 Makabe]] 5:21.<ref name="collinsCulture">Adela Yarbro Collins: ''Mark: a commentary''. Minneapolis, Fortress Press, 2007, p. 328-333. ISBN 978-0-8006-6078-9.</ref>
<!--
Others look for an origin in the mythic world of the Old Testament itself (Christ's victory over the waters paralleling [[Yahweh]]'s defeat of the primeval Sea, representing [[Chaos (cosmogony)|Chaos]]),<ref>{{harvnb|Young|1999|pp=12–15}}</ref> or within the New Testament, as an originally simple story later embellished with Hellenistic and Old Testament details.<ref>{{harvnb|Young|1999|pp=16–17}}</ref> In the Hebrew Bible, God gives power over the sea, e.g. to [[Moses]] ([[wikisource:Bible (American Standard)/Exodus#14:21|Ex 14:21-29]]) or to [[Elijah]] ([[wikisource:Bible (American Standard)/2 Kings#2:8|2 kg 2:8]]).<ref name="collinsCulture" />
 
[[Adela Yarbro Collins]] concludes that the text characterizes Jesus as Messiah and king of Israel endowed with divine properties.<ref name="collinsCulture" />
 
=== Analysis kritis sastra ===
 
Sarjana Alkitab, George W. Young, menolak penjelasan alamiah, pandangan tradisional maupun analisis sejarah. Ia mengatakan bahwa metode eksegesis ini bersandar pada penafsiran faktual dan gagal menangkap makna penuh teks ini berdasarkan strukturnya. Sebaliknya, Young meneliti [[perikop]] ini dengan methode kritis sastra sebagai seni naratif. Young menganggap cerita ini fiktif dan menggunakan peralatan dan istilah sastra fantasi untuk menganalisanya.<ref>George W. Young: Subversive Symmetry. Exploring the Fantastic in Mark 6:45-56''. Brill, Leiden 1999, p. 1-6, 23. ISBN 90-04-11428-9. [http://books.google.de/books?hl=de&lr=&id=t54DzhncNE4C&oi=fnd&pg=PP13&dq=Young+Subversive+Symmetry&ots=Csqq8koKbX&sig=0O-y6kts5ISFsx9cWvFDldMLZuI#v=onepage&q=Young%20Subversive%20Symmetry&f=false Online preview]</ref>
 
Young analyses the pericope as the expression of three entangled, conflicting perspectives on reality: (i) the “conventional reality” based on [[sensory perception]]; (ii) the “impossible” [[Vision (spirituality)|vision]] of Jesus resulting in the astonishment of the observers; (iii) the narrator's [[Metaphysics|metaphysical]] comment in verse 52 identifying Jesus as the [[Son of God]].<ref>George W. Young: ''Subversive Symmetry'', 1999, p. 112-145, 149ff., 157f., 181-184.</ref>
-->
 
=== Penafsiran lain ===
Doron Nof dari Florida State University mencoba memberikan penjelasan lain, yaitu Yesus mungkin berjalan di atas lapisan es yang tipis, bukannya air, mengingat sumber-sumber air asin di sekitar pantai danau kemungkinan menyalurkan suhu dingin.<ref>''Jesus was walking on thin ice'' [http://www.guardian.co.uk/science/2006/apr/06/religion.news The Guardian, Thursday 6 April 2006]</ref> Namun, Nof memberi kesimpulan di akhir studinya bahwa "apakah ini terjadi atau tidak bukanlah diputuskan oleh sarjana agama, arkeolog, antropolog maupun orang percaya."<ref>''A Cold, Hard Explanation for a Biblical Feat'' [http://www.nytimes.com/2006/04/04/science/04find.html NY Times April 4, 2006]</ref>
 
== Perbandingan kisah dari tiga Injil ==
<div style="font-family:Verdana">
{| class="wikitable" border="2px"
|+ <big>Yesus berjalan di atas air</big>
!style="width: 4033%;"| {{Alkitab|Matius 14:22-34}}
!style="width: 3033%;"| {{Alkitab|Markus 6:45-53}}
!style="width: 3033%;"| {{Alkitab|Yohanes 6:15-21}}
|- style="vertical-align: top;"
| 22 ¶ Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.<br />23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
| 45 ¶ Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke [[Betsaida]], sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.<br />46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.
| 15 ¶ Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
|- style="vertical-align: top;"
| <sup>(23)</sup> Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
| ---
| 47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat.
| 16 Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu,<br />17 dan menyeberang ke [[Kapernaum]]. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka,
|- style="vertical-align: top;"
| 24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
| 48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, ...
| 18 sedang laut bergelora karena angin kencang. 19 Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, ...
|- style="vertical-align: top;"
| 25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
| <sup>(48 ...)</sup> maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka.
| <sup>(19 ...)</sup> mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu.
|- style="vertical-align: top;"
| 26 Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
| 49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut.
| <sup>(19 ...)</sup> Maka ketakutanlah mereka.
|- style="vertical-align: top;"
| 27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "<font color=green>Tenanglah! Aku ini, jangan takut!</font>"
Baris 152 ⟶ 117:
| 32 Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah.
| 51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah.
| 21 Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan '''seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui'''.
|- style="vertical-align: top;"
| 33 Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah."<br />¶ 34 Setibanya di seberang mereka mendarat di [[Genesaret]].
| 51 Mereka sangat tercengang dan bingung, 52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. <br />53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di [[Genesaret]] dan berlabuh di situ.
| ---
|}</div>
&nbsp; * Semua kutipan Alkitab dari [[Terjemahan Baru]].
 
== Penafsiran ==
=== Ajaran Kristen ===
Mukjizat ini mempunyai sejumlah penafsiran spesifik dalam pengajaran Kristen dan dianggap penting karena dampak yang nyata pada penyusunan Pengakuan Iman Kristiani.<ref name=Bruner />
 
Satu aspek menarik nas ini adalah hubungan antara Yesus dan murid-murid-Nya. [[:en:Merrill C. Tenney|Merrill Tenney]] menyatakan bahwa insiden ini pada intinya berpusat pada aspek tersebut, bukan pada marabahaya ataupun mukjizat itu sendiri.<ref>Merrill Chapin Tenney 1997 ''John: Gospel of Belief'' ISBN 0-8028-4351-4 page 114</ref> [[:en:Dwight Pentecost|Dwight Pentecost]] dan John Danilson menyatakan bahwa mukjizat ini sengaja diatur oleh Yesus untuk mengajar murid-murid-Nya agar tumbuh dalam iman.<ref name="pentecost">{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=bh3M_AfgXZAC&pg=PA234#v=onepage&f=false|title=The words and works of Jesus Christ|author=J. Dwight Pentecost|author2=John Danilson (photography)|year=2000|work=|publisher=Zondervan|location=|page=|pages=234–235|isbn=0-310-30940-9|accessdate=2011-10-04|quote=}}</ref> David Cook dan [[Craig A. Evans|Craig Evans]] mencatat bahwa "yang beriman kecil" adalah istilah yang umum pada [[Injil Matius]] (misalnya {{Alkitab|Matius 8:26}} ketika angin ribut diredakan atau {{Alkitab|Matius 16:8}} mengenai ragi orang Farisi sesaat sebelum "Pengakuan Petrus" dan dapat berarti "tidak beriman".<ref name="CookEvans">''Bible Knowledge Background Commentary: Matthew-Luke'' by David C. Cook and Craig A. Evans 2003 ISBN 0-7814-3868-3 page 303</ref>
 
Richard Cassidy menyatakan bahwa episode ini menunjukkan kekhususan posisi Petrus di antara para rasul dan hubungan antara Yesus dan Petrus.<ref name="Cassidy">''Four Times Peter: Portrayals of Peter in the Four Gospels And at Philippi'' by Richard J. Cassidy 2007 ISBN 0-8146-5178-X pages 70-73</ref> Dalam pandangan Cassidy kejadian ini menyiratkan bahwa Petrus mempunyai iman kepada Yesus dan mengakui kekuasaan supra alamiah Yesus, serta dengan mencoba berjalan sendiri di atas air, ia ingin berbagi pengalaman di hadapan murid-murid lain, karena ia menganggap dirinya paling dekat dengan Yesus.<ref name=Cassidy /> Cook dan Evans mengamati bahwa teriakan Petrus "Tuhan tolonglah aku" mirip dengan {{Alkitab|Matius 8:25}} dan {{Alkitab|Markus 4:38|9}} pada peristiwa angin ribut diredakan dan sekali lagi menekankan ketergantungan murid-murid kepada Yesus.<ref name=CookEvans />
 
Cook dan Evans juga menggemakan tafsiran Pentecost bahwa detail mengenai "beberapa mil jauhnya" dan "diterpa gelombang besar" dimaksudkan untuk menekankan bahwa Yesus dapat berjalan di atas air jauh dari pantai, pada laut yang berombak besar, jadi menunjukkan kuasa-Nya atas alam.<ref name="pentecost"/><ref name=CookEvans /> [[:en:R.T. France|R.T. France]] juga menunjukkan bahwa jarak kapal dari pantai dan tenggelamnya Petrus menguatkan tingkat kedalaman air.<ref>{{cite book|last=France|first=R. T.|authorlink=|title=The Gospel of Matthew|url=http://books.google.com/books?id=0ruP6J_XPCEC&pg=PA567#v=onepage&q=567&f=false|accessdate=|year=2007|publisher=Wm. B. Eerdmans|location=Grand Rapids, Michigan|isbn=0-8028-2501-X|page=567}}</ref>
 
Para sarjana seperti [[:en:Ulrich Luz|Ulrich Luz]] dan secara terpisah [[:en:Dale Allison|Dale Allison]] memandang nas ini berperan penting dalam menyatakan keilahian Yesus di antara orang Kristen mula-mula.<ref name="Bruner">''Matthew: The Churchbook, Matthew 13-28'' by Frederick Dale Bruner 2004 ISBN 0-8028-2670-9 page</ref> Alan Robinson melihat nas ini penting dalam pembentukan iman gereja mula-mula di mana murid-murid melihat Yesus sebagai [[Anak Allah]].<ref>''The Apostles' Creed: God's special revelation'' by Alan Robinson 2005 ISBN 1-898595-46-1 pages 35-36</ref> Dale Allison berpendapat bahwa penggambaran dalam Injil Matius menekankan bahwa Allah Bapa bersedia membagi kuasa ilahi dengan Allah Putra dan dampak nas ini terhadaoterhadap pengakuan keilahian Yesus dalam rumusan pengakuan iman di kemudian hari tidak dapat disangkal.<ref name="Allison">''Matthew: A Shorter Commentary (International Critical Commentary) by Dale C. Allison and W.D. Davies 2005 ISBN 0-567-08249-0 page 244''</ref>
 
=== Analisis kritis sejarah ===
[[Berkas:Saint Pierre tentant de marcher sur les eaux by François Boucher.jpg|thumbjmpl|"Santo Petrus berjalan di atas air", lukisan [[François Boucher]] Cathédrale Saint-Louis (1766) [[Versailles]]]]
 
Para sarjana yang meyakini catatan ini sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi menggunakan dasar [[Yesus]], sebagai [[Anak Allah]], berkuasa di atas hukum alam. Tidak adanya catatan protes mengenai kebenaran kisah ini dan mukjizat-mukjizat lain merupakan bukti kenyataan sejarahnya.<ref>{{harvnb|Young|1999|p=4}}</ref> Makna kejadian ini adalah terkandung dalam hakikat mukjizat: "Arti perikop (cerita) ... hanya mempunyai makna ... jika dipahami berkaitan dengan peristiwa mukjizat yang sungguh-sungguh pernah terjadi" (Leopold Sabourin, 1975).<ref name="Young 1999 2–3"/>
 
[[Bart Ehrman]] mengemukakan pandangan bahwa umumnya tidak mungkin membuktikan atau menyangkal peristiwa supernatural seperti mukjizat ini menggunakan metode sejarah, karena pembuktiannya membutuhkan kepercayaan akan dunia supernatural yang tidak dapat dimasukkan dalam analisis sejarah, dan menyangkalnya membutuhkan bukti sejarah yang biasanya sukar diperoleh.<ref>''A Brief Introduction to the New Testament'' by Bart D. Ehrman 2008 ISBN 0-19-536934-3 page 141</ref>
 
Namun, ada beberapa sarjana yang meskipun yakin peristiwa ini pernah terjadi, bukanlah suatu mukjizat. Ada satu variasi yang diusulkan, bahwa Yesus memproyeksikan bayangan diri-Nya di tengah danau, padahal sebenarnya tetap di pantai.<ref name="Young 1999 2–3">{{harvnb|Young|1999|pp=2–3}}</ref> [[Albert Schweitzer]], misalnya, mengusulkan murid-murid itu melihat Yesus berjalan-jalan di pantai, tetapi dikacaukan dengan angin kencang dan kegelapan; beberapa sarjana yang menerima teori "kebingungan" ini ("misperception thesis") berargumen bahwa [[Injil Markus]] asalnya menulis bahwa Yesus berjalan-jalan di tepi pantai bukan di pantai, dan [[Injil Yohanes]] menulis versi yang lebih akurat.<ref>{{harvnb|Young|1999|pp=8–9}}</ref> Yang lain menganggap seluruh episode sebagai suatu legenda yang dibuat orang-orang saleh ("pious legend") (B.H. Brunscombe, 1937), mungkin berdasarkan beberapa insiden lepas; mungkin Yesus berjalan melalui ombak-ombak kecil (Vincent Taylor, 1957), atau mungkin ia berjalan pada jembatan pasir yang menjorok ke danau (Sherman Johnson, 1972, J.D.M. Derrett, 1981).<ref>{{harvnb|Young|1999|pp=9–10}}</ref>
 
Ada pula sarjana yang menganggap kisah ini sebagai contoh “simbolisme kreatif”, atau [[Teori mitos Yesus|mitos]],<ref name="Young 1999 10">{{harvnb|Young|1999|p=10}}</ref> yang perlu dipahami sebagian secara harfaiah dan sebagian secara alergorisalegoris (kiasan).<ref name="collinsCulture" /> [[Rudolf Bultmann]] melihat topik berjalan di atas air juga dikenal di beberapa budaya.<ref name="Young 1999 10"/> Dalam tradisi Yunani dan Romawi kuno, dewa [[Poseidon]] atau [[Neptunus]], yaitu dewa laut, mengarungi permukaan samudera di atas kereta kudanya. Manusia dapat diberi kuasa ini, terutama putra-putra Poseidon dari istri manusia biasa seperti [[Orion]], yang “diberi [...] sebagai hadiah, kuasa untuk berjalan di atas air seperti di atas tanah”.<ref>Pseudo-Eratosthenes: ''Catasterismi'' fragment 32 = (pseudo-) Hesiod: ''Astronomy''</ref> Lagi pulaLagipula, ada kaitan berjalan di atas air dengan raja-raja seperti [[:en:Xerxes II of Persia|Xerxes]] atau [[Alexander III dari Makedonia]], tetapi ditolak dan diejek sebagai hal mustahil dan kecongkakan sesumbar para penguasa oleh para sejarawan [[Menander]], [[Dio Chrysostom]] atau pada [[2 Makabe]] 5:21.<ref name="collinsCulture">Adela Yarbro Collins: ''Mark: a commentary''. Minneapolis, Fortress Press, 2007, p. 328-333. ISBN 978-0-8006-6078-9.</ref>
 
=== Penafsiran lain ===
Doron Nof dari Florida State University mencoba memberikan penjelasan lain, yaitu Yesus mungkin berjalan di atas lapisan es yang tipis, bukannya air, mengingat sumber-sumber air asin di sekitar pantai danau kemungkinan menyalurkan suhu dingin.<ref>''Jesus was walking on thin ice'' [http://www.guardian.co.uk/science/2006/apr/06/religion.news The Guardian, Thursday 6 April 2006]</ref> Namun, Nof memberi kesimpulan di akhir studinya bahwa "apakah ini terjadi atau tidak bukanlah diputuskan oleh sarjana agama, arkeolog, antropolog maupun orang percaya."<ref>''A Cold, Hard Explanation for a Biblical Feat'' [http://www.nytimes.com/2006/04/04/science/04find.html NY Times April 4, 2006]</ref>
 
== Lihat pula ==
Baris 167 ⟶ 158:
* [[Perumpamaan Yesus]]
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Matius 14]], [[Markus 6]], [[Yohanes 6]]
{{s-start}}
{{s-hou|[[Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus]]: <br>[[MukjizatMujizat Yesus|MukjizatMujizat]]|||}}
{{s-bef|rows=3|before=[[Yesus memberi makan lima ribu orang|Memberi makan 5000 orang]]<br /><small>[[Mukjizat Yesus]]</small>}}
{{s-ttl|title=[[Injil Matius]]<br>[[Matius 14|pasal 14]]}}
{{s-aft|rows=2|after=[[Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret|Penyembuhan di Genesaret]]<br /><small>[[Mukjizat Yesus]]</small>}}
|-
{{s-ttl|title=[[Injil Markus]]<br>[[Markus 6|pasal 6]]}}
|-
{{s-ttl|title=[[Injil Yohanes]]<br>[[Yohanes 6|pasal 6]]}}
{{s-aft|after=[[Orang banyak mencari Yesus]]}}
{{s-end}}
 
== Referensi ==
Baris 172 ⟶ 174:
 
== Pustaka ==
* {{cite book|last=Pentecost|first=J. Dwight|<!--authorlink=Dwight Pentecost-->|title=The words and works of Jesus Christ|year=1981|publisher=Zondervan|isbn=0-310-30940-9|url=http://books.google.com/books?id=bh3M_AfgXZAC&pg=PA234#v=onepage&f=false|ref=harv}}
* {{cite book|last=Witherington|first=Ben|authorlink=|title=The Gospel of Mark: a socio-rhetorical commentary|year=2001|publisher=Erdmans|isbn=978-0802845030|url=http://books.google.com/books?id=QzNgJ_9fOAwC&pg=PA221#v=snippet&q=walk%20on%20water&f=false|ref=harv}}
* {{cite book|last=Young|first=George W. |authorlink=|title=Subversive Symmetry: Exploring the Fantastic in Mark 6:45-56|year=1999|publisher=Brill|isbn=90-04-11428-9|url=http://books.google.de/books?id=t54DzhncNE4C#v=onepage&q=Young%20Subversive%20Symmetry&f=false|ref=harv}}
 
{{Mukjizat JesusYesus}}
<!--
{{s-start}}
{{s-hou|[[Kronologi kehidupan Yesus|Kehidupan Yesus]]: [[Mukjizat Yesus|Mukjizat]]|||}}
{{s-bef|before=[[Yesus memberi makan lima ribu orang|Memberi makan 5000 orang]]<br /><small>[[Mukjizat Yesus]]</small>}}
{{s-ttl|title= Peristiwa dalam<br />[[Perjanjian Baru]]}}
{{s-aft|after=[[Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret|Penyembuhan di Genesaret]]<br /><small>[[Mukjizat Yesus]]</small>}}
{{end}}
-->
 
[[Kategori:Mukjizat Yesus]]