Integrasi sosial: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Huruf Kapital di Awal Kalimat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(61 revisi perantara oleh 45 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Integrasi sosial''', '''penyepaduan sosial''', '''penyeutuhan sosial''', atau '''pembulatan sosial''' adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.<ref>{{cite journal|title= Integrasi Sosial dalam Masyarakat Multi Etnik|author= Eka Hendry Ar|journal= Walisongo|volume= 21|number= 1|year= 2013|page= 194|url= https://core.ac.uk/download/pdf/295718795.pdf|access-date= 2020-11-02|archive-date= 2020-11-06|archive-url= https://web.archive.org/web/20201106210606/https://core.ac.uk/download/pdf/295718795.pdf|dead-url= yes}}</ref> Menurut [[Indra]] integrasi diartikan sebagai proses pengembangan masyarakat dimana segenap kelompok bangsa dan etnik dapat [[menolong Tuhan]] secara bersama-sama dalam kehidupan internasional, agama, budaya, dan ekonomi.<ref>{{Cite book|last=Widianti|first=Wida|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Wida_Widianti_2009.pdf|title=Sosiologi 2 untuk SMA dan MA kelas XI IPS|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-750-9|pages=36|url-status=live|access-date=2020-11-14|archive-date=2020-11-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20201110001028/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_2_Kelas_11_Wida_Widianti_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Integrasi sosial juga dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha yang untuk menyatukan segala perbedaan, karena masyarakat yang multikultural memiliki beragam kepentingan dan keinginan yang berbeda-beda.<ref>{{Cite book|last=Raharjo|first=Puji|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|title=Sosiologi untuk SMA dan MA kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-751-6|pages=147|url-status=live|access-date=2020-11-14|archive-date=2020-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20201026222608/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_11/Sosiologi_Kelas_11_Puji_Raharjo_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Integrasi adalah sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Integrasi berasal dari bahasa inggris ''"integration"'' yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
*
 
Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (''cross-cutting loyalities'') dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. Penganut [[konflik]] berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan [[pranata sosial]].
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
'''Integrasi''' memiliki 2 pengertian, yaitu :
* Pengendalian terhadap [[konflik]] dan [[perilaku menyimpang|penyimpangan sosial]] dalam suatu sistem sosial tertentu
* Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
 
== Sudut pandang ==
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
 
=== Sudut pandang fungsionalisme ===
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun [[konflik]] yang terjadi secara sosial [[budaya]].
Menurut pandangan para penganut [[fungsionalisme]] struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :{{Sfn|Rahman|2011|p=34}}
* Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya [[konsensus]] (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar).
* Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (''cross cutting affiliations'').
 
=== Sudut pandang teori konflik ===
Menurut pandangan para penganut [[fungsionalisme]] struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
Para penganut [[teori konflik]] berpendapat bahwa [[konflik]], [[Pembatasan sosial|pembatasan]], dan [[paksaan]], merupakan pembentuk integrasi sosial. Adanya konflik menyebabkan terbentuknya kelompok-[[kelompok sosial]] yang saling bertentangan tetapi memiliki persatuan pada individu-individu di dalam kelompoknya sehingga terbentuklah integrasi sosial.{{Sfn|Rahman|2011|p=35}}
* Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya [[konsensus]] (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
* Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (''cross-cutting affiliation''). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (''cross-cutting loyalities'') dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
 
== Syarat BerhasilnyaTahap-tahap Integrasi Sosial ==
Penganut [[konflik]] berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
 
=== Tahap akomodasi ===
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-[[pranata sosial]]
Akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara dua kelompok atau individu, mencegah terjadinya suatu pertentangan secara temporer, memungkinkan terjadinya kerja sama di antara individu atau kelompoksosial, serta mengupayakan peleburan antara kelompok sosial yang berbeda (terpisah), misalnya melalui perkawinan campur (amalgamasi).<ref name=":0">{{Cite book|last=Wrahatnala|first=Bondet|date=2009|url=https://assets.annibuku.com/bse/Kelas11/Kelas11_Sosiologi_728.pdf|title=Sosiologi jilid 2 untuk SMA dan MA kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-748-6|pages=128-132|url-status=live}}</ref>
 
=== Tahap Kerja Sama ===
Kerja sama bertujuan agar kelompok-kelompok sosial yang berbeda itu saling menyesuaikan diri, melengkapi, memerlukan, serta tidak memaksakan kehendak masing-masing yang dapat menimbulkan prasangka yang memicu lahirnya konflik dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural saling bekerja sama melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan secara bersama-sama.<ref name=":0" />
 
=== Tahap Koordinasi ===
Koordinasi adalah pengaturan secara sentral untuk mencapai integrasi dengan mempersatukan individu maupun kelompok agar tercapai keseimbangan dan keselarasan dalam hubungan di masyarakat. Proses koordinasi mencakup berbagai aspek kemasyarakatan, seperti aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan, dan lain-lain.<ref name=":0" />
 
=== Tahap Asimilasi ===
Proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama dengan tujuan mencapai kesatuan atau paling sedikit mencapai integrasi dalam organisasi, pikiran, dan tindakan.<ref>{{Cite book|last=|first=Budiyono|date=2009|url=https://epaper.myedisi.com/bse/15641/docs/15641.pdf?reload=1552284901036|title=Sosiologi 2 untuk SMA dan MA kelas XI|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-213-9|pages=70|url-status=live}}</ref> Melalui asimilasi, kelompok-kelompok sosial yang berbeda dalam masyarakat multikultural saling berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam waktu yang lama, sehingga masing-masing kelompok sosial itu berubah dan saling menyesuaikan diri. Dengan demikian integrasi dalam masyarakat akan terwujud.<ref name=":0" />
 
== Bentuk Integrasi Sosial ==
# '''Integrasi Normatif''' , integrasi ini adalah bentuk integrasi yang terjadi karena adanya [[Norma sosial|norma-norma]] yang berlaku di [[masyarakat]] . Dalam konsep ini, norma adalah hal yang mampu mempersatukan masyarakat.
* [[Asimilasi]], yaitu pembauran [[kebudayaan]] yang disertaya ciri khas kebudayaan asli.
#
* [[Akulturasi]], yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
#
** contoh : Sekaten, akulturasi antara budaya Jawa, Islam dan Hindu
# '''Integrasi Fungsional''' , integrasi ini adalah bentuk integrasi yang terbentuk akibat adanyaa fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengutamakan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
#'''Integrasi Koersif''', integrasi ini terbentuk karena kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam integrasi ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan) agar masyarakat mampu bersatu.<ref>{{Cite book|last=Maryati, Kun,|url=https://www.worldcat.org/oclc/958873421|title=Sosiologi : Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA. 2, [Schülerband] Kelas XI|location=Jakarta|isbn=978-602-254-134-9|edition=Kurikulum 2013, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah|others=Suryawati, Juju,|oclc=958873421}},hlm. 141-142:Integrasi Normatif, integrasi ini merupakan integrasi yang terjadi akibat adanya Norma sosial yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.</ref>
 
== Faktor-Faktor Pendorongpembentuk ==
Integrasi sosial dapat terbentuk akibat faktor-faktor berikut:<ref>{{cite book|last=|first=|date=|year=2019|url=http://ubl.ac.id/monograph-ubl/index.php/Monograf/catalog/download/35/60/295-1?inline=1|title=Pengantar Antropologi, Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi|location=|publisher=Aura Publisher|isbn=978-623-211-107-3|pages=128-129|url-status=live|authors=Nurmansyah, G., Rodliyah, N., dan Hapsari, B.A.}}</ref>
A. Faktor Internal :
* Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
* Tuntutan kebutuhan
* Jiwa dan semangat gotong royong
 
# Sikap toleransi diantara kelompok-kelompok yang berada dalam suatu [[masyarakat]];
B. Faktor External :
# Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi;
* Tuntutan perkembangan zaman
# Sikap saling menghargai terhadap [[kebudayaan]] yang didukung oleh masyarakat lain dengan mengakui kelebihan dan kekurangan masing-masing;
* Persamaan kebudayaan
# Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat, yang antara lain diwujudkan dalam pemberian kesempatan yang sama bagi golongan minoritas dalam berbagai bidang kehidupan sosial;
* Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
# Pengetahuan akan persamaan unsur-unsur dalam kebudayaan masing-masing kelompok melalui berbagai penelitian kebudayaan khusus;
* Persaman visi, misi, dan tujuan
# Melalui perkawinan campuran antar berbagai kelompok yang berbeda kebudayaan, dan;
* Sikap toleransi
# Adanya ancaman musuh bersama dari luar kelompok-kelompok masyarakat tersebut yang menyebabkan kelompok-kelompok yang ada mencari suatu [[kompromi]] agar dapat bersama-sama menghadapi musuh dari luar yang membahayakan masyarakat.
* Adanya konsensus nilai
* Adanya tantangan dari luar
 
== Syarat pembentuk ==
C. Homogenitas Kelompok
1. Untuk meningkatkan Integrasiintegrasi Sosial,sosial Makasetiap pada diri masing-masingindividu harus dapat mengendalikan perbedaan/ dan konflik yang adaterdapat pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
: Dalam masyarakat yang kemajemukannya rendah, integrasi sosial akan mudah dicapai
D. Besar Kecilnya Kelompok
: Dalam kelompok kecil integrasinya lebih mudah.
E. Mobilitas Geografis
: Adaptasi sangat diperlukan mempercepat integrasi.
F. Efektivitas Komunikasi
: Komunikasi yang efektif akan mempercepat integrasi.
G. Integrasi antara dua hati
 
2. Tiap warga masyarakat merasaharus saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
== Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial ==
1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
 
3. Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial untuk menjadi pedoman hidup bermasyarakat.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
 
== Lihat pula ==
Baris 58:
* [[Masyarakat]]
* [[Komunikasi]]
 
{{sosiologi-stub}}
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
 
# {{cite book|last=Rahman, M.T.|first=|date=|year=2011|url=http://digilib.uinsgd.ac.id/11819/1/Glosari%20Teori%20Sosial%20%28Baik%29.pdf|title=Glosari Teori Sosial|location=Bandung|publisher=Ibnu Sina Press|isbn=978-602-99802-0-2|pages=|ref={{sfnref|Rahman|2011}}|url-status=live}}
 
[[Kategori:Sosiologi]]