Mpu Raganata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Mpu Raganata''' atau '''Raganatha''', adalah pemegang jabatan ''rakryan patih'' pada pemerintahan Wisnuwardhana (1248-1268) di Singhasari, yang kemudian diberh...'
 
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Mpu Raganata''' atau '''Raganatha''', adalah pemegang jabatan ''rakryan patih'' pada pemerintahan [[Wisnuwardhana]] (1248-1268) di [[Singhasari]], yang kemudian diberhentikan pada awal pemerintahan [[Kertanagara]] (1268-1292).
 
== Kisah Hidup Raganata ==
''[[Pararaton]]'' mengisahkan, Mpu Raganata menjabat sebagai patih pada masa pemerintahan [[Wisnuwardhana]]. Ia dikenal sebagai pejabat senior yang cerdas, bijaksana dan berani mengkritik keputusan raja. Ketika [[Kertanagara]] naik takhta tahun 1268, Raganata dipecat dan diturunkan jabatannya menjadi ''adhyaksa Tumapel''. Sebagai pengganti, diangkat patih baru, yaitu '''Kebo Anengah''', didampingi '''Panji Angragani''' sebagai wakil.
 
Selain Raganata, dimutasi pula [[Arya Wiraraja]] dari jabatan ''rakryan demung'' menjadi adipati di [[Sumenep]]. Serta, '''Mpu Wirakreti''' diturunkan jabatannya dari ''rakryan tumenggung'' menjadi ''mantri angabhaya''.
Baris 10:
Pemecatan Raganata sehubungan dengan ketidaksetujuannya terhadap gagasan [[Ekspedisi Pamalayu]], yaitu upaya mempersatukan [[Nusantara]] di bawah [[Tumapel]]. Pengiriman pasukan ini baru terlaksana tahun 1275, yaitu setelah penumpasan Kalana Bhaya. Patih Kebo Anengah ikut mengantarkan keberangkatan pasukan ekspedisi sampai pelabuhan [[Tuban]]. Dari [[Tuban]], pasukan yang dipimpin oleh [[Kebo Anabrang]] itu kemudian berlayar menuju [[Pulau Sumatra]].
 
Meskipun sudah diturunkan jabatannya, Raganata masih tetap aktif memberikan nasihat-nasihat untuk [[Kertanagara]]. Ia juga mengingatkan agar raja waspada terhadap balas dendam [[Jayakatwang]]. Namun, [[Kertanagara]] tidak peduli karena menganggap [[Jayakatwang]] banyak berhutang budi kepadanya.
 
[[Jayakatwang]] adalah keturunan [[Kertajaya]] (raja terakhir [[Kadiri]]) yang dikalahkan [[Ken Arok]] (raja pertama [[Tumapel]]). Ia mendapat hasutan [[Arya Wiraraja]] supaya segera memberontak, mengingat [[Tumapel]] dalam keadaan kosong, hanya tinggal Raganata yang diibaratkan harimau tak bergigi.
Baris 20:
Patih Kebo Anengah mendengar berita bahwa ibu kota telah runtuh. Ia segera berbalik arah tidak jadi menyusul [[Raden Wijaya]]. Ketika sampai di istana, ia akhirnya mati pula di tangan para pemberontak.
 
== Identifikasi Tokoh Raganata dan Kebo Anengah ==
Nama Raganata dan Kebo Anengah adalah ciptaan pengarang ''[[Pararaton]]'' karena tidak dijumpai dalam prasasti-prasasti yang diterbitkan [[Tumapel]] atau [[Singhasari]].
 
Baris 29:
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa, nama sebenarnya dari Kebo Anengah adalah Kebo Arema, sedangkan Raganata adalah Mapanji Singharsa, bergelar Sang Ramapati.
 
== Kepustakaan ==
* [[Slamet Muljana]]. 1979. ''Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya''. Jakarta: Bhratara
* [[Slamet Muljana]]. 2005. ''Menuju Puncak Kemegahan'' (terbitan ulang 1965). Yogyakarta: LKIS
 
 
[[Kategori:Kerajaan Singhasari]]