Sutan Sjahrir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gambar yang lebih baik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
ColdCuzAC (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(135 revisi perantara oleh 71 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove}}
{{Infobox PM
| name = Sutan Syahrir Sjahrir
| image = Sutan Sjahrir, Pekan Buku Indonesia 1954, p246 = Soetan Sjahrir 1948.jpg
| caption = Sjahrir pada tahun 1948
| office = Perdana Menteri Indonesia
|order = 1
| order = ke-1
| term_start = [[14 November]] [[1945]]
| term_end = [[3 Juli]] [[1947]]
| president = [[Soekarno]]
| predecessor = ''Tidak ada, jabatan baru''
| successor = [[Amir Sjarifoeddin]]
| office2 = Menteri Dalam Negeri Indonesia| = Menteri Dalam Negeri Indonesia
|order2 = 2
| order2 = ke-2
| term_start2 = [[14 November]] [[1945]]
| term_end2 = [[12 Maret]] [[1946]]
| president2 = [[Soekarno]]
| predecessor2 = [[R.A.A. Wiranatakusumah]]
| successor2 = [[Sudarsono Mangoenadikoesoemo|Sudarsono]]
| office3 = Menteri Luar Negeri Indonesia| = Menteri Luar Negeri Indonesia
|order3 = 2
| order3 = ke-2
| term_start3 = [[14 November]] [[1945]]
| term_end3 = [[3 Juli]] [[1947]]
| president3 = [[Soekarno]]
|predecessor3= [[Achmad Soebardjo]]
|successor3 predecessor3 = [[AgusAchmad SalimSoebardjo]]
| successor3 = [[Agus Salim]]
|birth_date = {{birth date|1909|3|5}}
| office4 = Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat
|birth_place = {{flagicon|Belanda}}[[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]], [[Hindia Belanda]]
| order4 = ke-2
|death_date = {{death date and age|1966|4|9|1909|3|5}}
| term_start4 = 17 Oktober 1945
|death_place = {{flagicon|Swiss}} [[Zurich]], [[Swiss]]
| term_end4 = 14 November 1945
|nationality = {{flag|Indonesia}}
| predecessor4 = [[Kasman Singodimedjo]]
|party = [[Partai Sosialis Indonesia|PSI]]
| successor4 = [[Soepeno]]
|spouse = Maria Duchateau <br /> Siti Wahyunah
| birth_date = {{birth date|1909|3|5}}
|children =
| birth_place = {{flagicon|Belanda}} = [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]], [[Hindia Belanda]]
|profession = [[Politikus]]
| death_date = {{death date and age|1966|4|9|1909|3|5}}
|religion = [[Islam]]
| death_place = {{flagicon|Swiss}} = [[ZurichZürich]], [[Swiss]]
|signature =
| nationality =
| party = [[Partai Sosialis Indonesia|PSI]]
| spouse = {{marriage|Maria Johanna Duchateau|1932|1932|reason=div}}<br />{{marriage|Siti Wahyunah|1951}}
| children = 2
| signature = Signature of Sutan Sjahrir.png
| governor-general =
| monarch =
| resting_place = [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata]]
| alma_mater = [[Universitas Amsterdam]]<br>[[Universitas Leiden]]
| occupation = {{hlist|Politikus|aktivis}}
}}
'''Sutan Syahrir''' (ejaan lama: '''Soetan Sjahrir''', {{lahirmati|[[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]], [[Sumatera Barat]]|5|3|1909|[[Zürich]], [[Swiss]]|9|4|1966}}) adalah seorang intelektual, perintis,politikus dan revolusionerpemimpin revolusi kemerdekaan Indonesia yang menjabat sebagai [[Daftar Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri Indonesia]] pertama dari tahun 1945 hingga 1947.<ref>Anwar, Rosihan (2010) ''Sutan Sjahrir: Demokrat Sejati, Pejuang Kemanusiaan'' (“Sutan Sjahrir: True Democrat, Fighter for Humanity”)[http://www.thejakartaglobe.com/arts/remembering-sutan-sjahrir/366483]</ref> Setelah Indonesia merdekaSebelumnya, ia menjadiadalah [[politikus]]seorang danorganisator [[perdananasionalis menteri]]Indonesia pertamapada [[Indonesia]].tahun Ia1930-an menjabatdan sebagai1940-an. [[PerdanaTidak Menteriseperti Indonesia]]beberapa darirekannya, [[14ia November]]tidak [[1945]] hinggamendukung [[20Imperium JuniJepang|Jepang]] [[1947]]. Syahrir mendirikanselama [[PartaiPendudukan SosialisJepang Indonesia]]di padaHindia-Belanda|pendudukan tahun [[1948Jepang]]. Iadan meninggalberjuang dalam pengasinganperlawanan sebagaiterhadap tawanan politik dan dimakamkan di [[TMP Kalibata]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]mereka. Sutan SyahrirIa ditetapkandianggap sebagai salah seorang [[Pahlawan Nasional IndonesiaIdealisme|idealis]] padadan tanggal 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966<ref>[http://wwwintelektual.depsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-1 Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia]'', Departemen Sosial RI Online, [[Januari]] [[2010]]. Diakses 26 Agustus 2012.</ref>
 
Sjahrir mendirikan [[Partai Sosialis Indonesia]] pada tahun 1948. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata|TMP Kalibata]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]. Sutan Sjahrir ditetapkan sebagai salah seorang [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional Indonesia]] pada tanggal 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966.<ref name="depsos.go.id">[http://www.depsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-1 Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120414053011/http://www.depsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-1 |date=2012-04-14 }}'', Departemen Sosial RI Online, [[Januari]] [[2010]]. Diakses 26 Agustus 2012.''</ref>
 
== Riwayat ==
SyahrirSjahrir lahir di [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]], [[Sumatera Barat]] dari pasangan Mohammad Rasad dengan gelar ''Maharaja Soetan bin Soetan Leman'' dan gelar ''Soetan Palindih dan Puti Siti Rabiah yang berasal'' dari [[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Koto Gadang]], [[Kabupaten Agam|Agam]], [[Sumatera Barat]] dan Puti Siti Rabiah yang berasal dari negeri Natal, [[Kabupaten Mandailing Natal|Mandailing Natal]], [[Sumatera Utara]].<ref>[{{Cite web |url=http://www.sutansjahrir.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=6 |title=situs Sutan Sjahrir.com] |access-date=2009-08-04 |archive-date=2013-12-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20131208140728/http://www.sutansjahrir.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5&Itemid=6 |dead-url=yes }}</ref> Ayahnya menjabat sebagai penasehat [[sultan Deli]] dan kepala jaksa (di ''[[landraad]]'') di([[pengadilan negeri]]) [[Kota Medan|Medan]]. SyahrirSjahrir bersaudara seayah dengan [[Rohana Kudus]], aktivis serta wartawan wanita yang terkemuka. Sjahrir bersaudara kandung dengan [[Soetan Sjahsam]], seorang makelar saham pribumi paling berpengalaman pada masanya dan [[Soetan Noeralamsjah]], seorang jaksa dan politikus [[Partai Indonesia Raya]] (Parindra).<ref>https://tirto.id/rumitnya-kisah-asmara-sutan-sjahrir-dan-maria-duchateau-cFTX</ref>
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret met leerlingen van de openbare Muloschool TMnr 60016264.jpg|thumbjmpl|leftkiri|300px|Sekolah MULO di Medan (sekitar tahun 1925)]]
SyahrirSjahrir mengenyam pendidikan di sekolah dasar ([[ELS]]) dan sekolah menengah ([[MULO]]) terbaik di [[Kota Medan|Medan]]. Hal ini mengantarkannya kepada berbagai buku-buku asing dan ratusan novel Belanda. Malamnya dia mengamen di [[Hotel De Boer]] (kini [[HotelGrand NatourInna Dharma DeliMedan]]), hotel khusus untuk tamu-tamu Eropa.
 
Pada 1926, ia selesai dari MULO, masuk sekolah lanjutan atas ([[AMS]]) di [[Kota Bandung|Bandung]], sekolah termahal di [[Hindia Belanda]] saat itu. Di sekolah itu, dia bergabung dalam [[Himpunan Teater Mahasiswa Indonesia (Batovis)]] sebagai [[sutradara]], [[Penulis naskah|penulis skenario]], dan juga [[Pemeran|aktor]]. Hasil mentas itu dia gunakan untuk membiayai sekolah yang ia dirikan, [[Tjahja Volksuniversiteit (Cahaya Universitas Rakyat)|''Tjahja Volksuniversiteit'', (Cahaya Universitas Rakyat)]].
 
Di kalangan siswa sekolah menengah (AMS) Bandung, SyahrirSjahrir menjadi seorang bintang. SyahrirSjahrir bukanlah tipe siswa yang hanya menyibukkan diri dengan buku-buku pelajaran dan pekerjaan rumah. Ia aktif dalam klub debat di sekolahnya. SyahrirSjahrir juga berkecimpung dalam aksi pendidikan melek huruf secara gratis bagi anak-anak dari keluarga tak mampu dalam ''Tjahja Volksuniversiteit''.
 
Aksi sosial SyahrirSjahrir kemudian menjurus jadi politis. Ketika para pemuda masih terikat dalam perhimpunan-perhimpunan kedaerahan, pada tanggal [[20 Februari]] [[1927]], SyahrirSjahrir termasuk dalam sepuluh orang penggagas pendirian himpunan pemuda nasionalis, ''Jong Indonesië''. Perhimpunan itu kemudian berubah nama jadi [[Pemuda Indonesia]] yang menjadi motor penyelenggaraan [[Kongres Pemuda]], Indonesia. Kongreskongres monumental yang mencetuskan [[Sumpah Pemuda]] pada 1928.
 
Sebagai siswa sekolah menengah, SyahrirSjahrir sudah dikenal oleh polisi Bandung sebagai pemimpin redaksi majalah himpunanHimpunan pemudaPemuda nasionalisNasionalis. Dalam kenangan seorang temannya di AMS, SyahrirSjahrir kerap lari digebah polisi karena membandel membaca koran yang memuat berita pemberontakan PKI 1926; koran yang ditempel pada papan dan selalu dijaga polisi agar tak dibaca para pelajar sekolah.
 
SyahrirSjahrir melanjutkan pendidikan ke negeri [[Belanda]] di Fakultas Hukum, [[Universitas Amsterdam]]. Di sana, SyahrirSjahrir mendalami [[sosialisme]]. Secara sungguh-sungguh ia berkutat dengan teori-teori sosialisme. Ia akrab dengan Salomon Tas, Ketua Klub Mahasiswa Sosial Demokrat, dan istrinya Maria Duchateau, yang kelak dinikahi SyahrirSjahrir, meski sebentar. (Kelak SyahrirSjahrir menikah kembali dengan [[Poppy Syahrir|Poppy]], kakak tertua dari [[Soedjatmoko]] dan [[Miriam Boediardjo]]).
 
Dalam tulisan kenangannya, Salomon Tas berkisah perihal SyahrirSjahrir yang mencari teman-teman radikal, berkelana kian jauh ke kiri, hingga ke kalangan [[anarkis]] yang mengharamkan segala hal berbau [[kapitalisme]] dengan bertahan hidup secara kolektif – saling berbagi satu sama lain kecuali sikat gigi. Demi lebih mengenal dunia proletar dan organisasi pergerakannya, SyahrirSjahrir pun bekerja pada Sekretariat [[Federasi Buruh Transportasi Internasional]].
 
Selain menceburkan diri dalam sosialisme, SyahrirSjahrir juga aktif dalam [[Perhimpunan Indonesia]] (PI) yang ketika itu dipimpin oleh [[Mohammad Hatta]]. Di awal 1930, pemerintah [[Hindia Belanda]] kian bengis terhadap organisasi pergerakan nasional, dengan aksi razia dan memenjarakan pemimpin pergerakan di tanah air, yang berbuntut pembubaran [[Partai Nasional Indonesia]] (PNI) oleh aktivis PNI sendiri. Berita tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan aktivis PI di Belanda. Mereka selalu menyerukan agar pergerakan jangan jadi melempem lantaran pemimpinnya dipenjarakan. Seruan itu mereka sampaikan lewat tulisan. Bersama Hatta, keduanya rajin menulis di ''[[Daulat Rakjat]]'', majalah milik [[Pendidikan Nasional Indonesia]], dan memisikan pendidikan rakyat harus menjadi tugas utama pemimpin politik.
 
{{cquote|"Pertama-tama, marilah kita mendidik, yaitu memetakan jalan menuju kemerdekaan," katanya.}}
 
PengujungPenghujung tahun 1931, SyahrirSjahrir meninggalkan kampusnya untuk kembali ke tanah air dan terjun dalam [[pergerakan nasional]]. SyahrirSjahrir segera bergabung dalam organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI Baru), yang pada Juni 1932 diketuainya. Pengalaman mencemplungkan diri dalam dunia proletar ia praktikkan di tanah air. SyahrirSjahrir terjun dalam pergerakan buruh. Ia memuat banyak tulisannya tentang perburuhan dalam Daulat Rakyat. Ia juga kerap berbicara perihal pergerakan buruh dalam forum-forum politik. [[Mei 1933]], SyahrirSjahrir didaulat menjadi Ketua Kongres Kaum Buruh Indonesia.
 
Hatta kemudian kembali ke tanah air pada Agustus 1932, segera pula ia memimpin PNI Baru. Bersama Hatta, SyahrirSjahrir mengemudikan PNI Baru sebagai organisasi pencetak kader-kader pergerakan. Berdasarkan analisis pemerintahan kolonial Belanda, gerakan politik Hatta dan SyahrirSjahrir dalam PNI Baru justru lebih radikal tinimbangketimbang Soekarno dengan PNI-nya yang mengandalkan mobilisasi massa. PNI Baru, menurut polisi kolonial, cukup sebanding dengan organisasi Barat. Meski tanpa aksi massa dan agitasi; secara cerdas, lamban namun pasti, PNI Baru mendidik kader-kader pergerakan yang siap bergerak ke arah tujuan revolusionernya.
PNI Baru, menurut polisi kolonial, cukup sebanding dengan organisasi Barat. Meski tanpa aksi massa dan agitasi; secara cerdas, lamban namun pasti, PNI Baru mendidik kader-kader pergerakan yang siap bergerak ke arah tujuan revolusionernya.
 
Karena takut akan potensi revolusioner PNI Baru, pada Februari 1934, pemerintah kolonial Belanda menangkap, memenjarakan, kemudian membuang SyahrirSjahrir, Hatta, dan beberapa pemimpin PNI Baru ke [[Kabupaten Boven- Digoel|Boven Digoel]]. Hampir setahun dalam kawasan malaria di Papua itu, Hatta dan SyahrirSjahrir dipindahkan ke [[Banda Neira]] untuk menjalani masa pembuangan selama enam tahun.
 
== Masa pendudukan Jepang ==
Sementara Soekarno dan Hatta menjalin kerja sama dengan [[Jepang]], SyahrirSjahrir membangun jaringan gerakan bawah tanah anti-fasis. SyahrirSjahrir yakin Jepang tak mungkin memenangkan perang,. olehOleh karena itu, kaum pergerakan mesti menyiapkan diri untuk merebut kemerdekaan di saat yang tepat. Simpul-simpul jaringan gerakan bawah tanah kelompok Syahrir adalah kader-kader PNI Baru yang tetap meneruskan pergerakan dan kader-kader muda yakni para mahasiswa progresif.
 
Sastra, seorang tokoh senior pergerakan buruh yang akrab dengan SyahrirSjahrir, menulis:
 
{{cquote|Di bawah kepemimpinan Syahrir, kami bergerak di bawah tanah, menyusun kekuatan subjektif, sambil menunggu perkembangan situasi objektif dan tibanya saat-saat psikologis untuk merebut kekuasaan dan kemerdekaan.}}
 
Situasi objektif itu pun makin terang ketika Jepang makin terdesak oleh pasukan Sekutu. SyahrirSjahrir mengetahui perkembangan Perang Dunia dengan cara sembunyi-sembunyi mendengarkan berita dari stasiun radio luar negeri. Kala itu, semua radio tak bisa menangkap berita luar negeri karena disegel oleh Jepang. Berita-berita tersebut kemudian ia sampaikan ke Hatta. Sembari itu, SyahrirSjahrir menyiapkan gerakan bawah tanah untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang.
 
SyahrirSjahrir yang didukung para pemuda mendesak Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 15 Agustus karena Jepang sudah menyerah,. SyahrirSjahrir siap dengan massa gerakan bawah tanah untuk melancarkan aksi perebutan kekuasaan sebagai simbol dukungan rakyat. Soekarno dan Hatta yang belum mengetahui berita menyerahnya Jepang, tidak merespon secara positif. Mereka menunggu keterangan dari pihak Jepang yang ada di Indonesia, dan proklamasi itu mesti sesuai prosedur lewat keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk oleh Jepang. Sesuai rencana PPKI, kemerdekaan akan diproklamasikan pada 24 September 1945. Sikap Soekarno dan Hatta tersebut mengecewakan para pemuda, sebab sikap itu berisiko kemerdekaan RI dinilai sebagai hadiah Jepang dan RI adalah buatan Jepang. Guna mendesak lebih keras, para pemuda pun menculik Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus. Akhirnya, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus.
 
Sikap Soekarno dan Hatta tersebut mengecewakan para pemuda, sebab sikap itu berisiko kemerdekaan RI dinilai sebagai hadiah Jepang dan RI adalah buatan Jepang. Guna mendesak lebih keras, para pemuda pun menculik Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus. Akhirnya, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus.
 
== Masa Revolusi Nasional Indonesia ==
Revolusi menciptakan atmosfer amarah dan ketakutan, karena itu sulit untuk berpikir jernih. Sehingga sedikit sekali tokoh yang punya konsep dan langkah strategis meyakinkan guna mengendalikan kecamuk revolusi. Saat itu, ada dua orang dengan pemikirannya yang populer kemudian dianut banyak kalangan pejuang republik: Tan Malaka dan Sutan SyahrirSjahrir. Dua tokoh pergerakan kemerdekaan yang dinilai steril dari noda kolaborasi dengan Pemerintahan Fasis Jepang, meski kemudian bertentangan jalan dalam memperjuangan kedaulatan republik.
 
Pada masa genting itu, Bung SyahrirSjahrir menulis ''Perjuangan Kita''. Sebuah risalah peta persoalan dalam revolusi Indonesia, sekaligus analisis ekonomi-politik dunia usai Perang Dunia II. ''PerjunganPerjuangan Kita'' muncul menyentak kesadaran. Risalah itu ibarat pedoman dan peta guna mengemudikan kapal Republik Indonesia di tengah badai revolusi.
 
Tulisan-tulisan SyahrirSjahrir dalam ''[[Perjuangan Kita]]'', membuatnya tampak berseberangan dan menyerang Soekarno. Jika Soekarno amat terobsesi pada persatuan dan kesatuan, SyahrirSjahrir justru menulis, "Tiap persatuan hanya akan bersifat taktis, temporer, dan karena itu insidental. Usaha-usaha untuk menyatukan secara paksa, hanya menghasilkan anak banci. Persatuan semacam itu akan terasa sakit, tersesat, dan merusak pergerakan."
 
Dan dia mengecam Soekarno. "Nasionalisme yang Soekarno bangun di atas solidaritas hierarkis, feodalistis: sebenarnya adalah fasisme, musuh terbesar kemajuan dunia dan rakyat kita." Dia juga mengejek gaya agitasi massa Soekarno yang menurutnya tak membawa kejernihan.
 
''Perjuangan Kita'' adalah karya terbesar SyahrirSjahrir, kata Salomon Tas, bersama surat-surat politiknya semasa pembuangan di [[Boven Digul]] dan [[Bandaneira]]. Manuskrip itu disebut Indonesianis [[Ben Anderson]] sebagai, "Satu-satunya usaha untuk menganalisamenganalisis secara sistematis kekuatan domestik dan internasional yang memperngaruhi Indonesia dan yang memberikan perspektif yang masuk akal bagi gerakan kemerdekaan pada masa depan."
 
Terbukti kemudian, pada November ’45 SyahrirSjahrir didukung pemuda dan ditunjuk Soekarno menjadi formatur kabinet parlementer. Pada usia 36 tahun, mulailah lakon SyahrirSjahrir dalam panggung memperjuangkan kedaulatan Republik Indonesia, sebagai Perdana Menteri termuda di dunia, merangkap Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri.
 
== Penculikan ==
Penculikan Perdana Menteri Sjahrir merupakan peristiwa yang terjadi pada [[26 Juni]] [[1946]] di [[Kota Surakarta|Surakarta]] oleh kelompok oposisi [[Persatuan Perjuangan]] yang tidak puas atas diplomasi yang dilakukan oleh pemerintahan [[Kabinet Sjahrir II]] dengan [[Belanda|pemerintah Belanda]] karena sangat merugikan perjuangan Bangsa Indonesia saat itu. Kelompok ini menginginkan pengakuan kedaulatan penuh (Merdeka 100%) yang dicetuskan oleh [[Tan Malaka]]. Sedangkan kabinet yang berkuasa hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas [[Jawa]] dan [[Pulau Madura|Madura]].
 
Kelompok Persatuan Perjuangan ini dipimpin oleh Mayor Jendral Soedarsono dan 14 pimpinan sipil, di antaranya [[Tan Malaka]] dari Persatuan Perjuangan bersama dengan Panglima besar Jendral sudirmanSudirman. Perdana Menteri Sjahrir ditahan di suatu rumah peristirahatan di Paras.
 
Presiden [[Soekarno]] sangat marah atas aksi penculikan ini dan memerintahkan Polisi Surakarta menangkap para pimpinan kelompok tersebut. Tanggal [[1 Juli]] 1946, ke-14 pimpinan berhasil ditangkap dan dijebloskan ke penjara Wirogunan.
Baris 106 ⟶ 116:
Tanggal [[3 Juli]] 1946, Mayjen Soedarsono dan pimpinan pemberontak berhasil dilucuti senjatanya dan ditangkap di dekat Istana Presiden di [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] oleh pasukan pengawal presiden. Peristiwa ini lalu dikenal sebagai [[Peristiwa 3 Juli 1946|pemberontakan 3 Juli 1946]] yang gagal.
 
== Diplomasi SyahrirSjahrir ==
[[Berkas:Soetan Sjahrir 1969 Indonesia stamp.jpg|thumbjmpl|Perangko Sutan SyahrirSjahrir 15 Rupiah edisi tahun 1969]]
Setelah kejadian penculikan SyahrirSjahrir hanya bertugas sebagai Menteri Luar Negeri, tugas sebagai Perdana Menteri diambil alih Presiden Soekarno. Namun, pada tanggal [[2 Oktober]] [[1946]], Presiden menunjuk kembali SyahrirSjahrir sebagai Perdana Menteri agar dapat melanjutkan [[Perundingan Linggarjati]] yang akhirnya ditandatangani pada [[15 November]] [[1946]].
 
Tanpa SyahrirSjahrir, Soekarno bisa terbakar dalam lautan api yang telah ia nyalakan. Sebaliknya, sulit dibantah bahwa tanpa Bung Karno, Syahrir tidak berdaya apa-apa.
 
SyahrirSjahrir mengakui Soekarno-lah pemimpin republik yang diakui rakyat. Soekarno-lah pemersatu bangsa Indonesia. Karena agitasinya yang menggelora, rakyat di bekas teritori Hindia Belanda mendukung revolusi. Kendati demikian, kekuatan raksasa yang sudah dihidupkan Soekarno harus dibendung untuk kemudian diarahkan secara benar, agar energi itu tak meluap dan justru merusak.
 
Sebagaimana argumen Bung Hatta bahwa revolusi mesti dikendalikan; tak mungkin revolusi berjalan terlalu lama, revolusi yang mengguncang ‘sendi’ dan ‘pasak’ masyarakat jika tak dikendalikan maka akan meruntuhkan seluruh ‘bangunan’.
 
Agar Republik Indonesia tak runtuh dan perjuangan rakyat tak menampilkan wajah bengis, SyahrirSjahrir menjalankan siasatnya. Di pemerintahan, sebagai ketua Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat (BP KNIP), ia menjadi arsitek perubahan Kabinet Presidensil menjadi Kabinet Parlementer yang bertanggung jawab kepada KNIP sebagai lembaga yang punyamempunyai fungsi legislatif. RI pun menganut sistem multipartai. Tatanan pemerintahan tersebut sesuai dengan arus politik pasca-Perang Dunia II, yakni kemenangan demokrasi atas fasisme. Kepada massa rakyat, SyahrirSjahrir selalu menyerukan nilai-nilai kemanusiaan dan anti-kekerasan.
 
Dengan siasat-siasat tadi, SyahrirSjahrir menunjukkan kepada dunia internasional bahwa revolusi Republik Indonesia adalah perjuangan suatu bangsa yang beradab dan demokratis di tengah suasana kebangkitan bangsa-bangsa melepaskan diri dari cengkeraman kolonialisme pasca-Perang Dunia II. Pihak Belanda kerap melakukan propaganda bahwa orang-orang di Indonesia merupakan gerombolan yang brutal, suka membunuh, merampok, menculik, dll. Karena itu sah bagi Belanda, melalui NICA, menegakkan tertib sosial sebagaimana kondisi Hindia Belanda sebelum Perang Dunia II. Mematahkan propaganda itu, SyahrirSjahrir menginisiasi penyelenggaraan pameran kesenian yang kemudian diliput dan dipublikasikan oleh para wartawan luar negeri.
 
Ada satu cerita perihal sikap konsekuen pribadi SyahrirSjahrir yang anti-kekerasan. Di pengujung Desember 1946, Perdana Menteri SyahrirSjahrir dicegat dan ditodong pistol oleh serdadu NICA. Saat serdadu itu menarik pelatuk, pistolnya macet. Karena geram, dipukullah SyahrirSjahrir dengan gagang pistol. Berita itu kemudian tersebar lewat Radio Republik Indonesia. Mendengar itu, SyahrirSjahrir dengan mata sembab membiru memberi peringatan keras agar siaran itu dihentikan, sebab bisa berdampak fatal dibunuhnya orang-orang Belanda di kamp-kamp tawanan oleh para pejuang republik, ketika tahu pemimpinnya dipukuli.
 
Meski jatuh-bangun akibat berbagai tentangan di kalangan bangsa sendiri, [[Kabinet Sjahrir I]], [[Kabinet Sjahrir II]] sampai dengan [[Kabinet Sjahrir III]] (1945 hingga 1947) konsisten memperjuangkan kedaulatan RI lewat jalur diplomasi. SyahrirSjahrir tak ingin konyol menghadapi tentara sekutu yang dari segi persenjataan jelas jauh lebih canggih. Diplomasinya kemudian berbuah kemenangan sementara. Inggris sebagai komando tentara sekutu untuk wilayah Asia Tenggara mendesak Belanda untuk duduk berunding dengan pemerintah republik. Secara politik, hal ini berarti secara ''de facto'' sekutu mengakui eksistensi pemerintah RI.
 
Jalan berliku diplomasi diperkeruh dengan gempuran [[Agresi Militer Belanda I|aksi militer Belanda]] pada [[21 Juli]] [[1947]]. Aksi Belanda tersebut justru mengantarkan Indonesia ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa ([[PBB]]). Setelah tidak lagi menjabat Perdana Menteri ([[Kabinet Sjahrir III]]), SyahrirSjahrir diutus menjadi perwakilan Indonesia di PBB. Dengan bantuan [[Biju Patnaik]], SyahrirSjahrir bersama [[Agus Salim]] berangkat ke Lake Success, New York melalui New Delhi dan Kairo untuk menggalang dukungan India dan Mesir.
 
Pada [[14 Agustus]] [[1947]] SyahrirSjahrir berpidato di muka sidang [[Dewan Keamanan PBB]]. Berhadapan dengan para wakil bangsa-bangsa sedunia, SyahrirSjahrir mengurai Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berabad-abad berperadaban aksara lantas dieksploitasi oleh kaum kolonial. Kemudian, secara piawai SyahrirSjahrir mematahkan satu per satu argumen yang sudah disampaikan wakil Belanda, [[Eelco van Kleffens]]. Dengan itu, Indonesia berhasil merebut kedudukan sebagai sebuah bangsa yang memperjuangan kedaulatannya di gelanggang internasional. PBB pun turut campur, sehingga Belanda gagal mempertahankan upayanya untuk menjadikan pertikaian Indonesia-Belanda sebagai persoalan yang semata-mata urusan dalam negerinya.
 
Van Kleffens dianggap gagal membawa kepentingan Belanda dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Berbagai kalangan Belanda menilai kegagalan itu sebagai kekalahan seorang diplomat ulung yang berpengalaman di gelanggang internasional dengan seorang diplomat muda dari negeri yang baru saja lahir. Van Kleffens pun ditarik dari posisi sebagai wakil Belanda di PBB menjadi duta besar Belanda di [[Turki]].
 
SyahrirSjahrir populer di kalangan para wartawan yang meliput sidang Dewan Keamanan PBB, terutama wartawan-wartawan yang berada di Indonesia semasa revolusi. Beberapa surat kabar menamakan SyahrirSjahrir sebagai ''The Smiling Diplomat''.
 
SyahrirSjahrir mewakili Indonesia di PBB selama 1satu bulan, dalam 2dua kali sidang. Pimpinan delegasi Indonesia selanjutnya diwakili oleh Lambertus Nicodemus Palar (L.N.) Palar sampai tahun 1950.<ref>[http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/24/opi02.html, Sinar Harapan Online, 24 Agustus 2005, ''Tanggapan untuk Bung Marzuki Usman (1), Bangsa yang Kurang Pandai Berterima Kasih?'']{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Partai Sosialis Indonesia ==
Selepas memimpin kabinet, Sutan SyahrirSjahrir diangkat menjadi penasihat Presiden [[Soekarno]] sekaligus Duta Besar Keliling. Pada tahun [[1948]] SyahrirSjahrir mendirikan [[Partai Sosialis Indonesia]] (PSI) sebagai partai alternatif selain partai lain yang tumbuh dari gerakan komunis internasional. Meskipun PSI berhaluan kiri dan mendasarkan pada ajaran [[Marx]]-[[Engels]], namun ia menentang sistem kenegaraan [[Uni Soviet]]. Menurutnya pengertian sosialisme adalah menjunjung tinggi derajat kemanusiaan, dengan mengakui dan menjunjung persamaan derajat tiap manusia
 
== Hobi dirgantara dan musik ==
Meskipun perawakannya kecil, yang oleh teman-temannya sering dijuluki ''Si Kancil'', Sutan SyahrirSjahrir adalah salah satu penggemar olah ragaolahraga dirgantara, pernah menerbangkan pesawat kecil dari Jakarta ke Yogyakarta pada kesempatan kunjungan ke Yogyakarta. Di samping itu juga senang sekali dengan musik klasik. Ia juga bisa memainkan biola.
 
== Akhir hidup ==
[[Berkas:Soetan Sjahrir - TMPNU Kalibata 2.jpg|jmpl|Foto makam Sutan Sjahrir di TMPNU Kalibata]]
Tahun 1955 PSI gagal mengumpulkan suara dalam [[Pemilu di Indonesia#Pemilu 1955|pemilihan umum]] pertama di Indonesia. Setelah kasus PRRI tahun 1958,<ref>[http://books.google.com/books?id=SawyrExg75cC&pg=PA328&dq=sjahrir+prri+permesta&hl=de&sig=Xvy1bC5SNiHKfMUICFLRmJqF2Lw Robert Cribb, Audrey Kahin ''Historical Dictionary of Indonesia'', Metuchen, N.J.: Scarecrow Press, 1992]</ref>, hubungan Sutan SyahrirSjahrir dan Presiden [[Soekarno]] memburuk sampai akhirnya PSI dibubarkan tahun 1960. Tahun 1962 hingga 1965, SyahrirSjahrir ditangkap dan dipenjarakan tanpa diadili sampai menderita ''stroke''. Setelah itu SyahrirSjahrir diizinkan untuk berobat ke [[Zürich]], [[SwisSwiss]]s,. salahSalah seorang kawan dekat yang pernah menjabat wakil ketua PSI [[Sugondo Djojopuspito]] mengantarkannya dike [[Bandara Kemayoran]] dan SyahrirSjahrir memeluk [[Sugondo Djojopuspito|Sugondo]] dengan air mata. Sjahrir akhirnyaSyahrir meninggal di Zurich, Swiss, 9 April 1966 pada tanggalusia [[957 April]]tahun. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.<ref>[[1966]]https://kumparan.com/sudahtahubelum/109-tahun-lalu-lahirnya-pahlawan-indonesia-sutan-syahrir/full]</ref>
 
== Gelar Pahlawan Nasional ==
Sebagai balas jasa ditanggal yang sama tepat ketika Sutan Syahrir meninggal dunia, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Sutan Syahrir atas jasa-jasanya sebagai salah satu pendiri Republik Indonesia melalui melalui Keppres nomor 76 tahun 1966.<ref name="depsos.go.id"/>
 
== Karya ==
Baris 147 ⟶ 161:
# Pergerakan Sekerja, tahun 1933
# Perjuangan Kita, tahun 1945
# Indonesische Overpeinzingen, tahun 1946 (kumpulan surat-surat dan karangan-karangan dari penjara Cipinang dan tempat pembuangan di Digul dan Banda-Neira, dari tahun 1934 sampau 1938). ([https://www.dbnl.org/tekst/sjah001indo01_01/index.php Versi digital dan dbnl])
# Renungan Indonesia, tahun 1951 (diterjemahkan dari Bahasa Belanda: ''Indonesische Overpeinzingen'' oleh [[Hans Bague Jassin|HB Yassin]])
# Out of Exile, tahun 1949 (terjemahan dari ”Indonesische Overpeinzingen” oleh Charles Wolf Jr. dengan dibubuhi bagian ke-2 karangan Sutan Sjahrir)
Baris 161 ⟶ 175:
# Ketua delegasi Republik Indonesia pada [[Perundingan Linggarjati]]
# Duta Besar Keliling (''Ambassador-at-Large'') Republik Indonesia
 
== Dalam budaya populer ==
* Dalam film ''[[Soekarno (film)|Soekarno]]'' (2013), Sutan Sjahrir diperankan oleh [[Tanta Ginting]].
 
== Referensi ==
Baris 176 ⟶ 193:
== Pranala luar ==
{{wikiquote-id}}
* {{id}} [http://www.suaramerdeka.com/cybernews/layar/tokoh/tokoh2.html Sutan Sjahrir, Nasib Getir Burung Kelana] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060219175833/http://www.suaramerdeka.com/cybernews/layar/tokoh/tokoh2.html |date=2006-02-19 }}
* {{id}} [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/09/0803.htm Tabiat yang Kita Warisi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050507151757/http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0305/09/0803.htm |date=2005-05-07 }}
* {{en}} [http://encarta.msn.com/encyclopedia_761584298/sjahrir_sutan.html "Sutan Sjahrir," Microsoft® Encarta® Online Encyclopedia 2007] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050506215420/http://encarta.msn.com/encyclopedia_761584298/Sjahrir_Sutan.html |date=2005-05-06 }}
 
{{S-start}}
{{s-off}}
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat]]|tahun =1945|pendahulu = [[Kasman Singodimedjo]]|pengganti =[[Soepeno]]}}
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title=[[Perdana Menteri Indonesia]]|years=1945–1947}}
{{S-aft|after=[[Amir Sjarifoeddin]]}}
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Menteri Luar Negeri Indonesia]]|tahun =1945–1947|pendahulu = [[Achmad Soebardjo]]|pengganti =[[Agus Salim]]}}
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Menteri Dalam Negeri Indonesia]]|tahun =1945–1946|pendahulu = [[R.A.A. Wiranatakusumah]]|pengganti =[[Sudarsono Mangoenadikoesoemo|Sudarsono]]}}
{{End}}
 
{{PM Indonesia}}
{{Pahlawan Indonesia}}{{Menteri Dalam Negeri Indonesia}}{{Authority control}}
 
 
{{Normdaten}}
 
{{DEFAULTSORT:Syahrir, Sutan}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Ideolog Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Hindia Belanda]]
[[Kategori:Tahanan politik Hindia Belanda]]
[[Kategori:Tokoh pejuang yang dibuang]]
[[Kategori:Perdana Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh sosialis Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Sosialis Indonesia]]
[[Kategori:Perdana Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besarbesar Indonesia]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh dari PadangpanjangPadang Panjang]]
[[Kategori:Keturunan Koto Gadang]]
[[Kategori:Sutan]]
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Adipradana]]