Afiks: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(84 revisi perantara oleh 56 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''
Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk, yaitu:▼
* [[Konfiks|Apitan]] atau [[simulfiks|luluhan]] (simulfiks): berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus. Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.▼
Di samping itu,
▲=== Jenis-jenis Imbuhan ===
▲Imbuhan menurut posisinya terbagi ke dalam empat bentuk
▲* [[Awalan]] atau prefiks, Contoh: meN-, ber-, di-, ter-, peN-, per-, se-, dan ke-.
▲* [[Sisipan]] atau infiks, Contoh: -el-, -em-, -er-, -e-, dan -in-
▲* [[Akhiran]] atau sufiks, Contoh: -kan, -an, -I, dan -nya
▲* [[Konfiks]] atau simulfiks : berupa awalan dan akhiran yang pemakaiannya sekaligus. Contoh: ke-an, per-an, peN-an, ber-an, dan se-nya.
▲Di samping itu, dikenal pula imbuhan yang diserap dari bahasa asing, yaitu: -i ; -man ; -wan ; -wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme.
* Dari bahasa
* Dari bahasa
▲Imbuhan yang diserap dalam bahasa asing.Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
* Dari [[bahasa
▲* Dari bahasa Sansekerta: -man, -wan, -wati,.Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Contohnya, budiman, wartawan, pragawati.
▲* Dari bahasa Inggris: -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contohnya, egois, deskriptif, formal
== Fungsi Imbuhan ==
Pemakaian imbuhan dapat mengubah [[kelas kata]]. Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
*
* indah (sifat) -> seindah-indahnya (keterangan),
* mandi (kerja) -> pemandian (benda).
Fungsi imbuhan adalah:
* Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
* Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
* Membentuk kata sifat, yakni
* Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
* Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya, dll.
==
Imbuhan
Makna yang dikandung awalan peN- bermacam-
* Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis,
* Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.
* Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris.
* Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.
* Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.
Baris 43 ⟶ 41:
== Awalan ber- ==
Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:
* Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: be + amal = beramal, be + kerja = bekerja.
* Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel + ajar = belajar.
* Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan. Contoh: ber + balik = berbalik.
Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:
* Mempunyai, contoh: ''beratap, beranak, berhasil''.
* Menggunakan, contoh: ''bersepeda, bersepatu''.
* Mengeluarkan, contoh: ''bertelur, berbau, berkata''.
* Menyatakan sikap mental, contoh: ''berbahagia, berhati-hati''
* Dalam jumlah, contoh: ''berdua, bertiga''.
Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut:
* Usahanya belum ''hasil''.
* Pendapat kita memang ''beda''.
* Murid-murid sudah ''kumpul'' di muka kelas.
Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-kalimat tersebut seharusnya diucapkan:
* Usahanya belum ''berhasil.''
* Pendapat kita memang ''berbeda.''
* Murid-murid sudah ''berkumpul'' di muka kelas.
==
Apabila awalan
;Kaidah imbuhan
Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' vokal,
Contoh:
* meN- + '''''a'''''mbil = '''''menga'''''mbil,
* meN- + '''''e'''''lak = '''''menge'''''lak,
* meN- + '''''
* meN- + '''''h'''''arap = '''''mengh'''''arap,
* meN- + '''''
* meN- + '''''kh'''''awatirkan = '''''mengkh'''''awatirkan,
* meN- + '''''o'''''bral = '''''mengo'''''bral,
* meN- + '''''u'''''lang = '''''mengu'''''lang.
Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan ''fonem awal'' /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/, /r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi me-
* meN- + '''''l'''''amar = '''''mel'''''amar,
* meN- + '''''m'''''akan = '''''mem'''''akan,
* meN- + '''''n'''''ikah = '''''men'''''ikah,
* meN- + '''''ng'''''anga = '''''meng'''''anga,
* meN- + '''''ny'''''anyi = '''''meny'''''anyi,
* meN- + '''''r'''''aih = '''''mer'''''aih,
* meN- + '''''
* meN- + '''''
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang ber''fonem awal'' /c/
* meN- + '''''
* meN- + '''''
* meN- + '''''
* meN- + '''''
▲* meN- + '''''sy'''''ukuri = '''''mensy'''''ukuri
* meN- + '''''t'''''anam = '''''men'''''anam.
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah menjadi mem-
* meN- + '''''b'''''abat = '''''memb'''''abat,
* meN- + '''''
* meN- + '''''
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar ber''fonem awal'' /s/ bentuknya berubah menjadi meny- .
* meN- + '''''s'''''atu = '''''meny'''''atu,
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah menjadi menge-.
* meN- + '''''b'''''om = '''''meng'''''ebom,
* meN- + '''''c'''''ek = '''''meng'''''ecek,
Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak berlaku. Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses penggabungan mengikuti kaidah yang umum.
Baris 109 ⟶ 112:
Jika kata kerja berkata dasar tunggal direduplikasi, kata dasarnya diulangi dengan mempertahankan peluluhan konsonan pertamanya.
* tulis = menulis-nulis; tulis-menulis.
* karang = mengarang-ngarang; karang-mengarang.
* cek = mengecek-ngecek.
* ulangi = mengulang-ulangi.
Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:
* Melakukan perbuatan, tindakan; Contoh: ''mengambil, menjual.''
* Melakukan perbuatan dengan alat: Contoh: ''mengambil, menyabit.''
* Menjadi atau dalam keadaan; contoh: ''menurun, meluap.''
* Membuat kesan; contoh: ''mengalah, membisu.''
* Menuju ke; contoh
* Mencari; contoh: ''mendamar.''
Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi jika fonem /p/ adalah permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai dengan per- atau pe- tertentu.
* meN- + pertinggi = mempertinggi.
* meN- + pertaruhkan = mempertaruhkan.
Penulisan yang benar untuk makna ‘membuat jadi lebih tinggi’ adalah mempertinggi atau meninggikan bukan mempertinggikan.
== Awalan di- ==
Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N)) yang bermakna aktif.
Contoh:
di- + baca = dibaca di- + ambil = diambil di- + sebut = disebut;
Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya dipisah.▼
di- + makan = dimakan;
di- + jual = dijual;
di- + serang = diserang.
▲Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, waktu dan lain-lain maka penulisannya dipisah.
Contoh: di siang hari, di malam hari, di sekolah, di rumah, dan [[Serang|di Serang]].
== Awalan ter- ==
Baris 136 ⟶ 147:
* Sudah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.
* Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.
* Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh.
* Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus.
== Awalan se- ==
Awalan se- mengalami
* Satu; contoh: seekor, sebutir.
* Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.
* Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.
* Sama dengan, seperti; contoh: seperti, selebar, seenaknya, semaumu.
* Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi.
== Awalan per- ==
Baris 164 ⟶ 175:
== Akhiran –an ==
Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan, ratusan.
Makna akhiran –an adalah sebagi berikut
* Menyatakan tempat
* Menyatakan alat
* Menyatakan hal atau cara
* Menyatakan akibat, hasil perbuatan
* Menyatakan sesuatu yang di
* Menyatakan seluruh, kumpulan
'''Fungsi'''▼
▲Fungsi
* Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan kata kerja bentuk imperatif. Contoh:
**
**
**
* Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif. Contoh:
** Didi duduk di kursi (
** Didi menduduki kursi (transitif)
** Didi mendudukkan
* Mengintensifkan arti. Contoh:
** Polisi menangkap penjahat.
** Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan
=== Perbedaan-perbedaan ===
* Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –kan berpindah tempatnya dan objek itu merupakan alat. Objek yang mengikuti kata kerja berakhiran –i tetap tempatnya,
** Petani itu menanamkan benih di sawahnya.
** Petani itu menanami sawahnya.
Baris 194 ⟶ 204:
** Dia menawari saya pekerjaan.
* Adakalanya perbedaan kedua akhiran itu kurang jelas sehingga pemakaiannya seolah-olah sama saja dan dapat saling menggantikan. Contoh:
** Dia menamai anaknya Alam. (menamai = memberi nama)
** Dia menamakan anaknya Alam. (menamakan = menyebabkan bernama)
==
* Menyatakan keadaaan: contoh; kedinginan, kesakitan.
* Menyatakan intensitas (terlalu, terlampau); contoh: kebesaran, kemahalan.
* Menyatakan agak, menyerupai: contoh: kehijau-hijauan, kebarat-baratan.
==
Makna
* Menyatakan hal yang berhubungan dengan kata dasar. Contoh: penanaman, pendidikan.
* Menyatakan proses/perbuatan. Contoh: pemberontakan, pendaftaran.
* Menyatakan hasil. Contoh: penyamaran, pengakuan.
* Menyatakan alat. Contoh: penciuman.
* Menyatakan tempat. Contoh: penampungan, pemandian.
==
Makna
* Menyatakan tempat. Contoh: perhentian, percetakan.
* Menyatakan daerah. Contoh: perkebunan.
* Menyatakan hasil perbuatan. Contoh: pernyataan, pertahanan.
* Menyatakan perihal. Contoh: peristilahan, perhukuman.
* Menyatakan banyak, bermacam-bermacam. Contoh
==
Contoh:
Contoh:
== Klitika –ku,
'''Fungsi'''
* Sebagai penunjuk kepunyaan. Contoh:
** rumahku, rumahmu, rumahnya
* Sebagai alat pembentuk kata benda. Contoh:
** salah (kata sifat) = salahmu (kata benda)
** duduk (kata benda) = duduknya (kata benda),
* Sebagai objek penderita Contoh:
** Sudah beberapa kali ia membujukku.
Baris 244 ⟶ 254:
Khusus untuk –nya, selain sebagai klitika atau kata ganti orang, juga berfungsi sebagai imbuhan.
Fungsi imbuhan –nya adalah sebagai berikut
* Sebagai pembentuk kata keterangan. Contoh:
** Agaknya akan turun hujan hari ini.
Baris 251 ⟶ 261:
** Penyakit seperti ini sukar dicari obatnya.
** Rumah kami besar, kamar-kamarnya luas.
* Bersama-sama dengan awalan se- menyatakan
** Sepandai-pandainya tupai melompat, sekali gagal juga.
** Sepeda adik yang baru dibeli bercat merah.
Pemakaian –nya pada kata rumah
* a) Rumah paman bertingkat dua. ; b) Rumahnya bertingkat dua.
* a) Sepeda
== Lihat pula ==
Baris 263 ⟶ 273:
* [[Kata dasar]]
* [[Daftar Istilah Linguistik]]
{{bahasa-stub}}
[[Kategori:
[[Kategori:Unit linguistik]]
|