Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k karir → karier
 
Baris 48:
Mengawali karier sebagai karyawan Yayasan Persekolahan Umat Katolik Kabupaten Ngada (YASUKDA) selama dan bekerja selama 33 tahun hingga memasuki masa pensiun sejak 2006. Selama berkarya di Yasukda mendapat tambahan tugas sebagai Ketua Komisi Pendidikan Katolik/ Ketua Majelis Pendidikan Katolik KAE (1987 – 2000) dan anggota Komisi Kerasulan Awam KAE serta Korwil Ngada untuk penanganan Rehabilitasi Pasca Gempa Flores ( 1992 – 1996 ). Selama 33 tahun mengabdikan diri untuk mendampingi, mengembangkan serta turut serta menyelesaikan beraneka persolan yang terjadi yang dihadapi guru serta semua pihak yang berkecimpung dalam pendidikan katolik. Salah satu gagasan strategis yang hingga kini terus dikembangkan oleh Sekolah-sekolah katolik di keuskupan Agung Ende adalah sekolah mempunyai dana abadi. Dana Abadi Sebagai kas tetap yang boleh diabil bunganya untuk kepentingan operasional sekolah. Dalam karya di bidang Pendidikan Thomas Dolaradho selalu memotivasi para guru agar selalu membaca dan memberikan ilmunya secara tuntas kepada para siswanya. Salah satu gagasan strategis yang hingga kini terus dilestarikan adalah konsep kemandirian sekolah dengan membantuk badan usaha unit sekolah dalam bentuk wadah koperasi sekolah.Kini Sekolah Swasta Katolik menjadi sekolah unggulan dan menjadi pilihan pertama dan utama.
 
Sejak Mahasiswa Thomas Dolaradho Aktif dalam berbagai organisasi intra dan ekstra kampus serta ormas lainnya. Hal ini membuat Thomas Dolaradho sanggup mampu memikul beraneka tanggungjawab hingga pada karirkarier politik tertingginya menjadi Ketua Partai GOLKAR Kabupaten Ngada dan berkesempatan menjadi Anggota DPRD Propinsi NTT serta Ketua DPRD Ngada . Dalam berpolitik Thomas Dolaradho menjalankan Politik Santun dan berintegritas. Mengemban tanggungjawab sebagai wakil rakyat memiliki kewajiban untuk memperjuangkan kebaikan umum dan kepentingan masyarakat diatas segala-galalnya. Dalam berpolitik Thomas Dolaradho selalu bekerjasama dengan rakyat untuk menciptakan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Thomas Dolaradho menjadikan Politik sebagai alat untuk mewujudkan peran karasulan awam di tengah tata dunia yang penuh persoalan dan tantangan. Sehingga dengan Spirit Tuhan Yesus Kristus menjadi 100% katolik dan 100% Indonesia untuk menjadikan Indonesia Lebih baik. Selain Dalambidang Politik Thomas Dolaradho juga sangat getol dalam bidang karya Pastoral. Thomas Dolaraho sangat berperan dalam pembentukan pemekaran Gereja Mater Boni Concili (MBC) dan pendirian gereja Santu Yosep Bajawa, serta banyak mendidik para katekis untuk berkarya bagi gereja dan tanah air.
 
Pada tahun 1977 Bersama P.Markus Moa SVD dan P.Hendrikus Djawa SVD mendirikan Koperasi Kredit Sangosay yang berawal dari 33 anggota dengan modal Rp 35.000 yang mana kini sudah memiliki anggota sejumlah 47.000 dan total saham hingga 2017 sudah mencapai Rp 450 Miliar. Koperasi Kredit Sangosay kini masuk dalam sepuluh besar koperasi tingkat nasional dan tiga besar untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sejak 2010-2017 menjadi Mentor Community Engagement untuk Program Reformasi Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada dengan dukungan AIP MNH dan AIP HSS. Adapun hasil dariprogram ini sudah dirasakanlangsung oleh masyarakat berupa adanya penigkatan pelayanan publik layanan kesehatan,fasilitas kesehatan semakin lengkap, masyarakat semakin sadar untuk membangun pola hidup sehat. Pasca Pensiun dari Mentor Program Reformasi Puskesmas, Thomas Dolaraho mengabdikan dirinya untuk meberikan motivasi dan pelatihan kaderisasi untuk Sekolah SMA Katolik Regina Pacis dan menjadi penasihat Koperasi Kredit Sangosay serta Penasihat DPP Paroki Santu Yosep Bajawa. Thomas Dolaradho terus berkarya hingga akhir hayat, ia selalu menekankan tentang tiga pilar berpikir yaitu: berpikir untuk memberi tanpa berharap untuk menerima, berpikir untuk menanam tanpa kapan harus memetik hasil dan berpikir untuk bekerja keras ketika orang lain sedang beristirahat.------