Badan Intelijen Negara Republik Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mdhirham1001 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
M2Cruiser (bicara | kontrib)
 
(227 revisi antara oleh lebih dari 100 100 pengguna tak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tambah catatan kaki|date=Desember 2024}}{{Redirect|BIN}}
{{Infobox lembaga nonkementerian
{{Infobox government agency
|nama = Badan Intelijen Negara
| agency_name = Badan Intelijen Negara
|singkatan = BIN
| nativename_r =
|gambar = [[Berkas:The National Intelligence Agency (Indonesia).svg|180px]]
| seal = The National Intelligence Agency (Indonesia).svg
|dasar = UUD 45 N0 30,Undang-Undang No. 17 Tahun 2011,umdang - undang no 28i
| seal_width = 200px
|alamat = Jl. Seno Raya, Pejaten Timur - Pasar Minggu [[Jakarta Selatan]]/jl yudistira simpang lima utara purwodadi grobogan
|kepala seal_caption = [[Daftar KepalaLambang Badan Intelijen Negara|Kepala]]
| logo = Flag of the Indonesian State Intelligence Agency.png
|nama_kepala = Jenderal Polisi [[Budi Gunawan]]
| logo_width = 200px
|wakil_kepala = [[Daftar Wakil Kepala Badan Intelijen Negara|Wakil Kepala]]
| logo_caption = Bendera Badan Intelijen Negara
|nama_wakil_kepala= Letnan Jenderal TNI [[Teddy Lhaksmana]]
| formed = {{Start date and years ago|1940|5|7}} - {{Start date and years ago|1946|5|7}}
|sekretaris_utama =
 
|deputi1 =deputi bidang
| preceding1 = Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN)
|nama_deputi1 =
| keydocument1 = Undang-Undang Dasar 1945<br>Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011
|deputi2 =
| jurisdiction = [[Indonesia]]
|nama_deputi2 =
| headquarters = Jl. Seno Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu. [[Jakarta Selatan]], [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|deputi3 =
| coordinates =
|nama_deputi3 =
| employees = Dirahasiakan
|deputi4 =
| budget =
|nama_deputi4 =
| chief1_name = [[Muhammad Herindra|Muhammad Herindra]]
|deputi5 =
| chief1_position = Kepala BIN
|nama_deputi5 =
| chief2_name = [[Agung Setya Imam Effendi|Komjen Pol. Agung Setya I.E.]]
|deputi6 =
| chief2_position = Wakil Kepala BIN
|nama_deputi6 =
| chief3_name = [[Djaka Budhi Utama |Letjen TNI Djaka Budhi Utama]]
|deputi7 =
| chief3_position = Sekretaris Utama BIN
|nama_deputi7 =
| parent_agency =
|deputi8 =
| child1_agency =
|nama_deputi8 =
| website = {{URL|http://www.bin.go.id}}
|deputi9 =
| footnotes =
|nama_deputi9 =
| parent_department =
|deputi10 =
|nama_deputi10 =
|inspektur =
|nama_inspektur =
|situs web = [http://www.bin.go.id/ www.bin.go.id]
|catatan =Ref : surat Al quran al baqorah ayat 30,alfatihah
}}
'''Badan Intelijen Negara''', disingkat '''BIN''', adalah [[lembaga pemerintah nonkementerian]] [[Indonesia]] yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang [[intelijen]]. Kepala BIN saat ini dijabat oleh [[Muhammad Herindra|Letnan Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Herindra]].
 
'''Badan Intelijen Negara''', disingkat '''BIN''', adalah [[lembaga pemerintah nonkementerian]] [[Indonesia]] yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang [[intelijen]]. Kepala BIN sejak [[9 September]] [[2016]] adalah Jenderal Polisi [[Budi Gunawan]].[http://www.bin.go.id/ "Badan Intelijen Negara"]. [http://m.detik.com/news/berita/3295230/resmi-jabat-kepala-bin-budi-gunawan-juga-jadi-jenderal-bintang-empat-di-pundak/]
 
== Sejarah ==
=== 1943-1965 ===
Badan Intelijen Negara cikal-bakalnya ada di [[Pendudukan Jepang di Indonesia|masa pendudukan Jepang]], tahun 1943. Pada masa itu, Jepang mendirikan versi lokal lembaga intelijen yang terkenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara [[Pembela Tanah Air]] (PETA), [[Zulkifli Lubis]], merupakan lulusan sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan.
 
=== 1940–1965 ===
Paska kemerdekaan, Agustus 1945, Pemerintah Indonesia mendirikan [[badan intelijen]] republik yang pertama, yang dinamakan Badan Istemewa. Kolonel Zulkifli Lubis kembali memimpin lembaga itu bersama sekitar 40 mantan tentara Peta yang menjadi penyelidik militer khusus. Setelah memasuki masa pelatihan khusus intelijen di daerah [[Ambarawa]], awal Mei 1946 sekitar 30 pemuda lulusannya menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani). Lembaga ini menjadi payung gerakan intelijen dengan beberapa unit ''[[ad hoc]]'', bahkan operasi luar negeri.
Cikal-bakal berdirinya intelijen negara dapat ditelusuri pada [[Pendudukan Jepang di Indonesia|masa pendudukan Jepang]], tahun 1940-1943, di mana saat itu Jepang mendirikan intelijen versi lokal yang terkenal dengan sebutan Sekolah Intelijen Militer Nakano. Mantan tentara [[Pembela Tanah Air]] (Peta), [[Zulkifli Lubis]], merupakan lulusan sekolah tersebut, sekaligus Komandan Intelijen pertama kaum republikan.
 
Pasca kemerdekaan, Agustus 1945, Pemerintah [[Indonesia]] mendirikan [[badan intelijen]] republik yang pertama, yang dinamakan Badan Istimewa (BI). Kolonel Zulkifli Lubis kembali memimpin lembaga itu bersama sekitar 40 mantan tentara Peta yang menjadi penyelidik militer khusus. Setelah memasuki masa pelatihan khusus intelijen di daerah [[Ambarawa]], awal Mei 1946 sekitar 30 pemuda lulusannya menjadi anggota Badan Rahasia Negara Indonesia (BRANI).menjadi payung gerakan intelijen dengan beberapa unit ''[[ad hoc]]'', bahkan operasional luar negeri.
Pada bulan Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) [[Amir Sjarifuddin]] membentuk Badan Pertahanan B yang dikepalai seorang mantan komisioner polisi. Alhasil, 30 April 1947 seluruh badan intelijen digabung di bawah Menhan, termasuk Brani menjadi Bagian V dari Badan Pertahanan B.
 
Pada bulan Juli 1946, Menteri Pertahanan (Menhan) [[Amir Sjarifuddin]] membentuk "Badan Pertahanan B" yang dikepalai seorang mantan Komisioner Polisi. Alhasil, pada tanggal 30 April 1947, seluruh badan intelijen digabung di bawah Menhan, termasuk BRANI yang menjadi Bagian V dari Badan Pertahanan B.
Pada tahun 1949 Menteri Pertahanan Sri Sultan HB IX tidak puas dengan Kinerja dan performa Intelijen saat itu berjalan sendiri-sendiri tidak terkordinasi dengan baik, maka Sri Sultan HB IX membentuk Dinas Chusus (DC), yang diharapkan mampu menghadapi tantangan ancaman negara dan bangsa kedepan, serta mampu menjaga NKRI. Program rekruitmen DC merupakan program Intellijen dari kader-kader Sipil Non Militer pertama di Indonesia yang dilatih oleh Central [[Central Intelligence Agency|Intelligence Agency]] [[Amerika Serikat]] (CIA), Para calon-calon Itellijen dikirim ke Pulau Saipan Filipina untuk mengikuti program pelatihan hingga beberapa angkatan yang kemudian pelatihannya diteruskan di Indonesia, para alumni ditempatkan di berbagai operasi Klandestein yang sangat tertutup dan mampu menembus jantung musuh seperti operasi (Trikora, Dwikora, G30. S PKI, dll). DC dikenal dengan nama samaran Ksatria Graha yang merupakan kader-kader Intelijen profesional terlatih, yang merupakan bagian penting yang tak dapat dilepaskan dari sejarah intellijen Indonesia.
 
Pada tahun 1949, [[Menteri pertahanan|Menteri Pertahanan]] Sri Sultan HB IX tidak puas dengan kinerja dan performa intelijen saat itu yang berjalan sendiri-sendiri dan tidak terkoordinasi dengan baik, maka Sri Sultan HB IX membentuk Dinas Chusus (DC), yang diharapkan mampu menghadapi tantangan ancaman negara dan bangsa kedepan, serta mampu menjaga NKRI. Program rekrutmen DC merupakan program intelijen dari kader-kader Sipil Non Militer pertama di Indonesia yang dilatih oleh [[Central Intelligence Agency|Centra Intelligence Agency]] [[Amerika Serikat]] (CIA). Para calon-calon intelijen dikirim ke Pulau Saipan Filipina untuk mengikuti program pelatihan hingga beberapa angkatan yang kemudian pelatihannya diteruskan di Indonesia. Para alumni ditempatkan di berbagai operasi klandestin yang sangat tertutup dan mampu menembus jantung musuh seperti operasi ([[Operasi Trikora|Trikora]], [[Konfrontasi Indonesia–Malaysia|Dwikora]], [[Gerakan 30 September|G30S PKI]], dll). DC dikenal dengan nama samaran Ksatria Graha yang merupakan kader-kader intelijen profesional terlatih, yang merupakan bagian penting yang tak dapat dilepaskan dari sejarah intelijen Indonesia.
Pada awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, [[T.B. Simatupang]], menurunkan lembaga intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Akibat persaingan di tubuh militer, sepanjang tahun 1952-1958, seluruh angkatan dan Kepolisian memiliki badan intelijen sendiri-sendiri tanpa koordinasi nasional. Maka pada 5 Desember 1958, Presiden [[Soekarno]] membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI) dengan Kolonel Laut Pirngadi sebagai kepala.
 
Pada awal tahun 1952, Kepala Staf Angkatan Perang, [[T.B. Simatupang]], menurunkan lembaga intelijen menjadi Badan Informasi Staf Angkatan Perang (BISAP). Akibat persaingan di tubuh militer, sepanjang tahun 1952-1958, seluruh angkatan dan kepolisian memiliki badan intelijen sendiri-sendiri tanpa koordinasi nasional. Maka pada 5 Desember 1958, Presiden [[Soekarno]] membentuk Badan Koordinasi Intelijen (BKI) dengan Kolonel Laut Pirngadi sebagai kepala.
Selanjutnya, 10 November 1959, BKI menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI) yang bermarkas di Jalan Madiun, yang dikepalai oleh DR Soebandrio. Di era tahun 1960-an hingga akhir masa [[Orde Lama]], pengaruh Soebandrio pada BPI sangat kuat diikuti perang ideologi Komunis dan non-Komunis di tubuh militer, termasuk intelijen.
 
Selanjutnya, 10 November 1959, BKI diubah kembali menjadi Badan Pusat Intelijen (BPI) yang bermarkas di Jalan Madiun, yang dikepalai oleh Dr. Soebandrio. Di era tahun 1960-an hingga akhir masa [[Orde Lama]], pengaruh Soebandrio pada BPI sangat kuat diikuti perang ideologi komunis dan non-komunis di tubuh militer, termasuk intelijen.
=== 1965-sekarang ===
Setelah gonjang-ganjing tahun 1965, [[Soeharto]] mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Berikutnya, di seluruh daerah (Komando Daerah Militer/Kodam) dibentuk Satuan Tugas Intelijen (STI). Kemudian pada 22 Agustus 1966, Soeharto mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) dengan Brigjen [[Yoga Sugomo]] sebagai kepala yang langsung bertanggung jawab kepadanya.
 
=== 1965–sekarang ===
Sebagai lembaga intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga memiliki Operasi Khusus (Opsus) di bawah Letkol. [[Ali Moertopo]] dengan asisten Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani dan Aloysius Sugiyanto. Kurang dari setahun, 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi Badan Koordinasi Intelijen Negara (Bakin). Mayjen. Soedirgo merupakan Kepala Bakin pertama.
Setelah gonjang-ganjing tahun 1965, [[Soeharto]] mengepalai Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib). Berikutnya, di seluruh daerah (Komando Daerah Militer/Kodam) dibentuk Satuan Tugas Intelijen (STI). Kemudian pada 22 Agustus 1966, Soekarno mendirikan Komando Intelijen Negara (KIN) dengan Jendral TNI [[Soeharto]] sebagai kepala, bersama dengan Menteri/Panglima Angkatan Darat, Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan dan Ketua Presidium Kabinet Ampera.<ref>{{Cite web|title=KEPPRES No. 181 Tahun 1966 tentang Komando Intelijen Negara [JDIH BPK RI]|url=https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/105232/keppres-no-181-tahun-1966|website=peraturan.bpk.go.id|access-date=2023-05-17}}</ref>
 
Sebagai lembaga intelijen strategis, maka BPI dilebur ke dalam KIN yang juga memiliki Operasi Khusus (Opsus) di bawah Letkol. [[Ali Moertopo]] dengan asisten Leonardus Benyamin (Benny) Moerdani dan Aloysius Sugiyanto. Kurang dari setahun, 22 Mei 1967 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk mendesain KIN menjadi Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN). Mayjen TNI Soedirgo ditunjuk sebagai Kepala BAKIN pertama.
Pada masa Mayjen. Sutopo Juwono, Bakin memiliki Deputi II di bawah Kolonel Nicklany Soedardjo, perwira Polisi Militer (POM) lulusan Fort Gordon, AS. Pada awal 1965, Nicklany menciptakan unit intel PM, yaitu Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Pintel) POM. Secara resmi, Den Pintel POM menjadi Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel), lalu pada tahun 1976 menjadi Satuan Pelaksana (Satlak) Bakin dan di era 1980-an kelak menjadi Unit Pelaksana (UP) 01.
 
Pada masa Mayjen TNI Sutopo Juwono, BAKIN memiliki Deputi II di bawah Kolonel Nicklany Soedardjo, perwira Polisi Militer (POM) lulusan Fort Gordon, AS. Pada awal 1965, Nicklany menciptakan unit intel PM, yaitu Detasemen Pelaksana Intelijen (Den Pintel) POM. Secara resmi, Den Pintel POM menjadi Satuan Khusus Intelijen (Satsus Intel), lalu pada tahun 1976 menjadi Satuan Pelaksana (Satlak) BAKIN dan pada era 1980-an kelak menjadi Unit Pelaksana (UP) 01.
Mulai tahun 1970 terjadi reorganisasi Bakin dengan tambahan Deputi III pos Opsus di bawah Brigjen. [[Ali Moertopo]]. Sebagai orang dalam Soeharto, Opsus dipandang paling prestisius di Bakin, mulai dari urusan domestik [[Penentuan Pendapat Rakyat]] (Pepera) [[Irian Barat]] dan kelahiran mesin politik [[Golongan Karya]] (Golkar) sampai masalah Indocina. Pada tahun 1983, sebagai Wakil Kepala BAKIN, L.B. Moerdani memperluas kegiatan intelijen menjadi Badan Intelijen Strategis (Bais). Selanjutnya Bakin tinggal menjadi sebuah direktorat kontra-subversi dari Orde Baru.
 
Mulai tahun 1970 terjadi reorganisasi BAKIN dengan tambahan Deputi III pos Opsus di bawah Brigjen TNI [[Ali Moertopo]]. Sebagai orang dalam Soeharto. Opsus dipandang paling prestisius di BAKIN, mulai dari urusan domestik [[Penentuan Pendapat Rakyat]] (Pepera) [[Irian Barat]] dan kelahiran mesin politik [[Golongan Karya]] (Golkar) sampai masalah Indocina. Pada tahun 1983, sebagai Wakil Kepala BAKIN, L.B. Moerdani memperluas kegiatan intelijen menjadi Badan Intelijen Strategis (BAIS). Selanjutnya BAKIN tinggal menjadi sebuah direktorat kontra-subversi dari Orde Baru.
Setelah mencopot [[L.B. Moerdani]] sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam), tahun 1993 Soeharto mengurangi mandat Bais dan mengganti nama menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA). Tahun 2000, Presiden [[Abdurrahman Wahid]] mengubah Bakin menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) sampai sekarang.
 
Setelah mencopot [[L.B. Moerdani]] sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhankam), tahun 1993 Soeharto mengurangi mandat Bais dan mengganti nama menjadi Badan Intelijen ABRI (BIA). Tahun 2000, Presiden [[Abdurrahman Wahid]] mengubah BAKIN menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) sampai sekarang.
Sejak 1945 s/d sekarang, organisasi intelijen negara telah berganti nama sebanyak 6 (enam) kali <ref>[http://www.mail-archive.com/forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com/msg16151.html Sejarah BIN]</ref>:
 
== Perubahan Nomenklatur<ref>[http://www.mail-archive.com/forum-pembaca-kompas@yahoogroups.com/msg16151.html Sejarah BIN]</ref> ==
# BRANI (Badan Rahasia Negara Indonesia).
# BKI (Badan Koordinasi Intelijen).
Baris 71 ⟶ 66:
# BIN (Badan Intelijen Negara).
 
== SusunanDaftar organisasiKepala ==
Susunan organisasi BIN telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2010, menggantikan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005. Berdasarkan perpres tersebut, susunan organisasi BIN terdiri dari:
 
=== Kepala ===
{{Utama|Daftar Kepala Badan Intelijen Negara}}
Sejak nomenklatur lembaga Intelijen negara diubah menjadi Badan Intelijen Negara (BIN), lembaga ini dipimpin oleh:<ref>[http://www.bin.go.id/profil/kepala Daftar Kepala BIN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170928102837/http://www.bin.go.id/profil/kepala |date=2017-09-28 }} - ''Situs Resmi BIN.go.id''. Diakses 27 September 2017.</ref>
Kepala BIN yang sekarang menjabat adalah Jenderal Polisi Budi Gunawan
 
Kepala BIN mempunyai tugas memimpin BIN dalam melaksanakan tugas dan fungsi BIN. Kepala BIN diberikan hak keuangan, administrasi dan fasilitas lainnya setingkat dengan Menteri.
 
=== Wakil Kepala ===
Wakil Kepala BIN yang sekarang menjabat adalah Letjen TNI (Purn) Teddy Lhaksmana yang dilantik pada tanggal 28 Februari 2017 menggantikan Letjen TNI Torry Djohar Banguntoro
 
Wakil Kepala mempunyai tugas membantu kepala BIN.
 
=== Sekretariat Utama ===
Sekretariat Utama mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BIN.
 
=== Deputi Bidang Luar Negeri ===
Deputi Bidang Luar Negeri (Deputi I) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang luar negeri.
 
=== Deputi Bidang Dalam Negeri ===
Deputi Bidang Dalam Negeri (Deputi II) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang dalam negeri.
 
=== Deputi Bidang Kontra Intelijen ===
Deputi Bidang Kontra Intelijen (Deputi III) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi kontra intelijen.
 
=== Deputi Bidang Ekonomi ===
Deputi Bidang Ekonomi (Deputi IV) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang ekonomi.
 
=== Deputi Bidang Teknologi ===
Deputi Bidang Teknologi (Deputi V) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang teknologi.
 
CIK. BIN di gunakan untuk operasi khusus
 
* [[Arie J. Kumaat|Letjen TNI Arie J. Kumaat]] (1999 s.d. 2001)
=== Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi ===
* [[A.M. Hendropriyono|Jenderal TNI A.M. Hendropriyono]] (2001 s.d. 2004)
Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi (Deputi VI) mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan dan/atau operasi intelijen bidang Komunikasi dan Informasi.
* [[Syamsir Siregar|Mayjen TNI Syamsir Siregar]] (8 Desember 2004 s.d. 22 Oktober 2009)
* [[Sutanto|Jenderal Polisi Sutanto]] (22 Oktober 2009 s.d. 19 Oktober 2011)
* [[Marciano Norman|Letjen TNI Marciano Norman]] (19 Oktober 2011 s.d. 6 Juli 2015)
* [[Sutiyoso|Letjen TNI Sutiyoso]] (6 Juli 2015 s.d. 9 September 2016)
* [[Budi Gunawan|Jenderal Polisi Budi Gunawan]] (9 September 2016 s.d. 20 Oktober 2024)
* [[Muhammad Herindra|Letjen TNI Muhammad Herindra]] (21 Oktober 2024 s.d. sekarang)
 
== Susunan Organisasi ==
Sistem ( CIK )  berlaku untuk personal intelijen dalam operasi khusus pada areal operasional tertentu
Struktur Badan Intelijen Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:<ref>{{Cite web|title=PERPRES No. 79 Tahun 2020|url=http://peraturan.bpk.go.id/Details/142193/perpres-no-79-tahun-2020|website=Database Peraturan {{!}} JDIH BPK|access-date=2024-07-26}}</ref>
* Kepala
* Wakil Kepala
* Sekretariat Utama
 
===* Deputi Bidang PengolahanIntelijen danLuar ProduksiNegeri Intelijen(Deputi ===I)
* Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri (Deputi II)
Deputi Bidang Analisis dan Produksi Intelijen (Deputi VII) mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan bidang pengolahan dan produksi intelijen.
* Deputi Bidang Kontra Intelijen (Deputi III)
* Deputi Bidang Intelijen Ekonomi (Deputi IV)
* Deputi Bidang Intelijen Teknologi (Deputi V)
* Deputi Bidang Intelijen Siber (Deputi VI)
* Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi (Deputi VII)
* Deputi Bidang Intelijen Pengamanan Aparatur (Deputi VIII)
* Deputi Bidang Analisis dan Produksi Intelijen (Deputi IX)
* Inspektorat Utama
* Staf Ahli
** Staf Ahli Bidang Ideologi dan Politik
** Staf Ahli Bidang Sosial Budaya
** Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia
** Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan
** Staf Ahli Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
* Pusat BIN
** Pusat Pembinaan Profesi Intelijen
** Pusat Penelitian dan Pengembangan
** Pusat Pendidikan dan Pelatihan
** Pusat Intelijen Medik
** Pusat Psikologi
* Badan Intelijen Negara Daerah (Binda)
* Koordinator Wilayah Kabupaten/Kota (Korwil)
* Perwakilan Badan Intelijen Negara di Luar Negeri (Perbinlu)
* Unit Pelaksana Teknis
** [[Sekolah Tinggi Intelijen Negara]]
** Museum Intelijen Negara
 
==Galeri==
=== Inspektorat Utama ===
<gallery>
Inspektorat Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan BIN. Meliputi keanggotaan struktural wilayah dan daerah.
Berkas:Logo Badan Inteligen Negara.png|Lambang BIN sebelum 2020
Berkas:Logo BAKIN.jpg|Lambang Badan Koordinasi Intelijen Negara (BAKIN)
Berkas:Kantor BIN.jpg|Kantor BIN
Berkas:Patung Bung Karno BIN.jpg|Patung Soekarno-Hatta di area perkantoran BIN
</gallery>
 
== Lihat pula ==
Pengurusan Card Intelijen Khusus (CIK)/kartu sidik jari kanan guna keperluan SK dan perangkat operasi
 
* [[Daftar Kepala Badan Intelijen Negara]]
=== Staf ahli ===
* [[Sekolah Tinggi Intelijen Negara]]
Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan kepada Kepala BIN mengenai masalah tertentu sesuai bidang keahliannya. Staf ahli terdiri dari:
* Staf Ahli Bidang Ideologi
* Staf Ahli Bidang Politik
* Staf Ahli Bidang Hukum
* Staf Ahli Bidang Sosial Budaya
* Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan
 
== Referensi ==
Baris 133 ⟶ 134:
 
[[Kategori:Penegak hukum]]
[[Kategori:Badan intelijen Indonesia]]