Penyerbuan Jawa (1811): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
AnsyahF (bicara | kontrib)
Perapian pembuka
 
(25 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military conflict
|conflict=Penyerbuan Jawa 1811
|image=B26056056H - The landing of the British Army at Chillinching on the island of Java 4th Augt. 1811.jpg
|image=[[Berkas:Java location inkscape.svg|300px]]
|caption=JawaIlustrasi (kalapendaratan ituInggris bagiandi [[Hindia BelandaCilincing]]) pada 4 Agustus 1811
|partof=the [[Peperangan era Napoleon]]
|date=Agustus3 -Agustus–18 September 1811
|place=[[Jawa]], [[Hindia Belanda]]
|result=Kemenangan BritaniaInggris
|territory=Jawa direbut oleh Britania
|combatant1={{flagicon|United Kingdom}} [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Britania Raya]]<br>
|combatant2={{negaraflagicon|PerancisPrancis|1794}} [[Kekaisaran PerancisPrancis Pertama|Prancis]]
*[[Berkas:Flag of the British East India Company (1801).svg|22px]] [[Perusahaan Hindia Timur Britania]]
* {{flagicon|Prancis|1794}} [[Hindia Belanda]]
|combatant2={{negara|Perancis}} [[Kekaisaran Perancis Pertama]]
|commander1={{Plainlist}}
|commander1=[[Robert Stopford (Perwira Angkatan Laut Britania)|Robert Stopford]]<br>[[Samuel Auchmuty (Perwira Angkatan Darat Britania)|Samuel Auchmuty]]<br>[[Rollo Gillespie]]
* [[Robert Stopford (Perwira Angkatan Laut Britania)|Robert Stopford]]
* [[Samuel Auchmuty (Perwira Angkatan Darat Britania)|Samuel Auchmuty]]
* [[Robert Rollo Gillespie]]
{{Endplainlist}}
|commander2=[[Jan Willem Janssens]]
|strength1=12.000
Baris 18 ⟶ 22:
|casualties2=2.000
|}}
{{Ekspedisi kolonial Belanda}}{{Kotak Kampanye Peperangan Napoleon}}
'''Penyerbuan Jawa''' pada 1811 adalah [[Peperangan amfibi|operasi amfibi]] yang dilancarkan [[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia|Inggris]] terhadap [[Pulau Jawa]] [[Jeda kekuasaan Prancis dan Britania di Hindia Belanda|di bawah Prancis]]. [[Kekaisaran Prancis Pertama|Prancis]] pada masa [[peperangan era Napoleon]] memiliki Jawa melalui berdirinya [[Republik Batavia]] pada 1795 dan [[Kerajaan Hollandia]] pada 1806 sebelum akhirnya menganeksasi Belanda pada 1810, meskipun [[Hindia Belanda]] tetap diperintah oleh orang Belanda.
'''Penyerbuan Jawa 1811''' pada [[1810]]-[[1811]] adalah sebuah perang antara [[Britania Raya]] dan [[Belanda]] yang terjadi seluruhnya di pulau [[Jawa]] di [[Indonesia]].
 
== Masa peralihan ==
[[Gubernur-Jendral Hindia Belanda|Gubernur-Jendral]] [[Hindia Belanda]], [[Herman Willem Daendels]] ([[1762]]-[[1818]]), memperkuat pulau Jawa terhadap kemungkinan adanya serangan Inggris. Pada 1810 sebuah ekspedisi [[Perusahaan Hindia Timur Britania]] yang kuat di bawah [[Gilbert Elliot]], gubernur-jendral [[India]], merebut pulau Bourbon ([[Réunion]]) dan [[Mauritius]] milik [[Perancis]] di [[Samudra Hindia]] dan [[pulau Ambon]] dan [[Maluku]] milik Hindia Belanda. Setelah itu rombongannya menuju Jawa dan kemudian merebut kota [[pelabuhan]] [[Batavia]] ([[Jakarta]]) pada Agustus 1811, dan memaksa pihak Belanda menyerah di [[Semarang]] pada [[17 September]] [[1811]]. Jawa, [[Palembang]], [[Makassar]] dan [[Timor]] diserahkan kepada pihak Britania.
Letnan Gubernur-gubernur Jawa yang baru dilantik, [[Thomas Stamford Raffles]] ([[1781]]-[[1826]]1781–1826) mengakhiri metode pemerintahan Belanda, membebaskan sistem kepemilikan tanah, dan memperluas perdagangan. Pada [[Kongres Wina]] [[1815]], diputuskan bahwa Britania harus mengembalikan Jawa dan kekuasaan Hindia Belanda lainnya kepada Belanda sebagai bagian dari persetujuan yang mengakhiri [[Perang Napoleon]].
 
Letnan Gubernur Jawa yang dilantik, [[Thomas Stamford Raffles]] ([[1781]]-[[1826]]) mengakhiri metode pemerintahan Belanda, membebaskan sistem kepemilikan tanah, dan memperluas perdagangan. Pada [[Kongres Wina]] [[1815]], diputuskan bahwa Britania harus mengembalikan Jawa dan kekuasaan Hindia Belanda lainnya kepada Belanda sebagai bagian dari persetujuan yang mengakhiri [[Perang Napoleon]].
 
[[Melaka]] misalnya, dikembalikan kepada Belanda pada [[1818]], tetapi terpaksa oleh Belanda harus diserahkan kembali kepada Britania pada [[1824]] pada [[Perjanjian London]] (Traktat London). Kala itu diputuskan bahwa Belanda harus menyerahkan semua wilayahnya di [[Semenanjung Melayu]] pada Britania dan Britania menyerahkan semua wilayahnya di [[Sumatra]] pada Belanda.
 
=== Perjanjian 1 Agustus 1812 ===
Maresa ketobe
Perjanjian 1 Agustus 1812 mengesahkan revolusi politik yang dilakukan oleh Inggris. Pasal dua perjanjian ini yang berisi kewajiban bagi penguasa lokal untuk membubarkan pasukan militer mereka. Pasal ini ditujukan terutama kepada [[Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat|Yogyakarta]] di mana [[Hamengkubuwana II]] berhasil membangun kekuatan militer dengan jumlah yang cukup besar (sekitar 9.000 prajurit), yang kemudian dibubarkan dan oleh Raffles sebagian prajurit ini dikirim ke Kalimantan Timur untuk bekerja di perkebunan milik temannya, Alexander Hare.<ref name=":0">{{Cite book|last=Carey|first=P. B. R.|last2=A. Noor|first2=Farish|date=2022|url=https://www.worldcat.org/oclc/1348391104|title=Ras, kuasa, dan kekerasan kolonial di Hindia Belanda, 1808-1830|location=Jakarta|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=978-602-481-656-8|edition=|pages=|others=|oclc=1348391104|url-status=live}}</ref>
Diaz goblin
 
Selain itu, ada salah satu pasal dalam perjanjian ini yang lebih memberatkan bagi masyarakat setempat, yaitu pasal delapan. Pasal ini mengharuskan semua orang asing dan orang Jawa yang lahir di luar daerah kerajaan harus tunduk pada peraturan pemerintah. Dibuat untuk melindungi orang Tionghoa, pasal ini menimbulkan banyak masalah. Setelah bulan Februari 1814, ketika Raffles meresmikan pengadilan residen, semua perkara yang melibatkan orang keturunan Tionghoa, asing, dan warga negara yang lahir di luar daerah kekuasaan keraton-keraton di Jawa Tengah bagian selatan, dikenai "hukum pemerintah", sebuah campuran hukum Romawi dan hukum sipil Belanda bersama dengan undang-undang yang diresmikan oleh Dewan Negara di Belanda yang berhubungan dengan koloni. Sejak saat itu, orang Jawa yang terlibat dalam perkara pengadilan dengan orang non-Jawa atau orang Jawa yang terlahir di daerah kekuasaan pemerintah harus membawa kasus mereka ke pengadilan-pengadilan ini, yang mengakibatkan rasa tidak puas yang meluas di masyarakat.<ref name=":0" />
 
=== Skema pajak baru ===
Pemberlakuan skema pajak tanah yang baru, sesuai dengan perjanjian 1 Agustus 1812, terhadap daerah-daerah yang sebelumnya milik kerajaan dan baru saja dicaplok mengakibatkan penderitaan di masyarakat. Permintaan pemungut pajak Inggris yang terlalu memberatkan dan pembayaran pajak secara tunai, dalam bentuk uang perak, bukan dengan hasil tanam membuat para pemilik tanah jatuh ke tangan lintah darat keturunan Tionghoa yang memberikan bunga sangat tinggi. Hal ini menimbulkan ketegangan antar etnis karena rasa tidak puas yang meluas dan memicu pemberontakan petani secara besar-besaran dan menggerakkan pembataian etnis Tionghoa secara terogansir pada Juli-September 1825, yang mendampingi pecahnya [[Perang Jawa]].<ref name=":0" />
 
== Penyerbuan Meester Cornelis ==
{{utama|Penyerbuan Meester Cornelis}}
[[Berkas:Post Meester Cornelis Batavia 1744.jpg|thumbjmpl|rightka|Diagram [[Meester Cornelis]], [[Batavia]] (sekarang [[Jatinegara]], [[Jakarta]]).]]
Meester Cornelis (sekarang [[Jatinegara]], [[Jakarta]]) mempunyai panjang antara 1.600 meter dengan lebar antara 550-730 550–730&nbsp;m. Dua ratus delapan puluh meriam dipasang di dinding dan benteng pertahanannya. Pembelanya adalah campuran dari Belanda, PerancisPrancis dan pasukan Hindia Timur ([[Pribumi-Nusantara]]). Sebagian besar pasukan Hindia Timur tersebut diragukan loyalitas dan efektivitasnya, meskipun ada beberapa pasukan artileri yang tangguh dari [[Sulawesi]]. Pos pertahanan yang direbut di [[Weltevreden]] (sekarang [[Sawah Besar]]) terbukti sebagai markas ideal yang digunakan Inggris untuk bisa menyerbu Meester Cornelis. Pada tanggal [[14 Agustus]] Inggris melewati jalur yang melalui hutan dan perkebunan lada untuk memungkinkan mereka membawa senjata dan amunisi berat, dan memulai serbuan meriam di sisi utara benteng. Selama beberapa hari, terjadi baku tembak antara Meester Cornelis dan meriam Inggris, diawaki terutama oleh [[Marinir Kerajaan]] dan pelaut dari [[HMS Nisus (1810)|HMS ''Nisus'']].<ref>{{cite book|last=Fregosi|title=Dreams of Empire|page=322}}</ref>
 
Sebuah serangan cepat dari Meester Cornelis pada pagi buta tanggal [[22 Agustus]] secara singkat merebut tiga meriam Inggris, sampai mereka didorong kembali oleh beberapa para prajurit Bengali dan [[Resimen Serdadu ke-69 (Lincolnshire Selatan)|Resimen Serdadu ke-69]].<ref name=yourarchives>[http://yourarchives.nationalarchives.gov.uk/index.php?title=Java_Expedition_1811 nationalarchives site]</ref> Kedua belah pihak kemudian saling beradu tembak, yang mulai mereda pada [[23 Agustus]], tetapi berlanjut lagi pada tanggal [[24 Agustus]].<ref name="Woodman108">{{cite book|last=Woodman|title=The Victory of Seapower|page=108}}</ref><ref name="James34">{{cite book|last=James|title=The Naval History of Great Britain|volume=6|page=34}}</ref> Posisi pasukan Prancis-Belanda memburuk ketika seorang desertir membantu Jenderal [[Rollo Gillespie]] untuk menangkap dua benteng pertahanan yang terkejut. Gillespie, yang sedang menderita demam, roboh, tetapi pulih untuk menyerbu sebuah benteng pertahanan ketiga. Jenderal PerancisPrancis Jauffret tertangkap dan dipenjarakan. Dua perwira Belanda, Mayor Holsman dan Mayor Muller, mengorbankan diri mereka dengan meledakkan amunisi benteng pertahanan itu.<ref name=Fregosi323>{{cite book|last=Fregosi|title=Dreams of Empire|page=323}}</ref>
 
Tiga benteng pertahanan tersebut adalah kunci pertahanan Meester Cornelis, dan hilangnya mereka menurunkan moral sebagian besar pasukan Hindia Timur Janssens. Banyak tentara Belanda yang juga membelot, menyangkal kesetiaan mereka terhadap PerancisPrancis. Tentara Inggris menyerbu Meester Cornelis di tengah malam pada [[25 Agustus]], merebutnya setelah pertempuran yang sengit.<ref name="Woodman108" /><ref name="James34" /> Penyerbuan tersebut memakan korban jiwa 630 korban di pihak tentara Inggris. Korban di pihak Prancis-Belanda lebih berat, namun hanya korban yang merupakan perwira militer yang tercatat. Empat puluh dari mereka tewas, enam puluh tiga terluka, dan 230 ditangkap , termasuk dua jenderal PerancisPrancis.<ref name=Fregosi323 /> Hampir 5.000 orang ditangkap , termasuk tiga perwira jenderal, 34 petugas lapangan, 70 kapten dan 150 perwira bawahan.<ref name="James34" /> 1.000 pria ditemukan tewas di benteng tersebut, dengan lebih banyak yang terbunuh dalam pengejaran berikutnya.<ref name="James34" /> Janssens melarikan diri ke [[Buitenzorg]] dengan beberapa yang selamat dari pasukannya, tetapi dipaksa untuk meninggalkan kota tersebut ketika Inggris juga mendekat.<ref name="James34" />
 
Jumlah kerugian total Inggris dalam operasi militer setelah jatuhnya Meester Cornelis adalah sebesar 141 tewas, 733 terluka dan 13 hilang dari Angkatan Darat, dan 15 tewas, 45 terluka dan tiga hilang dari Angkatan Laut; total 156 tewas , 788 terluka dan 16 hilang saat [[27 Agustus]].<ref name="James34" />
 
== Rujukan ==
Baris 48 ⟶ 56:
{{reflist|2}}
 
{{indo-sejarah-stub}}
{{Lembaran hitam Nusantara}}
 
[[Kategori:Sejarah Nusantara]]
[[Kategori:Perang|Jawa Britania-yang melibatkan Belanda]]
[[Kategori:Perang yang melibatkan BelandaBritania Raya]]
[[Kategori:PerangHindia melibatkanBelanda Britaniadalam Rayatahun 1811]]
 
[[Kategori:Perang melibatkan Indonesia]]
 
{{indo-sejarah-stub}}