Direktorat Jenderal Pajak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(106 revisi perantara oleh 60 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Kotak info eselon I
| nama = Direktorat Jenderal Pajak
| kementerian/lembaga = [[Kementerian Keuangan Republik Indonesia|Kementerian Keuangan<br>Republik Indonesia]]
| gambar =
| ukuran_gambar = 120
| didirikan = <!--tanggal pendirian/hari jadi-->
| dasar_hukum = <!--dasar hukum pendirian-->
Baris 8 ⟶ 9:
| anggaran = <!--diisi jumlah anggaran pada tahun berjalan beserta referensinya -->
| eselonI = Direktur Jenderal
| nama_eselonI = [[Suryo Utomo]]<ref name=suryo>A. D. Afriyadi, “Sah! Suryo Utomo Jadi Dirjen Pajak,” detikfinance, 2019. [Online]. Available: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4767915/sah-suryo-utomo-jadi-dirjen-pajak. [Diakses: 01-Nov-2019]</ref>
| sekretaris = Sekretaris Direktorat Jenderal
| nama_sekretaris =
| eselonII = Direktur
| eselonII_1 =
| nama_eselonII_1 =
| eselonII_2 =
| nama_eselonII_2 =
| eselonII_3 =
| nama_eselonII_3 =
| eselonII_4 =
| nama_eselonII_4 =
| eselonII_5 =
| nama_eselonII_5 =
| eselonII_6 =
| nama_eselonII_6 =
| eselonII_7 =
| nama_eselonII_7 =
| eselonII_8 =
| nama_eselonII_8 =
| eselonII_9 = Teknologi Informasi dan Komunikasi
| nama_eselonII_9 = Hantriono Joko Susilo, SP.I., M.Tax.
| eselonII_10 =Transformasi Proses Bisnis
| nama_eselonII_10 =Dr., Ir. Imam Arifin, M.A.
| alamat = Jalan Gatot Subroto, Kavling 40-42, Jakarta 12190
| situs web = {{URL|http://pajak.go.id/}}
| catatan =
|eselonII_11=Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur|nama_eselonII_11=Lucia Widiharsanti|eselonII_12=Intelijen Perpajakan|eselonII_13=Penegakan Hukum|eselonII_14=Perpajakan Internasional|nama_eselonII_12=Budi Susanto, S.E., M.Si.|nama_eselonII_13=Ir. Eka Sila Kusna Jaya, M.Si.|nama_eselonII_14=Dr. Mekar Satria Utama, S.E., M.P.Acc.
}}
'''Direktorat Jenderal Pajak''' atau '''Ditjen Pajak''' (disingkat '''DJP''') adalah
▲'''Direktorat Jenderal Pajak''' (disingkat '''DJP''') adalah salah satu [[direktorat jenderal]] di bawah [[Kementerian Keuangan Indonesia]] yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang [[pajak|perpajakan]].
== Sejarah ==
Organisasi Direktorat Jenderal Pajak pada mulanya merupakan perpaduan dari
beberapa unit organisasi, yaitu
* Jawatan Pajak yang bertugas melaksanakan pemungutan pajak berdasarkan perundang-undangan dan melakukan tugas pemeriksaan kas Bendaharawan Pemerintah;
* Jawatan Lelang yang bertugas melakukan pelelangan terhadap barang-barang sitaan guna pelunasan piutang pajak Negara;
Baris 53 ⟶ 54:
Demikian juga unit kantor di daerah yang semula bernama Inspeksi Ipeda diganti menjadi Inspeksi Pajak Bumi dan Bangunan, dan Kantor Dinas Luar Ipeda diganti menjadi Kantor Dinas Luar PBB.
Untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di daerah, dibentuk beberapa kantor Inspektorat Daerah Pajak (ItDa) yaitu di Jakarta dan beberapa daerah seperti di
* 1924 – Djawatan Padjak di bawah Departemen Van Financien berdasar Staatsblad 1924 No. 576 Artikel 3
Baris 69 ⟶ 70:
* 2002 – Modernisasi Birokrasi
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang merupakan institusi penting di negara ini
=== Pra Proklamasi Kemerdekaan RI ===
Baris 79 ⟶ 80:
Maklumat Menteri Keuangan Nomor 1 Tanggal 5 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa seluruh Undang-undang atau peraturan tentang perbendaharaan Keuangan Negara, pajak, lelang, bea dan cukai, pengadaan candu dan garam tetap menggunakan Undang-Undang atau peraturan yang ada sebelumnya sampai dengan dikeluarkannya peraturan yang baru dari pemerintah Indonesia. Sedangkan Penetapan Pemerintah tanggal 7 Nopember 1945 No. 2/S.D. memutuskan bahwa urusan bea ditangani Departemen Keuangan Bahagian Padjak mulai tanggal 1 Nopember 1945 sesuai dengan Putusan Menteri Keuangan tanggal 31 Oktober 1945 No. B.01/1.
Akhir tahun 1951 Kementerian Keuangan mengadakan perubahan
=== Periode 1960-1994 ===
Baris 85 ⟶ 86:
== Tugas Pokok dan Fungsi ==
Tugas DJP sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor
▲*pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri Keuangan..<ref>[http://pajak.go.id/content/selayang-pandang Selayang Pandang Direktorat Jenderal Pajak]</ref>
== Logo ==
=== Dasar Hukum ===
Ketentuan mengenai logo Direktorat Jenderal Pajak tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 865/KMK.03/2018 tanggal 21 Desember 2018.<ref>[https://www.pajak.go.id/id/logo-direktorat-jenderal-pajak Logo Direktorat jenderal Pajak]</ref>
=== Makna ===
Makna yang terkandung dalam logo Direktorat Jenderal Pajak adalah sebagai berikut:
'''1. Bentuk'''
Tahun 1988 Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari satu sekretariat, 6 Direktorat dan 2 Pusat. Kemudian pada tahun 1994 Kantor Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari 1 Sekretariat dan 8 Direktorat. Terakhir pada Desember 2006 berdasarkan PMK 131/PMK.01/2006, susunan organisasi Kantor Pusat DJP berubah kembali,terdiri dari 1 Sekretariat dan 15 Direktorat dan 1 Pusat yang dipimpin pejabat eselon II a yaitu :▼
* Bentuk luar lebih rounded, melambangkan friendliness dan fleksibilitas
# Sekretariat Direktorat Jenderal,▼
* Bentuk dalam yang kotak melambangkan aturan yang tegas
# Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan,▼
* Dua bentuk identik yang direpresentasikan oleh warna yang berbeda, menggambarkan keadilan yang dijunjung oleh DJP
# Direktorat Peraturan Perpajakan I▼
* Bentuk secara keseluruhan menggambarkan bahwa DJP yang baru adalah DJP yang bersahabat, namun tetap tegas dan kokoh.
# Direktorat Peraturan Perpajakan II,▼
# Direktorat Keberatan dan Banding,▼
# Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian,▼
# Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan,▼
# Direktorat Penyuluhan, Pelayanan & Hubungan Masyarakat,▼
# Direktorat Teknologi Informasi Perpajakan,▼
# Direktorat Penegakan Hukum,▼
# Direktorat Transformasi Teknologi Komunikasi Informasi,▼
# Direktorat Kepatuhan Internal& Transformasi Sumber Daya Aparatur,▼
# Direktorat Intelijen Perpajakan,▼
# Direktorat Perpajakan Internasional▼
# Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan▼
'''2. Warna'''
Selain itu terdapat juga 4 Tenaga Pengkaji, yaitu :▼
# Tenaga Pengkaji bidang Pelayanan Perpajakan▼
* Dua unsur warna menggambarkan sinergi antara Wajib Pajak dan Fiskus; Biru untuk DJP dan Kuning untuk Wajib Pajak. Hal ini menggambarkan pentingnya sinergi dari kedua belah pihak untuk menjalankan tugas penerimaan negara.
# Tenaga Pengkaji bidang Ekstensifikasi dan Intensifikasi Perpajakan▼
* Dua unsur cahaya yang terang dan gelap menggambarkan tugas dan fungsi dari DJP yang bertolak belakang, yaitu pelayanan dan penegakan hukum.
# Tenaga Pengkaji bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Perpajakan▼
* Arti dari masing-masing jenis warna:
# Tenaga Pengkaji bidang Pembinaan dan Penertiban Sumber Daya Manusia▼
- Emas: Kesejahteraan
- Kuning: Kemitraan yang bersahabat
- Biru: Profesionalisme
- Biru kehitaman: Ketegasan
== Unit Organisasi ==
▲Tahun 1988 Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari satu sekretariat, 6 Direktorat dan 2 Pusat. Kemudian pada tahun 1994 Kantor Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari 1 Sekretariat dan 8 Direktorat. Terakhir pada Desember 2006 berdasarkan PMK 131/PMK.01/2006, susunan organisasi Kantor Pusat DJP berubah kembali,terdiri dari 1 Sekretariat dan 15 Direktorat dan 1 Pusat yang dipimpin pejabat eselon II a yaitu
▲# [[Direktorat Peraturan Perpajakan I]]
# [[Direktorat Teknologi Informasi dan Komunikasi]]
▲# [[Direktorat Kepatuhan Internal
▲# [[Direktorat Perpajakan Internasional]]
▲# [[Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan]]
▲# [[Tenaga Pengkaji bidang Pelayanan Perpajakan]]
▲# [[Tenaga Pengkaji bidang Ekstensifikasi dan Intensifikasi Perpajakan]]
▲# [[Tenaga Pengkaji bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum Perpajakan]]
▲# [[Tenaga Pengkaji bidang Pembinaan dan Penertiban Sumber Daya Manusia]]
Sedangkan unit kerja vertikal di daerah meliputi Kantor Wilayah DJP, Kantor Pelayanan Pajak (KPP), dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP).
Saat ini terdapat 33 Kantor Wilayah DJP di seluruh Indonesia, yang dipimpin pejabat eselon II a, yaitu
#
# [[Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus]], di Jakarta
# [[Kantor Wilayah DJP Jakarta Pusat]], di Jakarta
Baris 150 ⟶ 165:
# [[Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I]], di Medan
# [[Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara II]], di Pematang Siantar
#
# [[Kantor Wilayah DJP Kepulauan Riau]], di Batam
# [[Kantor Wilayah DJP Sumatera Barat dan Jambi]], di Padang
# [[Kantor Wilayah DJP Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung]], di Palembang
# [[
# [[Kantor Wilayah DJP Banten]], di Serang
# [[Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I]], di Bandung
Baris 161 ⟶ 177:
# [[Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II]], di Surakarta
# [[Kantor Wilayah DJP DI Yogyakarta]], di Yogyakarta
# [[Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I]], di Surabaya
# [[Kantor Wilayah DJP Jawa Timur II]], di Sidoarjo
# [[Kantor Wilayah DJP Jawa Timur III]], di Malang
# [[Kantor Wilayah DJP Bali]], di Denpasar
# [[Kantor Wilayah DJP Nusa Tenggara]], di Mataram
# [[Kantor Wilayah DJP Kalimantan Barat]], di Pontianak
# [[Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah]], di Banjarmasin
# Kantor Wilayah DJP Kalimantan Timur dan Utara, di Balikpapan
# [[Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara]], di Makassar
# [[Kantor Wilayah DJP Sulawesi Utara, Tengah, Gorontalo dan Maluku Utara]], di Manado
# [[Kantor Wilayah DJP Papua dan Maluku|Kantor Wilayah DJP Papua, Papua Barat, dan Maluku]], di Jayapura
== Daftar Direktur Jenderal
* [[Abdul Mukti]] 1945 s.d. 1956 (Kepala Djawatan Padjak)
* [[Soerjono Sastrokoesoemo]] 1956 s.d. 1961 (Kepala Djawatan Pajak)
* [[Santoso Brotodihardjo]] 1961
* [[Soeyoedno Brotodihardjo]] 1963
* [[Sutadi Sukarya]] 1970 s.d. 1981
* [[Salamun
* [[
* [[Fuad Bawazier]] 1993 s.d. 1998
* [[Abdullah Anshari Ritonga]] 1999 s.d. 2000
Baris 188 ⟶ 204:
* [[Mochammad Tjiptardjo]] Juli 2009 s.d. Januari 2011
* [[Ahmad Fuad Rahmany]] Januari 2011 s.d. Februari 2015
* [[Sigit Priadi Pramudito]] Februari 2015 s.d. Desember 2015
* [[Ken Dwijugiasteadi]] Desember 2015 s.d.
* [[Robert Pakpahan]] Desember 2017 s.d. [[1 November 2019]]
* [[Suryo Utomo]] 1 November 2019 s.d. sekarang<ref name=suryo/>
== Pranala luar ==
Baris 198 ⟶ 216:
{{Kementerian Keuangan RI}}
{{indonesia-stub}}▼
[[Kategori:Perpajakan di Indonesia]]
[[Kategori:Kementerian Keuangan Indonesia]]
▲{{indonesia-stub}}
|