Buang air besar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(51 revisi perantara oleh 32 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Anorectum-en.
'''Buang air besar''' (
== Mekanisme ==
[[Berkas:Defecation reflex.png|
Gerakan peristaltis dari otot-otot dinding [[usus besar]] menggerakkan [[tinja]] dari saluran pencernaan menuju ke [[rektum]].<ref name=":0" /> Pada rektum terdapat bagian yang membesar (disebut ''ampulla'') yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Otot-otot pada dinding rektum yang dipengaruhi oleh sistem [[saraf]] sekitarnya dapat membuat suatu rangsangan untuk mengeluarkan tinja keluar tubuh. Jika tindakan pembuangan terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat. Jika buang air besar tidak dapat dilakukan untuk masa yang agak lama dan tinja terus mengeras, [[konstipasi]] dapat terjadi. Sementara, bila ada infeksi [[bakteri]] atau [[virus]] di [[usus]] maka secara refleks usus akan mempercepat laju tinja sehingga penyerapan air sedikit. Akibatnya, tinja menjadi lebih encer sehingga [[perut]] terasa [[mulas]] dan dapat terjadi pembuangan secara tanpa diduga. Keadaan demikian disebut dengan [[diare]].
Ketika rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Otot sphinkter pada anus akan membuka lubang anus untuk mengeluarkan tinja.
Baris 11:
== Pengaturan buang air besar ==
Buang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar (contohnya buang air besar saat melakukan proses persalinan). Kehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera fisik (seperti cedera pada otot sphinkter anus), radang, penyerapan air pada usus besar yang kurang (menyebabkan [[diare]], [[
▲Buang air besar dapat terjadi secara sadar dan tak sadar (contohnya buang air besar saat melakukan proses persalinan). Kehilangan kontrol dapat terjadi karena cedera fisik (seperti cedera pada otot sphinkter anus), radang, penyerapan air pada usus besar yang kurang (menyebabkan [[diare]], [[mati|kematian]], dan faktor faal dan saraf).
Pada dasarnya, frekuensi buang air besar pada setiap orang bervariasi. Meski begitu, ada masanya ketika orang yang biasanya buang air besar hanya tiga hari sekali pun tidak mampu mengeluarkan setelah empat atau lima hari, bahkan seminggu. Atau, yang biasanya buang air besar tiap hari tidak mampu mengeluarkan feses setelah lebih dari dua hari.<ref>[http://female.kompas.com/read/2012/12/12/0859375/BAB.Tak.Harus.Tiap.Hari BAB Tak Harus Tiap Hari]</ref>
== Budaya ==
[[Berkas:National Conveniences 1024.jpg|200px|
Posisi dan perilaku saat buang air besar tergantung dari masing-masing kebudayaan yang berlaku atau kebiasaan masing-masing orang.
Baris 26 ⟶ 25:
== Lihat pula ==
* [[Buang air kecil]]
* [[
* [[Diare]]
* [[Flatulensi]]
== Referensi ==
Baris 36:
{{commons|Defecation}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Sistem pencernaan]]
|