Mochtar Riady: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yudanagara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(62 revisi perantara oleh 38 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Ref-bio|date=Juli 2022}}
{{sumber blog}}
{{gaya bahasa}}
{{Infobox person
| honorific-prefix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis/keagamaan/pangkat) -->
| honorific-suffix = <!-- Kolom ini hanya untuk gelar kenegaraan/kehormatan (bukan gelar akademis) -->
|
|
|
| birth_date = {{birth date and age|1929|5|12}}
| birth_place = [[Kota Malang]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
|
|
|
| spouse = {{marriage|Suryawati Lidya|1951}}
| children = 6, termasuk [[James Riady]]<!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->
| alma_mater = [[Universitas Nanking]]<br>[[Universitas Indonesia]]
|
|
|
|
| net_worth = {{up}} [[US$]]2,8 miliar (November 2024)<ref name=Forbes>{{cite web|title=Mochtar Riady|url=https://www.forbes.com/profile/mochtar-riady/|website=Forbes|4=|access-date=2020-12-16|archive-date=2021-02-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210211042000/https://www.forbes.com/profile/mochtar-riady/|dead-url=yes}}</ref>
}}
'''
Pada 2011, ''Forbes'' merilis daftar orang terkaya di Indonesia,
== Kehidupan awal ==
Ayah
Ketika pecah perang kemerdekaan, Mochtar turut berjuang di Jawa Timur. Pada tahun [[1947]]
==
=== Awal karier ===
Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketertarikan Mochtar Riady yang dilahirkan di [[Malang]] pada tanggal [[12 Mei]] [[1929]] ini disebabkan karena setiap hari ketika berangkat sekolah, dia selalu melewati sebuah gedung megah yang merupakan kantor dari [[Nederlandsche Handels Bank]] (NHB). Disana ia melihat para pegawai bank yang berpakaian rapih dan kelihatan sibuk. Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir, tetapi ayahnya tidak mendukung karena profesi bankir menurut ayahnya hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin.
Oleh mertuanya, Mochtar Riady diberikan tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Dalam tempo tiga tahun Mochtar Riady telah dapat memajukan toko mertuanya tersebut menjadi yang terbesar di kota [[Jember]]. Cita-citanya yang sangat ingin menjadi seorang bankir membuatnya memutuskan pergi ke [[Jakarta]] pada tahun [[1954]], walaupun saat itu dia tidak memiliki seorang kenalan pun di sana dan ditentang oleh keluarganya. Mochtar Riady berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, tetapi akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas.
Untuk mencari relasi, Mochtar Riady bekerja di sebuah CV di Jalan Hayam Wuruk selama enam bulan. Kemudian ia bekerja kepada seorang importir. Di waktu bersamaan ia pun bekerja sama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.
Sampai saat itu, Mochtar Riady masih sangat ingin menjadi seorang bankir. Di setiap kali bertemu relasinya, ia selalu mengutarakan keinginannya itu. Suatu saat temannya mengabari dia jika ada sebuah bank yang lagi terkena masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya. Mochtar Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya pengalaman sekalipun. Mochtar Riady berhasil meyakinkan [[Andi Gappa]], pemilik [[Bank Kemakmuran]] yang bermasalah tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di bank tersebut.
Pada hari pertama sebagai direktur, Mochtar Riady sangat pusing melihat [[''balance sheet'']]. Dia tidak membaca dan memahaminya, tetapi Mochtar Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Sepanjang malam dia mencoba belajar dan memahami ''balance sheet'' tersebut. Namun hasilnya sia-sia. Lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja di [[Standard Chartered Bank]] untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.
Akhirnya, dia berterus terang terhadap para pegawainya dan Pak Andi Gappa. Tentu saja mereka cukup terkejut mendengarnya. Permintaan Mochtar Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian [[kliring]], ''cash'', dan ''checking account''. Selama sebulan penuh, Mochtar Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat, ia akhirnya mengerti apakah itu [[akuntansi]]. Maka mulailah dia menjual kepercayaan. Hanya dalam setahun Bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat.
Setelah cukup besar, pada tahun [[1964]], Mochtar Riady pindah ke [[Bank UOB Indonesia|Bank Buana]]. Kemudian pada tahun [[1971]], dia pindah lagi ke [[Panin Bank|Bank Panin]] yang merupakan gabungan dari [[Bank Kemakmuran]], [[Bank Industri Jaya]], dan [[Bank Industri Dagang Indonesia]].
=== Kesuksesan ===
Mochtar Riady hampir selalu sukses dalam mengembangkan sebuah bank. Dia memiliki filosofi tersendiri yang ia sebut sebagai ''Lie Yi Lian Dje''. ''Lie'' berarti ramah, ''Yi'' memiliki karakter yang baik, ''Lian'' adalah kejujuran, sedangkan ''Dje'' adalah memiliki rasa malu. Visi dan pandangan Riady yang jauh ke depan sering kali membuat orang kagum. Dia dapat dengan cepat membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya.
Salah satu contohnya, ketika dia berhasil menyelamatkan Bank Buana tahun 1966. Saat itu Indonesia sedang mengalami masa krisis karena Indonesia berada pada masa perubahan ekonomi secara makro, ketika itu Riady sedang berkuliah malam di [[Universitas Indonesia]]. Di situ dia dikenalkan dengan beberapa pakar ekonomi seperti [[Emil Salim]], [[Ali Wardhana]],dkk. Mochtar Riady segera sadar dan segera mengubah arah kebijakan Bank Buana.
Pertama, dia menurunkan suku bunga dari 20% menjadi 12%. Padahal pada waktu itu semua bank beramai-ramai menaikkan suku bunganya. Karena suku bunga yang rendah tersebut, maka para nasabah yang memiliki kredit yang belum lunas segera membayar kewajibannya.
Sedangkan para usahawan yang akan meminjam diberi syarat ketat khususnya dalam hal jaminan. Namun karena bunga yang ditawarkan Bank Buana sangat rendah dibanding yang lain, maka banyak debitur yang masuk dan tidak ragu untuk memberikan jaminan. Dengan cara itu Bank Buana menjadi sehat, padahal pada waktu itu banyak klien dan bank yang bangkrut. Dengan begitu, orang mengenal siapa Mochtar Riady.
=== Mendirikan Lippo Group ===
Lippo Group adalah sebuah grup yang memiliki lebih dari 50 anak perusahaan. Jumlah seluruh karyawannya diperkirakan lebih dari 50 ribu orang. Aktivitas perusahaannya tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hadir di kawasan [[Asia Pasifik]], terutama di [[Hong Kong]], [[Guang Zhou]], [[Fujian]], dan [[Shanghai]].
Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama [[Tionghoa]], Lie Mo Tie membeli sebagian saham di [[Bank Perniagaan Indonesia]] milik Haji [[Hasyim Ning]] pada [[1981]]. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di [[Bank Central Asia]], bank yang didirikan oleh keluarga [[Liem Sioe Liong]]. Ia bergabung dengan BCA pada [[1975]] dengan meninggalkan [[Bank Panin]].
Di BCA, Mochtar mendapatkan share sebesar 17,5
Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia bersemangat. Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500
Dua tahun kemudian, pada [[1989]], bank ini melakukan merger dengan [[Bank Umum Asia]] dan semenjak saat itu lahirlah [[Lippobank]]. Inilah cikal bakal Lippo Group. Saat ini Lippo Group memiliki lima cabang bisnis yakni
# Jasa keuangan: perbankan, reksadana, asuransi, manajemen asset, sekuritas.
Baris 74 ⟶ 71:
# Pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi.
# Bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Melalui Lippo Industries, grup ini juga aktif memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi. Sedangkan komponen otomotif perusahaan yang dipimpin Mochtar ini sukses memproduksi kabel persneling.
# bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan. Ada beberapa hal yang kontroversi yang dilakukan Mochtar dan James yang mendapat perhatian media massa. Pertama ketika ia membangun Rumah Sakit untuk kelas atas di Lippo Karawaci. Untuk itu, Mochtar berani menggandeng [[Rumah Sakit Gleneagles]] yang berbasis di Singapura. ”Dari pada orang-orang kaya kita pergi ke Singapura, kan lebih baik kita bawa saja Gleneagles ke Indonesia.” kata Mochtar ketika Rumah Sakit itu diluncurkan.
=== Terkenal Dengan ===
Dia dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Chairman Group Lippo ini dikenal sebagai seorang praktisi perbankan yang handal. Bahkan patut digelari seorang filsuf bisnis jasa keuangan yang kaya ide dan solusi mengatasi masalah. Seorang konglomerat yang visioner dan sarat dengan filosofi bisnis. Dia pantas menjadi panutan bagi para pengusaha dan pelaku pasar serta siapa saja yang ingin belajar dari pengalaman orang lain.
Baris 82 ⟶ 79:
Mochtar Riady yang lahir di Malang, Jawa Timur 12 Mei 1929, setidaknya diakui kehandalannya sebagai filsuf bisnis Grup Lippo yang didirikannya. Di Grup Lippo ini, dia berhasil mengader James Tjahaya Riady (puteranya) dan Roy Edu Tirtadji menjadi filsuf bisnis handal juga. James dan Roy telah siap mendampingi dan melanjutkan visi bisnisnya. Mereka tampil sebagai filsuf dan pemikir sekaligus panglima yang menentukan arah bisnis semua perusahaan yang bernaung di bawah bendera Lippo, baik pada masa tenang apalagi pada masa sulit.
== Lippo Group ==
Baris 95 ⟶ 90:
Ketiga, pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi. Hampir semua bisnis ini dikonsentrasikan di luar negeri dan dikontrol oleh kantor pusat Lippo Group yang berbasis di Hong Kong, dipimpin puteranya Stephen Riady. Aktivitas bisnisnya, antara lain, pembangunan jalan tol di Guang Zhou, pembangunan kota baru Tati City di Provinci Fujian, Gedung Perkantoran Plaza Lippo di Shanghai dan membangun kawasan perumahan elit dan perkantoran di Hong Kong.
Keempat, bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Lippo Industries, memproduksi komponen
Kelima, bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan. Ada beberapa hal yang kontroversi yang dilakukan Mochtar dan James yang mendapat perhatian media massa. Pertama ketika ia membangun Rumah Sakit untuk kelas atas di Lippo Karawaci. Untuk itu, Mochtar berani menggandeng Gleneagles Hospital yang berbasis di Singapura. ”Dari pada orang-orang kaya kita pergi ke Singapura, kan lebih baik kita bawa saja Gleneagles ke Indonesia.” kata Mochtar ketika Rumah Sakit itu diluncurkan.
Baris 103 ⟶ 98:
Di bisnis ritel, ketika Grup Lippo mengumumkan akhir 1996 membeli lebih dari 50 persen saham [[Matahari Putra Prima]], perusahaan ritel terbesar yang dimiliki [[Hari Darmawan]], banyak orang terkejut. Namun itu merupakan strategi penting Lippo untuk masuk ke dunia bisnis ritel. Supermal raksasa telah dibangun dan Matahari merupakan salah satu penyewa terbesar. Selain Matahari, Wal Mart dan JC Penney juga turut memeriahkan Lippo Supermal yang memiliki luas 210.000 meter persegi.
=== Sejarah Lippo Group ===
Sejarah Lippo Group bermula ketika Mochtar Riady yang memiliki nama Tionghoa, Lie Mo Tie membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981. Waktu dibeli, aset bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar. Mochtar sendiri pada waktu itu tengah menduduki posisi penting di Bank Central Asia, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Ia bergabung dengan BCA pada 1975 dengan meninggalkan Bank Panin.
Baris 111 ⟶ 106:
== Cita-Cita jadi Bankir ==
Jalan berliku ditempuhnya untuk mencapai cita-cita menjadi seorang bankir. Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketika itu, anak dari pedagang batik, ini setiap hari berangkat sekolah selalu melewati gedung megah kantor Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank itu berpakaian rapih serta selalu sibuk. Sejak saat itu, dia berharap saat dewasa akan menjadi seorang bankir.
Belum cita-citanya terwujud, pada tahun 1947, Riady ditangkap oleh pemerintah Belanda dan di buang ke Nanking, Cina. Lalu, di sana ia menggunakan kesempatan untuk kuliah filosofi di University of Nanking. Tapi akibat perang, Riady terpaksa pergi ke Hongkong hingga tahun1950 dan kemudian kembali ke Indonesia.
Pada tahun 1951, ia menikahi gadis pilihannya asal
Pada tahun 1954, dia pun memutuskan pergi ke Jakarta walaupun ditentang oleh keluarganya. Dia berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi,
Mula-mula, dia bekerja di sebuah perusahaan komanditer di Jalan Hayam Wuruk selama enam bulan. Kesempatan itu dia gunakan untuk mulai membuka relasi. Kemudian ia bekerja pada seorang importer. Relasi pun mulai semakin banyak. Pada saat bersamaan, ia pun bekerja sama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.
Baris 125 ⟶ 120:
Dia belum juga bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang bankir. Saat itu, kepada para sahabat, ia selalu mengutarakan cita-citanya itu. Lalu suatu saat, salah seorang temannya mengabari bahwa ada sebuah bank, Bank Kemakmuran, yang lagi terkena masalah. Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Walau belum punya pengalaman sedikit pun, dia berhasil meyakinkan Andi Gappa, pemilik bank yang bermasalah itu, sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur.
Bayangkan, seorang yang belum berpengalaman sehari pun di bank atau sebagai akuntan, langsung diangkat menjadi direktur. Pada hari pertama sebagai direktur, Riady sangat pusing melihat balance sheet. Dia tidak bisa membaca dan memahaminya. Tapi, dia pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Lalu, sepanjang malam dia belajar untuk memahami balance sheet tersebut,
Begitu galau hati dan pikirannya.
Dia menggunakan kesempatan itu bekerja sambil belajar dengan baik. Hanya dalam satu bulan, ia pun mengerti tentang proses pembukuan. Dia pun membayar seorang guru privat, yang mengajarinya akuntansi.
Baris 140 ⟶ 135:
Sementara, untuk memperdalam dan mempertajam pengalamannya, dia pun menyempatkan diri kuliah malam di Universitas Indonesia (UI). Di situ pula dia berkenalan dengan beberapa pakar ekonomi seperti Emil Salim, Ali Wardhana dan lain-lain.
== Referensi ==
Baris 182 ⟶ 145:
* [http://en.wiki-indonesia.club/wiki/Mochtar Riady Perjalanan Hidup]
* [http://www.mrinstitute.org Profil Perusahaan]
* [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mochtar-riady/biografi/index.shtml Sejarah Lippo Group] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100308113300/http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/m/mochtar-riady/biografi/index.shtml |date=2010-03-08 }}
{{lifetime|1929||Riady, Mochtar}}
[[Kategori:
[[Kategori:
[[Kategori:Alumni Universitas Nanking]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Marga Li]]
[[Kategori:Tokoh dari Malang]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
[[Kategori:Bankir Indonesia]]
[[Kategori:Miliarder Indonesia]]
|