Aliyuddin II dari Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Daeng Hanif (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 46:
|majority2 =
|birth_date =
|birth_place = [[Berkas:Flag of the Sultanate of Banten.svg|20px]] [[Keraton Surosowan|Surosowan]], [[Kesultanan Banten]]
|death_date =
|death_place = [[Ambon]], [[Hindia Belanda]]
{{negara|Hindia Belanda}} [[Ambon]], [[Hindia Belanda]]
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|birthname = Abul Mufakhir Muhammad Aqiluddin
|nationality = [[Berkas:Flag of the Sultanate of Banten.svg|20px]] [[Kesultanan Banten|Banten]]
|party =
|otherparty =
Baris 60 ⟶ 59:
|partner =
|relations =
[[Aliyuddin I dari Banten|Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin I]] (Ayah)<br>[[Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin|Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin]] (Kakak)<br>[[Ahmad al-Qudsy|Pangeran Ahmad al-Qudsi]] (Adik)<br>Pangeran Dharma (Adik)<br>Pangeran Muhamad Abbas (Adik)<br>Pangeran Musa (Adik) <ref>{{citeweb|url=https://www.geni.com/people/Sultan-aliyuddin-II-banten-18/6000000006234673756|title=Sultan Aliuddin II|website=www.geni.com}}</ref>
|children =
|parents =
Baris 75 ⟶ 74:
}}
 
'''Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aliuddin II''' yang bernama asli '''Sultan Abul Mafakhir Muhammad Aqiluddin''' merupakan seorang [[sultan]] pada [[Kesultanan Banten]] yang berkuasa di [[Banten]] dalam rentang waktu [[1803]] - [[1808]]<ref>{{citeweb|url=http://ranji.sarkub.com/silsilah-sultan-sultan-banten-dan-keturunannya/|title=Silsilah Sultan Banten dan Keturunannya|website=ranji.sarkub.com|access-date=2017-02-07|archive-date=2017-02-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20170202124827/http://ranji.sarkub.com/silsilah-sultan-sultan-banten-dan-keturunannya/|dead-url=yes}}</ref> yang setelah sebelumnya administrasi [[Kesultanan Banten]] dipegang oleh seorang ''Caretaker'' [[Pangeran Natawijaya|Sultan Wakil Pangeran Natawijaya]] pada rentang waktu [[1802]] - [[1803]].<ref>{{citeweb|url=https://sejarahsejarah.wordpress.com/2012/04/10/kesultanan-banten/|title=Sejarah Kesultanan Banten|website=sejarahsejarah.wordpress.com}}</ref>. Sultan Aliuddin II merupakan putera dari [[Aliyuddin I dari Banten|Sultan Aluiddin I]] ([[Daftar Sultan Banten|Sultan Banten]] ke-13) dan adik kandung dari [[Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin|Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin]] ([[Daftar Sultan Banten|Sultan Banten]] ke-15).<ref>{{citeweb|url=http://id.rodovid.org/wk/Istimewa%3AChartInventory/973794|title= Profil Sultan Aliuddin II|website=id.rodovid.org}}</ref>
 
== Biografi ==
Pada tahun [[1803]], [[Kesultanan Banten]] kembali dipegang oleh pewaris resmi takhta kesultanan, Putra [[Aliyuddin I dari Banten|Sultan Penuh Banten ke-13]], keponakan [[Abul Fath Muhammad Muhyiddin Zainussalihi|Sultan Penuh Banten ke-14]], adik [[Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin|Sultan Penuh Banten ke-15]]; yakni Sultan Abul Mufakhir Muhammad Aqiluddin / Aliyuddin II yang memimpin dari tahun [[1803]] – [[1808]].
 
Mulai tahun [[1807]], [[Belanda]] dikuasai oleh [[PerancisPrancis]]. [[Louis Bonaparte]] (adik [[Kaisar]] [[Napoleon Bonaparte]], [[PerancisPrancis]]) diberi kekuasaan atas [[Belanda]] dan mengangkat [[Herman Willem Daendels]] sebagai Gubernur di Kepulauan Nusantara atau [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]].
 
[[Herman Willem Daendels|Daendels]] datang ke [[Batavia]] tahun [[1808]] dengan tugas utama mempertahankan pulau [[Jawa]] dari serangan tentara [[Inggris]] di [[India]], untuk tugas tersebut [[Herman Willem Daendels|Daendels]] berencana membuat pangkalan angkatan laut di [[Taman Nasional Ujung Kulon|Ujung Kulon]] dengan mempekerjakan masyarakat [[Banten]] dengan sistem [[Kerja paksa|Kerja Paksa]] atau [[Kerja rodi|Rodi]].<ref>{{citeweb|url=http://kesultananbanten.weebly.com/sejarah-banten.html|title=Sejarah Kesultanan Banten|website=kesultananbanten.weebly.com}}</ref>
Baris 87 ⟶ 86:
Sultan Aliuddin II sempat menentang tuntutan [[Belanda]] atas sistem [[kerja paksa]]. Lantas [[Herman Willem Daendels|Daendels]] mengutus Komandeur [[Philip Pieter Du Puy]] dan pasukannya ke [[Keraton Surosowan|Istana Surasowan]] untuk mendorong [[Sultan]] menyetujui tuntutan [[Belanda]], hal ini mendorong kemarahan rakyat [[Banten]] sehingga [[Philip Pieter Du Puy|Du Puy]] dibunuh di depan pintu gerbang [[Keraton Surosowan|Surasowan]].
 
[[Herman Willem Daendels|Daendels]] membalas menyerang [[Keraton Surosowan|Surasowan]] pada hari itu juga yakni tanggal [[22 November|22 Nopember]] [[1808]] dengan serangan kejutan yang berhasil merebut [[Keraton Surosowan|Surasowan]]. [[Sultan]] kemudian dibuang ke [[Ambon]], Patih Mangkubumi dihukum pancung dan jasadnya dibuang ke laut.<ref>{{citeweb|url=http://www.kesultananbanten.id/sample-page|title=Sejarah Kesultanan Banten|website=www.kesultananbanten.id}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala Luarluar ==
* Sejarah Kesultanan Banten {{URL|http://kesultananbanten.weebly.com/sejarah-banten.html|di Sini}}
* Sejarah Kesultanan Banten dari Masa ke Masa {{URL|www.kesultananbanten.id/sample-page/|di Sini}}
Baris 110:
 
 
{{indoIndo-bio-stub}}
[[Kategori:Sayyid]]