Bahder Djohan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(25 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Bukan|Bahder Johan Nasution}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
Baris 6 ⟶ 7:
|caption =
|office1 = Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia
|order1 = ke-7
|term_start1 = 6 September 1950
|term_end1 = 20 Maret 1951
Baris 17 ⟶ 18:
|predecessor2 = [[Wongsonegoro]]
|successor2 = [[Mohammad Yamin]]
|office3 =
|order3 = Ke-3<br/><small>(Rektor UI)
|term_start3 = 1954
|term_end3 = 1958
Baris 24 ⟶ 25:
|predecessor3 = [[Soepomo]]
|successor3 = [[Soedjono Djoened Poesponegoro]]
|office4 =
|order4 = Ke-4
|term_start4 = 1952
|term_end4 = 1954
Baris 32 ⟶ 33:
|successor4 = [[Paku Alam VIII]]
|birth_date = {{birth date|1902|7|30|df=y}}
|birth_place =
|death_date = {{death date and age|1981|3|08|1902|7|30|df=y}}
|death_place =
|party =
|spouse = Siti Zairi
Baris 43 ⟶ 44:
|religion = [[Islam]]
}}
'''[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Honoris Causa|(H.C.)]] [[Dokter|dr.]] Bahder Djohan''' ({{lahirmati|[[Lubuk Begalung, Padang]], [[Sumatera Barat]]|30|7|1902|[[Jakarta]]|8|3|1981}}) adalah [[Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia]] pada [[Kabinet Natsir]] dan [[Kabinet Wilopo]]. Bahder Djohan merupakan anak kelima dari sepuluh bersaudara pasangan Mohamad Rapal gelar Sutan Boerhanoedin orang [[Koto Gadang]], [[Agam]], dengan Lisah yang berasal dari [[Alang Laweh, Padang Selatan, Padang|Alang Laweh, Padang]]. Ayahnya berprofesi sebagai jaksa. Bahder Djohan menerima gelar Marah Besar pada pernikahannya dengan Siti Zairi Yaman.
==
=== Latar belakang ===▼
▲== Latar belakang ==
Djohan bersekolah pertama kali pada sekolah Melayu di [[Kampung Pondok, Padang Barat, Padang|Kampung Pondok, Padang]]. Pada tahun 1910, dia pindah sekolah ke [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]], mengikuti penempatan ayahnya. Pada tahun 1913, Djohan masuk sekolah 1e Klasse Inlandsche School di [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]]. Di kota inilah Djohan berkenalan dengan [[Mohammad Hatta]], yang kelak menjadi sahabat baiknya semasa sekolah maupun perjuangan. Hanya dua tahun ia bersekolah di Bukittinggi, sebelum akhirnya pindah ke [[HIS]] Padang. Pada tahun 1917, Djohan menyelesaikan pendidikannya di HIS dan melanjutkan ke [[MULO]] di kota yang sama.
Tahun 1919, Djohan diterima di [[STOVIA]], [[Batavia]] dan tinggal di asrama yang terdapat dalam kompleks sekolah itu. Pendidikan di STOVIA dilaluinya lebih kurang 8 tahun. Pada tanggal 12 November 1927, ia menyelesaikan ujian akhir dan lulus dengan memperoleh gelar “Indish Arts”.
=== Kehidupan Setelah Sekolah ===
Pada masa muda, Djohan merupakan salah satu pimpinan [[Jong Sumatranen Bond]]. Dia aktif terlibat dalam kepanitiaan Kongres Pemuda. Dalam Kongres Pemuda I, Djohan menyampaikan pidato tentang kedudukan wanita. Pidatonya yang berjudul "Di Tangan Wanita," dilarang beredar oleh pemerintah [[Hindia Belanda]].<ref>Bahder Djohan, Stien Adam, Darsjaf Rachman, Di Tangan Wanita, Idayu, 1975</ref>
Baris 60 ⟶ 59:
Setelah periode kemerdekaan, Djohan diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada Kabinet Natsir (1950-1951) dan Kabinet Wilopo (1952-1953). Pada tahun 1953 dia duduk sebagai direktur RSUP Jakarta (sekarang [[RSCM]]). Kemudian Djohan dipilih untuk menjabat Rektor [[Universitas Indonesia]]. Namun pada tahun 1958 sebelum masa jabatannya habis, Djohan mengundurkan diri. Dia tak setuju dengan pemerintah, yang menyelesaikan peristiwa [[PRRI]] dengan cara peperangan.<ref>Majalah Tempo, 14 Maret 1981</ref>
===
Pada bulan September 1951, tiga belas organisasi Pramuka yang lebih kuat bertemu dan memutuskan untuk membentuk badan federasi untuk memenuhi kebutuhan nasional dan internasional. [[Ikatan Pandu Indonesia]]—disingkat Ipindo—muncul. [[Tuan Soemardjo]] terpilih sebagai komisaris utama, dan Dr. Djohan, seorang Pramuka tua, menjadi Presiden kehormatan.<ref>John S. Wilson (1959), Scouting Round the World. First edition, Blandford Press. p. 254</ref>
== Bibliografi ==
* Djohan, Bahder, Bahder Djohan Pengabdi Kemanusiaan , PT Gunung Agung, Jakarta, 1980▼
* Hatta, Mohammad, Mohammad Hatta Memoir, Tinta Mas Jakarta, 1979
== Penghargaan ==
*{{Flag|Indonesia}} :
**[[File:PIta (Ribbon) Bintang Mahaputera Utama.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Utama]] (7 Agustus 1995)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
**[[File:Pita (Ribbon) Bintang Jasa Pratama.png|70px]] [[Bintang Jasa|Bintang Jasa Pratama]] (21 November 1980)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Menerima Anugerah Bintang Jasa Tahun 1964 - 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/44364-Bintang_Jasa_tahun_1964-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
== Catatan kaki ==
Baris 70 ⟶ 77:
== Pranala luar ==
* [http://pardi74.multiply.com/journal Berita]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{Kotak_mulai}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia]] |tahun =
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia|Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia]] |tahun =
{{s-aca}}
{{Succession box
Baris 97 ⟶ 104:
{{DEFAULTSORT:Djohan, Bahder}}
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Keturunan Koto Gadang]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Pendidikan Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:
▲[[Kategori:Rektor Universitas Indonesia]]
|