Wahidin Halim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mehmed Saykono (bicara | kontrib)
Beliau lulus sebelum tahun 1990 gelarnya adalah doktorandus
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(105 revisi perantara oleh 44 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]]
| name = Wahidin Halim
|image native_name = Wahidin Halim.jpg
|imagesize image = 250pxGubernur Banten Wahidin Halim.jpg
|caption imagesize = 200px
| caption =
|office = [[Gubernur Banten]] ke-4
| office = Gubernur Banten
|order =
| order = ke-4
|term_start = 12 Mei 2017
| term_start = 12 Mei 2017
|president = [[Joko Widodo]]
| term_end = 12 Mei 2022
|lieutenant = [[Andika Hazrumy]]
| deputy = [[Andika Hazrumy]]
|predecessor = [[Rano Karno]]<br />Nata Irawan (Pj.)
|office2 predecessor = [[Daftar Wali Kota Tangerang|Wali KotaRano TangerangKarno]]
|order2 successor = [[Al =Muktabar]] 3([[Penjabat|Pj.]])
|term_start2 office2 = 23Wali DesemberKota 2003Tangerang
|term_end2 order2 = 23 Desember 2013 = ke-3
|succeeding2 term_start2 = 23 Desember 2003
|predecessor2 term_end2 = [[Mochammad12 September Thamrin]]2013
| predecessor2 = Mochammad Thamrin
|successor2 = [[Arief Rachadiono Wismansyah]]
|lieutenant2 successor2 = Deddy Syafei= (2003–08)<br/>{{nowrap|[[Arief Rachadiono Wismansyah|Arief R. Wismansyah]] (2008–13)}}
|president2 deputy2 = [[MegawatiDeddy Soekarnoputri]]Syafei<br/>[[SusiloArief BambangRachadiono YudhoyonoWismansyah]]
| birth_date = {{tanggal lahir dan umur|1954|8|14}}
|governor2 = [[Djoko Munandar]]<br/>[[Ratu Atut Chosiyah]]
| birth_place = [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Tangerang]], [[Jawa Barat]], Indonesia
|birth_date = {{Birth date and age|1954|8|14}}
| death_date =
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Tangerang]], [[Jawa Barat]], [[Indonesia]]
|death_date death_place =
|death_place nationality = [[Indonesia]]
|nationality party = {{flag|Indonesia}}[[Partai NasDem]] (sejak 2022)
|party otherparty = [[Berkas:DEMOKRAT.gif|30px|Lambang Partai Demokrat]] [[Partai(hingga Demokrat]]2022)
|spouse parents = Hj.{{unbulleted Ninieklist|Djiran Bahruji (ayah)|Siti Rohana Nuraini(ibu)}}
|relations spouse = {{menikah|Niniek Nuraini|1981}}
|children relations = Luky[[Hassan WiniastriWirajuda]] (kakak)<br />[[Abdul NesyaSyukur]] Sabina <br /> M. Fadhelin Akbar(adik)
|alma_mater children = [[Universitas Indonesia]] = 3
| alma_mater = [[Universitas Indonesia]]<br />[[Universitas Satyagama]]<br />[[Universitas Padjadjaran]]
|occupation = [[Pengusaha]]
| occupation = {{hlist|[[Birokrat]]|[[wirausahawan]]|[[politisi]]}}
|profession =
|religion profession = [[Islam]]
| signature =
| website = {{url|https://wahidinhalim.id/}}
| facebook =
| namafacebook =
| twitter =
| footnotes =
}}
 
[[Doktor|Dr.]] [[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Wahidin Halim''', [[Magister|M.Si.]] ({{lahirmati|[[Tangerang]], [[Jawa Barat]]|14|08|1954}}) adalah seorang [[wirausahawan]] dan [[politisi]] asal [[Indonesia]] yang pernah menjabat sebagai [[Gubernur Banten]] dari 2017 sampai 2022.<ref>{{cite news|last=|first=|date=12 Mei 2017|title=Dilantik, Wahidin Halim-Andika Hazrumy Resmi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten|url=https://bantenhits.com/2017/05/12/dilantik-wahidin-halim-andika-hazrumy-resmi-gubernur-dan-wakil-gubernur-banten/|newspaper=Banten Hitz.com|location=|access-date=23 Juni 2021}}</ref><ref>{{cite news|date=6 April 2022|title=DPRD Usulkan Pemberhentian Gubernur Banten Ke Presiden Jokowi|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220406190228-32-781305/dprd-usulkan-pemberhentian-gubernur-banten-ke-presiden-jokowi|work=[[CNN Indonesia]]|location=|access-date=9 Mei 2022}}</ref> Dia terpilih bersama dengan [[Andika Hazrumy]] sebagai gubernur dan wakil gubernur Banten pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]] dan berhasil mengalahkan sang petahana, [[Rano Karno]]. Menjelang akhir masa jabatannya, Wahidin meresmikan [[Stadion Internasional Banten]]. Dalam kiprahnya berpolitik, pria yang populer dengan nama akronim '''WH''' ini menyertai [[Partai Demokrat]].<ref name=":0">{{cite news|editor-last=Barus|editor-first=Herry|date=29 Maret 2011|title=Wahidin Halim Terpilih Aklamasi Ketua Demokrat Banten|url=https://investor.id/archive/wahidin-halim-terpilih-aklamasi-ketua-demokrat-banten|website=investor.id|location=|access-date=12 Mei 2022}}</ref> Pada 2022, Wahidin mengumumkan keluar dari Partai Demokrat dan secara resmi bergabung dengan [[Partai NasDem]].<ref>{{cite news|editor-last=Meiliana |editor-first=Diamanty |date=17 Juni 2022 |title=Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim Gabung Nasdem, Keluar Demokrat karena Tak Didukung Lagi |url=https://nasional.kompas.com/read/2022/06/17/13062021/mantan-gubernur-banten-wahidin-halim-gabung-nasdem-keluar-demokrat-karena |first=Tatang |last=Guritno |work=[[Kompas.com]] |location=Jakarta |access-date=20 Juni 2022}}</ref>
'''Dr. H. Wahidin Halim, M.Si''' ({{lahirmati|[[Pinang, Tangerang]], [[Banten]]|14|8|1954}}) adalah pengusaha Indonesia dan politisi [[Partai Demokrat]] yang menjabat sebagai [[Daftar Gubernur Banten|Gubernur Banten]] sejak [[12 Mei]] [[2017]]. Wahidin Halim diusung oleh [[Partai Demokrat]] menjadi Walikota Tangerang dengan wakil [[Arief Rachadiono Wismansyah]]. Dia mengundurkan diri dari jabatan Walikota Tangerang karena akan mencalonkan diri sebagai [[DPR RI]] [[2014]]-[[2019]], dan digantikan oleh wakilnya [[Arief Rachadiono Wismansyah]]. Saat ini Wahidin menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Demokrat mewakili Dapil Banten III. Ia memenangkan pilkada Banten 2017 bersama [[Andika Hazrumy]]. Wahidin Halim juga merupakan adik dari Mantan [[Menteri Luar Negeri Republik Indonesia]] 2001-2009, [[Hassan Wirajuda]]. Wahidin Halim pernah menjabat sebagai Walikota Tangerang periode 2003-2013.
 
Wahidin sempat menduduki jabatan sebagai Sekretaris Daerah Kota Tangerang sebelum akhirnya terpilih sebagai [[Wali Kota Tangerang]] selama dua periode berturut-turut. Setelahnya, ia maju sebagai calon legislatif untuk daerah pemilihan [[Banten III (daerah pemilihan)|Banten III]] yang meliputi [[Kota Tangerang]], [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]]. Wahidin berhasil memenangkan [[pemilihan umum]] dan duduk sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]. Di tengah masa jabatannya, ia mundur sebagai anggota legislatif untuk mencalonkan diri menjadi calon gubernur yang diusung oleh [[Partai Demokrat]] pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pemilihan Umum Gubernur Banten 2017]].<ref>{{cite news|last=|first=|date=8 Agustus 2016|title=Demi Kursi Gubernur, Anak Buah SBY Hengkang dari DPR|url=https://jariungu.com/berita_list.php?idBerita=87278|work=jariungu.com|location=|access-date=12 Mei 2022}}</ref>
 
== Masa kecil ==
Di masa kecilnya, Wahidin dibesarkan di lingkungan budaya [[Suku Betawi|Betawi]], manakala ayahnya, Djiran Bahruji yang merupakan seorang guru merupakan putra asli Betawi.<ref>{{cite news|last=|first=|date=19 Februari 2020|title=Kembali Hidupkan Budaya Betawi, Wahidin Halim Puji Airin|url=https://indopolitika.com/kembali-hidupkan-budaya-betawi-wahidin-halim-puji-airin/|work=IndoPolitika.com|location=|access-date=15 April 2023}}</ref> Ia memulai pendidikannya di [[Sekolah Dasar Negeri]] [[Pinang, Tangerang|Pinang]], yang kala itu gedung sekolahnya berdinding bambu dan beralaskan tanah. Setelah tamat SD, ia melanjutkan jenjang [[sekolah menengah pertama]] di [[Ciledug, Tangerang|Ciledug]] pada 1966. Selama bersekolah di SMP Persiapan Ciledug (cikal bakal berdirinya SMP Negeri 3 Tangerang) Wahidin berangkat ke sekolah tanpa kendaraan dan terbiasa berjalan kaki.
Wahidin kecil memulai pendidikannya di [[SD]] [[Pinang, Tangerang|Pinang]], yang kala itu berdinding bambu dan berlantai tanah. Wajar jika semasa itu ia tidak mengenal sepatu, layaknya anak sekolah masa kini. Setamat SD, ia melanjutkan [[SMP]] di [[Ciledug, Tangerang|Ciledug]]. Baginya, berjalan kaki setiap hari ke Ciledug merupakan keharusan, lantaran ayahnya juga tidak mampu membelikan sepeda, bahkan sekadar sepatu sekalipun. Lagi-lagi ia harus menerima kenyataan itu. Maklum, ayahnya hanya seorang guru yang kala itu penghasilannya hanya sebatas untuk makan.
 
Wahidin pernah menjadi juara pidato tingkat anak-anak di desanya. Masa kecil Wahidin juga diisi dengan mencari rumput, menggembala kerbau peliharaan sang ayah, dan mandi di [[Kali Angke|Sungai Angke]].
Bakat dan aktivitas sosialnya sangat kelihatan sejak kecil. Menjadi juara pidato tingkat anak-anak di desanya adalah prestasi yang mengawali keberadaannya di masyarakat. Mencari rumput dan angon kerbau peliharaan sang ayah, atau mandi di kali Angke menjadikannya terasah dalam menghadapi realitas kehidupan di sekitarnya, sekaligus mengajarinya banyak hal tentang arti kehidupan. Dari sini pulalah ia mulai memahami detak jantung masyarakatnya. Tempaan sang ayah inilah yang kemudian memberanikan Wahidin muda untuk mengorganisir orang muda dikampungnya melalui Karang Taruna maupun Remaja Masjid.
 
Saat remaja, ia menjadi anggota [[Karang Taruna]] dan menjadi seorang remaja masjid.<ref name=":1">{{Cite web|title=About|url=https://wahidinhalim.id/about/}}</ref>
 
== Masa muda dan kuliah ==
Selepas SMPmenamatkan [[sekolah menengah pertama]], iaWahidin melanjutkan pendidikannya ke [[sekolah menengah atas|SMA Pribadi]] di [[Kota Tangerang|Tangerang]]. BerbekalDia nasihatlulus orangdari tuanyaSMA untukpada belajar,tahun 1972. belajarSetelahnya, danWahidin belajar;muda dengantercatat sabarsebagai iamahasiswa bersepedadi ke[[Fakultas sekolahnyaIlmu diSosial Tangerang,dan meskiIlmu harusPolitik melewatiUniversitas jalanIndonesia|Fakultas tanahIlmu yangSosial becek.dan NasihatIlmu itulahPolitik]], yang[[Universitas terusIndonesia]] menyemangatinyauntuk belajar,program hinggastrata berhasilsatu dan memasukiwisuda perguruanpada tinggi1982.
 
Saat kuliah, Wahidin aktif di organisasi kemahasiswaan, salah satunya menjadi remaja masjid di kampus. Ia juga menjadi Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia dan menjadi salah satu pengurus [[Komite Nasional Indonesia Pusat]]. Ia juga menjadi Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Jihad, [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Kota Tangerang|Tangerang]] dan Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Azhom, Tangerang.
 
Wahidin juga berlatih [[Pencak silat|Pencak Silat]] sejak kecil dan ia menjadi Ketua [[Ikatan Pencak Silat Indonesia]] Cabang [[Kabupaten Tangerang]]. Ia Bahkan sejak tahun [[1970-an]], ia juga telah mendirikan padepokan silat di sebelah rumahnya.
Wahidin muda kemudian tercatat sebagai mahasiswa di [[Universitas Indonesia]], [[Jakarta]]-sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang terkenal sangat ketat dalam penyeleksian calon mahasiswanya hingga akhirnya berhasil tamat. Saat kuliah ia juga aktif mengkoordinir remaja masjid kampusnya. Menjadi pimpinan asrama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di kampusnya, sebagai ketua AMPI, pengurus KNPI; adalah pengalaman organisasi yang terus menempa watak kepemimpinannya. Bahkan di tengah kesibukannya sebagai Kepala Desa, ia masih menyempatkan diri mengajar di SMP PGRI dan SMA di kampungnya. Ini ia lakukan semata untuk mengabdi kepada masyarakat.
 
Wahidin membentuk sebuah lembaga kemasyarakatan, yakni Yayasan Kemanusiaan Nurani Kami pada tahun 1977. Yayasan ini bergerak memberikan beasiswa kepada pelajar pra sejahtera, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Menekuni agama malalui pengajian rutin tiap Rabu dan Jumat di rumahnya, serta aktif mangikuti pengajian didaerahnya merupakan langkah yang ia sadari akan selalu menuntunnya ke kebenaran yang hakiki. Oleh karena itulah, sejak lama, ia dipercaya menjadi Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Jihad, [[Pinang, Tangerang|Pinang]], [[Tangerang]] dan Ketua Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Azhom, Tangerang. Bahkan ia pun kerap diminta menjadi khotib di beberapa masjid.
 
Pada 1978, Wahidin didaulat oleh warga desanya untuk ikut serta dalam pencalonan sebagai [[Kepala Desa]]. Tak disangka, ia memperoleh kemenangan dan terpilih menjadi kepala desa. Wahidin menjadi kepala desa termuda dan berpendidikan tinggi pertama di Tangerang. Di samping pekerjaannya sebagai kepala desa, ia juga mengajar di SMP dan SMA [[PGRI]] di daerah asalnya. Tiga tahun kemudian, ia menikahi Niniek Nuraini yang merupakan teman kuliahnya dan dari pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Luky Winiastri, Nesya Sabina, dan Muhammad Fadhlin Akbar.
Aktivitasnya tidak berhenti sampai disitu. Dunia persilatan warisan engkongnya, yang ia tekuni sejak kecil, ternyata mengantarnya untuk menjadi Ketua IPSI [[Kabupaten Tangerang]]. Bahkan sejak tahun [[1970-an|70-an]], ia juga telah mendirikan padepokan silat di samping rumahnya dan merekrut pemuda untuk menjadi manusia tangguh dan berbudi. Dari sinilah ribuan pemuda hasil binaannya menyebar ke berbagai tempat.
 
Saat menjadi Wali Kota Tangerang, ia melanjutkan kuliah di [[Universitas Satyagama]] untuk program studi Magister Ilmu Pemerintahan dan lulus pada 2009, serta menamatkan program studi Ilmu Pemerintahan di [[Universitas Padjadjaran]] dengan menyandang gelar [[Doktor]] pada 2013.<ref name=":1" />
Kepedulian dirinya terhadap persoalan sosial terutama dunia pendidikan-ia wujudkan dengan membentuk sebuah lembaga, yakni Yayasan Kemanusiaan Nurani Kami pada tahun [[1977]]. Yayasan ini sampai sekarang mampu memberikan beasiswa kepada 150 orang, mulai dari tingkat [[sekolah dasar]] hingga perguruan tinggi. Dan ketika ekonomi krisis melanda, ia pun harus bekerja lebih keras lagi mengingat jumlah anak putus sekolah kian bertambah.
 
== Karier awal ==
Tahun [[1978]], ditengah perjalanan masa mudanya, ia didaulat oleh warga desanya untuk ikut pencalonan Kepala Desa. Tidak disangka, ia kemudian terpilih sebagai Kepala Desa. Maka, jadilah Wahidin muda seorang Kepala Desa termuda dan berpendidikan sarjana yang pertama di Tangerang; bahkan status bujangan. Dari sinilah ia mulai mengenal makna mengabdi yang sesungguhnya. Tiga tahun kemudian, gadis jawa teman kuliahnya ia nikahi; dan hingga kini ia telah dikaruniai 3 orang anak.
Pengangkatannya menjadi [[pegawai negeri sipil]] sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Selepas menjabat sebagai kepala desa, Wahidin diamanatkan menjadi lurah di [[Pinang, Pinang, Tangerang|Pinang]] pada 1981. Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 11 April 1988, ia termasuk pegawai negeri sipil di dalam jajaran birokrat [[Kota Tangerang|Kota Administratif Tangerang]]. Saat itu, ia menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Pajak hingga berlanjut menduduki jabatan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) pada tanggal 12 November 1988. Kemudian, ia dimutasi dari jabatannya dan diangat sebagai Kepala Bagian Pembangunan pada 1991. Pada 1993, Wahidin ditunjuk oleh pemerintah daerah untuk menjabat Camat [[Tigaraksa, Tangerang|Tigaraksa]] dan Camat [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]] pada 1995. Di [[Kabupaten Tangerang]], ia menduduki posisi Kepala Dinas Kebersihan (1997) dan Asisten Tata Prasarana (1998), sebelum akhirnya kembali menjadi Sekretaris Daerah Kota Tangerang pada 2003.<ref name=":1" />
 
== Karier politik ==
UU No.5 tahun 1979 mengantarnya menjadi Pegawai Negeri. Setelah menjadi Sekretaris Kota Administratif Tangerang, kemudian Kabag di [[Kabupaten Tangerang]], Camat [[Tigaraksa, Tangerang|Tigaraksa]], Camat [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]], Kepala Dinas, Asisten Pemda Tangerang, Sekda [[Kota Tangerang]], Walikota Tangerang selama dua periode, yaitu periode 2003-2008, dan periode 2009-2013.
 
=== WalikotaWali Kota Tangerang 2003-2013(2003–2013) ===
[[Berkas:Wahidin Halim.jpg|jmpl|Potret resmi Wahidin Halim ketika menjabat sebagai Wali Kota Tangerang]]
Wahidin Halim terpilih sebagai Wali Kota Tangerang pada tahun 2003-2004. Saat itu, sistem pemilihan wali kota masih dilakukan oleh wakil rakyat di parlemen, yakni DPRD. Ketika itu, ada tiga kandidat calon Wali Kota dan wakil Wali Kota, antara lain pasangan Fakhrudin-Sadjiran Tarmiji, Rusman Umar-Mad Sani Mahmud dan Wahidin Halim-Deddy Syafei. Dalam proses pemilihan itu, pasangan Wahidin Halim-Deddy Syafei unggul telak dengan memperoleh 34 suara. Sedangkan, kedua lawannya masing-masing hanya mendapat empat suara.<ref>[http://www.tangerangnews.com/kota-tangerang/read/8532/9-tahun-yang-ikhas-wahidin-halim-mengabdi---melayani-warga-kota-tangerang "9 tahun yang iklhas Wahidin Halim mengabdi melayani Warga Kota Tangerang"]</ref>
 
Wahidin menjadi walikotawali kota diusung Partai Golkar. Belakangan, Wahidin kepincut Partai Demokrat yang dideklarasikan [[Susilo Bambang Yudhoyono]] (SBY) yang saat itu menjabat sebagai [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia|Menteri Koordinator Politik dan Keamanan]] pada 9 September 2001.<ref>{{Cite news|url=http://www.rilis.id/wahidin-halim-dari-kades-jadi-gubernur.html|title=Wahidin Halim, dari Kades Jadi Gubernur|last=Indonesia|first=PT Rilis Multimedia|newspaper=RILIS.ID|language=id-ID|access-date=2017-06-11|archive-date=2017-06-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20170605061145/http://rilis.id/wahidin-halim-dari-kades-jadi-gubernur.html|dead-url=yes}}</ref> “Karakter dan pemikiran-pemikiran SBY tentang pembangunan bangsa dan negara telah menginspirasi saya. Saya pun kemudian memberikan dukungan moril kepada SBY dengan mendirikan ‘Gema Cinta SBY’ saat SBY mendeklarasikan diri maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2004,” ujar Wahidin. “Walaupun saat itu saya belum menjadi kader Demokrat.”<ref>[http://www.biografi.co/2015/10/wahidin-halim-dari-kades-sampai-sayur.html]</ref>
 
Sejumlah program dibuatnya, seperti meneruskan pembangunan infrastruktur jalan pinggir sungai Cisadane. Gaya kepemimpinan Wahidin yang sering turun ke bawah (turba) membuatmeningkatkan diapopularitasnya mudah menyerap aspirasidi masyarakat. Aspirasi masyarakat Kota Tangerang inilah yang kemudian menjadi dasar bagi Wahidin dalam membuat program pembangunan. Ada segudang program pembangunan pro rakyat dibuat. Antara lain dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam bidang pendidikan, sedikitnya ada tiga program pembangunan spektakuler yang dibuat Wahidin. Antara lain program pembangunan 221 sekolah baru, meniadakan biaya sumbangan pembangunan pendidikan atau SPP dan peningkatan kesejahteraan guru.
 
Saat menjadi wali kota, alokasi anggaran pendidikan meningkat dengan anggaran untuk pendidikan yang dialokasikan dalam APBD menjadi 45%, lebih besar dari yang diatur undang-undang yaitu 20%. Ini adalah angka pengalokasian tertinggi dalam bidang pendidikan secara nasional. Tak berhenti sampai disitu, uang insentif untuk guru meningkat dari yang sebelumnya hanya Rp50 ribu menjadi Rp500 ribu pada tahun 2012 untuk guru negeri dan swasta.
Program pembangunan 221 sekolah berhasil mendapat apresiasi dari Presiden RI Dr H Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, SBY sendiri yang meresmikan pembangunan megaproyek itu pada awal bulan Januari 2007 lalu. “Kebijakan Kota Tangerang menganggarkan 48% dari total APBD Tahun Anggaran 2005 merupakan kebijakan yang tidak keliru. Bahkan patut dicontoh oleh daerah lainnya, saya merasa bangga dan memberikan apresiasi kepada Wali Kota Tangerang (Wahidin Halim),” kata SBY saat memberikan sambutan peresmian kala itu.
Sejak kepemimpinan Wahidin, alokasi anggaran pendidikan memang meningkat tajam. Tak hanya 20% seperti yang diamanatkan undang-undang. Tetapi jauh lebih besar dari itu yakni hampir setengah APBD, yaitu 45 persen anggaran APBD untuk pendidikan. Ini adalah angka pengalokasian tertinggi dalam bidang pendidikan secara nasional. Tak berhenti sampai disitu. Selain membangun fisiknya, Wahidin juga sangat memperhatian soal kesejahteraan guru. Sebelum ia memimpin Kota Tangerang, uang insentif untuk guru hanya Rp50 ribu. Namun, setelah dia memimpin yakni mulai tahun 2003 hingga 2012, uang insentif guru terus meningkat. Tahun 2012, untuk setiap bulannya, para guru negeri maupun swasta mendapatkan uang insentif sebesar Rp500 ribu.
 
Pada pemilihan WalikotaWali kota Tangerang dan wakilnya pada Oktober 2008, Wahidin menggandeng [[Arief Rachadiono Wismansyah]], seorang pengusaha pemilik Rumah Sakit di Tangerang. Wahidin-Arief menang mutlak dengan memperoleh 87.9% suara, diusung Partai Golkar dan delapan partai besar lainnya. Pasangan tersebut mengalahkan dua pasangan rivalnya Bonnie Mufidjar-Diedy Faried Wajdi (PKS) dan Ismet Sadeli Hasan-Mahfud Abdullah (independen). Meskipun tingkat golput mencapai 33%, perolehan total suara sah sebesar 88% merupakan persentase yang cukup langkah dan mungkin persentase terbesar dalam pilkada di Indonesia.<ref>[{{Cite web |url=https://nusantaranews.wordpress.com/2009/11/13/wahidin-halim-walikota-tangerang-yang-teladan-patut-ditiru/ |title="Wahidin Halim WalikotaWali kota Tangerang yang teladan patut ditiru"] |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-09-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160919121646/https://nusantaranews.wordpress.com/2009/11/13/wahidin-halim-walikota-tangerang-yang-teladan-patut-ditiru/ |dead-url=yes }}</ref>
Pada Februari 2009, dunia pendidikan Kota Tangerang kembali mendapatkan apresiasi dari Presiden SBY. Saat itu SBY memberikan bantuan senilai Rp 1,8 miliar kepada SMKN 3 Kota Tangerang atas prestasinya sebagai sekolah yang berhasil meraih predikat ISO 9001-2008 dari Worldwide Quality Assurance. Ini adalah SMKN pertama di Indonesia yang mendapat ISO. “Saya merasa bangga karena bisa berkunjung ke SMKN 3, yang merupakan salah satu sekolah berprestasi,” ujar Persiden SBY. Dalam kunjungan itu, SBY memuji lagi kinerja Wali Kota Wahidin. Bahkan saat kunjungan itu, SBY meminta Gubernur Banten Hj [[Ratu Atut Chosiyah]] berbangga dengan prestasi yang telah dicapai Kota Tangerang dalam bidang pendidikan. “Selamat kepada saudara Wali Kota Tangerang yang telah menselaraskan pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan, sehingga keberhasilannya sangat tampak sekali,” puji sang Presiden.
Baris 84 ⟶ 89:
Dalam bidang kesehatan, terdapat dua program unggulan. Pertama, menggratiskan biaya kesehatan untuk seluruh masyarakat Kota Tangerang dan pembangunan 1000 Posyandu serta pemberian uang insentif kepada kader Posyandu. Program menggratiskan biaya kesehatan untuk seluruh warga kota dimulai tahun ini. Siapa saja warga kota yang sakit dapat berobat gratis di puskesmas dan rumah sakit yang telah bekerja sama dengan pemerintah kota. Biaya rawat inap pun digratiskan bagiwarga kota, kaya maupun miskin, asal di kelas 3.
 
Pada tahun 2013, Wahidin Halim menargetkan penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Umum Tangerang tanpa kelas pertama di Indonesia. Bangunan terdiri delapan lantai tersebut rencananya menjadi rumah sakit tanpa kelas pertama di Indonesia. Semua masyarakat Kota Tangerang akan mendapatkan pelayanan gratis saat berobat di RSU senilai 140 miliar tersebut yang dibangun sejak tahun 2012. Bangunan setinggi delapan lantai berdiri di antara kawasan Kolam Renang Tirta Mas di kawasan Modern Land, Kota Tangerang.<ref>[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/22/mn6v83-pertama-di-indonesia-kota-tangerang-segera-miliki-rsu-tanpa-kelas "Pertama di Indonesia, Kota Tangerang segera miliki RSU Tanpa Kelas"]</ref> Rumah Sakit Umum tersebut tetapi pada akhirnya selesai dan mulai beroperasi serta diresmikan tahun 2014 oleh WalikotaWali kota penerusnya Arief Wismansyah<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2015/06/10/15000061/Kota.Tangerang.Operasikan.RSUD.Tanpa.Kelas "Kota Tangerang Operasikan RSUD Tanpa Kelas"]</ref>
Selain program-program spektakuler di dua bidang itu, yakni pendidikan dan kesehatan, Wahidin juga banyak membuat terobosan program pembangunan yang berpihak kepada masyarakat, seperti pemberian insentif kepada ketua RT dan RW.
Baris 90 ⟶ 95:
Di bidang kebersihan, Wahidin berhasil mendapat penghargaan dari Presiden SBY atas prestasi menyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 2010 di Istana Presiden. Wahidin mengungkapkan, dengan diraihnya penghargaan ini, menunjukkan bahwa Kota Tangerang benar-benar concern dan tak main-main dalam hal pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup, serta selalu mengajak masyarakat terlibat di dalamnya. Kota Tangerang juga mendapatkan Adipura, penghargaan Lingkungan Hidup paling bergengsi. Wahidin mengatakan, Kota Tangerang pernah mendapatkan julukan kota terkotor pada tahun 2006. Namun, dengan adanya stigma tersebut, Kota Tangerang berusaha bangkit untuk membangun kota yang tadinya kotor menjadi kota yang bersih.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2013/06/13/17050267/Wali.Kota.Tangerang.Gusar.Kotanya.Dibilang.Kotor "Wali Kota Tangerang Gusar Kotanya dibilang Kotor"]</ref>
 
Kekaguman Wahidin Halim terhadap sosok [[Susilo Bambang Yudhoyono]] sejak 2004 dilanjutkan dengan bergabung bersama Partai Demokrat. Dalam Musyawarah Daerah Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat (DPD PD) Banten tahun 2011, Wahidin Halim ditunjuk secara aklamasi sebagai Ketua DPD PD Banten.<ref>{{Cite Kekagumanweb dan simpati atas kepemimpinan Presiden RI ke|url=http://www.demokrat.or.id/2015/02/wahidin-halim-kagumi-pemikiran-sby-tentang-pembangunan-6 SBY selama memimpin bangsa/ dan negara, memotivasi |title="Wahidin Halim yangkagumi saatpemikiran ituSBY masihtentang diawalPembangunan masaBangsa" jabatan|access-date=2016-08-12 Walikota Tangerang untuk melaksanakan dan mengimplementasikan seluruh program|archive-date=2016-program10-06 prioritas SBY yang dianggapnya pro|archive-rakyat, seperti pembangunan infrastruktur sekolah, rumah sakit dan balai puskesmas, serta posyanduurl=https://web.<ref>[archive.org/web/20161006115338/http://www.demokrat.or.id/2015/02/wahidin-halim-kagumi-pemikiran-sby-tentang-pembangunan-bangsa/ "Wahidin|dead-url=yes Halim kagumi pemikiran SBY tentang Pembangunan Bangsa"]}}</ref>
 
=== Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (2014–2016) ===
Di akhir masa jabatannya, Wahidin mengakui masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan hingga saat ini. “Saya akui, persoalan air bersih, transportasi, dan bencana banjir masih harus dipikirkan dan diselesaikan,” ujarnya. Masukan masyarakat lain dalam 20 tahun peringatan Kota Tangerang yaitu Kecamatan Neglasari yang kesulitan air, 17 titik di 7 kecamatan yang rawan banjir, lapangan pekerjaan untuk warga sendiri, dibandingkan untuk pendatang dikota Industri tersebut, keberpihakan dan permodalan untuk UKM, penerapan slogan kota "Akhlakul Karimah"<ref>[https://kabartangsel.com/20-tahun-kota-tangerang-inilah-pr-wahidin-halim/ "20 tahun Kota Tangerang, inilah PR Wahidin Halim"]</ref>
{{see also|Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2014–2019}}
Pada September 2013, Wahidin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wali Kota Tangerang untuk maju sebagai calon legislatif di [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] pada [[Pemilu 2014|Pemilu Legislatif 2014]]. Wahidin maju mewakili [[Partai Demokrat]] dari daerah pemilihan Banten III yang meliputi Kota Tangerang, [[Kabupaten Tangerang]], dan [[Kota Tangerang Selatan]]. Hal inilah yang mengharuskan dia untuk mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Tangerang.<ref>{{cite news|editor-last=Saputra|editor-first=Desy|date=10 Mei 2013|title=Wali Kota Tangerang mengundurkan diri|url=https://m.antaranews.com/amp/berita/374039/wali-kota-tangerang-mengundurkan-diri|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022|last=Irfan|first=Achmad}}</ref> Ia mendapatkan 84.025 suara melebihi perolehan suara partainya, yakni Partai Demokrat yang mencapai 25.047 suara.<ref>{{cite news|editor-last=Shofiana Syatiri|editor-first=Ana|date=24 April 2014|title=Mantan Walkot Tangerang Raup Suara Terbanyak|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/24/1007563/Mantan.Walkot.Tangerang.Raup.Suara.Terbanyak|work=[[Kompas.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
 
Pelantikan dilakukan pada 1 Oktober 2014 bersama dengan 559 anggota legislatif lainnya untuk masa jabatan 2014–2019. Di DPR, ia menjabat sebagai wakil ketua [[Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi II]] DPR.<ref>{{cite news|author=Indra Akuntono|editor-last=Hari Wiwoho|editor-first=Laksono|date=29 Oktober 2014|title=Ini Susunan Pimpinan Komisi yang Dikuasai Koalisi Merah Putih|url=https://www.kompas.com/nasional/read/2014/10/29/16224341/ini-susunan-pimpinan-komisi-yang-dikuasai-koalisi-merah-putih|work=[[Kompas.com]]|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ketika pencalonannya sebagai gubernur Banten pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]], ia mengajukan pengunduran dirinya pada September 2016<ref>{{cite news|author=|editor-last=Hamdi|editor-first=Arif|date=23 September 2016|title=Wahidin-Andika Ajukan Pengunduran Diri dari Anggota DPR|url=https://titiknol.co.id/politik/wahidin-andika-ajukan-pengunduran-diri-dari-anggota-dpr/|work=Titik Nol|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref> dan digantikan oleh [[Hartanto Edhie Wibowo]] melalui pergantian antar waktu.<ref>{{cite news|author=|editor-last=|editor-first=|date=10 Januari 2017|title=DPR lantik 9 anggota PAW karena maju di Pilkada 2017|url=https://m.merdeka.com/peristiwa/dpr-lantik-9-anggota-paw-karena-maju-di-pilkada-2017.html|work=[[Merdeka.com]]|location=Jakarta|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
=== Mengikuti Pemilihan Gubernur Banten 2011 ===
Pada Pemilihan Gubernur Banten tahun 2011 yang diikuti 3 pasangan calon, Wahidin Halim mencalonkan diri menjadi Calon Gubernur bersama Calon Wakil Gubernur [[Irna Narulita]] (istri dari mantan Bupati Pandeglang [[Achmad Dimyati Natakusumah]]). Mereka hanya diusung Partai Demokrat yang hanya memiliki 18 kursi di DPRD Banten, dibandingkan lawannya Inkumben yang diusung banyak Partai Politik<ref>[http://sp.beritasatu.com/home/kpu-banten-tetapkan-tiga-pasangan-calon-gubernur/10708 "KPU Banten tetapkan tiga pasangan calon Gubernur"]</ref>. Hasil Pilgub, Wahidin-Irna meraih 38,97 persen suara sah dikalahkan Ratu Atut-Rano Karno yang meraih 49,64 persen suara sah, calon lainnya Jazuli-Makmun hanya mendapat 11,42 persen suara sah. Atut-Rano menang di 7 dari 8 kabupaten/kota yang hanya dikalahkan Wahidin di kota asalnya, Tangerang.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/10/30/16103077/atut-rano.menangi.pilkada.banten "Atut Rano menangi Pilkada Banten"]</ref>
 
== Gubernur Banten ==
Wahidin Halim selaku Walikota Tangerang memang pernah melarang Gubernur Banten Ratu Atut untuk merecoki Pemerintah Kota Tangerang. "Sejak awal kami membentengi supaya mereka (Atut-red) tidak masuk melalui proyek-proyeknya. Sistem online dalam pelelangan dan tender membatasi ruang dia," kata Wahidin. Wahidin menjelaskan selama 10 tahun memimpin Kota Tangerang, dia sangat ketat dan memperingatkan Atut agar tidak "merecoki" pembangunan di Kota Tangerang. "Kami bilang jangan diganggu. Bahkan kami menolak bantuan serupa dana hibah di berbagai bidang, seperti kesehatan dan sebagainya, karena terindikasi tidak jelas," ujar Wahidin. Wahidin juga cukup keras dalam mengkritisi kebijakan Gubernur Banten, salah satunya Kerjasama Pemprov Banten-Pemprov DKI Jakarta yang ditudingnya hanya formalitas dan menganggap Ratu Atut tidak mengetahui permasalahan batas wilayah Tangerang-Jakarta.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2013/10/10/078520684/wahidin-halim-pernah-larang-atut-recoki-tangerang "Wahidin Halim pernah larang Atut recoki Tangerang"]</ref> Dia pun mendukung KPK saat kasus suap Pilkada Lebak merembet ke Ratu Atut dan sudah ditetapkannya Wawan menjadi tersangka, dan mengatakan dinasti mereka akan jatuh.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2013/10/10/078520816/wahidin-halim-dinasti-atut-tersungkur "Wahidin Halim: Dinasti Ratu Atut tersungkur"]</ref> Pada tahun 2014, Wahidin juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi untuk kasus suap Ratu Atut ke Ketua MK Akil Mochtar<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2014/01/13/mantan-wali-kota-tangerang-diperiksa-kpk "Mantan Wali Kota Tangerang diperiksa KPK"]</ref>
 
=== DPR 2014-2019Pencalonan ===
Wahidin yang masih menjabat sebagai [[Wali Kota Tangerang]] mengumumkan niatnya untuk maju sebagai calon [[Gubernur Banten|gubernur]] pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2011|Pilgub Banten 2011]].<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=21 Februari 2011|title=Wahidin Halim Siap Maju Pemilihan Gubernur Banten 2011|url=https://metro.tempo.co/read/314979/wahidin-halim-siap-maju-pemilihan-gubernur-banten-2011|work=[[Tempo.co]]|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ia melakukan safari politik dengan [[Partai Demokrat]], [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]], [[Partai Persatuan Pembangunan]], [[Partai Keadilan Sejahtera]], [[Partai Gerakan Indonesia Raya]], dan [[Partai Kebangkitan Bangsa]], kecuali [[Partai Golongan Karya]] yang berpeluang besar mengusung kembali [[Ratu Atut Chosiyah]]. Pengajuan cuti sebagai Wali Kota dilakukannya untuk pencalonan gubernur dari 5 sampai 18 Oktober 2011 dan posisinya sementara dijabat oleh wakilnya, [[Arief Rachadiono Wismansyah|Arief Wismansyah]].<ref>{{cite news|editor-last=Suprihadi|editor-first=Marcus|date=21 September 2011|title=Wahidin Halim Cuti|url=https://edukasi.kompas.com/read/2011/09/21/20482753/~Megapolitan~News|work=[[Kompas.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Pada akhirnya, ia memilih [[Irna Narulita]] sebagai calon [[Wakil Gubernur Banten|wakil gubernur]] mendampinginya.<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=14 Juli 2011|title=WH Gandeng Irna, Demokrat Optimis|url=http://tangerangnews.com/banten/read/5181/WH-Gandeng-Irna-Demokrat-Optimis|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Mereka diusung oleh [[Partai Demokrat]] dan mendapat nomor urut dua.<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=25 Agustus 2011|title=Atut-Rano 1, WH-Irna 2, Jazuli-Makmun 3|url=http://www.tangerangnews.com/properti/read/5448/Atut-Rano-1-WH-Irna-2-Jazuli-Makmun-3|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Hasil rekapitulasi suara atas pasangan calon Wahidin dan Irna mengungguli kedua pasangan calon lainnya di [[Kota Tangerang]].<ref>{{cite news|editor-last=|editor-first=|date=28 Oktober 2011|title=Pilgub Banten, Wahidin-Irna Kuasai Tangerang|url=https://www.republika.co.id/berita/regional/jabodetabek/11/10/28/ltric5-pilgub-banten-wahidinirna-kuasai-tangerang|website=[[Republika.co.id]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Meski demikian, perolehan suara mereka belum bisa menggeser posisi suara mayoritas yang dimenangkan oleh pasangan calon Ratu Atut dan [[Rano Karno]] di [[Banten]].
Pada Pemilu 2014, Wahidin mencalonkan diri menjadi Calon Legislatif di DPR mewakili Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan Banten III (meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan. Wahidin pun mundur dari jabatannya sebelum masa jabatannya habis. Wahidin menolak disebut melarikan diri. "Sebelumnya memang saya tidak tertarik menjadi caleg. Makanya ada pergolakan batin, karena sebelumnya saya berjanji kepada masyarakat untuk menyelesaikan tugas sampai masa jabatan habis. Tapi, saya juga punya kemampuan untuk memberikan pengabdian yang lebih luas di tingkat DPR,"<ref>[http://www.beritasatu.com/pemilu-2014/113824-mundur-wali-kota-tangerang-tolak-disebut-melarikan-diri.html "Mundur, Wali Kota Tangerang Tolak disebut Melarikan diri"]</ref>. Wahidin memperoleh dukungan cukup fantastis, yakni sebanyak 84.025 suara. Angka tersebut tiga kali lebih banyak dibanding suara partainya sendiri yang hanya mendapat 25.047 suara. Jumlah total suara sah partai dan caleg Partai Demokrat sendiri ada sebanyak 131.102 suara.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/24/1007563/Mantan.Walkot.Tangerang.Raup.Suara.Terbanyak "Mantan Walkot Tangerang Raup Suara Terbanyak"]</ref>
 
Pada 30 Oktober 2011, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan kemenangan pasangan calon Ratu Atut dan Rano Karno.<ref>{{cite news|editor-last=Sidik|editor-first=Jafar M|date=30 Oktober 2011|title=KPU tetapkan Atut-Rano pemenang Pilgub Banten|url=https://m.antaranews.com/berita/282211/kpu-tetapkan-atut-rano-pemenang-pilgub-banten|work=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA News]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Hal ini membuat Wahidin dan Irna tidak terima atas keputusan yang telah diumumkan tersebut. Mereka mengajukan gugatan atas hasil rekapitulasi suara kepada [[Mahkamah Konstitusi]].<ref>{{cite news|author=Hasan Kurniawan|date=24 Oktober 2011|title=Wahidin-Irna Siapkan Gugatan Pilgub Banten ke MK|url=https://news.okezone.com/read/2011/10/24/339/519479/wahidin-irna-siapkan-gugatan-pilgub-banten-ke-mk|work=[[Okezone.com]]|location=Tangerang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Namun, Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk menolak gugatan mereka dan memenangkan Ratu Atut dan Rano Karno.<ref>{{cite news|author=Asep Fathulrahman|date=22 November 2011|title=MK Menangkan Ratu Atut-Rano Karno - VIVA|url=https://www.viva.co.id/amp/berita/nasional/266502-mk-menangkan-ratu-atut-rano-karno|work=[[VIVA.co.id]]|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
Di DPR, Wahidin menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR-RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan dan reforma agraria<ref>[http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef840 "Profil Wahidin Halim, WikiDPR"]</ref>. Kendati berlatar belakangan pemerintahan yang sarat birokrasi, dalam urusan rapat di DPR, Wahidin termasuk pimpinan yang tidak bertele-tele. “Kalau rapat itu bisa dibuat singkat kenapa harus dibuat lama. Yang penting hasilnya,”<ref>[http://www.biografi.co/2015/10/wahidin-halim-dari-kades-sampai-sayur.html "Wahidin Halim, dari kades sampai sayur asem"]</ref>
 
Pada 2015, Wahidin mengutarakan niatnya untuk maju kembali pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub Banten 2017]].<ref>{{cite news|author=|date=15 Agustus 2015|title=Wahidin Halim Ingin Rebut Kursi Gubernur Banten Priode Mendatang|url=https://www.tangerangnet.com/2015/08/wahidin-halim-ingin-rebut-kursi.html?m=1|work=Tangerang News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref><ref>{{cite news|author=|date=9 November 2015|title=Pilgub Banten, WH: Saya Punya Kans Besar|url=https://palapanews.com/2015/11/09/pilgub-banten-wahidin-halim-saya-punya-kans-besar/|work=Palapa News|location=|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Kemudian, ia memilih [[Andika Hazrumy]], anak dari Ratu Atut yang juga mantan rivalnya sebagai calon wakil gubernur pendampingnya.<ref>{{cite news|author=Yandhi Deslatama|date=24 Agustus 2016|title=Dulu Lawan, Wahidin Halim Kini Berpasangan dengan Putra Ratu Atut|url=https://www.liputan6.com/pilkada/read/2584671/dulu-lawan-wahidin-halim-kini-berpasangan-dengan-putra-ratu-atut|work=[[Liputan6.com]]|location=|access-date=13 Mei 2022|editor-last2=Hatta|editor-first2=Raden Trimutia|editor-last=Yulika|editor-first=Nila Chrisna}}</ref> Mereka dideklarasikan pada 22 September 2016, serta diusung oleh Partai Golongan Karya, Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, [[Partai Hati Nurani Rakyat]], dan [[Partai Amanat Nasional]].<ref>{{cite news|author=Batur Parisi|editor-last=Badriyah|editor-first=Laela|date=22 September 2016|title=WH-Andika Deklarasi Jadi Bakal Calon Kepala Daerah Banten|url=https://www.medcom.id/nasional/daerah/xkE8BnMb-wh-andika-deklarasi-jadi-bakal-calon-kepala-daerah-banten|work=[[Medcom.id]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref> Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah perpolitikan Banten, bahwa Partai Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak berada dalam koalisi yang sama untuk mengusung salah satu pasangan calon.<ref>{{cite news|author=Laurens Dami|date=6 Agustus 2016|title=Sejarah Pertama di Pilgub Banten, Partai Golkar dan PDIP Akan Berhadap-hadapan|url=https://www.beritasatu.com/nasional/378329/sejarah-pertama-di-pilgub-banten-partai-golkar-dan-pdip-akan-berhadaphadapan|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Serang|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
=== Pencalonan Gubernur Banten di Pilgub 2017 ===
Saat ini dia mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Banten 2017<ref>[https://nasional.tempo.co/read/news/2016/03/21/078755479/pilkada-banten-2017-wahidin-halim-bakal-tantang-rano-karno "Pilkada Banten 2017, Wahidin Halim bakal tantang Rano Karno"]</ref> Keinginan tersebut bahkan diutarakan sejak 2015<ref>[http://www.tangerangnet.com/2015/08/wahidin-halim-ingin-rebut-kursi.html "Wahidin ingin rebut kursi Gubernur Banten"]</ref> Perkembangan terakhir bulan Agustus 2016, Beliau dipasangkan dengan [[Andika Hazrumy]], Anggota DPR asal Golkar yang juga putra [[Ratu Atut Chosiyah]]. Pasangan Wahidin-Andika diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Hanura. Hal ini menjadi unik karena untuk pertamakalinya dalam sejarah perpolitikan Banten, Golkar dan PDI-P nantinya akan berhadap-hadapan setelah sebelumnya selalu bersama-sama.<ref>[https://news.detik.com/berita/3271012/gandeng-golkar-hanura-pd-usung-wahidin-andika-hazrumy-di-pilgub-banten "Gandeng Golkar dan Hanura, PD usung Wahidin-Andika Hazrumy"]</ref> Wahidin yang dahulu menjadi rival keluarga Ratu Atut kemudian menggandeng anaknya yaitu Andika dinilai Pengamat Politik sebagai fenomena wajar yang sering terjadi di Banten dan menguntungkan karena memiliki 2 basis massa yang tidak beririsan.<ref>[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/pilkada/16/08/10/obol7d282-pasangan-bacagub-wahidinandika-tawarkan-solusi-bangun-banten "Pasangan Bacagub Wahidin-Andika tawarkan Solusi Bangun Banten"]</ref>
 
Kemenangan berpihak pada Wahidin dan Andhika. Berdasarkan perolehan suara hasil rekapitulasi Pilgub Banten 2017, mereka mendapatkan 2.411.213 atau 50,95% suara, meskipun hanya unggul di Kota Tangerang dan [[Kabupaten Serang]].<ref>{{cite news|author=Laurens Dami|date=26 Februari 2017|title=Hasil Resmi KPU Banten, WH-Andika Unggul 89.890 Suara|url=https://www.beritasatu.com/nasional/416463/hasil-resmi-kpu-banten-whandika-unggul-89890-suara|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Cilegon|access-date=13 Mei 2022}}</ref>
== Pendidikan ==
* SD Negeri Pinang Tangerang Lulus Tahun 1966
* SMP Persiapan Negeri Ciledug (SMP 3) Tangerang Lulus Tahun 1969
* SMA Pribadi Tangerang (SMA 1) Tangerang Lulus Tahun 1972
* [[Universitas Indonesia]] (UI), FISIP Jurusan Administrasi Negara Lulus Tahun 1982
* [[Universitas Padjajaran]] – Institut Ilmu Pemerintahan Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan
* Universitas Satyagama, Program Pasca Sarjana Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan (S2) Lulus Tahun 2009
* [[Universitas Padjadjaran]] (UNPAD) Program Doktoral Program Studi Ilmu Pemerintahan (S3) Lulus Tahun 2011
 
== Pengalaman Organisasi ==
* [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI) Tahun 1974
* Ketua Asrama Daksinapati UI Tahun 1975
* Ketua Yayasan Kemanusiaan Nurani Kami Tahun 1977
* Ketua [[Komite Nasional Pemuda Indonesia|KNPI]] Tangerang Tahun 1983
* Ketua AMPI Tangerang Tahun 1986
* Ketua IPSI Tangerang Tahun 1998
* Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Wilayah III Tahun 2005
* Ketua Umum PERSIKOTA[[Persikota Tangerang]] Tahun 2007
* Penasehat Majelis Nasional KAHMI Tahun 2008
* Mustasyar [[Nahdlatul Ulama|NU]] Kota Tangerang Tahun 2002-Sekarang
 
== Riwayat KarierBibliografi ==
* ''Demokrasi SMS: Rakyat Bertanya, WH Menjawab'' (2004) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Pembangunan Menuju Akhlakul Karimah'' (2004) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Manajemen Spiritual Menuju Masyarakat Akhlakul Karimah'' (2004) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Ga Gampang Ngurus Kota'' (2005) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Ziarah Budaya Kota Tangerang Menuju Masyarakat Berperadaban Akhlakul Karimah'' (2005) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Akhlakul Karimah Kiblat Masyarakat Kota Tangerang'' (2005) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Dunia Pendidikan Akal Budi dan Visi Kota Tangerang'' (2007) <!-- {{ISBN|}} -->
* ''Bersih Itu Indah'' (2010) <!-- {{ISBN|}} -->
 
== Penghargaan ==
* Kepala Desa [[Pinang, Pinang, Tangerang|Pinang]] ([[1978]])
* Lurah [[Pinang, Pinang, Tangerang|Pinang]] ([[1981]])
* Kasubdin Pajak [[Kota Tangerang|Kotif Tangerang]] ([[11 April]] [[1988]])
* Sekretaris Daerah Kotif Tangerang ([[12 November]] [[1988]])
* Pejabat Walikota Tangerang
* Kabag Pembangunan [[Kota Tangerang|Kotif Tangerang]] ([[1991]])
* Camat [[Tigaraksa, Tangerang|Tigaraksa]] ([[1993]])
* Camat [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]] ([[1995]])
* Kepala Dinas Kebersihan [[Kabupaten Tangerang]] ([[1997]])
* Asisten Tata Prasarana [[Kabupaten Tangerang]] ([[1998]])
* Sekretaris Daerah [[Kota Tangerang]] ([[2003]])
* Walikota Tangerang (Periode 2003-2013)
* Wakil Ketua Komisi II DPR RI (2014-2016)
* Gubernur Banten (2017-sekarang)
 
=== KekayaanTanda kehormatan ===
* [[Pemerintah Indonesia]] :
Wahidin Halim, berdasarkan laporan KPK per tanggal 30 Juni 2011, jumlah harta kekayaannya mencapai Rp 9,508 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan LHKPN pada 28 Maret 2008, di mana saat itu jumlah harta kekayaan Wahidin Halim sebesar Rp 7,998 miliar.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2011/10/07/178360338/ratu-atut-kandidat-gubernur-paling-kaya "Ratu Atut kandidat Gubernur paling kaya"]</ref>
** [[Berkas:Satyalancana Karya Satya rib.svg|50px]] [[Satyalancana Karya Satya|Satyalancana Karya Satya 20 Tahun]] oleh [[Presiden Republik Indonesia]] — 2007
* [[Lembaga Swadaya Masyarakat]] dan lainnya :
** Pelopor Se-Abad Kebangkitan Nasional oleh [[Jawa Pos]] — 2008
 
=== PenghargaanGubernur Banten ===
Berikut ini adalah daftar penghargaan Wahidin ketika menjabat sebagai [[Gubernur Banten]] selama masa kepemimpinannya:
Berikut sejumlah penghargaan yang diterima selama menjabat Walikota Tangerang<ref>[http://bangwahidin.blogspot.co.id/p/penghargaan.html "Penghargaan"]</ref><ref>[http://pilgubbanten.id/riwayat-hidup-dr-h-wahidin-halim-m-si/ "Riwayat Hidup Dr. H. Wahidim Halim M.Si"]</ref>
* Baznas Award Kategori "Pemerintah Provinsi Pendukung Kebangkitan Zakat" oleh [[Badan Amil Zakat Nasional]] — 2019<ref>{{cite news|author=|date=10 September 2019|title=Dorong ASN Partisipasi Zakat, Gubernur Banten Raih Anugerah Baznas Award 2019|url=https://biroorganisasi.bantenprov.go.id/dorong-asn-partisipasi-zakat-gubernur-banten-raih-anugerah-baznas-award-2019|work=Pemerintah Provinsi Banten|publisher=Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi|location=|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
* Provinsi Terinovatif oleh [[Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia]] — 2020<ref>{{cite news|author=Ahmad|date=19 Desember 2020|title=Banten Raih Penghargaan Provinsi Terinovatif|url=https://timurmedia.com/banten-raih-penghargaan-provinsi-terinovatif/|website=timurmedia.com|location=Jakarta|access-date=14 Mei 2022|archive-date=2022-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20220810180817/https://timurmedia.com/banten-raih-penghargaan-provinsi-terinovatif/|dead-url=yes}}</ref>
* BKN Award Kategori "Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward">{{cite news|author=|date=26 Agustus 2021|title=Gubernur Banten Terima Penghargaan BKN Award 2021|url=https://www.beritasatu.com/nasional/819193/gubernur-banten-terima-penghargaan-bkn-award-2021|website=[[BeritaSatu.com]]|location=Serang|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
* BKN Award Kategori "Implementasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian dan Pemanfaatan Computer Assisted Test" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward" />
* BKN Award Kategori "Penilaian Kompetensi" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward" />
* BKN Award Kategori "Pengawasan dan Pengendalian" oleh [[Badan Kepegawaian Negara]] — 2021<ref name="bknaward" />
* Public Health Care Immediate Response in Pandemic Prevention oleh Anugerah Indonesia Award — 2021<ref>{{cite news|author=Andre Nanda Saputra|date=24 November 2021|title=Wahidin Halim Terima Penghargaan Gubernur Paling Responsif Penanganan COVID-19|url=https://monologis.id/nusantara/wahidin-halim-terima-penghargaan-gubernur-paling-responsif-penanganan-covid19|website=monologis.id|location=Jakarta|access-date=14 Mei 2022}}</ref>
 
=== Wali Kota Tangerang ===
'''Pribadi'''
Berikut ini adalah daftar penghargaan Wahidin ketika menjabat sebagai [[Wali Kota Tangerang]] selama masa kepemimpinannya:<ref>[http://bangwahidin.blogspot.co.id/p/penghargaan.html "Penghargaan"]</ref><ref>{{Cite web |url=http://pilgubbanten.id/riwayat-hidup-dr-h-wahidin-halim-m-si/ |title="Riwayat Hidup Dr. H. Wahidim Halim M.Si" |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160817062638/http://pilgubbanten.id/riwayat-hidup-dr-h-wahidin-halim-m-si/ |dead-url=yes }}</ref>
* Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI, tahun 2007
* Pelopor se-Abad Kebangkitan Nasional dari Jawa Post, tahun 2008
 
'''Pemerintahan dan Pelayanan Publik'''
* Pelayanan Publik Terbaik dari [[Kementerian PANPendayagunaan RIAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia|Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia]], tahun 2003
* Pelayanan Publik terbaik kantor KPMP Tingkat Nasional tahun 2003-2004
* Piala Citra Abdi Negara untuk Pelayanan Publik Terbaik Tingkat Nasional dari Presiden RI, tahun 2006
* ''Men’s ObessionObsession Award'' dari majalah bisnis untuk bidang pemerintahan dan pelayanan publik Tingkat Nasional tahun 2006
* Pengelolaan Website Pemda terbaik Tingkat Nasional tahun 2008 versi majalah [[Warta Ekonomi]]
* Tingkat Kepuasan Masyarakat atas Pelayanan Kinerja Pemkot Capai 71% dari LSI, tahun 2008
* [[Warta Ekonomi]] E-Goverment Award Bidang Website Terbaik dari Majalah [[Warta Ekonomi]], tahun 2008
* Layanan Pengadaan Secara Eloktronik (LPSE) terbaik se-indonesia dalam kategori jumlah paket dan pagu anggaran terbesar periode Januari s.d April 2011
* penghargaanPenghargaan ''Information and Communication Technology'' (ICT) Tingkat Nasional tahun 2011 dari menteri[[Daftar Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia|Menteri Kominfo RI]], sebagai Pemerintah daerah yang memiliki komitmen dalam membangun system Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
* Penghargaan Kinerja Otonomi Daerah Terbaik Tingkat Nasional 2012
* Inovative Goverment Award Tingkat Nasional 2012
* Penghargaan ''E-Procurement Award'' Tingkat Nasional tahun 2012 Kategori ''User SuportSupport performentperformance''.
 
'''Perekonomian dan Keuangan Daerah'''
Baris 210 ⟶ 212:
== Kontroversi ==
=== Tuduhan Korupsi ===
Saat Pilgub Banten 2011, Wahidin dituding terlibat korupsi dalam Pengadaan Lahan Bandara Soekarno Hatta tahun 2002.<ref>[http://news.okezone.com/read/2011/08/19/339/494088/kpk-didesak-segera-periksa-wahidin-halim "KPK didesak segera periksa Wahidin Halim"]</ref>. Pembebasan lahan ditangani Tim Sembilan yang terdiri atas Pemkot Tangerang, PT Angkasa Pura II, dan BPN Tangerang. Wahidin yang saat itu menjabat Sekretaris Daerah Kota Tangerang menjadi Ketua Tim Sembilan. Kasus bermula dari Polda Metro Jaya yang pada tahun 2006 mencium adanya penyelewengan dana untuk pembebasan lahan bandara seluas 80 hektar yang terjadi sejak tahun 2002 dan merugikan negara sebesar Rp 2,537 milliar. Ditetapkan 8 tersangka dari Pegawai Dinas Pertanian, BPN, Angkasa Pura serta Lurah dan Camat di Kota Tangerang dengan dakwaan melakukan penggelembungkan biaya pembebasan lahan dengan mengubah status tanah dari tanah sawah dan tanah rusak (bekas empang) menjadi tanah darat, sehingga harganya menjadi lebih tinggi. Wahidin sempat kabarnya akan dipanggil Polda Metro sebagai saksi dan menyatakan keiapannya,<ref>[{{Cite web |url=http://www.antikorupsi.org/id/content/wali-kota-tangerang-jadi-saksi-korupsi |title="Wali Kota Tangerang jadi saksi korupsi"] |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160821025532/http://www.antikorupsi.org/id/content/wali-kota-tangerang-jadi-saksi-korupsi |dead-url=yes }}</ref>, meskipun sempat terkendala izin pemeriksaan kepala daerah dari Presiden.<ref>[{{Cite web |url=http://tempo.co.id/hg/jakarta/2006/09/06/brk,20060906-83415,id.html |title="Kejaksaan Tinggi Banten terima berkas Korupsi Bandara"] |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-17 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160817000333/http://tempo.co.id/hg/jakarta/2006/09/06/brk,20060906-83415,id.html |dead-url=yes }}</ref> Tahun 2008, pada putusan Kasasi, Mahkamah Agung memutus bebas 2 tersangka dari Angkasa Pura sebelumnya.<ref>[{{Cite web |url=http://www.indekshukum.org/catalog/detail/ed474266-e783-1783-a55b-303030373338.html |title="Putusan Mahkamah Agung Nomor 320K/PID.SUS/2008 Tahun 2008 ARYO MULYANTO, SH. bin SUDARWO ; RUSMINO, SH. Bin M. HASAN"] |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160823005435/http://www.indekshukum.org/catalog/detail/ed474266-e783-1783-a55b-303030373338.html |dead-url=yes }}</ref>.
 
Pada tahun 2011, Kejaksaan Negeri Tangerang mengumumkan adanya kemungkinan tersangka baru. Staf Khusus WalikotaWali kota Tangerang yang menjadi Ketua BPLHD Tangerang, Affandi Permana yang saat 2002 menjabat Sekretaris Tim Sembilan dijadikan tersangka bersama seorang pegawai Angkasa Pura II Sukohadi. Akan tetapi karena tidak cukup bukti, kejaksaan menerbitkan SP3 dan mengubah status mereka menjadi tidak tersangka.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/13/02/26/misx1t-jaksa-hentikan-kasus-korupsi-bandara-soekarno-hatta "Jaksa hentikan Kasus Korupsi Bandara Soekarno Hatta"]</ref> Saat Pilgub 2011, Massa Demonstran melaporkan Wahidin ke KPK dan mendesak KPK untuk mengambil alih “Kami melaporkan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan bandara dengan nomor aduan 2011-08-000320,”,<ref>[{{Cite web |url=http://m.rmol.co/read/2011/08/24/37502/pedoman.php |title="Ditunggu, Keberanian KPK menyentuh Wahidin Halim"] |access-date=2016-08-12 |archive-date=2016-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160812192055/http://m.rmol.co/read/2011/08/24/37502/pedoman.php |dead-url=yes }}</ref>, agar pengungkapan perkara selama ini sebatas menjerat sejumlah pejabat di tingkat bawah atau pelaksana lapangan, bukan substansi pejabat yang tersangkut perkara. Massa juga mendesak Kejaksaan Negeri tidak pilih kasih dalam pemeriksaan. Selain hal tersebut, Sejumlah kalangan juga mulai mempersoalkan banyaknya kejanggalan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang. Indikasi tersebut dapat dilihat dari pengalokasian dana hibah dan bantuan sosial yang begitu besar sampai 300%. Kenaikan ini sangat fantastis karena sebelumnya dana hibah hanya berkisar 13,38 miliar pada tahun 2011 bertambah menjadi Rp 45,67 miliar atau naik sebesar Rp 32,9 miliar. Sejak KPK menerima laporan tersebut pada 2011, kasus ini tidak ada kelanjutan kabar sampai sekarang
 
=== Polemik Pilwalkot Tangerang 2013 ===
Saat Pilkada Kota Tangerang tahun 2013, Wahidin tidak maju kembali, dan Wakil WalikotaWali kota Arief Wismansyah memiliki peluang yang baik.<ref>[http://www.beritasatu.com/megapolitan/108324-peluang-wakil-wali-kota-di-pilkada-tangerang-dinilai-kuat.html "Peluang Wakil Wali Kota di Pilkada Tangerang dinilai kuat"]</ref>. Wakil WalikotaWali kota Tangerang Arief maju bersama Camat Pinang, Sachrudin. Wahidin tidak memberikan izin pasangan Arief yang merupakan seorang PNS untuk mundur dan maju dalam Pilkada untuk periode 2013-2018.<ref>[http://www.merdeka.com/politik/tak-dapat-izin-wahidin-halim-arief-sachrudin-tak-lolos.html "Tak dapat izin Wahidin Halim, Arief-Sachrudin tak lolos"]</ref>. Padahal pasangan tersebut diusung Partai Demokrat yang dimana DPP dan DPC sudah memberikan persetujuan tetapi Wahidin (yang juga Ketua DPD Banten) dan atasan PNS tidak memberikan dukungan dengan cara memberikan izin. Wahidin mendukung adiknya sendiri Abdul Syakur yang diusung Golkar untuk maju sebagai WalikotaWali kota dan terang-terangan tidak mendukung Arief. "Ini hak politik saya sebagai warga negara. Analoginya, kalau ada tetangga dan saudara mencalonkan diri (jadi wali kota), ya, saya pilih adik saya," kata Wahidin.<ref>[https://m.tempo.co/read/news/2013/07/13/214496109/pilkada-tangerang-wahidin-dukung-penuh-adiknya "Pilkada Tangerang, Wahidin dukung penuh adiknya"]</ref>.
 
KPUD Tangerang menggugurkan pasangan Arief-Sachrudin karena tidak memenuhi syarat administratif yaitu surat pemberhentian dari PNS. Arief menganggap adanya rekayasa politik dan protes dengan keputusan tersebut serta menggugat KPUD ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Demonstran menuding adanya upaya membentuk dinasti politik di Kota Tangerang<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2013/07/25/1238415/Demonstran.Tuding.Adanya.Politik.Dinasti.di.Kota.Tangerang "Demonstran Tuding adanya Politik Dinasti di Kota Tangerang"]</ref> Hasil pemeriksaan, DKPP mencopot semua Komisioner KPUD Tangerang karena adanya pelanggara etik dan menyerahkan pelaksanaan Pilkada ke KPUD Banten.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2013/08/06/1652222/Semua.Komisioner.KPU.Kota.Tangerang.Dipecat "Semua Komisioner KPU Tangerang Dipecat"]</ref> Arief-Sachrudin kemudian dipulihkan hak konstitusionalnya dan menjadi calon lagi.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2013/08/06/1807126/DKPP.Tambah.2.Pasang.Calon.Wali.Kota.Tangerang?utm_campaign=related&utm_medium=bp&utm_source=news& "DKPP Tambah 2 pasang Calon Wali Kota Tangerang"]</ref>. Selain itu, Wahidin memutuskan kontrak Pemkot Tangerang dengan 4 RS milik Arief atas tuduhan bermain politik dan banyak memiiki hutang pembayaran, pendapat sebaliknya dari Arief mengatakn RS tersebut berkinerja baik, mempunyai ruang dan kamar terbanyak dan memberikan pelayanan gratis.<ref>[http://news.okezone.com/read/2013/08/26/501/855748/wahidin-halim-tuding-rs-sari-asih-dijadikan-alat-politik "Wahidin Halim tuding RS Asih dijadikan alat politik"]</ref>. Hasil Pilkada yaitu Arief memenangkan Pilkada ini karena ada sentimen "terzalimi"<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2013/09/01/0602056/Terzalimi.Membuat.Arief.Menangi.Pilkada.Tangerang "Terzalimi membuat Arief Menangi Pilkada Tangerang"]</ref> Akan tetapi, Arief tetap mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Wahidin Halim atas pengabdiannya pada Tangerang, saat LKPJ masa akhir jabatan WalikotaWali kota Tangerang<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/09/16/mt7goz-arief-wismansyah-terima-kasih-wahidin-halim "Arief Wismansyah: Terimakasih Wahidin Halim"]</ref> Wahidin akhirnya mendukung pelantikan Arief-Sachrudin dan berharap mereka dapat berkomitmen untuk masyarakat dan dapat melanjutkan apa yang sudah dikerjakannya <ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/12/22/my703f-pesan-mantan-untuk-wali-kota-tangerang-baru "Pesan Mantan untuk Wali Kota Tangerang Baru"]</ref>
 
=== Polemik Pendaftaran Calon Legislatif Pemilu 2014 ===
Saat akan mendaftarkan diri jadi Calon Legislatif di Pemilu 2014, proses pengunduran dirinya sebagai walikotawali kota telah diproses hingga disahkan di sidang paripurna DPRD Kota Tangerang. Namun, sesaat sebelum DCT diumumkan, Wahidin menyatakan dirinya mundur sebagai Caleg, merasa sudah cukup 30 tahun karier politiknya dan ingin mengajar.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/13/08/22/mrxij4-mundur-sebagai-bacaleg-walkot-tangerang-ingin-jadi-dosen "Mundur jadi Bacaleg, Walkot Tangerang ingin jadi Dosen"]</ref>. Pada saat pengumuman, Beliau ditetapkan masuk dalam DCT (Daftar Calon Tetap) dari KPU. Menteri Dalam Negeri merasa kecolongan dan meminta Wahidin mundur dari WalikotaWali Tangerangkota Tangerang.<ref>[http://www.beritasatu.com/politik/134670-mendagri-masuk-dct-walikota-tangerang-harus-mundur.html "Mendagri: Masuk DCT WalikotaWali kota Tangerang harus mundur"]</ref>. Komisioner KPU mengatakan pengunduran diri tidak bisa dilakukan sepihak pasca ditetapkan DCT. ”Setelah melayangkan surat pengunduran diri sebagai WalikotaWali kota karena mendaftar sebagai caleg, dan akhirnya mengundurkan diri sebagai caleg, tapi namanya tetap ada di DCT, pengunduran diri Wahidin Halim sebagai WalikotaWali kota tidak dapat ditarik kembali. Ia harus segera mundur sebagai WalikotaWali kota Tangerang sesuai Undang-undang Nomor 8 tahun 2012 Pasal 51 ayat (1) huruf k jo Pasal 51 ayat (2) huruf h UU Pemilu, yakni surat pengunduran diri tidak dapat ditarik kembali,” tegas Ray, Pengamat Politik Lingkar Madani. Ketua DPR yang juga Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menuding ketidakdewasanya Wahidin dalam berpolitik.<ref>[http://www.tribunnews.com/nasional/2013/08/25/wahidin-halim-didesak-segera-mundur-dari-jabatan-wali-kota-tangerang?page=1 "Wahidin Halim didesak segera mundur dari Jabatan Wali Kota Tangerang"]</ref>
 
Wahidin juga langsung dicopot dari posisinya Ketua DPD Partai Demokrat Banten, dalam rapat yang disaksikan langsung oleh Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono. Surat tersebut ditandatangani Ketua Harian dan Sekjen tanggal 27 Agustus 2013. Alasan pencopotannya yaitu dikarenakan penolakan Wahidin atas instruksi partai ketika Pilkada Tangerang 2013 untuk mendukung Arief, Wahidin yang melecehkan partai karena mengundurkan diri dari DCT Pileg 2014 serta melanggar pakta integritas yang sudah ditandatangani.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/08/29/msa9ht-partai-demokrat-pecat-wali-kota-tangerang "Partai Demokrat pecat Wali Kota Tangerang"]</ref><ref>[https://m.merdeka.com/politik/demokrat-tunjuk-ketua-dprd-banten-gantikan-wahidin-halim.html "Demokrat tunjuk ketua DPRD Banten gantikan Wahidin Halim"]</ref>
=== Pemecatan dari Demokrat ===
Wahidin juga langsung dicopot dari posisinya Ketua DPD Partai Demokrat Banten, dalam rapat yang disaksikan langsung oleh Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono. Surat tersebut ditandatangani Ketua Harian dan Sekjen tanggal 27 Agustus 2013. Alasan pencopotannya yaitu dikarenakan penolakan Wahidin atas instruksi partai ketika Pilkada Tangerang 2013 untuk mendukung Arief, Wahidin yang melecehkan partai karena mengundurkan diri dari DCT Pileg 2014 serta melanggar pakta integritas yang sudah ditandatangani<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/08/29/msa9ht-partai-demokrat-pecat-wali-kota-tangerang "Partai Demokrat pecat Wali Kota Tangerang"]</ref>.
 
== Referensi ==
<div style="column-count:2;-moz-column-count:2;-webkit-column-count:2">
 
{{Reflistreflist}}
</div>
 
{{kotak awal}}
{{s-off}}
{{succession box
{{Incumbent succession box|title=[[Gubernur Banten]]|years=12 Mei 2017–sekarang|before=[[Nata Irawan]] (Pj.)|after=Petahana}}
| title = [[Gubernur Banten]]
{{succession box|title=[[Daftar Wali Kota Tangerang|Wali Kota Tangerang]]|years=2003–2013|before=''Tidak diketahui''|after=[[Arief Rachadiono Wismansyah]]}}
| years = 2017–2022
| before = [[Rano Karno]]
| after = [[Al Muktabar]]<br />{{nobold|([[Penjabat]])}}
}}
{{succession box
| title = [[Daftar Wali Kota Tangerang|Wali Kota Tangerang]]
| years = 2003–2013
| before = Mochammad Thamrin
| after = [[Arief Rachadiono Wismansyah]]
}}
{{s-ppo}}
{{succession box
| title = Ketua DPD [[Partai Demokrat]] Banten
| years = 2011–2013
| before = ''Tidak diketahui''
| after = Aeng Haerudin<br />{{nobold|([[Pelaksana Tugas]])}}
}}
{{kotak selesai}}
{{Banten}}
{{Gubernur Indonesia}}
{{Kepala daerah di Banten}}
{{Kepala daerah petahana Indonesia}}
{{bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Halim, Wahidin}}
 
{{Gubernur Banten}}
 
{{DEFAULTSORT:Halim, Wahidin}}
[[Kategori:Wirausahawan Indonesia]]
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Satyagama]]
[[Kategori:Tokoh Betawi]]
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Tokoh dari Tangerang]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Tokoh KNPI]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
[[Kategori:Politikus Partai Demokrat]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Demokrat]]
[[Kategori:Gubernur Banten]]
[[Kategori:PengusahaAnggota IndonesiaDPR RI 2014–2019]]
[[Kategori:TokohWali PartaiKota Demokrat (Indonesia)Tangerang]]
[[Kategori:Anggota DPR 2014-2019]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]