Kota Tanjungbalai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(179 revisi perantara oleh 72 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|settlement_type = Kota
|
|translit_lang1_type = [[Abjad Jawi]]
|translit_lang1_info = تنجوڠ بلاي
|propinsi = [[Sumatera Utara]]
|foto = {{multiple image | caption_align = center | border = infobox|total_width = 300
|
|image1 = Tugu Bangsal Tanjungbalai.png
|
|image2 = Jembatan Sei Asahan.jpg
|caption2 = Jembatan Sei Asahan
|image3 = St. Tnb Juni 2023.jpg
|caption3 = [[Stasiun Tanjungbalai]]
|image4 = Balai Ujung Tanjung.jpg
|caption4 = Balai Ujung Tanjung
}}
|peta = Lokasi Sumatera Utara Kota Tanjungbalai.svg
|
|motto = Balayar Satujuan Batambat Satangkahan<br/>{{small|{{lang icon|[[Bahasa Melayu|Melayu Asahan]]}} Seiya sekata dalam mencapai tujuan}}
|lambang = LOGO KOTA TANJUNG BALAI.png
|koordinat = {{coord|2.947739|99.766716}}
|dasar hukum = UU No. 19 Tahun 2024<ref name="UU dasar hukum">{{cite web| date = 2024-07-02 | url = https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177250/Salinan_UU_Nomor_19_Tahun_2024.pdf | title = Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2024 tentang Kota Tanjungbalai di Provinsi Sumatera Utara | publisher = Lembaran Negara Republik Indonesia | access-date = 2024-07-15 | archive-date = 2024-07-15 | archive-url = https://web.archive.org/web/20240715082440/https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/177250/Salinan_UU_Nomor_19_Tahun_2024.pdf }}</ref>
|tanggal = [[24 November]] [[1956]]<ref name="UU dasar hukum"/>
|hari jadi = [[27 Desember]] [[1620]]
|
|kelurahan = 31
|
|nama_wakil_walikota = ''Lowong''
|
|nama sekretaris daerah = Nurmalini Marpaung
|luas = 60,52
|
|penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|86,30% [[Islam]]
|{{Tree list}}
* 8,30% [[Kekristenan]]
** 7,51% [[Protestan]]
** 0,79% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|5,33% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,19% [[Agama Hindu|Hindu]]<ref name="TANJUNGBALAI"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Rumpun bahasa Batak|Batak]], [[Bahasa Jawa|Jawa]], [[Bahasa Mandarin|Mandarin]]
|IPM = {{increase}} 75,95 ([[2024]])<br><span style="background:Yellow;color:#00726a"> tinggi </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwNSMy/-metode-baru--indeks-pembangunan-manusia--umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024|website=www.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|accessdate=23 November 2024}}</ref>
|
|
|zona waktu = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]]
|
|APBD = Rp 698.910.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd?periode=11&tahun=2024&provinsi=02&pemda=18|title=Postur APBD Kota Tanjung Balai Tahun 2024|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024}}</ref>
|PAD = Rp 99.240.000.000,- ([[2024]])<ref name="APBD"/>
|DAU = Rp 433.182.302.000,- ([[2024]])<ref name="DAU2024">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2023/09/Rincian-Alokasi-DAU-DBH-TA-2024.pdf|title=Rincian Dana Transfer Umum T.A 2024 Menurut Provinsi/Kabupaten/Kota|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024|format=PDF}}</ref>
|DAK = Rp 100.846.873.000,- ([[2024]])<ref name="DANA">{{cite web|url=https://djpk.kemenkeu.go.id/?portfolio=daftar-alokasi-tkdd-2024-prov-sumatera-utara|title=Buku Alokasi dan Rangkuman Kebijakan Transfer Ke Daerah T.A 2024 Provinsi Sumatera Utara|website=djpk.kemenkeu.go.id|date=(2024)|accessdate=23 November 2024|page=II-40}}</ref>
|nomor_polisi = BK
|web = {{URL|http://portal.tanjungbalaikota.go.id/}}
}}
'''Kota Tanjungbalai''' atau '''Tanjung Balai'''<ref>Nama Kota Tanjung Balai sering kali ditulis dengan penulisan yang salah yaitu ''Kota Tanjungbalai'', meskipun berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1956 penulisan yang benar adalah ''Kota Tanjung Balai''.</ref> ([[Abjad Jawi|Jawi]]: تنجوڠ بلاي) adalah salah satu [[kota]] di [[Provinsi]] [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Luas wilayahnya 60,52 km² dan jumlah penduduk tahun [[2020]] sebanyak 175.233 jiwa, dan pada akhir tahun [[2024]] sebanyak 186.150 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=23 November 2024|format=Visual}}</ref> Kota ini berada di tepi [[Sungai Asahan]], sungai terpanjang di Sumatera Utara.<ref name="TANJUNGBALAI">{{cite web|url=https://tanjungbalaikota.bps.go.id/publication/2021/02/26/a9ae0ef1324a15547eeb6043/kota-tanjungbalai-dalam-angka-2021.html|title=Kota Tanjungbalai Dalam Angka 2021|website=www.tanjungbalaikota.bps.go.id|accessdate=18 Maret 2021|page=72, 178-179|format=pdf|archive-date=2021-07-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20210709190459/https://tanjungbalaikota.bps.go.id/publication/2021/02/26/a9ae0ef1324a15547eeb6043/kota-tanjungbalai-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2 km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota terpadat di [[Asia Tenggara]] dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan [[Kabupaten Asahan]].
==
Berdasarkan sejarah, keberadaaan Kota Tanjung Balai tidak dapat dipisahkan dengan Kesultanan Asahan yang telah berdiri ± 392 tahun yang lalu. Tepatnya dengan penobatan Sultan Abdul Jalil sebagai sultan pertama [[Kesultanan Asahan]] di Kampung Tanjung yang merupakan cikal bakal nama Tanjung Balai pada tahun 1620. Asal-usul nama Kota Tanjung Balai menurut cerita rakyat bermula dari sebuah balai yang ada di sekitar ujung tanjung di muara sungai Silau dan aliran sungai Asahan. Lama – kelamaan balai tersebut semakin ramai disinggahi karena letaknya yang strategis sebagai bandar kecil tempat melintas bagi orang-orang yang ingin berpergian ke hulu [[Sungai Silau]] dan [[Sungai Asahan]]. Selanjutnya kampung tersebut dan wilayah sekitarnya dinamakan "Kampung Tanjung" dan orang lazim menyebutnya “ Balai di Tanjung”.
Tanggal 27 Desember yang merupakan hari mangkatnya Sultan Kerajaan Aceh [[Sultan Iskandar Muda]] yang merupakan ayahanda [[Sultan Abdul Jalil]] yang kemudian telah dijadikan sebagai hari lahir Kota Tanjung Balai yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan DPRD Kotamadya Tanjung Balai Nomor 4 / DPRD / TB / 1986 tanggal 25 November 1986.
Kerajaan Asahan pernah diperintah oleh 8 orang sultan. Sultan pertama ialah Sultan Abdul Jalil yang mulai memerintah pada tahun 1620. Sedangkan sultan terakhir ialah Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah yang memerintah hingga tahun 1933. Sultan Syaibun Abdul Jalil Rahmadsyah meninggal di [[Kota Medan]] pada tanggal 17 April 1980. Ia dimakamkan dalam lingkup lahan Masjid Raya Tanjung Balai.<ref>{{Cite book|last=Syahminan, M., dan Katimin|date=2018|url=http://repository.uinsu.ac.id/12587/2/11.%20BUKU-KONFLIK%20OTORITAS.pdf|title=Konflik, Otoritas dan Kebijakan di Sumatera Utara|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-5674-87-7|pages=57|url-status=live}}</ref>
Di zaman penjajahan Belanda, pertumbuhan dan perkembangan Kota Tanjung Balai semakin meningkat dan strategis. Kota Tanjung Balai dijadikan sebagai ''[[Gemeente|Gementee]]'' berdasarkan ''Besluit G.G''. tanggal 27 Juni 1917 dengan ''Stbl''. 1917 Nomor 284. Hal ini sejalan dengan berdirinya perkebunan – perkebunan di daerah Asahan dan Sumatera Timur, seperti [[Bakrie Sumatera Plantations|H.A.P.M]], SIPEF, [[Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia|London Sumatera]] (Lonsum) dan lain-lain. Pembangunan jalur transportasi seperti jalan, jembatan dan jalur kereta api mempermudah akses ke Kota Tanjung Balai. Sehingga hasil-hasil dari perkebunan dapat dipasarkan dengan lancar ke luar negeri melalui pelabuhan Tanjung Balai. Maka Kota Tanjung Balai berkembang sebagai kota pelabuhan yang diperhitungkan di pantai timur Sumatera Utara.
Pembukaan kantor – kantor dagang berbagai maskapai Belanda di Tanjung Balai pada abad XX, seperti K.P.M., Borsumeij dan lain-lain, maka mulailah bangsa Eropa menetap di Kota Tanjung Balai. ''Asisten Resident van Asahan'' berkedudukan di Tanjung Balai yang jabatannya bertindak sebagai Wali kota dan Ketua Dewan Kota (''Voorzitter van den Gemeenteraad''). Maka mulai saat itu Kota Tanjung Balai selain tempat kedudukan Raja, juga merupakan tempat kedudukan Asisten Resident.
Sejak kemerdekaan Republik Indonesia, keberadaan Kota Tanjung Balai sebagai daerah otonom ditetapkan berdasarkan Undang – Undang Nomor 9 Darurat Tahun 1956 (LN Tahun 1956 Nomor 60, TLN Nomor 1092) tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota – Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara, nama ''Gementee'' Tanjung Balai diganti dengan Kota Kecil Tanjung Balai. Berdasarkan Surat Mendagri Nomor U.P.15/2/3 tanggal 18 September 1956, jabatan Walikota Tanjung Balai terpisah dari Bupati Asahan. Selanjutnya dengan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1957, nama Kota Kecil Tanjung Balai diganti menjadi Kotapraja Tanjung Balai.
Pada waktu ''Gementee'' Tanjung Balai didirikan tahun 1917, luas wilayah Kota Tanjung Balai hanya 106 Ha. Atas persetujuan Bupati Asahan melalui Maklumat Nomor 260 tanggal 11 Januari 1958, daerah – daerah yang dikeluarkan (menurut Stbl. 1917 Nomor 641) dikembalikan pada batas semula, sehingga luasnya menjadi ± 190 – 200 Ha ( ±2 km²). Berdasarkan Sensus penduduk tahun 1980, dengan luas wilayah 2 km² dan jumlah penduduk ± 40.000 jiwa (kepadatan penduduk ± 20.000 jiwa per km²), menjadikan Kota Tanjung Balai sebagai Kota terpadat di [[Asia Tenggara]] saat itu.
Selanjutnya dengan terbitnya PP Nomor : 11 Tahun 1984 (LN Tahun 1984 Nomor 12) tanggal 29 Maret 1984, maka oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Mendagri, pada tanggal 5 Januari 1985 telah meresmikan terbentuknya 2 (dua) Kecamatan di Kotamadya Dati II Tanjung Balai, yaitu Kecamatan Tanjung Balai Selatan dan Kecamatan Tanjung Balai Utara.
Kemudian berdasarkan PP Nomor 20 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II Tanjung Balai dengan Kabupaten Dati II Asahan, serta Inmendagri Nomor 22 Tahun 1987 tentang Pelaksanaan PP Nomor 20 tahun 1987, maka luas wilayah Kota Tanjung Balai berubah menjadi 6.052 Ha dengan 5 Kecamatan 11 Kelurahan dan 19 Desa. Berdasarkan Perda Nomor 23 Tahun 2001 tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan di Wilayah Kota Tanjung Balai, 19 Desa tersebut telah diubah statusnya menjadi Kelurahan. Semenjak itulah di Kota Tanjung Balai terdapat 5 Kecamatan dengan 30 Kelurahan.
Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tanjung Balai Nomor 4 tahun 2005 telah ditetapkan pembentukan kecamatan [[Datuk Bandar Timur, Tanjungbalai|Datuk Bandar Timur]] sebagai hasil pemekaran kecamatan [[Datuk Bandar, Tanjungbalai|Datuk Bandar]]. Selanjutnya berdasarkan Perda Kota Tanjung Balai Nomor 3 Tahun 2006 telah ditetapkan pembentukan kelurahan [[Pantai Johor, Datuk Bandar, Tanjung Balai|Pantai Johor]] di kecamatan [[Datuk Bandar, Tanjungbalai|Datuk Bandar]]. Dengan demikian sampai saat ini, Kota Tanjung Balai terdiri dari 6 kecamatan dan 31 kelurahan.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Kota Tanjungbalai|url=https://tanjungbalaikota.go.id/sejarah/#:~:text=Asal%2Dusul%20nama%20Kota%20Tanjungbalai,Silau%20dan%20aliran%20sungai%20Asahan.&text=Hal%20ini%20sejalan%20dengan%20berdirinya,Lonsum)%20dan%20lain%2Dlain.|website=Portal Resmi Pemerintah Kota Tanjungbalai|access-date=2021-06-12|archive-date=2021-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210612102200/https://tanjungbalaikota.go.id/sejarah/#:~:text=Asal%2Dusul%20nama%20Kota%20Tanjungbalai,Silau%20dan%20aliran%20sungai%20Asahan.&text=Hal%20ini%20sejalan%20dengan%20berdirinya,Lonsum)%20dan%20lain%2Dlain.|dead-url=no}}</ref>
== Geografi ==
Letak Kota Tanjung Balai berada di antara 2°58'00" Lintang Utara dan 99°48'00" Bujur Timur.<ref>{{Cite book|last=Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai|date=2019|url=https://northsumatrainvest.id/data/pdf/publication/2019-BPS-Kota%20Tanjungbalai%20Dalam%20Angka.pdf|title=Kota Tanjungbalai dalam Angka 2019|location=Tanjungbalai|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai|pages=8|url-status=live}}</ref> Luas wilayahnya adalah 60,52 km².<ref>{{Cite book|last=Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai|date=2022|url=https://tanjungbalaikota.bps.go.id/publication/2022/02/25/6fc524f8b8e9b4e3874a7283/kota-tanjung-balai-dalam-angka-2022.html|title=Kota Tanjungbalai dalam Angka 2022|location=Tanjungbalai|publisher=Badan Pusat Statistik Kota Tanjungbalai|pages=8|url-status=live}}</ref> Kota Tanjung Balai menjadi tempat pertemuan bagi dua sungai besar yang bermuara ke [[Selat Malaka]], yaitu [[Sungai Silau]] dan [[Sungai Asahan]].<ref>{{Cite book|last=Syahminan, M., dan Katimin|date=Desember 2018|url=http://repository.uinsu.ac.id/12587/2/11.%20BUKU-KONFLIK%20OTORITAS.pdf|title=Konflik, Otoritas dan Kebijakan di Sumatera Utara|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-5674-87-7|pages=53-54|url-status=live}}</ref> Lokasi pertemuan kedua sungai ini berada di timur laut Kota Tanjung Balai.
Kota Tanjung Balai memiliki sebuah pelabuhan bernama [[Pelabuhan Teluk Nibung]]. Lokasinya berada di [[Teluk Nibung, Tanjungbalai|Kecamatan Teluk Nibung]].<ref>{{Cite book|last=Yafiz, M., Fatimah dan Yusrizal|date=November 2015|url=http://repository.uinsu.ac.id/5051/1/Penelitian%20Pemberdayaan%20Perempuan-ok.pdf|title=Pemberdayaan Perempuan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat di Tanjung Balai|location=Medan|publisher=FEBI UIN-SU Press|isbn=978-602-73510-9-7|pages=41-42|url-status=live}}</ref> Pelabuhan Teluk Nibung merupakan pelabuhan tertua kedua di provinsi Sumatera Utara sesudah [[Pelabuhan Belawan]]. Keberadaan Pelabuhan Teluk Nibung telah dikenal sejak zaman kolonial Belanda sebagai pelabuhan internasional yang memiliki kegiatan ekspor-impor yang cukup ramai dikunjungi karena berdekatan dengan negara tetangga [[Malaysia]], [[Singapura]], dan [[Thailand]].
Selain itu, Kota Tanjung Balai juga memiliki jembatan terpanjang di provinsi Sumatera Utara sepanjang ±600 m yang menghubungkan Kota Tanjung Balai dengan desa [[Sei Kepayang Kiri, Sei Kepayang Barat, Asahan|Sei Kepayang Kiri]], [[Sei Kepayang Tengah, Sei Kepayang, Asahan|Sei Kepayang Tengah]], dan [[Sei Kepayang Kanan, Sei Kepayang, Asahan|Sei Kepayang Kanan]] kabupaten [[Kabupaten Asahan|Asahan]], serta Open Stage yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Tanjungbalai, yang berdiri megah di atas Lapangan Pasir Kota Tanjung Balai.<ref>{{Cite web|date=19 Oktober 2016|title=Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tanjung Balai - Sejarah|url=https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/tanjungbalai/id/profil/114-profil/2517-sejarah.html|website=Direktorat Jenderal Perbendaharaan - Kementerian Keuangan Republik Indonesia|access-date=2021-06-12|archive-date=2021-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210612102200/https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/tanjungbalai/id/profil/114-profil/2517-sejarah.html|dead-url=yes}}</ref>
=== Batas Wilayah ===
[[Wilayah]] Kota Tanjungbalai berbatasan dengan kecamatan-kecamatan dalam wilayah Kabupaten Asahan. Di sebelah utara, Kota Tanjungbalai berbatasan dengan [[Tanjung Balai, Asahan|Kecamatan Tanjung Balai]]. Di sebelah barat dan selatan, Kota Tanjungbalai berbatasan dengan [[Simpang Empat, Asahan|Kecamatan Simpang Empat]]. Sedangkan di sebelah timur, Kota Tanjungbalai berbatasan dengan [[Sei Kepayang, Asahan|Kecamatan Sei Kepayang]].<ref>{{Cite book|last=Syahminan, M., dan Katimin|date=2018|url=http://repository.uinsu.ac.id/12587/2/11.%20BUKU-KONFLIK%20OTORITAS.pdf|title=Konflik, Otoritas dan Kebijakan di Sumatera Utara|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-5674-87-7|pages=54|url-status=live}}</ref>
Kota Tanjung Balai terletak di antara 2º58' Lintang Utara dan 99º48' Bujur Timur. Posisi Kota Tanjung Balai berada di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara pada ketinggian 0–3 m di atas permukaan laut dan kondisi wilayah relatif datar. Kota Tanjung Balai secara administratif terdiri dari 6 Kecamatan, 31 Kelurahan. Luas wilayah Kota Tanjung Balai 6.052 Ha (60,52 km²)
Baris 135 ⟶ 101:
|-
|-
|1 || [[Datuk Bandar, Tanjungbalai|Datuk Bandar]]||[[Sijambi, Datuk Bandar, Tanjung Balai|Sijambi]], [[Pahang, Datuk Bandar, Tanjung Balai|Pahang]], [[Sirantau, Datuk Bandar, Tanjung Balai|Sirantau]], [[Pantai Johor, Datuk Bandar, Tanjung Balai|Pantai Johor]], [[Gading, Datuk Bandar, Tanjung Balai|Gading]]
|-
|2 || [[Datuk Bandar Timur, Tanjungbalai|Datuk Bandar
|-
|3 || [[Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai|Tanjung Balai Selatan]]||[[Tanjungbalai Kota I, Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai|Tanjung Balai Kota I]], [[Tanjungbalai Kota II, Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai|Tanjung Balai Kota II]], [[Perwira, Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai|Perwira]], [[Karya, Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai|Karya]], [[Pantai Burung, Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai|Pantai Burung]], [[Indra Sakti, Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai|Indra Sakti]]
|-
|4 || [[Tanjungbalai Utara, Tanjungbalai|Tanjung Balai Utara]]||[[Tanjungbalai Kota III, Tanjungbalai Utara, Tanjungbalai|Tanjung Balai Kota III]], [[Tanjungbalai Kota IV, Tanjungbalai Utara, Tanjungbalai|Tanjung Balai Kota IV]], [[Sejahtera, Tanjungbalai Utara, Tanjungbalai|Sejahtera]], [[Kualo Silau Bestari, Tanjungbalai Utara, Tanjungbalai|Kualo Silau Bestari]], [[Mata Halasan, Tanjungbalai Utara, Tanjungbalai|Mata Halasan]]
|-
|5 || [[Sei Tualang Raso, Tanjungbalai|Sei Tualang Raso]]||[[Muara Sentosa, Sei
|-
|6 ||
|-
|}
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Wali Kota Tanjungbalai}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|-style="background-color:#cfc;"
!No
!colspan=2|Wali Kota
!Awal jabatan
!Akhir jabatan
!Ket.
!Wakil Wali Kota
|-
| -
| rowspan="2" |[[Berkas:Waris 2021.png|100px]]
| rowspan="2" |[[Waris Thalib]]
| 3 Mei 2021
|22 Agustus 2022
| [[Pelaksana Tugas]]<ref>https://news.detik.com/berita/d-5559596/syahrial-ditahan-kpk-waris-thalib-jadi-plt-walkot-tanjungbalai</ref>
|
|-
|
|22 Agustus 2022
|''Petahana''
|<ref>https://medanbisnisdaily.com/m/news/online/read/2022/08/20/160150/waris_thalib_dan_susanti_dilantik_jadi_wali_kota_tanjungbalai_dan_siantar_definitif_22_agustus/</ref>
|''Lowong''
|-
|}
=== Dewan Perwakilan ===
{{utama|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjungbalai}}
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tanjungbalai}}
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tanjung Balai}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Tanjung Balai}}
Hasil Sensus Penduduk 2020, jumlah penduduk Kota Tanjung Balai berjumlah 179.035 jiwa yang terdiri atas 90.583 jiwa pria dan 88.452 jiwa perempuan. Penduduk Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluk Nibung dengan jumlah penduduk 41.483 jiwa sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Tanjung Balai Utara Dengan jumlah penduduk 17.930 jiwa.
Dan Berikut adalah tabel penduduk Kota Tanjung Balai Per Kecamatan Tahun 2020 :
{| class="wikitable sortable"
|-
| bgcolor=#D0F0C0 align=center| '''Nomor'''
| bgcolor=#D0F0C0 align=center| '''Kecamatan'''
| bgcolor=#D0F0C0 align=center| '''Penduduk/Jiwa'''
|-
|-
|1 || Datuk Bandar ||40.336
|-
|2 || Datuk Bandar Timur ||31.470
|-
|3 || Tanjung Balai Selatan ||20.544
|-
|4 || Tanjung Balai Utara ||17.930
|-
|5 || Sei Tualang Raso ||27.272
|-
|6 || Teluk Nibung ||41.483
|-
|
|Jumlah
|179.035
|}
==
Tanjung Balai yang dalam sejarahnya menjadi kota perdagangan tidak diragukan lagi merupakan kota multietnis. Berbagai suku bangsa bercampur di sini: [[Suku Batak|Batak]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] adalah sebagian dari etnik yang bermukim di kota ini. Namun suku asli kota ini ialah orang [[Suku Melayu|Melayu]]. Berdasarkan data pemerintah Kota Tanjung Balai tahun 2015, suku [[Suku Batak|Batak]] termasuk [[Suku Batak Toba|Toba]], [[Suku Batak Angkola|Angkola]], [[Suku Mandailing|Mandailing]], [[Suku Simalungun|Simalungun]], [[Suku Karo|Karo]] dan [[Suku Batak Pakpak|Pakpak]] sebanyak 42,56%. Kemudian diikuti [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Melayu|Melayu]] dan lainnya.<ref name="DEMOGRAFI">{{cite web|url=https://tanjungbalaikota.go.id/agama-adat-dan-budaya/|title=Agama, Adat, dan Budaya di Kota Tanjungbalai|website=www.tanjungbalaikota.go.id|accessdate=25 Januari 2022|archive-date=2020-06-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20200604214711/https://tanjungbalaikota.go.id/agama-adat-dan-budaya/|dead-url=no}}</ref>
{{bar box
|title=Suku di Kota Tanjung Balai 2015<ref name="DEMOGRAFI"/>
|titlebar=#ddd
|left1=Suku
|right1=Percent
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Suku Batak|Batak]]|blue|42.56}}
{{bar percent|[[Suku Jawa|Jawa]]|red|17.06}}
{{bar percent|[[Suku Melayu|Melayu]]|green|15.41}}
{{bar percent|[[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]|orange|10.58}}
{{bar percent|[[Suku Aceh|Aceh]]|purple|1.11}}
{{bar percent|Lainnya|black|13.28}}}}
{{-}}
=== Agama ===
Berdasarkan data pemerintah Kota Tanjung Balai menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Kota Tanjung Balai memeluk agama [[Islam]] sebanyak 84,67 persen. Selebihnya menganut agama Kristen Protestan, Buddha, Katolik, dan sebagian kecil menganut agama Hindu serta kepercayaan.<ref name="DEMOGRAFI" />
{{bar box
|title=Agama di Kota Tanjung Balai
|titlebar=#ddd
|left1=Agama
|right1=Percent
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Islam]]|green|80.67}}
{{bar percent|[[Buddha]]|yellow|9.30}}
{{bar percent|[[Protestan]]|blue|9.19}}
{{bar percent|[[Katolik]]|purple|0.81}}
{{bar percent|[[Hindu]]|orange|0.03}}}}
{{-}}
== Kesehatan ==
{{utama|Daftar Rumah Sakit di Kota Tanjungbalai}}
== Pendidikan ==
*{{URL|http://disdik.tanjungbalaikota.go.id/}}
*{{URL|http://dinaspendidikantanjungbalai.id/}}
== Ekonomi ==
Berdasarkan letak geografis yang sangat strategis, maka potensi Kota Tanjung Balai yang dapat dikembangkan antara lain :
# Sebagai Pusat Pelayanan Sekunder A yakni Pusat Pembangunan Kawasan Sektor Unggulan meliputi : Perkebunan, Pertanian dan Industri terhadap wilayah ''hinterland-''nya sesuai Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 7 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara.
# Sebagai jalur transit perdagangan internasional dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura dan Pelabuhan alternatif bagi daerah ''hinterland'', seperti : [[Kabupaten Asahan]], [[Kabupaten Labuhanbatu|Kabupaten Labuhan Batu]], [[Kabupaten Simalungun]], [[Kabupaten Tapanuli Selatan]], [[Kepulauan Riau|Provinsi Kepulauan Riau]], Pesisir [[Riau|Provinsi Riau]] dan kota-kota besar lainnya di Sumatera Utara.
# Mempunyai lahan yang cukup luas dan produktif untuk pengembangan sebagai kota industri, perdagangan, pelayanan jasa telekomunikasi yang didukung oleh Pelabuhan Teluk Nibung sebagai andalan keluar masuk barang (ekspor – impor) dan penumpang.
# Dapat dilalui dengan sarana transportasi baik darat maupun sungai.
# Fasilitas andalan yang tersedia seperti; jaringan air minum, listrik, transportasi darat dan kereta api, sarana pendidikan, sarana kesehatan, serta sarana lainnya.
# Mempunyai sumber daya alam yang dapat dikembangkan di sektor perikanan khsususnya perikanan tangkap dan budidaya.
# Sumber Daya Manusia yang dapat dikembangkan sebagai modal pembangunan kedepan.
# Sumber Daya Alam yang tersedia seperti : kandungan mineral, galian C Sungai Silau dan Sungai Asahan. Sumber daya alam yang sangat besar dari sungai Asahan adalah pasir sungai.
Pasir sungai Asahan ini merupakan bahan alami yang terbentuk dari proses pengikisan tanah disepanjang sungai mulai dari hulu hingga hilir. Pasir sungai Asahan mengandung 70-80% silica. Dengan kandungan silica yang besar ini, pasir sungai Asahan mempunyai karakteristik yang khas dan sangat baik untuk beberapa bahan baku, diantaranya :
* Bahan baku industri kaca
* Bahan baku penyaring dan penjernih air
* Bahan baku pencampur dalam industri keramik dan porselin
* Bahan baku untuk konstruksi<ref>{{Cite web|title=Potensi Unggulan Daerah Kota Tanjungbalai|url=https://tanjungbalaikota.go.id/potensi-unggulan-daerah/|website=Portal Resmi Pemerintahan Kota Tanjungbalai|access-date=2021-06-12|archive-date=2021-06-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20210612222901/https://tanjungbalaikota.go.id/potensi-unggulan-daerah/|dead-url=no}}</ref>
==
=== Wisata kuliner ===
Beberapa makanan khas kota Tanjungbalai diantaranya: Kerang daguk ([[Kerang batu]]), [[Kerang bulu]], [[Ikan asin]] mayung, [[Ikan teri]] [[Kota Medan|Medan]] (Teri putih), Udang asin (Udang pukul), [[Gulai]] masam, [[Daun ubi tumbuk|Sayur daun ubi tumbuk]], [[Kerang hijau|Kerang "kemudi kapal" (Kerang hijau)]], Utak kotam, [[Sombam ikan]], [[Anyang]] [[pakis]] dan [[Anyang]] [[Kupang (moluska)|kepah]].{{cn}}
=== Wisata
• Water Front Tanjungbalai, yang terletak di ujung Kota Tanjungbalai dan di tepi sungai Asahan.
• Pulau Beswesen
=== Lain-lain ===
* Setiap akhir tahun, diadakan '''Pesta Kerang''' atau Peringatan Hari Jadi Kota Tanjungbalai guna memperingati Hari Ulang Tahun Kota Tanjungbalai.
* Kota ini dijuluki "Kota Kerang". (hal ini dikarenakan dulu Kota Tanjungbalai pernah menghasilkan Kerang dalam jumlah yang besar, tetapi beberapa waktu belakangan ini produksi Kerang jauh menurun dikarenakan ekosistim yang tidak mendukung)
* Kota ini memiliki jembatan terpanjang di
* Tanjungbalai pernah menerima Anugerah [[Adipura]] sebagai kota terbersih se-Indonesia pada tahun 2008, 2009, 2012, dan 2013.
== Transportasi ==
* [[Kereta Api]] ([[Stasiun Tanjungbalai ]])
* Transportasi Online :
** Ojek online telpon
** [[Taxi Maxim |Maxim Motor & Mobil]]
* [[Becak|Becak Motor]]
* [[Angkot|Mopen]]
* Merpati Tour (Lintas Kabupaten "Labura-TanjungBalai")
* [[Bus antarkota|Bus AKDP ]]
* Ojek Rbt Ke Kualuh Leidong
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
== Pranala luar ==
{{commonscat|Tanjungbalai}}
* {{id}} {{resmi}}
{{Kota Tanjung Balai}}
{{sumut}}
{{DEFAULTSORT:Tanjungbalai}}
[[Kategori:Kota Tanjungbalai| ]]
[[Kategori:Kota di Sumatera Utara]]
[[Kategori:Kota di Indonesia]]
|