Bullous impetigo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Bullous impetigo"
Tag: tanpa kategori [ * ] Terjemahan Konten
 
Matabulanhari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(13 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox medical condition|name=Impetigo bulosa|Name=Bullous impetigo|image=Impetigo.jpg|Image=Impetigo.jpg|caption=Bullous impetigo|Caption=Bullous impetigo|ICD10={{ICD10|Xxx.x}}|ICD9={{ICD9|xxx}}}}
'''Cacar monyet''' atau ''Impetigo bulosa''' adalah suatu kondisi kulit yang khas terjadi pada bayi baru lahir, dan disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menampilkan bullae.<ref name="Andrews">{{Cite book|title=Andrews' Diseases of the Skin: clinical Dermatology|last=James, William D.|last2=Berger, Timothy G.|publisher=Saunders Elsevier|year=2006|isbn=0-7216-2921-0|display-authors=etal}}</ref><sup>:256</sup>
 
Kondisi ini dapat disebabkan oleh toksin Eksfoliatif A.<ref name="pmid11062541">{{Cite journal|date=November 2000|title=Toxin in bullous impetigo and staphylococcal scalded-skin syndrome targets desmoglein 1|journal=Nat. Med.|volume=6|issue=11|pages=1275–7|doi=10.1038/81385|pmid=11062541}}</ref> Infeksi superfisial piogenik yang terjadi dapat dibagi menjadi dua macam; [[Impetigo]], dan impetigo non-bulosa impetigo. Impetigo bulosa disebabkan oleh ''Staphylococcus aureus,'' yang menghasilkan racun eksfoliatif, sedangkan impetigo non-bulosa disebabkan oleh ''[[Staphylococcus aureus]]  ''atau ''[[Streptococcus pyogenes]].''<ref name="impetigodoctor.com">Bullous impetigo. (2005). </ref> Tiga puluh persen dari semua kasus impetigo yang terjadi terkait dengan impetigo bulosa. Impetigo bulosa pada bayi baru lahir, anak-anak, atau orang dewasa yang immunocompromised dan/atau mengalami gagal ginjal, dapat berkembang menjadi lebih parah dan bentuk umum disebut Staphylococcal scalded skin syndrome (SSSS). Tingkat kematian kurang dari 3% untuk anak-anak yang terinfeksi, tetapi dapat mencapai hingga 60% pada orang dewasa.<ref name="Yasushi, Hanakawa 2002">Yasushi, Hanakawa. </ref>
 
== Tanda-tanda dan gejala ==
Impetigo bulosa dapat muncul di sekitar area popok, [[ketiak]], atau leher. Bakteri menyebab produksi toksin yang akan mengurangi daya lekat antar sel (adhesi), menyebabkan lapisan atas kulit (epidermis) dan lapisan bawah kulit (dermis) menjadi terpisah. Vesikel dengan cepat membesar dan membentuk bullae yang melepuh lebih lebar dari 5 mm. Bullae juga dikenal sebagai Sindroma kulit terbakar stafilokokus. Gejala terkait lainnya adalah gatal-gatal, pembengkakan di kelenjar terdekatnya, [[demam]], dan [[diare]]. Perlu dicatat bahwa terjadinya rasa sakit adalah sangat langka.
 
Efek jangka panjang: setelah koreng pada bulosa sudah terlepas, terjadinya jaringan parut adalah minimal. Efek jangka panjang yang mungkin adalah penyakit ginjal.
Baris 15 ⟶ 16:
 
== Patogenesis ==
Toksin eksfoliatif (racun pengelupas) adalah serin protease yang secara khusus mengikat dan membelah desmoglein 1 (Dsg1). Penelitian terdahulu memperkirakan bahwa racun pengelupas mengikat gangliosida, menyebabkan pelepasan protease oleh keratinosit yang bertindak sebagai superantigens dalam stimulasi sistem kekebalan kulit.  Penelitian terbaru menyarankan  adanya tiga macam racun pengelupas; yaitu ETA, ETB, dan ETD yang bertindak sebagai serin protease yang spesifik terhadap [[asam glutamat]], dengan spesifisitas yang terkonsentrasi. Hasilnya adalah pembelahan pada Dsg1 manusia di situs yang unik setelah residu asam glutamat menyebabkan deaktivasi. Proteolisis dari ikatan peptida yang mengarah ke disfungsi Dsg1 dan desmosome, membuat dapat dipahami mengapa bulosa terbentuk, sehingga diketahui bahwa ikatan peptida adalah penting agar Dsg1 berfungsi yang tepat.
 
=== S. ''aureus'' ===
Sebuah piogenik non-motil, Gram-positif coccus yang berbentuk seperti anggur yang berkelompok. Sama seperti bentuk-bentuk lain dari staph, S. ''aureus'' memiliki berbagai faktor virulensi yang meliputi permukaan protein yang terlibat, sekresi enzim yang mendegradasi protein, dan toksin eksfoliatif yang merusak sel.
 
S.<span> </span>: ''aureus'' memperlihatkan reseptor permukaan untuk [[fibrinogen]], fibronektin, dan vitronectin. Reseptor  permukaan tersebut memungkinkan terjadinya jembatan tempat mengikat bagi sel-sel endotel. Lipase memungkinkan terjadinya degradasi lipid pada permukaan kulit dan ekspresi dapat langsung berkorelasi dengan kemampuan bakteri untuk menghasilkan abses.<ref>7) Kumar, V, A Abbas, and N Fausto. </ref>
 
== Diagnosis ==
Baris 55 ⟶ 56:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Penyakit kulit]]
[[Kategori:Penyakit bakterial]]