Kabupaten Subang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengembalikan suntingan oleh Trimakasih (bicara) ke revisi terakhir oleh Super Hylos Tag: Pengembalian |
||
(236 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{redirect|Subang}}{{Kotak info Dati II Indonesia
|nama = Kabupaten Subang
|
|
|translit_lang1_type = [[Aksara Sunda]]
|translit_lang1_type1 = [[Cacarakan]]
|translit_lang1_info = {{Sund|ᮞᮥᮘᮀ}}
| foto = {{multiple image|border= infobox|total_width= 300|image_style= border:1;
|perrow = 2/2
|image1=016A7990-1.jpg
|image2=Curug Mandala.jpg
|image3=Sunset near Patimban Port.jpg
}}
|caption = Dari kiri; ke bawah: Seni sisingaan, Curug Mandala, dan Sunset dekat pelabuhan patimban
|
|
|etimologi =
|
|motto = Karya Utama Satya Nagara
|peta = Map of West Java highlighting Subang Regency.svg
|
|pushpin_map = Indonesia Jawa Barat#Indonesia
|
|pushpin_label_position = top
|
|ibukota = [[Subang, Subang|Subang]]
|
|
|desa = 245
|tanggal = {{start date|1948|04|5}}
|dasar hukum = Keputusan DPRD No. 01/SK/DPRD/1977
|hari jadi = {{start date|1948|04|5}}<ref>{{cite web|url=http://www.subang.go.id/sejarah.php|title=Sejarah Kabupaten Subang|3=|access-date=2012-01-05|archive-date=2011-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20111225234306/http://www.subang.go.id/sejarah.php|dead-url=yes}}</ref>
|nama kepala daerah = [[Imran (birokrat)|Imran]] (Pj.)
|nama wakil kepala daerah =
|nama sekretaris daerah = Asep Nuroni
|
|ref luas = <ref name="bps2021">{{cite book|title=Kabupaten Subang dalam Angka, 2021|year=2021|author=Badan Pusat Statistik|url=https://subangkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f1d7a04668f039f0216202e3/kabupaten-subang-dalam-angka-2021.html|access-date=2022-02-13|archive-date=2022-02-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20220213155800/https://subangkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/f1d7a04668f039f0216202e3/kabupaten-subang-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
|
|tinggi maks = 2084
|
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk = 1624856
|penduduktahun = 30 Juni [[2023]]
|
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|99,41% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 0,55% [[Kekristenan]]
** 0,44% [[Protestan]]
** 0,11% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,02% [[Agama Buddha|Buddha]]
|0,01% [[Hindu]] |0,01% lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Sunda|Sunda]]
|IPM = {{increase}} 69,87 ([[2022]])<br>{{fontcolor|orange|sedang}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022|website=www.bps.go.id|accessdate=19 Oktober 2023}}</ref>
|kode pos = [[Daftar kodepos di Indonesia|412xx – 412xx]]
|
|nomor_polisi = T
|
|PAD =
|DAU = Rp1.221.080.162,00 {{small|(2021)}}<ref>{{cite document|author=DJPK Kemenkeu RI|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|title=Rincian Dana Alokasi Umum menurut Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2021|year=2020|access-date=2022-02-13|archive-date=2022-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20220211121815/https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/DAU_rotated.pdf|dead-url=no}}</ref>
|
|web = {{url|subang.go.id}}
}}
'''Kabupaten Subang''' (
Berdasarkan [[Peraturan Daerah]] Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun [[2007]], Wilayah Kabupaten Subang terbagi menjadi 30 [[kecamatan]], yang dibagi lagi menjadi 245 [[desa]] dan 8 [[kelurahan]].
Kabupaten ini dilintasi
Penduduk Kabupaten Subang pada umumnya adalah [[suku Sunda]], yang menggunakan [[bahasa Sunda]] sebagai bahasa sehari-hari. Sementara kecamatan-kecamatan di wilayah pesisir Subang dan beberapa kecamatan di sepanjang
== Sejarah ==
=== Masa prasejarah ===
Selain itu, dalam periode prasejarah juga berkembang pula pola [[kebudayaan]] [[perunggu]] yang ditandai dengan penemuan situs di Kampung Engkel, [[Kecamatan Sagalaherang]]. Para peneliti, sekarang sedang meneliti situs Nyai Subanglarang, yang diduga asal-muasal nama "Subang".
=== Masa penyebaran agama Hindu ===
Pada saat berkembangnya corak kebudayaan [[Hindu]], wilayah
=== Masa penyebaran agama Islam ===
Masa datangnya pengaruh kebudayaan [[Islam
=== Masa Hindia Belanda ===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Landhuis in Soebang West-Java. TMnr 60031901.jpg|
Pasca runtuhnya kerajaan Pajajaran, wilayah Subang seperti halnya wilayah lain di
=== Masa kebangkitan nasional ===
Baris 97 ⟶ 94:
=== Masa kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:Alun-alun Subang.jpg|jmpl|Alun-alun Subang setelah direnovasi (28 November 2023)]]
Proklamasi Kemerdekaan RI di [[Jakarta]] berimbas didirikannya berbagai badan perjuangan di Subang, antara lain [[Badan Keamanan Rakyat]] (BKR), API, Pesindo, Lasykar Uruh, dan lain-lain, banyak di antara anggota badan perjuangan ini yang kemudian menjadi anggota [[TNI]]. Saat tentara KNIL kembali menduduki Bandung, para pejuang di Subang menghadapinya melalui dua front, yakni front selatan (Lembang) dan front barat (Gunung Putri dan Bekasi). Tahun 1946, Karesidenan Jakarta berkedudukan di Subang. Pemilihan wilayah ini tentunya didasarkan atas pertimbangan strategi perjuangan. Residen pertama adalah Sewaka yang kemudian menjadi Gubernur Jawa Barat. Kemudian Kusnaeni menggantikannya. Bulan [[Desember 1946]] diangkat Kosasih Purwanegara, tanpa pencabutan Kusnaeni dari jabatannya. Tak lama kemudian diangkat pula Mukmin sebagai wakil residen. Pada masa gerilya selama [[Agresi Militer Belanda I]], residen tak pernah jauh meninggalkan Subang, sesuai dengan garis komando pusat. Bersama para pejuang, saat itu residen bermukim di daerah Songgom, Surian, dan Cimenteng. Tanggal 26 Oktober 1947 Residen Kosasih Purwanagara meninggalkan Subang dan pejabat Residen Mukmin yang meninggalkan Purwakarta tanggal [[6 Februari]] [[1948]] tidak pernah mengirim berita ke wilayah perjuangannya. Hal ini mendorong diadakannya rapat pada tanggal [[5 April]] [[1948]] di Cimanggu, Desa Cimenteng. Di bawah pimpinan Karlan, rapat memutuskan: 1.Wakil Residen Mukmin ditunjuk menjadi Residen yang berkedudukan di daerah gerilya Purwakarta. 2.Wilayah Karawang Timur menjadi [[Kabupaten Karawang Timur]] dengan bupati pertamanya Danta Gandawikarma. 3.Wilayah Karawang Barat menjadi Kabupaten Karawang Barat dengan bupati pertamanya Syafei. Wilayah Kabupaten Karawang Timur adalah wilayah Kabupaten Subang dan [[Kabupaten Purwakarta]] sekarang. Saat itu, kedua wilayah tersebut bernama [[Kabupaten Purwakarta]] dengan ibu kotanya [[Subang]]. Penetapan nama [[Kabupaten Karawang Timur]] pada tanggal [[5 April]] [[1948]] dijadikan momentum untuk kelahiran Kabupaten Subang yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan DPRD No.: 01/SK/DPRD/1977.
== Geografi ==
[[Wilayah]] Kabupaten Subang terbagi menjadi 3 bagian wilayah, yakni wilayah selatan, wilayah tengah dan wilayah utara. Bagian selatan wilayah Kabupaten Subang terdiri atas dataran tinggi/pegunungan, bagian tengah wilayah Kabupaten Subang berupa dataran, sedangkan bagian Utara merupakan dataran rendah yang mengarah langsung ke [[Laut Jawa]]. Sebagian besar wilayah Pada bagian selatan kabupaten Subang berupa [[Perkebunan]], baik perkebunan Negara maupun perkebunan rakyat, hutan dan lokasi [[Pariwisata]]. Pada bagian tengah wilayah kabupaten Subang berkembang perkebunan karet, tebu dan buah-buahan dibidang pertanian dan pabrik-pabrik dibidang Industri, selain perumahan dan pusat pemerintahan serta instalasi militer. Kemudian pada bagian utara wilayah Kabupaten Subang berupa [[sawah]] berpengairan teknis dan tambak serta pantai.
===
{{Batas_USBT
|utara =
[[Laut Jawa]]
|selatan =
[[Kabupaten Bandung Barat]]
|barat =
[[Kabupaten Purwakarta]] dan [[Kabupaten Karawang]]
|timur =
[[Kabupaten Indramayu]], [[Kabupaten Majalengka]] dan [[Kabupaten Sumedang]]
}}
=== Topografi ===
Berdasarkan tofografinya, wilayah kabupaten Subang dapat dibagi ke dalam 3 zona, yaitu:
==== Daerah
[[Daerah]] ini memiliki katinggian antara
==== Daerah
[[Daerah]] dengan ketinggian antara 50 – 500 m dpl dengan luas wilayah 71.502,16 hektare atau 34,85 persen dari seluruh luas wilayah Kabupaten Subang. Zona ini meliputi wilayah Kecamatan Cijambe, Subang, Cibogo, Kalijati, Dawuan, Cipeundeuy, sebagian besar Kecamatan Purwadadi, Cikaum dan Pagaden Barat.
==== Daerah
Dengan ketinggian antara
=== Iklim ===
Tingkat kemiringan dan [[Iklim]] dilihat dari tingkat kemiringan lahan, sekitar 80.80 % wilayah Kabupaten memiliki tingkat kemiringan 0°–17°, 10.64 % dengan tingkat kemiringan 18°–45° sedangkan sisanya (8.56 % memiliki kemiringan di atas 45 °. Secara umum wilayah Kabupaten Subang beriklim [[tropis]], dalam tahun [[2005]] curah [[hujan]] rata-rata pertahun 2.352 mm dengan jumlah hari hujan 100 hari. Dengan iklim yang demikian, serta ditunjang oleh adanya lahan yang subur dan banyaknya aliran [[sungai]], menjadikan sebagian besar luas tanah Kabupaten Subang digunakan untuk [[Pertanian]].
== Pemerintahan ==
=== Daftar Bupati ===
{{utama|Daftar Bupati Subang}}
{{:Daftar Bupati Subang}}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Subang}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Subang}}
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Subang}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Subang}}
== Transportasi ==
Di angkutan darat, Kabupaten Subang terhubung dengan [[Jalan Tol Trans Jawa]] beserta jalur provinsi menghubungkan [[Subang, Subang|ibu kota kabupaten]] dengan kecamatan lainnya di [[Jalan Nasional Rute 1|lintas utara Jawa]] beserta beberapa lin angkutan kota menghubungkan Kecamatan Subang dengan [[Kabupaten Purwakarta]]; sedangkan transportasi rel, Kabupaten Subang dilalui oleh [[jalur kereta api Cikampek–Cirebon Prujakan]] yang menghubungkan [[Jakarta]] dengan [[Surabaya]] melalui [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] di lintas tengah dan Jakarta dengan Surabaya melalui [[Semarang]] di lintas utara [[Pulau Jawa]]. [[Stasiun Pegaden Baru]] di Kecamatan [[Pagaden, Subang|Pagaden]] adalah stasiun kereta api satu-satunya di kabupaten ini yang melayani layanan kereta api antarkota, baik jalur tengah maupun utara Jawa. Kabupaten ini juga melayani angkutan kargo yang dikhususkan dengan ekspor-impor kendaraan pribadi, yaitu [[Pelabuhan Patimban]] di Kecamatan [[Pusakanagara, Subang|Pusakanagara]] meskipun akses langsung belum tersedia dimana jalan tol Subang–Patimban sedang dibangun.
== Penduduk ==
Baris 133 ⟶ 154:
|[[2012]] || align="right" | 1.501.647
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Kependudukan di Kabupaten Subang<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">{{Cite
|}
Penduduk Kabupaten Subang pada tahun [[2012]] berjumlah 1.501.647 orang, yang terdiri atas 759.408 orang laki-laki dan 742.239 orang perempuan dengan pertumbuhan penduduk sebesar 0,64%. sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk antar Sensus (SP2000-SP2010) rata rata pertahun sebesar 0,97%. Dengan luas Kabupaten Subang sebesar 2051,76 km2, maka tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Subang pada tahun [[2012]] mencapai 732 jiwa/km2. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Subang masih relatif rendah, merupakan indikasi bahwa Kabupaten Subang bukan merupakan daerah tujuan [[urbanisasi]]. Kebijakan pemerintah yang memposisikan Kabupaten Subang sebagai salah satu lumbung padi [[Jawa Barat]], juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk serta [[kepadatan penduduk]] di wilayah ini. [[Penduduk]] berjumlah besar sekaligus berkualitas merupakan modal pelaksanaan [[pembangunan]] dan potensi bagi peningkatan pembangunan di segala bidang. Namun penduduk yang berjumlah besar tanpa diupayakan pengembangan kualitasnya akan menjadi beban bagi pembangunan yang seharusnya dinikmati oleh keseluruhan penduduk tersebut.
Baris 139 ⟶ 160:
Pertumbuhan penduduk selalu dipengaruhi oleh faktor tingkat kelahiran/kematian dan migrasi (perpindahan penduduk antar kabupaten). Untuk menghindari permasalah yang kompleks akibat tingginya [[kepadatan penduduk]] maka pengendalian penduduk melalui berbagai cara yang tepat tentunya harus dilakukan. Laju [[urbanisasi]] yang tinggi yang mengakibatkan permasalahan sosial di daerah perkotaan juga harus ditekan, karena selain menimbulkan masalah sosial di daerah perkotaan, [[urbanisasi]] juga meninggalkan ruang kosong dipedesaan (banyak lahan garapan yang tidak tergarap secara optimal dan berkurangnya sumber daya manusia berkualitas di pedesaan).
Penduduk Subang pada umumnya adalah [[Suku Sunda]], yang menggunakan [[Bahasa Sunda]] sebagai bahasa sehari-hari.
== Ekonomi ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Fabriek te Soebang West-Java. TMnr 60031891.jpg|jmpl|300px|Pabrik di Subang (tahun 1910-an).]]
Karena sebagian besar penduduknya masih berpenghasilan utama sebagai petani dan buruh perkebunan, maka perekonomian Subang masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Subang wilayah Selatan banyak terdapat area [[perkebunan]], seperti [[karet]] pada bagian Barat Laut dan [[Kebun Teh]] yang sangat luas. Subang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil buah nanas yang umumnya kita kenal dengan nama [[Nanas]] Madu. [[Nanas]] Madu dapat kita temui di sepanjang Jalancagak yang merupakan persimpangan antara Wanayasa–Bandung–Sumedang dan Kota Subang sendiri. Dodol nanas, keripik singkong dan selai yang merupakan hasil home industry yang dapat dijadikan makanan oleh-oleh.
Melalui program binaan dibawah naungan Yayasan Kandaga, para petani sedang membudidayakan jamur tiram dan perikanan di desa Cipunagara. Sedangkan di desa Cibogo, selain membudidayakan jamur tiram dan tanaman hias serta tanaman nilam, Yayasan Kandaga juga menggalakkan ternak kelinci dan penyulingan minyak nilam serta bioetanol. Dan saat ini sedang diupayakan untuk membudidaya ternak kelinci, budidaya ternak lele bagi masyarakat yang memiliki sosial ekonomi kurang beruntung yang terlibat di dalam Program Kesetaraan (Program Paket B) dan Keaksaraan (PBH=Pemberantasan Buta Huruf) dalam rangka menggali dan mengembangkan sumber daya lokal baik SDM maupun SDA yang ada serta untuk melestarikan budaya bangsa dan mengembangkan wisata budaya wisata agro sebagai aset bangsa khususnya di daerah tutugan G. Canggah yang berada diketinggian 1600 mdpl dengan dikelilingi panorama yang sangat mengagumkan. Sebagai akselerasi dan penggerak program di atas, Yayasan Kandaga membuat suatu pusta pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat yang disebut PLPM Haur Kuning (Pusat Latihan dan Pemberdayaan Masyarakat "Hayu Urang Kumpul Ningkatkeun Elmu"). Hingga saat ini sudah sering kali dikunjungi dari negara [[Amerika Serikat]], [[Korea Selatan]]/[[Korea Utara]] dan [[Jerman]], termasuk dari tim akademisi [[perguruan tinggi]] lokal serta para praktisi dari seluruh [[Indonesia]] dari [[Pendidikan]] Luar Sekolah (Pendidikan Non-Formal).
Saat ini sektor ekonomi di Subang sangat beragam dan terus berkembang, salah satu faktornya adalah adanya [[Pelabuhan Patimban]] yang sudah mulai beroprasi, dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Subang.
== Pendidikan ==
Baris 197 ⟶ 190:
| style="background: #FFFFFF; color: black;" | 4
|-
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Data sekolah di Kabupaten Subang<br />'''Sumber:'''<ref>
|}
Baris 205 ⟶ 198:
== Pariwisata ==
[[Berkas:Tangkuban Parahu.jpg|320px|
Di antara rimbunnya perkebunan teh, diwilayah Selatan Kabupaten Subang memiliki sumber mata air panas yang terus mengalir di daerah Ciater. Sari Ater merupakan tujuan wisata yang sangat terkenal karena ke-khasan-nya dan ramai pada saat liburan terutama pada saat liburan Hari Raya Lebaran. Selain menyediakan kolam pemandian air panas juga memiliki
=== Objek wisata ===
Baris 217 ⟶ 210:
* Curug Agung/Batu Kapur
* Curug Bentang
* Curug
* Curug Ciangin
* Curug Cijalu
* Curug Cileat
* Curug Wangun
* Desa Wisata Sari Bunihayu
* Desa Adat Wisata Wangunharja
Baris 231 ⟶ 226:
* Planet Waterboom
* Penangkaran Buaya Blanakan
* Pantai Pondok Bali Legonkulon
* Pantai Kalapa Patimban
* Kolam Renang Tirta Citapen
Baris 236 ⟶ 232:
* Kolam Renang Tirta Galih
* Pantai Cirewang Indah
* Waterboom Bintang Fantasi Pamanukan
* Body Rafting Tambak Dami
* Waterpark Kumpay Jalancagak
* Florawisata D'castello Ciater
* Taman Anggur Kukulu Pagaden Barat
*Talaga pelangi (Talaga Sunda) Kecamatan subang
* Bukit Pamoyanan
* Bukit Dewi Manggung
* Bukit Batu Riung PasirJunti.
{{end-col}}
==== Wisata sejarah, budaya, dan religi ====
* Gedung [[Wisma Karya]], Subang
Gedung ini terletak di
{{col|3}}
* Masjid Agung Al-Musabaqoh Subang
Baris 250 ⟶ 253:
* Museum Amerta Dirgantara
* Makam Raden Aria Wangsa Goparana
* Situs Makam Nay Subang Larang
{{end-col}}
== Kesenian ==
Subang memiliki beberapa [[Kesenian]] yang tidak dimiliki oleh kabupaten/kota lain. Kesenian-kesenian tersebut berkembang di masyarakat Subang sejak Masa Penjajahan dulu. Berikut [[kesenian]] dan [[kebudayaan]] asli Kabupaten Subang:
* Gotong Singa / [[Sisingaan]]
* Gembyung
Baris 279 ⟶ 263:
* Nadran
* Ruwatan Bumi
* [[Sintren]]
* [[Kuda Renggong]]
* Toleat
* [[Tarling]]<ref>{{cite web|url=http://www.subang.go.id/seni_budaya.php|title=Seni & Budaya Kab. Subang|accessdate=2012-01-05|archive-date=2011-12-25|archive-url=https://web.archive.org/web/20111225234234/http://www.subang.go.id/seni_budaya.php|dead-url=no}}</ref>
== Olahraga ==
[[Subang]] memiliki klub sepak bola, yang bernama [[Persikas Subang]], yang bermain di [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]].
Klub ini bermain di [[Stadion Persikas
Selain dalam cabang
== Lihat pula ==
* [[Daftar Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Subang]]
* [[Daftar kabupaten dan kota Indonesia|Daftar Kabupaten dan Kota se-Indonesia]]
== Referensi ==
Baris 308 ⟶ 283:
== Pranala luar ==
{{Wikiportal|Indonesia}}
* {{id}}
{{Bupati Subang}}
{{kabupaten Subang}}
{{Jawa Barat}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Kabupaten Subang|
[[Kategori:Kabupaten di Jawa Barat|Subang]]
[[Kategori:Kabupaten di Indonesia|Subang]]
|