Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(36 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{nofootnotes}}
{{Infobox university|
| name = Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta
| native_name = <span lang="ar"> '''مدرسة المعلمين المحمدية بيوجياكرتا'''
| motto = Kawah Candradimuka Pemimpin Masa Depan
| image_name
| image_size
| image_alt =
| established = 1918 (Qismul Arqa), 1920 (Kweekschool Moehammadijah)
| type = [[Sekolah Kader]], Sesuai Amanat Kongres Muhammadiyah ke-23 tahun 1934 di Yogyakarta
| city = [[Kota Yogyakarta]]
|
| country = [[Indonesia]]
| students = 1.951 Santri
| staff =
|
| former_names = [[Kweekschool]] Moehammadijah
| website = https://muallimin.sch.id
| coordinates =
| didirikan =
| tipe =
| rektor =
| kepsek = Aly Aulia
| ketua komite =
| lonem =
| hinem =
| avgnem =
| koordinat =
| situs web =
| surel =
| kampus =
| alumni = [[Ahmad Syafii Maarif]], [[Abdul Rozak Fachruddin]], [[Drs. Thohari Musnamar]], [[Dr. Khoiruddin Bashori]], [[Banyu Bening]], [[Nasrullah (politikus)]], [[Faris Haidar Fatkhurrahman]]
| institusi = Pesantren Muhammadiyah Internasional Modern
|
}}
'''Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta''' ({{lang-ar|'''<big>مدرسة المعلمين المحمدية بيوجياكرتا</big>'''}}; transliterasi: ''madrasatul-Mu'allimiinal-Muhammadiyyati bi-Yugyakarta'') adalah sekolah kader di bawah Pimpinan Pusat [[Muhammadiyah]] yang didirikan langsung oleh [[KH Ahmad Dahlan]] pada tahun 1918 terletak 1 Km barat [[Taman Sari Yogyakarta]] dan hanya berjarak 2,5 Km dari [[Malioboro]] menjadikan sekolah ini berada di jantung kota [[Yogyakarta]], tepatnya di sebelah timur simpang perempatan Patangpuluhan. [[Sekolah]] ini juga sering disebut secara pendek ''m3in'' (baca: ''Emgain'') dan oleh para alumninya, sebelum nama Mu'allimin, namanya masih menggunakan bahasa belanda yaitu '''Kweekschool Moehammadijah''' yang artinya "Sekolah Para Guru Muhammadiyah". Lalu namanya ditransliterasi kedalam bahasa Arab menjadi '''Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah'''. Mu'allimin merupakan salah satu sekolah yang memiliki sejarah yang cukup panjang khususnya berkaitan dengan pendirian dan perkembangan organisasi [[Muhammadiyah]] di [[Indonesia]].
Mu'allimin bukanlah sekolah Muhammadiyah biasa. Ia memiliki predikat sebagai Sekolah Kader Muhammadiyah, di mana banyak alumninya mengabdikan dirinya dalam perjuangan organisasi ini, baik dari tingkat Ranting hingga tingkat Pimpinan Pusat. Dengan tokoh penting antara lain [[KH Ahmad Dahlan]] (Pendiri & Direktur Pertama), [[Mas Mansoer]] (Mantan Direktur Kehormatan).
== Sejarah ==
[[Madrasah]]
Nama [[Kweekschool]] muncul dalam pikiran KH Ahmad Dahlan setelah kunjungannya dari [[Katholieke Kweekschool]] di [[Muntilan]] (Sejarah Muhammadiyah, tt). Pada mulanya sekolah ini bertempat di [[Kauman]]. Kemudian pindah ke Ketanggungan [[Wirobrajan]] di Jalan Tamansari (sekarang Jalan S. Parman). Pada tahun 1952, Comite Ara-ara melaporkan telah berhasil mendirikan bangunan permanen sekolah meliputi ruang kelas, [[masjid]], rumah direktur dan sebagainya (Soeara Muhammadijah, 1952). Bangunan utama
Perubahan nama menjadi Madrasah Mu’allimiin Muhammadijah terjadi pada tahun 1941 berdasar hasil kongres Muhammadyah ke-23 19-25 Juli 1934 di Yogyakarta (Soeara Muhammadijah, 1941). Nama Madrasah Mu’allimiin Muhammadiyah Yogyakarta dipergunakan hingga sekarang. Perubahan nama ini bermula dari kritik para warga Muhammadiyah, mengapa harus memakai nama sekolah Belanda; [[Kweekschool]], padahal ijazahnya dan kurikulumnya jelas berbeda.
Baris 78 ⟶ 51:
Materi kurikulum sekolah yang meliputi ilmu agama dan ilmu sekuler/umum menjadi satu wujud cita-cita dan eksperimen [[KH Ahmad Dahlan]] untuk mendamaikan dua kutub ilmu tersebut dalam sistem pendidikan Muhammadiyah. Versi lain menyebutkan bahwa latar belakang pendirian al-Qismu al-Arqo sangat sederhana. Sekolah ini didirikan menjawab tuntutan para alumnus [[Sekolah Rakyat]] sekolah ongko loro (sekarang SD) Muhammadiyah yang tidak bisa melanjutkan ke sekolah guru milik ''gubernemen''. Informasi ini diperkuat oleh artikel dalam Soeara Muhammadijah terbitan Januari 1922 yang menyebutkan al-Qismu al-Arqo sebagai sekolah kelanjutan sekolah kelas dua (ongko loro). Muhammadiyah beberapa kali mengajukan permohonan persamaan ijazah ke pemerintah kolonial [[Belanda]] dengan rekomendasi [[Boedi Oetomo]], namun tidak juga diterima. Akhirnya KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1918 mendirikan Madrasah al-Qismu al-Arqo sehingga para alumnus sekolah rakyatnya bisa melanjutkan sekolah. Di samping itu, mereka juga dapat membantu mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah yang lain.
=== Menjadi
Tamatan-tamatan Kweekschool Islam/Muhammadijah ini kemudian menyebar, mengajar di sekolah-sekolah Muhammadiyah terutama di [[Jawa]]. Tidak ada dokumen yang menyebutkan spesialisasi ilmu yang mereka ajarkan. Keterbatasan sumber daya manusia mengakibatkan tidak adanya spesialisasi keilmuan para guru di lembaga-lembaga pendidikan [[Islam]] masa itu (Boland, 1982). Tamatan-tamatan Kweekschool Muhammadijah ini mengajar semua mata pelajaran yang ada, baik ilmu agama seperti [[Tafsir]], [[Hadits]], [[Fiqih]] maupun ilmu umum/[[sekuler]] seperti ilmu bumi, ilmu hayat, falak/hisab dan lain sebagainya. Namun warna [[pesantren]] masih terlihat lebih kental dengan porsi pendidikan keagamaan yang lebih banyak.
Baris 85 ⟶ 57:
Predikat Sekolah Kader Muhammadiyah ini kemungkinan baru muncul setelah para alumnusnya mampu mewarnai corak pergerakan Muhammadiyah baik di [[Yogyakarta]] maupun di cabang-cabang Muhammadiyah di luar Yogyakarta. Pengakuan ini ditandai dengan salah satu keputusan [[Kongres]] Muhammadiyah ke-28 di [[Medan]] yang mengamanatkan kepada ''Hoofdbestur Muhammadijah'' (sekarang Pimpinan Pusat) untuk mengelola secara resmi madrasah ini (Sejarah Muhammadiyah, tt). Amanat kongres ini menempatkan Mu’allimin dalam posisi penting dan strategis dalam sistem pengkaderan Muhammadiyah.
== Mu'allimin di masa modern ==
Kemudian pada tahun 1987, di bawah kepemimpinan Drs. H. [[Sri Setyorahayu|Sri Satoto]], dilakukanlah resistematisasi [[kurikulum]]. Tujuannya agar proses pendidikan dan pengajaran dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna. Sehubungan dengan itu, pengembangan Mu’allimin dilajutkan lagi dengan kebijakan untuk merekayasa suatu paket terpadu yang menyangkut materi bidang studi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dengan teknik kurikulum silang (crossing curriculum), yakni memadukan materi GBPP [[Madrasah Tsanawiyah]] dan [[Madrasah Aliyah]] [[Departemen Agama Republik Indonesia]] dengan materi Mu’allimin yang merujuk kepada referensi “[[kitab kuning]]”. Proses terakhir inilah yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Tentu saja, dalam rangka memperoleh hasil yang sempurna, evaluasi dan revisi (perbaikan) terus menerus dilakukan terhadap materi bidang studi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Ketika
== Direktur ==
* [[KH Ahmad Dahlan|K.H. Ahmad Dahlan]]
* [[KH Ahmad Dahlan|K.H. Siradj Dahlan]]
* K.H.R. Hadjid
* [[KH Ahmad Dahlan|K.H. Siradj Dahlan]] (
* [[Mas Mansoer|K.H. Mas Mansyur]] (Direktur Kehormatan)
* [[Abdoel Kahar Moezakir|K.H.A. Kahar Muzakkir]]
Baris 140 ⟶ 75:
* K.H. Mohammad Mawardi
* K.H. Amin Syahri
* K.H. Mohammad Mawardi (
* K.H. M.S. Ibnu Juraimy
* Drs. K.H. Sri Satoto
* Drs. K.H. Hamdan Hambali
* Drs. K.H. Zamzuri Umar, M.Pd
* Muhammad Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A. (2005-2013)
* Asep Sholahuddin S.Ag, M.A (2013 - 2016)
* H. Aly Aulia, Lc, M.Hum (2016 -
Di antara 16 direktur yang pernah memimpin Mu'allimin terdapat 3 diantaranya yang anugerahi gelar "Pahlawan Nasional" yaitu : K.H. Ahmad Dahlan, K.H. Mas Mansur, K.H. Abdul Kahar Muzakkir
Baris 153 ⟶ 88:
Pondok Pesantren Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta pada dasarnya menganut sistem pelajaran ''long life education.'' Sehingga, kehidupan di asrama/''ma'had'' pondok masih berada dalam satu naungan di bawah pimpinan direksi madrasah. Sehingga kebijakan di asrama masih terkontrol oleh pihak madrasah. Walaupun demikian, letak asramanya banyak yang berada di luar lingkungan madrasah. Dari 10 asrama yang ada, 9 di antaranya berada di luar. Hanya asrama Abu Bakar Ash-Shiddiq yang berada di dalam madrasah. Adapun asrama yang terjauh adalah asrama Abdurrahman bin Auf (asrama 9), Yang terletak di Jl. Pareanom No.6, Wirobrajan Yogyakarta.
==
Asrama Madrasah Mualimin tersebar di 12 lokasi.
* Asrama Abu Bakar Ash-Shiddiq (Anang): Jl S. Parman 68 Yogyakarta
*
* Asrama Utsman bin Affan: Jl Pandu
* Asrama Ali bin Abi Thalib: Jl Kresna 2 Ketanggungan
* Asrama Khalid bin Walid: Jl
* Asrama Al-Mawardi(abdan): Jl Wekudara 12 Wirobrajan
* Asrama Thariq bin Ziyad: Jl Patangpuluhan 10 Wirobrajan
* Asrama Mu'āż bin Jabal I(sanusi): Jl. Sadewa 19 Ketanggungan
* Asrama Abdurrahman bin Auf: Jl Pareanom 6 Patangpuluhan
* Asrama Abu Żar Al-Gifari: Jl S. Parman 64 Yogyakarta
* Asrama Mu'adz Bin Jabal II(abdul wahid): Jl. Sadewa 19 Ketanggungan
* Asrama Ahmad Dahlan (Asrama A) : Sedayu
== Keluarga Alumni ==
Para alumni dari madrasah ini kemudian membentuk suatu organisasi yang menyatukan mereka yang diberi nama
== Lihat pula ==
* [[Muhammadiyah]]
* [[Ikatan Pelajar Muhammadiyah]]
== Pranala luar ==
* [http://muallimin.sch.id Situs resmi Mu'allimin]
* [http://instagram.com/
{{Sekolah Muhammadiyah}}
[[Kategori:Sekolah di Indonesia]]
|