Dinasti Ming: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh Kenli Anjay Mabar (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazoffic Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(43 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{short description|Dinasti kekaisaran Tiongkok dari tahun 1368 hingga 1644}}
{{Redirect2|Ming|Dinasti Ming||Ming (disambiguasi)|dan|Dinasti Ming (disambiguasi)}}
{{Infobox Former Country
| native_name = {{native name list|tag1=zh|name1=大明|tag2=zh-Latn-pinyin|name2=Dà Míng|paren2=off}}
| image_flag =
| conventional_long_name = Ming Agung
| common_name = Dinasti Ming
|
|
|
|
|
|
|
| event_start = Didirikan di [[Nanjing]]{{efn|Sebelum memproklamirkan dirinya sebagai kaisar, Zhu Yuanzhang mendeklarasikan dirinya sebagai [[Raja Wu]] di Nanjing pada tahun 1364. Rezim ini dikenal dalam historiografi sebagai "Wu Barat" ({{zhi|c=西吳}}).}}
| date_start = 23 Januari
|
|
| event1 = [[Beijing]] ditetapkan sebagai ibu kota
|
| event_post = Akhir dari [[Ming Selatan]]{{efn|Sisa-sisa [[keluarga kekaisaran Zhu|Ming]], yang rezimnya secara kolektif disebut Ming Selatan dalam historiografi, memerintah Tiongkok selatan hingga tahun 1662. Negara loyalis Ming [[Kerajaan Tungning]] di Taiwan bertahan hingga tahun 1683, tetapi itu tidak diperintah oleh klan Zhu dan karenanya biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari Ming Selatan.}}
| date_post = 1662
|
|
|
|
| s4 = Ming Selatan
|
|
|
|
|
|
|
| image_map_caption = Ming Tiongkok pada tahun 1415, pada masa pemerintahan [[Kaisar Yongle]].
| image_map2 = Ming Empire cca 1580 (en).svg
| image_map2_caption = Ming Tiongkok sekitar tahun 1580
| capital = {{ubl|[[Nanjing]] {{nowrap|(1368–1644)}}|[[Beijing]] {{nowrap|(1403–1644)}}}}
| common_languages = {{cslist|[[bahasa Mandarin Pertengahan|Mandarin Pertengahan]] (resmi)|{{nowrap|other [[Daftar varietas bahaaa Tionghoa|Tionghoa]]}}|[[Rumpun bahasa Karluk|Turki]]|[[bahasa Uighur Kuno|Uighur Kuno]]|[[Rumpun bahasa Tibet|Tibet]]|[[bahasa Mongol|Mongol]]|[[bahasa Jurchen|Jurchen]]|''dan [[bahasa di Tiongkok|lain-lain]]''}}
| religion = {{cslist|[[Pemujaan terhadap benda-benda langit|Pemujaan langit]]|[[Taoisme]]|[[Konfusianisme]]|[[Buddhisme]]|[[Kepercayaan tradisional Tionghoa|Agama tradisional]]|[[Islam di Tiongkok|Islam]]|[[Gereja Katolik di Tiongkok|Katolik Roma]]}}
| currency = {{plainlist|
* [[Uang kertas]] {{nowrap|(1368–1450)}}
* [[Bimetallisme|Bimetallis]]:{{bi|{{ubli|[[Uang koin Tiongkok (satuan mata uang)|Koin]] Tembaga {{nowrap|(berupa [[Uang (koin Tiongkok)|untaian koin]] dan [[Uang koin Tiongkok (satuan mata uang)#Uang kertas|kertas]])}}|[[Tael]] perak {{nowrap|(berupa [[kimpo]] dan berdasarkan berat)}}}}|em=1.5}}}}
|
|
| leader3 = [[Kaisar Wanli]]
|
|
|
| year_leader3 = 1572–1620 (terlama)
|
|
|
| stat_pop1 = 65,000,000
| stat_year3 = 1500{{sfnp|Frank|1998|p=109}}
|
| stat_year4 = 1600{{sfnp|Maddison|2006|p=238}}
| stat_area4 =
| stat_pop4 = 160,000,000
| stat_year5 = 1450<ref name="Turchin222">{{harvp|Turchin|Adams|Hall|2006|p=222}}</ref><ref name="Taagepera500">{{harvp|Taagepera|1997|p=500}}</ref>
| stat_area5 = 6500000
| GDP_nominal_year = ''perkiraan''
| GDP_nominal_per_capita = {{decrease}} 19.8 Tael{{sfnp|Broadberry|2014}}
}}
{{Infobox Chinese
| title = Dinasti Ming
| pic = Ming dynasty (Chinese characters).svg
| piccap = "Dinasti Ming" dalam karakter Mandarin
| picupright = 0.4
| c = 明朝
| p = Míng cháo
| w = {{tone superscript|Ming2 ch'ao2}}
| mi = {{IPAc-cmn|m|ing|2|-|ch|ao|2}}
| y = Mìhng chìuh
| ci = {{IPAc-yue|m|ing|4|-|c|iu|4}}
| j = ming4 ciu4
| suz = Mín záu
| poj = Bêng tiâu
| tl = Bîng tiâu
| altname = Nama dinasti
| c2 = 大明
| p2 = Dà Míng
| w2 = {{tone superscript|Ta4 Ming2}}
| y2 = Daaih Mìhng
| ci2 = {{IPAc-yue|d|aai|6|-|m|ing|4}}
| wuu2 = da men
| j2 = daai6 ming4
| poj2 = Tāi-bêng
| tl2 = Tāi-bîng
| bpmf = ㄇㄧㄥˊ ㄔㄠˊ
| tp = Míng cháo
| bpmf2 = ㄉㄚˋ ㄇㄧㄥˊ
| tp2 = Dà Míng
}}
{{Sejarah Tiongkok}}
'''Dinasti Ming''' ({{IPAc-en|m|ɪ|ŋ}} {{respell|MING}}),{{sfnp|Random House Webster's Unabridged Dictionary}} secara resmi disebut '''Ming Agung''', adalah sebuah [[Dinasti Tiongkok|dinasti kekaisaran Tiongkok]], yang memerintah dari tahun 1368 hingga 1644 setelah runtuhnya [[Kekaisaran Mongol]] yang dipimpin oleh [[Dinasti Yuan]]. Dinasti Ming adalah dinasti kekaisaran terakhir Tiongkok yang diperintah oleh [[orang Han]], kelompok etnis mayoritas di Tiongkok. Meskipun ibu kota utama [[Beijing]] jatuh pada tahun 1644 akibat pemberontakan yang dipimpin oleh [[Li Zicheng]] (yang mendirikan [[dinasti Shun]] yang berumur pendek), banyak [[negara bagian]] yang dikuasai oleh sisa-sisa [[Wangsa Zhu|Keluarga Kekaisaran]]. Negara yang tersisa kemudian disebut [[Ming Selatan]], yang tetap bertahan hingga tahun 1662.{{efn|Rezim loyalis Ming [[Kerajaan Tungning]] di pulau Taiwan, yang diperintah oleh [[Rumah Koxinga|Rumah Zheng]], biasanya tidak dianggap sebagai bagian dari Ming Selatan.}}
Pendiri Dinasti Ming, [[Kaisar Hongwu]] ({{r.}}1368–1398), berusaha menciptakan masyarakat komunitas pedesaan yang mandiri dan tertata dalam sistem yang kaku dan tidak bergerak yang akan menjamin dan mendukung kelas permanen prajurit untuk dinastinya:<ref name="zhangwen"/> jumlah tentara tetap kekaisaran melebihi satu juta tentara dan galangan kapal [[sejarah angkatan laut Tiongkok|angkatan laut]] di [[Nanjing]] adalah yang terbesar di dunia.{{sfnp|Ebrey|Walthall|Palais|2006|p=271}} Dia juga sangat berhati-hati dalam mematahkan kekuasaan [[orang Kasim#Tiongkok|kasim istana]]<ref name="eunuchpower">{{harvp|Crawford|1961|p=115–148}}</ref> dan tokoh terkemuka yang tidak ada hubungannya, memberikan hak istimewa kepada banyak putranya di seluruh Tiongkok dan berusaha membimbing para pangeran ini melalui ''[[Huang-Ming Zuxun]]'', serangkaian instruksi dinasti yang diterbitkan. Hal ini gagal ketika penerus remajanya, [[Kaisar Jianwen]], berusaha membatasi kekuasaan pamannya, sehingga memicu [[kampanye Jingnan]], sebuah pemberontakan yang menempatkan Pangeran Yan di atas takhta sebagai [[Kaisar Yongle]] pada tahun 1402. Kaisar Yongle menetapkan Yan sebagai ibu kota sekunder dan menamainya [[Beijing]], membangun [[Kota Terlarang]], dan memulihkan [[Terusan Besar Tiongkok|Terusan Besar]] dan memberikan [[ujian Kenegaraan]] untuk mengangkat oara pejabat. Dia memberi penghargaan kepada para pendukung kasimnya dan menjadikan mereka sebagai penyeimbang negara, disamping para [[ahli-pejabat]] Konfusianisme. Seorang kasim, [[Cheng Ho]], memimpin tujuh [[pelayaran harta karun Ming|pelayaran eksplorasi]] yang sangat besar ke [[Samudera Hindia]] hingga ke Arab dan pantai timur Afrika. Kaisar Hongwu dan Yongle juga telah [[Dinasti Ming di Asia Dalam|memperluas kekuasaan kekaisaran]] ke wilayah [[Asia Dalam]].
Munculnya kaisar-kaisar baru dan faksi-faksi baru mengurangi ekspedisi tersebut; penangkapan [[Kaisar Yingzong dari Ming]] selama [[Krisis Tumu]] tahun 1449 mengakhiri ekspansi pengaruh sepenuhnya. Angkatan laut kekaisaran dibiarkan rusak sementara para [[Corvee#Kekaisaran Tiongkok|pekerja paksa]] membangun pagar kayu palisade Liaodong dan menghubungkan serta membentengi [[Tembok Besar Tiongkok|Tembok Besar]] ke dalam bentuk modernnya. Sensus luas di seluruh kekaisaran dilakukan setiap sepuluh tahun, namun keinginan untuk menghindari tenaga kerja dan pajak serta kesulitan dalam menyimpan dan meninjau arsip-arsip besar di Nanjing menghambat angka akurat.<ref name="zhangwen">{{harvp|Zhang|2008|pp=148–175}}</ref> Perkiraan populasi Dinasti Ming akhir bervariasi antara 160 hingga 200 juta,{{efn|Untuk perkiraan populasi yang lebih rendah, lihat {{Harvcol|Fairbank|Goldman|2006|p=128}}; untuk yang lebih tinggi, lihat {{Harvcol|Ebrey|1999|p=197}}.}} namun pendapatan yang diperlukan diperas dari jumlah petani yang semakin sedikit karena semakin banyak petani yang hilang dari catatan resmi atau “mendonasikan” tanah mereka kepada kasim atau kuil yang bebas pajak.<ref name="zhangwen"/> Undang-undang ''[[Haijin]]'' yang dimaksudkan untuk melindungi pantai dari [[Wokou|bajak laut Jepang]] malah mengubah banyak orang menjadi penyelundup dan bajak laut.
Pada abad ke-16, [[zaman Penemuan|ekspansi perdagangan Eropa]]—meskipun terbatas pada pulau-pulau dekat [[Guangzhou]] seperti [[Makau Portugis|Makau]]—menyebarkan [[pertukaran Columbus]] berupa hasil panen, tanaman, dan hewan ke Tiongkok, memperkenalkan [[cabai]] ke [[masakan Sichuan]] dan [[jagung]] dan [[kentang]] yang sangat produktif, yang mengurangi kelaparan dan memacu pertumbuhan populasi. Pertumbuhan [[Portugis]], [[Spanyol]], dan [[Belanda]] menciptakan permintaan baru terhadap produk-produk Tiongkok dan menghasilkan masuknya perak [[Galiung Manila|Amerika Selatan]] dalam jumlah besar. Kelimpahan mata uang ini memonetisasi kembali perekonomian Ming, yang [[Ekonomi dinasti Ming#Mata uang|uang kertas]]nya telah berulang kali mengalami [[hiperinflasi]] dan tidak lagi dipercaya. Walaupun penganut Konfusianisme tradisional menentang peran penting dalam perdagangan dan orang kaya baru yang diciptakannya, [[heterodoksi]] yang diperkenalkan oleh [[Wang Yangming]] mengizinkan sikap yang lebih akomodatif. Reformasi [[Zhang Juzheng]] yang awalnya berhasil terbukti menyebabkan kehancuran ketika terjadinya perlambatan di bidang pertanian disebabkan oleh [[Zaman Es Kecil]]. Nilai perak meningkat pesat karena terganggunya pasokan perak impor dari sumber Spanyol dan Portugis, sehingga petani Tiongkok tidak dapat membayar pajak. Dikombinasikan dengan kegagalan panen, banjir, dan [[Wabah Besar di akhir dinasti Ming]], dinasti ini runtuh pada tahun 1644 ketika pasukan pemberontak [[Li Zicheng]] memasuki Beijing.<ref>{{Cite book |last=Brook |first=Timothy |title=The price of collapse: the Little Ice Age and the fall of Ming China |date=2023 |publisher=Princeton University Press |isbn=978-0-691-25040-3 |location=Princeton Oxford}}</ref> Li kemudian mendirikan [[Dinasti Shun]], tetapi tak lama kemudian dikalahkan oleh pasukan [[Delapan Panji]] yang dipimpin [[orang Manchu]] dari [[Dinasti Qing]], dengan bantuan dari jenderal Ming yang membelot, [[Wu Sangui]].
== Kronologi sejarah ==
Baris 111 ⟶ 106:
==== Penghujung Dinasti Yuan ====
Dinasti Yuan adalah dinasti yang didirikan oleh [[bangsa Mongol]] yang dianggap sebagai bangsa asing oleh [[suku Han]]. Diskriminasi kekaisaran terhadap suku Han yang mayoritas sangat
Penghujung Dinasti Yuan
Tahun [[1351]], [[Sungai Kuning]] meluap dan menyebabkan [[banjir]] besar. Bencana ini memperparah kondisi perekonomian
==== Pemberontakan petani ====
Baris 121 ⟶ 116:
Hiperinflasi dan ketidakpuasan atas kerja paksa menanggulangi bencana banjir Sungai Kuning menyebabkan pecahnya pemberontakan petani secara massal. Pemberontakan ini dikenal dengan [[Pemberontakan Serban Merah]] yang meletus pada bulan Mei 1351.
Tahun berikutnya, [[Guo Zixing]] memimpin pemberontakan dan berhasil menguasai wilayah [[Haozhou]] (sekarang [[Kabupaten Fengyang]], [[Anhui]]). Pada saat ini, Zhu Yuanzhang ikut berpartisipasi dan berjasa dalam beberapa pertempuran. Jasa Zhu kemudian menarik perhatian Guo yang akhirnya menikahkan putri angkatnya kepada Zhu. Setelahnya, Zhu kemudian meninggalkan Haozhou dan memperkuat diri sendiri. Tahun [[1356]], dengan kekuatannya sendiri, ia berhasil menaklukkan Jiqing (sekarang [[Nanjing]], [[Jiangsu]]) dan mengganti nama menjadi Yingtian. Yingtian inilah yang kemudian menjadi
==== Berdirinya Dinasti Ming ====
Baris 131 ⟶ 126:
Tahun [[1367]], Zhu berhasil menaklukkan [[Zhang Shicheng]], pemberontak lainnya dan menguasai [[Pingjiang]] (sekarang [[Suzhou]], [[Jiangsu]]). Dalam tahun yang sama, Zhu juga menghancurkan kekuatan [[Fang Guozhen]] yang pada saat itu menguasai wilayah pesisir [[Zhejiang]]. Setelah keberhasilan ini, Zhu Yuanzhang mengangkat diri sebagai kaisar pada tahun [[1368]], memulai sejarah Dinasti Ming selama 300 tahun ke depan. Ia menetapkan Hongwu sebagai tahun pemerintahan sehingga ia dikenal juga sebagai Kaisar Hongwu.
Pada tahun itu juga, Kaisar Hongwu melakukan ekspedisi ke utara untuk mempersatukan
Setelah berhasil menghancurkan Dinasti Yuan, Kaisar Hongwu menaklukan pemberontak [[Ming Yuzhen]] di [[Sichuan]] pada tahun [[1371]]. Sepuluh tahun kemudian, hancurnya kekuatan [[Raja Liang dari Yuan|Raja Liang]] dari Dinasti Yuan di [[Yunnan]] mengukuhkan penyatuan
=== Masa kejayaan awal (1368-1436) ===
Baris 154 ⟶ 149:
Lima raja berhasil diturunkan dari tahta dan menjalani hukuman sebagai rakyat biasa. Raja Yan, Zhu Di adalah anak keempat dari Kaisar Hongwu, mempunyai kekuatan paling besar kemudian melakukan kudeta saat mendengar bahwa kekuatannya akan menjadi target pembersihan selanjutnya oleh Kaisar Jianwen.
Zhu Di akhirnya melakukan penyerangan ke
Zhu Di lalu naik tahta dengan gelar Chengzu, menetapkan era pemerintahan sebagai Yongle sehingga dikenal juga sebagai [[Kaisar Yongle]].
Baris 164 ⟶ 159:
Tahun [[1405]], Kaisar Yongle juga memerintahkan [[Zheng He]] untuk memimpin ekspedisi maritim ke lautan selatan. Tujuh kali ekspedisi melayari lautan sampai ke [[Madagaskar]].
Pada tahun [[1406]], istana kekaisaran dibangun di [[Beiping]] (sekarang Beijing) dan menggunakan Beiping sebagai basis untuk melakukan ekspedisi ke Mongolia. Sampai pada tahun [[1422]], pembangunan dan perkembangan Beiping sangat pesat dan Kaisar Yongle kemudian menitahkan untuk memindahkan
Masa pemerintahan Yongle ditandai dengan kedamaian dan kemajuan yang pesat di seluruh negeri. Dalam catatan sejarah, masa ini dikenal sebagai '''era kejayaan Yongle''' (永樂勝世). Namun, di balik masa kejayaan ini, Kaisar Yongle bukanlah seorang kaisar yang pengasih. Hukuman yang dijatuhkan kepada lawan politik dan oposisi tidak berkurang, ditandai dengan peristiwa penjatuhan [[hukuman mati sepuluh kerabat]] kepada [[Fang Xiaoru]]. Ini merupakan peristiwa satu-satunya di dalam sejarah Tiongkok yang biasanya hanya membunuh sampai [[hukuman mati sembilan kerabat|sembilan kerabat]].
Baris 173 ⟶ 168:
Setelah Kaisar Yongle wafat pada tahun 1424, anak sulungnya [[Zhu Gaochi]] naik tahta menggantikannya sebagai kaisar. Era pemerintahan diganti menjadi Hongxi. Malangnya, ia meninggal tahun berikutnya dalam usia 48 tahun.
Walau era pemerintahannya sangat pendek,
Setelah Kaisar Hongxi mangkat, anaknya [[Zhu Zhanji]] meneruskan tahta kekaisaran dan kebijakan yang ditinggalkan sang ayah. Ia bertahta sebagai Kaisar Xuande dan terkenal akan kemahirannya dalam seni lukis. Beberapa lukisannya menjadi lukisan ternama dalam sejarah Tiongkok.
Baris 181 ⟶ 176:
Masa pemerintahan Kaisar Xuande diwarnai dengan campur tangan [[kasim]] dalam keputusan kekaisaran yang dilarang sejak masa pemerintahan Kaisar Hongwu. Kaisar Xuande juga dijuluki sebagai ''kaisar jangkrik'' karena ia sangat gemar memelihara dan berlaga [[jangkrik]]. Hal ini menyebabkan para menteri dan kasim di istana berlomba-lomba untuk memberikan hadiah jangkrik kepada sang kaisar.
Walaupun ada berbagai kekurangan di atas,
=== Era pertengahan (1436-1573) ===
Baris 195 ⟶ 190:
Dalam pertempuran di kastil Tumu ini, Kaisar Zhengtong berhasil ditawan oleh Esen Khan, sedangkan Wang tewas dalam pertempuran. Dalam beberapa catatan sejarah tidak resmi, dikatakan bahwa Wang tewas karena dibunuh oleh jenderal [[Fan Zhong]], pengawal kekaisaran yang tidak puas akan tindak tanduk Wang. Namun kebenaran peristiwa ini tidak diakui oleh sejarah resmi kekaisaran. Peristiwa ini dikenal sebagai [[Insiden Tumu]] dalam catatan sejarah.
Setelah kabar bahwa insiden ini sampai ke Beijing, menteri-menteri kuatir akan keselamatan mereka bila Beijing jatuh ke tangan Oirat mengusulkan untuk memindahkan
Esen Khan sampai ke Beijing namun tidak berhasil menguasai Beijing karena pertahanan kota yang relatif kuat karena strategi pertahanan Yu Qian. Yu Qian kemudian memimpin pasukan Ming keluar Beijing dan memukul mundur pasukan Oirat. Esen Khan kemudian mundur bersama pasukannya dengan membawa Kaisar Zhengtong sebagai tawanan.
Yu Qian tidak menghiraukan tawaran damai dari Esen Khan sebagai tebusan atas Kaisar Zhengtong,
==== Restorasi Kaisar Zhengtong ====
Kaisar Zhengtong yang dilepaskan oleh Esen Khan kemudian pulang ke Beijing. Malangnya, kepulangannya ini tidak disambut gembira oleh Kaisar Jingtai, sang adik yang bertahta menggantikannya selama menjadi tawanan.
Walaupun atas saran para menteri, Kaisar Jingtai memberikan gelar [[Maha Kaisar]],
Sepeninggal Zhu Jianji, Kaisar Jingtai yang tidak mempunyai putra lainnya tidak juga mengembalikan kedudukan Zhu Jianshen sebagai putra mahkota. Pada tahun [[1457]], Kaisar Jingtai sakit parah dan beberapa menteri merencanakan [[kudeta]] untuk merestorasi Yingzong sebagai kaisar. Kudeta ini menyebabkan beberapa menteri yang setia kepada Jingtai dijatuh hukuman mati, di antaranya Yu Qian.
Baris 212 ⟶ 207:
== Wilayah ==
=== Pembagian administrasi ===
Di awal berdirinya Dinasti Ming, Kaisar Hongwu meneruskan administrasi dari dinasti sebelumnya, tetapi kemudian melakukan reformasi untuk membatasi wewenang pejabat daerah.
== Daftar Kaisar Dinasti Ming ==
{{Main|Daftar Kaisar Dinasti Ming|Silsilah Kaisar Tiongkok (akhir)}}
{{:Daftar Kaisar Dinasti Ming}}
== Lihat pula ==
* [[
* [[Daftar negara pembayar upeti Tiongkok]]
* [[Penaklukan Ming oleh Qing]]
== Catatan ==
{{Notelist}}
== Referensi ==
* Wanli Shiwu Nian《萬曆十五年|万历十五年》,Huang Renyu 黄仁宇,生活·读书·新知三联书店,ISBN 7-108-00982-X/K·211
* Xishuo Mingchao《细说明朝》,Li Dongfang 黎東方,上海人民出版社,ISBN 7-208-02512-6
{{Topik Dinasti Ming}}{{Empires}}
[[Kategori:Dinasti Ming| ]]
[[Kategori:Dinasti Tiongkok]]
[[Kategori:Sejarah Tiongkok]]
|