Penghancuran al-Baqi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Pembongkaran pertama: Bot: Merapikan artikel |
|||
(41 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{tak netral}}
{{Infobox event
| title =
| image = Jannatul-Baqi before Demolition.jpg
| caption = Jannat al-Baqi sebelum dihancurkan (1910-an)
| date = 1806 dan 1925 (atau 1926)
| location =
| organisers = [[Wangsa Saud]]
| outcome = Bangunan dan makam dihancurkan
}}
[[
== Latar
Baqi al-
Tempat ini mendapat banyak perhatian karena menjadi tempat dimakamkannya sahabat Nabi yang bernama [[
Pembentukan kepemerintahan Saudi pertama kali dipimpin oleh [[Muhammad
== Motif ==
Berdasarkan penelitian akademis oleh Adeel Mohammadi, penghancuran
== Pembongkaran ==
=== Pembongkaran pertama ===
[[Berkas:Tomb of al-Baqi' before Demolition.jpg|jmpl|Bangunan berkubah di kompleks pemakaman al-Baqi sebelum dibongkar]]
Pada awal pemerintahan Wangsa Saud di abad ke-19 (1806) di Makkah dan Madinah, mereka menghancurkan bangunan-bangunan suci dan religius termasuk makam dan masjid-masjid di dalam maupun di luar bangunan Al-Baqi, mengikuti ajaran Nabi Islam, Muhammad. Bangunan dihancurkan sampai rata dengan tanah dan diberi penanda seperti batu besar di atas kuburan tersebut sebagai penanda bahwa itu adalah kuburan. Selain itu, pemakaman juga dikelilingi oleh pagar tembok untuk mencegah kerumunan peziarah serta menjaga kuburan agar tetap bersih baik dari sampah dan juga kesyirikan yang dilakukan orang-orang yang ingin berziarah ke sana.
Setelah pengambilalihan kota suci, Wangsa Saud
[[Mahmud II|Sultan Mahmud II]] yang berkuasa di
▲Sultan Mahmud II yang berkuasa di Ottoman saat itu, diperintahkan oleh pemerintah Mesir, Muhammad Ali Pasha untuk merebut kembali wilayah yang diduduki oleh pemeberontakan Wahabi, ini yang menyebabkan Perang Wahabi-Ottoman terjadi. Ibrahim Pasha, anak Muhaam Ali Pasha berhasil mengalahkan pasukan pemberontak di peperangan Diriyah pada tahun 1818. atas perintah Sultan Mahmud II<ref name=":2" />, Ottoman kembali membangun bangunan bangunan, kubah dan masjid dengan seni khas Ottoman yang dilakukan pada tahun 1840 sampai 1860.<ref name=":3" /> Pada tahun 1853, Sir Richard Francis Burton, mengunjungi Medina dengan menyamar menjadi Muslim Afghan bernama Abdullah, ia berkata bahwa terdapat bangunan lima puluh lima masjid dan makam suci di bawah kekuasaan Ottoman. Seorang penjelajah berkebangsaan Inggris berpendapat bahwa daerha kekuasaan Ottoman mirip seperti Istanbul dipenuhi dengan dinding putih, menara-menara terbuat dari emas dan lapangan hijau.<ref>[https://www.al-islam.org/history-shrines/history-cemetery-jannat-al-baqi "History of the Cemetery Of Jannat Al-Baqi"]. ''Al-Islam.org''. Retrieved 9 September 2016.</ref> Selain itu, pada tahun 1901 dan 1908, Ibrahim Rifat Pasha, penjelajah Mesir mendeskripsian enam belas bangunan kubah merupakan bagunan kuburan perorangan ataupun kelompok.<ref name=":1" />
[[Berkas:Al-Baqi'.jpg|jmpl|Pemakaman Baqi setelah dibongkar]]
Antara tahun 1924<ref name=":2" /> dan 1925,<ref name=":0" />
▲== Pembongkaran Kedua ==
▲Antara tahun 1924<ref name=":2" /> dan 1925<ref name=":0" />, Wangsa Saud merebut kembali kekuasaan di Hijaz, Pembongkaran dimulai pada tanggal 21 April 1926<ref name=":2" /> atau 1925<ref name=":1" /><ref name=":5">Shahi, Afshin. [https://books.google.com/books?id=D9pJAgAAQBAJ&pg=PA51&dq=day+of+sorrow+baqi&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjgypWK-o7PAhWJbxQKHVg2CFYQ6AEIKjAD#v=onepage&q=day%20of%20sorrow%20baqi&f=false ''The Politics of Truth Management in Saudi Arabia'']. Routledge. <nowiki>ISBN 978-1-134-65319-5</nowiki>. Retrieved 14 September 2016.</ref>, Ibn Saud memberikan otorisasi kepada Qadi Abd Allah ibn Bulayhid untuk menghancurkan pemakaman yang dilakukan oleh ''Ikhwan'' , milisi religius Wahabi.<ref>[http://www.shiaresearch.com/Doc/Destruction-of-Islamic-Heritage-in-Saudi.pdf "The Destruction Heritage in Saudi Arabia"] (PDF). The Center for Academic Shi'a Studies. August 2015. Retrieved 14 September 2016.</ref> Makam batu nisan yang sederhana pun ikut dihancurkan pada peristiwa pembongkaran tersebut.<ref name=":0" /> Mualaf berkebangsaan Britis Eldon Rutter membandingkan pembongkaran seperti telah terjadi gempa bumi: Tidak ada bangunan makam - makam kecuali hanya gundukan - gundukan kecil batu, potongan-potongan kayu , batakan besi , ping-puing reruntuhan batu bata yang bertebaran.<ref name=":2" />
Pekerja yang ikut menghancuran mendapatkan upah 1.000 Majidi Riyal.<ref name=":6">Qazi Askar, Ali (2003).
==
Pembongkaran kedua menuai
== Daftar pustaka ==
{{reflist}}
* {{cite book|ref=harv|first=Alexei|last=Vassiliev|authorlink=Alexei Vassiliev|title=The History of Saudi Arabia|url=https://books.google.com/books?id=lEIhBQAAQBAJ|date=2013|publisher=Saqi Books|isbn=978-0-86356-779-7}}
[[Kategori:Serangan terhadap masjid Syiah]]
[[Kategori:Hasan bin Ali]]
[[Kategori:Madinah]]
[[Kategori:
[[Kategori:Bangunan dan struktur yang dirobohkan pada 1806]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur yang dirobohkan pada 1925]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Arab Saudi]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan Kesultanan Utsmaniyah]]
[[Kategori:Asia dalam tahun 1806]]
[[Kategori:Insiden teroris]]
|